Usaha Ayam Kampung: Modal, Cara Memulai Usaha, Tips

Ada dua jenis ayam yang populer dikonsumsi oleh oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya ayam berjenis ayam kampung. Tertarik untuk memulai usaha ayam kampung? Berikut ulasan yang dapat menjadi referensi dalam memulai usaha ayam potong kampung.

Namun perlu diketahui terlebih dahulu meski ayam kampung tak sepopuler ayam negeri, pesona ayam kampung dapat memikat hati penikmatnya. Rasa daging yang lebih gurih serta kenyal membuat ayam kampung semakin dicintai penggemarnya. 

Beberapa hal yang perlu dipahami serta diperhatikan dalam membangun usaha ternak tersebut agar dapat menghasilkan hasil yang maksimal.

Peluang dalam Usaha Ayam Kampung

Peluang-dalam-Usaha-Ayam-Kampung

Analisa usaha ayam potong kampung dinilai masih sedikit diminati oleh masyarakat umum. Namun karena itulah maka persaingan bisnis di bidang usaha ayam kampung masih bisa dibilang minim. Hal ini dapat menjadi salah satu ide dalam memulai usaha.

Ayam kampung memiliki masa ternak 2 hingga 3 bulan untuk mendapatkan bobot panen yang maksimal. Meski lebih lama dari jenis ayam broiler, namun hal ini sepadan dengan harganya. Harga per kilo ayam kampung dapat mencapai Rp50.000 hingga Rp80.000-an.

Sedangkan ayam broiler hanya dapat mencapai harga setengahnya. Harga dari ayam kampung relatif lebih stabil di pasaran. Selain daging yang memiliki cita rasa lebih gurih, konsumen juga banyak yang menyukai telurnya.

Telur ayam kampung dinilai memiliki banyak manfaat seperti tinggi asam lemak omega 3, rendah kolesterol, dan lain sebagainya. Telur ayam kampung juga mengalami kenaikan harga setiap tahunnya.

Bahkan untuk tahun 2021, telur ayam kampung mencapai harga Rp4.500 per butirnya. Hal ini tentunya sangat cocok untuk dijadikan usaha ternak.

Cara Memulai Usaha Ternak Ayam Kampung

Selanjutnya, pengusaha ayam kampung perlu menyiapkan hal-hal berikut untuk memulai usahanya.

1. Menyiapkan Lahan untuk Kandang

Menyiapkan-Lahan-untuk-Kandang

Hal penting pertama untuk memulai usaha ternak ayam adalah menyiapkan lahan untuk membangun tempat peternakan itu sendiri. Mengapa demikian? Karena biasanya sebuah peternakan memiliki hewan ternak yang tidak sedikit. Sebisa mungkin siapkan lokasi yang tepat.

Pemilihan lokasi yang tepat juga dapat menjamin pertumbuhan ayam agar berkembang dengan baik. Pilihlah lokasi yang jauh dari pemukiman warga.

Hal ini untuk menghindari gangguan yang dapat dihasilkan oleh kegiatan produksi ternak ayam seperti bau kotoran, pakan hingga suara-suara ayam di kandang.

Ada dua tips yang dapat dilakukan dalam memilih lokasi peternakan antara lain, pilih lokasi yang dekat dengan sumber air bersih dan dekat dengan lokasi pemasaran. Selain itu pilihlah ukuran kandang yang layak. Berikut contoh pemilihan kandang yang baik:

  1. Ukuran kandang untuk 100 ekor ayam bisa berukuran 7×3 meter atau 4×5 meter.
  2. Tiap meter perseginya dapat memuat setidaknya 45 ekor ayam.
  3. Bentuk yang disarankan ialah kandang berbentuk postal.
  4. Lantai kandang dilapisi campuran kapur, sekam dan serbuk gergaji.
  5. Suhu dalam kandang sekitar 30o.
  6. Siapkan tempat minum dan pakan yang tidak mudah berkarat.
Memilih-Bibit-Unggul

Sebelum membeli bibit ayam yang akan diternakkan, usahakan melakukan sedikit riset terlebih dahulu. Pilihlah keturunan ayam yang akan menghasilkan bobot yang besar. Seperti misalnya ayam kampung berjenis rambon yang mampu menghasilkan bobot hingga sebesar 5 kg.

Selain itu, pemilihan bibit unggul ini juga memiliki pengaruh besar dalam keberlangsungan bisnis ayam kampung kedepannya. Karena ayam yang berasal dari bibit unggul memiliki masa panen yang cepat serta kecilnya resiko kematian.

3. Memilih Pakan Ternak yang Baik

Pakan ternak merupakan sumber energi serta nutrisi bagi ayam. Berilah pakan yang berkualitas untuk mendapatkan hasil ternak yang maksimal. Berikut yang dapat dilakukan untuk memilih pakan yang berkualitas bagi ternak ayam kampung:

Memberi Pakan yang Berkualitas

Dalam memulai usaha ternak ayam pilihlah pakan yang berkualitas. Pakan berkualitas ini yang memiliki kandungan baik untuk pertumbuhan ayam-ayam diternakan.

Sumber Protein

Pilihlah pakan yang mengandung sumber protein tinggi. Biasanya, pakan ini dapat berupa konsentrat. Contoh pakan yang memiliki sumber protein tinggi seperti tepung ikan, gamal, limbah bungkil kelapa, hingga limbah ketela rambat.

Tinggi Serat, Mineral, dan Sumber Vitamin

Selanjutnya berilah pakan yang dapat memenuhi nutrisi ayam. Pemberian pakan yang tinggi serat, mineral, serta sumber vitamin sangat penting untung menunjang pertumbuhan ayam.

Peternak dapat memberikan pakan tersebut dalam bentuk suplemen tambahan. Hal ini penting untuk meningkatkan produktivitas ayam ternak dalam menghasilkan telur.

Memberi Pakan yang Tepat

Memberi-Pakan-yang-Tepat

Cara selanjutnya yang dapat dilakukan untuk memulai ternak ayam kampung adalah dengan memberi pakan yang tepat waktu. Pemberian pakan dapat dilakukan setiap tiga hari sekali pada pagi, siang maupun sore hari.

Berilah sayur yang digantung di kandang untuk mengantisipasi ayam kelaparan. Kemudian pemberian pakan juga dapat dibedakan sesuai usia ayam seperti dibawah ini:

  • 1 hingga 6 hari
  • 1 minggu pertama – 1 bulan
  • Lebih dari 2 bulan

Memberantas Hama Penyakit

Setiap uasaha memiliki resikonya masing-masing. Usaha ayam kampung yang dijalankan dapat terganggu oleh hama atau penyakit. Diperlukan pengendalian hama penyakit untuk menghindari hewan ternak jatuh sakit.

Ancaman hama penyakit yang terjadi dapat berasal dari hewan liar, adanya tikus hingga penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus, hingga bakteri. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah hama penyakit pada usaha ternak ayam kampung:

  1. Menjaga kebersihan peternakan
  2. Melakukan vaksinasi
  3. Lakukan pengontrolan hewan liar disekitar peternakan
  4. Berikan suplemen tambahan untuk meningkatkan imunitas hewan ternak.

Modal untuk Membuka Usaha Ayam Kampung

Modal-untuk-Membuka-Usaha-Ayam-Kampung

Dalam bidang apapun seseorang yang akan memulai usaha akan memerlukan modal untuk membangun usahanya. Berikut contoh kisaran modal yang dapat dijadikan acuan dalam membuka usaha ternak ayam kampung.

No.RincianJumlah
1.Membuat, membeli atau menyewa kandangRp4.000.000
2.Tempata makan dan minumRp1.000.000
3.Alat penghangat kandangRp1.500.000
4.Penutup terpalRp500.000
5.Bibit unggul untuk 500 ekorRp4.000.000
6.Pakan ayamRp6.500.000
7.Obat dan vitaminRp500.000
8.Kebutuhan lainRp1.000.000
TotalRp19.000.000

Dengan kisaran tersebut, didapat sejumlah uang sebesar Rp19.000.000 untuk modal awal. Tentunya hal tersebut dapat disesuaikan dengan besar kecilnya bisnis ayam kampung yang akan dimulai. Total biaya operasional yang perlu digelontorkan memiliki rincian sebagai berikut:

Biaya operasional = modal – harga bibit

Biaya operasional = Rp19.000.000 – Rp4.000.000 = Rp15.000.000

Kemudian berikut perkiraan keuntungan yang akan didapat dengan modal tersebut:

Apabila jumlah ayam 500 ekor, dengan asumsi resiko kematian 50 ekor maka dengan harga jual dipasaran sekitar Rp85.000 per ekor akan menghasilkan keuntungan sebagai berikut:

Jumlah ayam yang akan dipanen = 450 x Rp85.000 = Rp38.250.000

Keuntungan bersih yang akan didapat = Rp38.250.000 – Rp15.000.000 = Rp23.500.000

Keuntungan per bulan yang akan dihasilkan yaitu = Rp23.500.000 / 3 bulan = Rp7.300.000an

Itulah beberapa informasi penting bagi yang ingin memulai usaha ayam kampung. Lakukan riset lebih dalam lagi untuk memulai bisnis dalam bidang peternakan agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Leave a Comment