7 Tips Menghadapi Resesi Ekonomi di Indonesia

Salah satu dampak dari pandemi Covid-19 adalah terjadinya resesi ekonomi di setidaknya 49 negara di dunia termasuk Indonesia. Tak hanya pemerintah, setiap orang juga perlu mengetahui tips menghadapi resesi ekonomi agar tetap bisa survive selama masa-masa sulit.

Hal ini karena resesi tidak hanya berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi tahunan negara tapi juga berpengaruh pada keuangan dan kehidupan pribadi maupun usaha dari masyarakat di negara yang bersangkutan.

Jadi, apa itu resesi dan apa saja tipsnya? Berikut informasi selengkapnya.

Apa Itu Resesi?

Resesi ekonomi adalah terjadinya penurunan ekonomi di satu atau sejumlah negara selama periode waktu tertentu yang umumnya ditandai dengan meningkatnya angka pengangguran dan menurunnya aktivitas perdagangan serta industri. 

Meskipun bisa bervariasi, tapi penurunan ekonomi dengan ciri-ciri di atas bisa disebut resesi jika terjadi setidaknya selama enam bulan berturut-turut atau lebih.

Jika produk domestik bruto (PDB) di suatu negara mengalami penurunan drastis selama setidaknya dua kuartal berturut-turut dan membuat pertumbuhan ekonomi negara berada pada titik negatif, maka disebut juga dengan resesi ekonomi.

Selama resesi terjadi, pengeluaran bisnis dan rumah tangga di negara yang bersangkutan biasanya akan dibatasi setidaknya selama satu tahun atau dua kuartal.

Selama masa ini, PHK besar-besaran di berbagai industri juga akan terjadi, sehingga pengangguran meningkat tajam.

Apa Saja Tips Menghadapi Resesi Ekonomi?

Berdasarkan ciri-ciri di atas, bisa dikatakan bahwa Indonesia sedang mengalami resesi selama dua tahun terakhir ini karena adanya pandemi.

Lantas apa saja yang bisa dilakukan masyarakat agar tidak terlalu terkena dampak dari resesi? 

Jawabannya adalah mulai menerapkan penganggaran yang baik dan menata keuangan dengan cara sehat agar selalu siap dalam menghadapi keadaan darurat.

Menurut para ekonom, inilah beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Miliki Dana Darurat

Miliki-Dana-Darurat tips menghadapi resesi ekonomi

Saat kondisi keuangan masih sangat stabil, jangan biasakan untuk menghabiskan seluruh pemasukan untuk konsumtif, tapi juga sisihkan sebagian sebagai tabungan dana darurat. 

Banyak orang masih menyepelekan dana darurat padahal dana ini akan sangat membantu saat hal tak terduga terjadi seperti PHK atau kehilangan pekerjaan karena hal lain misalnya kecelakaan atau sakit yang berkepanjangan. 

Jika hal seperti di atas terjadi, gunakan dana darurat untuk menutupi pengeluaran yang diperlukan tapi dengan menerapkan gaya hidup hemat.

Ambil setidaknya 10% dari penghasilan setiap bulan sebagai dana darurat. Namun jumlah ideal bagi setiap orang akan berbeda tergantung pada jumlah tanggungan di rumah. 

Semakin banyak anggota keluarga, maka semakin banyak pula dana darurat yang harus disiapkan. Hal ini karena dana darurat setidaknya harus bisa digunakan selama 6-12 bulan selama masa sulit terjadi.

2. Hidup Sesuai Kemampuan

Hidup-Sesuai-Kemampuan

Banyak yang mungkin mengabaikan tips menghadapi resesi ekonomi yang satu ini padahal seseorang yang sudah terbiasa untuk hidup sesuai kemampuan lebih cenderung bisa bertahan hidup selama masa-masa sulit dan tanpa berhutang.

Hal ini karena orang tersebut sudah pandai mengimbangkan pengeluaran dengan pemasukan yang di dapat. Jika memungkinkan, cobalah untuk hidup sehemat mungkin hanya dengan satu pemasukan. 

Jadi misalnya sepasang suami istri sama-sama bekerja, gunakan pemasukan suami untuk biaya hidup dan simpan pemasukan istri sebagai dana darurat atau sebagian lagi ditabung untuk impian masa depan.

Jika nantinya terjadi masa-masa sulit, misalnya salah satu diberhentikan dari pekerjaanya, maka kondisi finansial dan kehidupan akan tetap baik-baik saja karena sudah terbiasa hidup dengan satu penghasilan.

3. Memiliki Penghasilan Tambahan

Memiliki-Penghasilan-Tambahan

Penghasilan tambahan tidak hanya disarankan untuk orang-orang dengan gaji standar atau bahkan di bawah rata-rata, namun juga boleh dilakukan oleh orang-orang dengan pekerjaan full time yang terlihat hebat. 

Pemasukan tambahan ini akan melindungi diri dari resiko hutang ketika terjadi situasi tak terduga seperti resesi ekonomi saat pandemi. Ada banyak jenis pekerjaan sampingan yang menjanjikan, seperti:

  1. Berjualan online (reseller atau dropshipper)
  2. Menjadi penulis artikel online
  3. Miliki blog sendiri
  4. Membuka usaha katering
  5. Franchise minuman
  6. Buka warung kopi di depan rumah
  7. Menjadi guru sekolah dasar freelance atau tutor khusus seperti guru les piano, guru vokal, atau lainnya sesuai bakat dan kemampuan yang dimiliki.
  8. Jasa penerjemah bahasa asing
  9. Affiliater
  10. Buat dan jual aneka kue kering
  11. Jual foto di internet
  12. Bisnis hampers
  13. Jasa pengetikan
  14. Berjualan bibit tanaman
  15. Rental mobil atau motor yang jarang dipakai

Jika resesi ekonomi melanda dan misalnya menjadi korban PHK, maka seseorang dengan minimal dua pemasukan tidak akan kehilangan aliran dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Meskipun mungkin tidak menghasilkan uang sebanyak sebelumnya, tapi pendapatan tambahan ini pasti akan membantu, dan bahkan mungkin pekerjaan tersebut bisa dimaksimalkan sehingga bisa menghasilkan lebih banyak uang.

4. Hindari / Lunasi Hutang Secepat Mungkin

Hindari-Lunasi-Hutang-Secepat-Mungkin tips menghadapi resesi ekonomi

Terapkan tips menghadapi resesi ekonomi nomor dua tadi sedini mungkin akan tidak terjerat dengan hutang, dan jika sudah terlanjur, maka prioritaskan hutang agar bisa cepat lunas.

Jika pemasukan yang ada tidak memungkinkan untuk melunasinya secepat mungkin, maka terapkan tips nomor tiga.

Masih memiliki cicilan atau hutang selama masa resesi ekonomi hanya akan menambah beban hidup, jadi setelah hutang tersebut lunas, hindari untuk berhutang kembali, apalagi ke tempat yang ilegal.

5. Biasakan untuk Bekerja Sebaik Mungkin

Biasakan-untuk-Bekerja-Sebaik-Mungkin

Jika saat ini belum ada di posisi pekerjaan yang bagus dan stabil, maka bekerjalah lebih keras agar bisa naik jabatan atau minimal memiliki predikat karyawan teladan.

Jadi jika suatu saat terjadi PHK massal karena resesi, Anda akan terhindar dari resiko diberhentikan.

6. Investasi Jangka Panjang

Investasi-Jangka-Panjang tips menghadapi resesi ekonomi

Investasi menjadi tips menghadapi resesi ekonomi berikutnya. Ada banyak jenis investasi yang cocok untuk jangka panjang seperti:

  1. Menanam modal di suatu perusahaan
  2. Membeli saham atau reksa dana
  3. Obligasi
  4. Investasi properti
  5. Tabung emas batangan

Pandailah memilih produk investasi yang harganya cenderung stabil dan jika bisa yang terus naik setiap tahun, misalnya emas batangan dan properti. Investasi ini bisa menutupi biaya hidup selama masa resesi jika memang Anda terkena imbas PHK massal.

7. Daftar Asuransi 

Daftar-Asuransi

Asuransi akan sangat berguna saat hal-hal tak terduga terjadi dan kondisi finansial sedang turun drastis, misalnya saat sakit namun baru saja di PHK, atau mobil mengalami kerusakan padahal di bulan yang sama baru saja mengeluarkan banyak uang untuk keperluan lain. Ada banyak jenis asuransi seperti:

  1. Asuransi kesehatan
  2. Asuransi jiwa
  3. Asuransi mobil dan motor
  4. Asuransi pendidikan
  5. Asuransi kebakaran
  6. Asuransi properti
  7. Asuransi perjalanan
  8. Asuransi kecelakaan
  9. Asuransi bisnis
  10. Asuransi disabilitas
  11. Asuransi tanggung gugat
  12. Asuransi proyek dan konstruksi

Pilihlah jenis asuransi yang paling sesuai dengan kondisi masing-masing. Jika Anda sering sakit misal, maka pilihlah asuransi kesehatan, tapi jika kondisi kesehatan baik namun sering melakukan perjalanan dinas ke luar kota atau bahkan luar negeri, maka pilihlah asuransi perjalanan atau kecelakaan.

Mengetahui dan menerapkan sejumlah tips menghadapi resesi ekonomi seperti daftar di atas akan membuat Anda tidak merasa takut atau cemas jika terjadi resesi di negara tempat Anda tinggal.

Efeknya bahkan mungkin sama sekali tidak terasa karena Anda bisa melewatinya dengan baik secara finansial.

Leave a Comment