Kekayaan Raja Salman: Sumber, Profil, dan Asetnya

Raja Salman merupakan salah satu raja terkaya di dunia yang telah menjabat sejak bulan Januari 2015. Total kekayaan Raja Salman saat ini diperkirakan mencapai puluhan miliar Dolar Amerika Serikat.

Sudah banyak yang tahu bahwa keluarga kerajaan Arab Saudi merupakan keluarga kerajaan terkaya di dunia dengan total kekayaan mencapai US$1,4 triliun (Rp21.027 triliun).

Profil Raja Salman

Profil-Raja-Salman

1. Kehidupan Pribadi

Raja ke-tujuh Arab Saudi ini memiliki nama lengkap Salman bin Abdulaziz al-Saud. Raja Salman lahir di Riyadh pada 31 Desember 1935 dan merupakan anak ke-25 dari Ibn Saud (Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al-Saud).

Dia dilahirkan oleh Putri Hassa binti Ahmad Al-Sudairi. Saudara kandungnya berjumlah 6 orang dan mereka dikenal sebagai Sudairi Seven. Semasa kecilnya dibesarkan di istana Murabba.

Dikarenakan Raja Salman merupakan keluarga dan penerus tahta kerjaan, maka ia disekolahkan di sekolah khusus pangeran di Riyadh, di mana sekolah tersebut merupakan sekolah yang didirikan oleh ayahnya.

Beberapa ilmu yang diajarkan di sekolah tersebut seperti ilmu agama, ilmu pengetahuan modern, dan ilmu pemerintahan. Raja Salman diketahui telah menikah sebanyak 3 kali dan mempunyai 13 anak.

Ia mempunyai 6 anak dari pernikahannya yang pertama dengan Sultana binti Turki Al Sudairi, 1 anak dari pernikahannya yang kedua dengan Sarah binti Faisal Al Subaiai, dan 6 anak dari pernikahannya yang ke-tiga dengan Fahda binti Falah.

2. Karir Raja Salman

Jabatan pertama yang diduduki oleh Salman saat berusia 19 tahun adalah Deputi Gubernur Riyadh. Ia menduduki jabatan tersebut selama 1 tahun. Selanjutnya ia menjabat sebagai Gubernur Riyadh pada 3 Februari 1963.

Jabatan tersebut ditempatinya sampai tahun 2011 (selama 48 tahun). Saat ia menjabat sebagai Gubernur Riyadh, kota tersebut diubahnya menjadi kota metropolis.

Pada saat yang sama, Raja Salman mampu mempererat hubungan kerja sama dengan beberapa negara di sekitarnya seperti Qatar, Kuwait, dan Bahrain. Masih di tahun yang sama, dia ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi.

Tak hanya itu, dia juga ditunjuk sebagai anggota NSC (Dewan Keamanan Nasional). Perannya sebagai Menteri Pertahanan adalah membuat kebijakan kerajaan dalam mengintervensi berbagai situasi di Bahrain yang sedang dilanda gerakan anti-pemerintahan.

Pada tahun selanjutnya (18 Juni 2012), dia diangkat menjadi putra mahkota setelah kematian Pangeran Nayef bin Abdul Aziz Al-Saud. Lalu ia naik tahta pada 23 Januari 2015. Saat dinobatkan menjadi Raja, ia berusia 79 tahun.

Raja Salman dikenal mempunyai pandangan yang sama dengan saudaranya (tradisional dan konservatif). Hal pertama yang dilakukannya setelah resmi menjadi Raja Arab ialah melakukan perombakan kabinet pemerintahan.

Susunan sekretariat pemerintah yang berjumlah 11 sekretariat dirubah menjadi 2 sekretariat pemeritahan, yaitu CEDA (Dewan Perekonomian dan Pembangunan) dan CPSA (Dewan Politik dan Keamanan).

Sumber Kekayaan Raja Salman

1. Perusahaan Saudi Aramco

Perusahaan-Saudi-Aramco

Saudi Aramco (Saudi Arabian Oil Co) ialah perusahaan minyak dan gas dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia yakni mencapai US$1,98 triliun. Perusahaan migas terbesar di dunia ini telah memompa 10% dari total keseluruhan pasokan migas dunia.

Saudi Aramco berada di kawasan Jazirah Arab, di mana sebagian besar wilayahnya merupakan gurun pasir dengan kekayaan bahan tambang seperti tembaga, zinc, fosfat, bijih besi, uranium, perak, minyak bumi, dan berbagai bahan tambang lainnya.

Cadangan minyak pertama kali ditemukan oleh keluarga Rockefeller pada tahun 1938 melalui Standard Oil Company. Saudi Aramco awalnya bernama Perusahaan Minyak Amerika Arab. Di tahun 1949, setiap hari perusahaan ini berhasil memproduksi minyak sebanyak 500 barel.

Selanjutnya Saudi Aramco berhasil menemukan minyak non konvensional di ladang minyak Al-Reesh yang terletak di barat laut Dhahran.

Di tahun 2017, Aramco memiliki cadangan cair sebanyak 260,2 miliar barel yang setara minyak, di mana masa cadangan cair tersebut bisa bertahan selama 54 tahun. Pada tahun selanjutnya, Aramco memiliki kapasitas penyulingan bersih sebesar 3,1 juta barel/ hari.

Total pendapatan Aramco pada tahun 2020 adalah sebesar US$329,7 dan keuntungannya mencapai US$88, 2 miliar. Dari pendapatan tersebut, tidak mengherankan jika kekayaan Raja Salman tidak ada habisnya.

2. Pendapatan dari Turis Mancanegara

Pendapatan-dari-Turis-Mancanegara

Berdasarkan sumber data dari Kementerian Penanaman Modal Arab Saudi, jumlah wisatawan asing yang mengunjungi Arab Saudi mengalami peningkatan sebesar 6,1 juta dalam 6 bulan pertama tahun 2022.

Para periode tersebut para turis asing menghabiskan uang sekitar 27 miliar Riyal Saudi (Rp110 triliun). Sedangkan turis domestik menyumbang 46 juta Riyal Saudi. Selama kuartal ke-2 tahun 2022, jumlah turis asing yang mengunjungi Arab Saudi mencapai 3,6 juta jiwa.

Dari data yang diperoleh dari Kementerian Arab Saudi, pengeluaran turis asing di Arab Saudi melonjak hingga 570% yakni mencapai 15,7 miliar Riyal Saudi. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling menjanjikan bagi kerajaan Saudi.

STA (Otoritas Pariwisata Arab Saudi) telah menandatangani MoU dengan layanan pembayaran global China UnionPay Internasional untuk mendukung pengembangan Arab Saudi sebagai tujuan para wisatawan pemegang kartu UnionPay.

UnionPay memiliki kemitraan dengan bank-bank di Arab Saudi seperti Al Inma, SNB, Al Rajhi, Albilad, dan Riyad.

3. Investasi di Luar Negeri

Investasi-di-Luar-Negeri

1. Pemilik Klub Sepak Bola Newcastle United

Pada tahun 2021, Raja Salman telah menyelesaikan akuisisi atas Newcastle United Football Club Limited dari St. James Holdings Limited.

2. Investasi di China

Raja Salman dikabarkan telah melakukan investasi di China sebesar US$65 miliar (Rp870 triliun). Investasi tersebut merupakan bentuk kerjasama antara Aramco dan Norinco (perusahaan dari China) dalam hal pembangunan kilang minyak di China.

Ada juga kesepakatan kerjasama untuk mengembangkan bisnis petrokimia antara Sinopec dan Saudi Basic Industries Corp (SABIC).

3. Investasi di Indonesia

Jumlah investasi Raja Salman di Indonesia mecapai US$6 (Rp89 triliun). Kerjasama antara Arab Saudi dan Indonesia mecakup 11 MoU dan salah satu yang bernilai paling besar ialah kerjasama antara Aramco dan Pertamina.

Aset dan Kekayaan Raja Salman

1. Istana Megah

Istana-Megah

Raja Salman memiliki beberapa istana megah dan yang paling terkenal ialah Istana Murabba. Ada 32 kamar dan 7 halaman di Istana tersebut. Selanjutnya ada Istana Al Yamama dengan arsitektur yang sangat menakjubkan.

Istana Al Yamama mempunyai 400 kamar yang dilengkapi dengan lampu gantung indah, dekorasi emas, dan berlantai marmer. Lalu ada istana yang terkenal dengan lantai mozaiknya yaitu Istana Erga. Langit-langit istana itu sangat tinggi dan dindingnya juga besar.

2. Rumah Pribadi di Beberapa Negara

Rumah-Pribadi-di-Beberapa-Negara

Selain memiliki rumah mewah di Jeddah, Raja Salman juga memiliki rumah di beberapa negara dan salah satunya ada di Swiss.

3. Yacht

Yacht

Aset dan kekayaan Raja Salman selanjutnya berupa Yacht (kapal pesiar mewah). Yacht yang dimiliki oleh Raja Salman bernilai US$110 juta (Rp1,4 triliun). Kapal pesiar tersebut bernama Tueq.

Sering berada di Marbella, Spanyol yang merupakan tempat liburan keluarga kerjaan Saudi.

Yacht tersebut memmiliki 30 kamar tidur nyaman, ruang makan sendiri, dan 20 kamar untuk para awaknya.

4. Interior Serba Emas

Rumah-Pribadi-di-Beberapa-Negara

Erga Palace merupakan salah satu istana Raja Salman yang dipenuhi dengan berbagai furniture berwarna gold (emas). Beberapa diantaranya seperti meja & kursi yang beraksen emas, foto emas, kotak tisu yang mengkilap seperti emas, dan lain sebagainya.

Leave a Comment