Pengertian Struktur Modal, Rasio dan Faktor yang Berpengaruh

Setiap perusahaan pastinya membutuhkan dana atau modal agar dapat menjalankan aktivitas bisnisnya dan mendapatkan laba. Karena itu, perusahaan harus punya struktur modal agar kondisi finansial tetap stabil dan tidak mengganggu jalannya operasional.

Nah, kalau masih bingung mengenai apa itu pengertian struktur modal, simak penjelasannya di bawah ini!

Pengertian Struktur Modal Menurut Ahli

Struktur modal adalah cara perusahaan dalam membiayai aset miliknya melalui utang, ekuitas, dan surat berharga campuran. Pengertian struktur modal yang lainnya yaitu kombinasi utang perusahaan baik jangka pendek ataupun jangka panjang, saham biasa, dan juga preferen.

Struktur atau bentuk modal dapat juga diartikan sebagai perbandingan yang seimbang antara modal milik sendiri dengan modal asing.

Ada beberapa pendapat yang berbeda tentang apa itu struktur ataupun bentuk pada modal yang disampaikan oleh para ahli. Perbedaan definisi tersebut justru akan membantu kita semakin memahami tentang maksud struktur modal. Berikut ini adalah beberapa pengertiannya menurut para ahli:

1. Frank J Fabozzi dan Pamela Peterson

Frank-J-Fabozzi-dan-Pamela-Peterson

Pada tahun 2000 dua orang ahli yaitu Frank J Fabozzi dan Pamela Peterson mengemukakan bahwa yang disebut sebagai struktur atau bentuk modal adalah kombinasi antara hutang dan ekuitas yang dipergunakan untuk mendanai suatu proyek yang dijalankan oleh perusahaan.

2. J. Keown dkk

J.-Keown-dkk

Pengertian struktur modal menurut J. Keown dkk yaitu kombinasi atau perpaduan sumber dana jangka panjang yang dipakai oleh perusahaan.

3. J. Fred Weston dan Thomas E Copeland

J.-Fred-Weston-dan-Thomas-E-Copeland

Sementara itu definisi lainnya diungkapkan oleh J. Fred Weston dan Thomas E Copeland. Pengertiannya adalah pembiayaan yang sifatnya permanen berupa utang jangka panjang, saham preferen maupun saham dari para pemegang saham.

4. Farah Margaretha

Lain halnya dengan Farah Margaretha yang pada tahun 2004 lalu juga memberikan pengertian tersendiri. Farah menyebutkan bahwa struktur modal merupakan kondisi yang menggambarkan pembiayaan permanen pada perusahaan. 

Pembiayaan permanen tersebut terdiri dari utang jangka panjang serta modal milik sendiri.

5. M Pandey

Seorang ahli bidang keuangan bernama I.M Pandey menyebutkan bahwa struktur modal adalah kondisi finansial yang menjadikan sumber dana jangka panjang seperti surat utang, saham preferensi, dan ekuitas sebagai acuannya.

6. John J. Hampton

John-J.-Hampton

Sementara itu, ahli keuangan lainnya yaitu John J. Hampton mendefinisikan struktur modal sebagai kombinasi antara efek utang dengan ekuitas yang berupa pembiayaan aset perusahaan.

Teori yang Digunakan dalam Struktur Modal

Teori-yang-Digunakan-dalam-Struktur-Modal

Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa struktur modal menjadi bagian sangat penting bagi sebuah perusahaan dalam menjalankan usahanya.

Semakin bagus bentuk modal yang dimiliki, maka semakin baik juga kinerja perusahaan tersebut dan sebaliknya. Struktur dapat diartikan sebagai bentuk atau wujud. Baik buruknya kondisi bentuk modal akan mempengaruhi kondisi finansial dari suatu perusahaan.

Pengertian dan definisi sebagaimana yang diungkapkan oleh para ahli tersebut secara tidak langsung memberikan penegasan bahwa perusahaan memerlukan manajemen yang baik.

Manajemen wujud modal yang berjalan dengan baik membantu perusahaan untuk mengalokasikan dana miliknya secara tepat dan efisien sesuai kebutuhan.

Terdapat beberapa teori yang sering dipergunakan oleh perusahaan yaitu diantaranya adalah:

1. Teori Pendekatan Tradisional

Teori pendekatan tradisional diasumsikan sebagai terjadinya perubahan terhadap struktur permodalan secara optimal serta peningkatan nilai total dari perusahaan yang disebabkan oleh penggunaan financial leverage yaitu utang dibagi dengan modal milik sendiri.

2. Teori Pendekatan Modigliani dan Miller (MM)

Teori pendekatan ini dibagi menjadi dua jenis yaitu:

  • MM Tanpa Pajak: struktur permodalan tidak relevan serta tidak akan berpengaruh pada nilai suatu perusahaan.
  • MM dengan Pajak: pajak yang dibayarkan perusahaan kepada negara termasuk kas keluar. Utang perusahaan dapat dipakai sebagai faktor penghemat pajak karena bunga utang bisa digunakan untuk pengurang pajak.

3. Teori Trade Off

Penentuan struktur permodalan yang optimal adalah dengan memasukkan faktor-faktor tertentu, seperti biaya pajak, biaya agensi, dan biaya kesulitan keuangan perusahaan.

4. Teori Pecking Order

Teori ini memberikan penjelasan mengapa pada perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan lebih tinggi akan mempunyai tingkat utang dengan nilai yang lebih kecil.

5. Teori Asimetri dan Signaling

Pihak yang berhubungan dengan perusahaan tidak akan memiliki informasi yang sama tentang prospek ataupun risiko perusahaan tersebut.

6. Teori Keagenan

Penyusunan bertujuan untuk mengurangi potensi adanya konflik antara berbagai kelompok kepentingan. Yang dimaksud adalah yaitu konflik yang bisa saja terjadi antara pemegang saham dengan manajer.

7. Pendekatan Laba Operasi Bersih

Investor mempunyai respon yang berbeda terhadap penggunaan utang oleh perusahaan. Melalui pendekatan laba operasi bersih disimpulkan bahwa besarnya biaya modal rata-rata seimbang dan sifatnya konstan tanpa memandang berapa jumlah utang yang dipergunakan oleh perusahaan.

Rasio Struktur Modal

Rasio-Struktur-Modal

Rasio struktur modal berfungsi untuk mengukur berapa struktur modal yang dapat menggambarkan tingkat risiko dari sebuah perusahaan.

Gambaran mengenai risiko tersebut akan dipergunakan oleh para investor untuk mempertimbangkan apakah mereka akan menanamkan modalnya atau tidak kepada perusahaan. Rasio yang dipergunakan dalam memperhitungan wujud modal perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Debt to Equity (DER)

DER menunjukkan adanya hubungan antara jumlah utang perusahaan yang diberikan kreditur dengan berapa jumlah modal milik sendiri yang berasal dari pemilik perusahaan. 

DER ini digunakan untuk melakukan analisis terhadap laporan keuangan untuk memperlihatkan berapa besar jaminan yang tersedia untuk para kreditur.

Rumus DER yaitu DER = jumlah Debt Total (total hutang): Equity Total (total ekuitas)

2. Debt to Asset Ratio (DAR)

Mengukur berapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh para kreditur. Menurut rumus struktur modal ini ini dikatakan bahwa pinjaman dianggap aman kalau nilainya tidak lebih dari 40% dari jumlah aset perusahaan.

Rumus DAR yaitu DAR = Debt Total (total hutang): Asset Total (total aset perusahaan)

3.     Long Term Debt to Equity Ratio (LDER)

Mengukur besar dan kecilnya penggunaan utang jangka panjang perusahaan dibanding dengan modal milik sendiri. Tujuan dari LDER yaitu untuk mengetahui berapa banyak bagian per rupiah dari modal milik sendiri yang dijadikan sebagai jaminan utang jangka panjang.

Rumus LDER adalah LDER = hutang jangka panjang: total ekuitas

4. Long Term Debt to Asset Ratio (LDAR)

Rasio yang memperbandingkan antara utang jangka panjang dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan.

Rumus LDAR adalah LDAR = utang jangka panjang: total aset perusahaan

Faktor yang Berpengaruh pada Struktur Modal

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan? Struktur modal perusahaan dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini:

1. Struktur Aktiva atau Tangibility

Struktur aktiva yaitu penentuan besaran alokasi dana untuk setiap komponen aktiva perusahaan baik aktiva tetap maupun lancar.

2. Growth Opportunity

Perusahaan pada umumnya cenderung melakukan investasi yang bertujuan untuk mengembangkan bisnisnya.

3. Ukuran Perusahaan

Ini dipengaruhi juga oleh besar kecilnya perusahaan dimana perusahaan skala besar umumnya cenderung melakukan diversifikasi usaha dalam jumlah lebih banyak daripada perusahaan yang lebih kecil.

4. Profitabilitas

Yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba atau keuntungan dimana hal tersebut juga menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan mendapatkan profit dalam persentase yang bisa diterima.

5. Risiko Bisnis

Risiko yang dihadapi oleh sebuah bisnis menjadi salah satu penyebab mengapa perusahaan kesulitan memperoleh pendanaan dari pihak lain misalnya investor.

Jelas bahwa struktur pada modal perusahaan akan berpengaruh pada kondisi keuangan yang akhirnya mempengaruhi kegiatan operasional usaha. Oleh sebab itu dibutuhkan manajemen yang baik untuk menyusun modal supaya perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari bisnisnya.

Leave a Comment