Jumlah Kekayaan Hary Tanoesoedibjo, Sumber, dan Asetnya

Hary Tanoesoedibjo masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai US$1,4 miliar. Dalam satu tahun terakhir, kekayaan Hary Tanoesoedibjo meningkat dengan cukup tajam.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan sejak akhir tahun 2021 yakni sebanyak US$400 juta. Dia sempat menempati peringkat ke-21 orang terkaya di Indonesia. Secara Global, Hary Tanoesoedibjo ada di peringkat 1929 untuk orang terkaya di dunia.

Profil Hary Tanoesoedibjo

Profil-Hary-Tanoesoedibjo

1. Kehidupan Awal

Hary Tanoesoedibjo lahir pada 26 September 1965 di Surabaya. Dia memiliki nama lengkap Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo. Merupakan anak dari seorang pengusaha yang bernama Ahmad Tanoesoedibjo.

Bungsu dari 6 bersaudara ini pernah menempuh pendidikan di SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya. Kemudian melanjutkan pendidikan di Carleton University (Kanada) dan mendapatkan gelar Bachelor of Commerce (Honours).

Selanjutnya dia menempuh pendidikan di Ottawa University untuk mendapatkan gelar Master of Business Administration.

2. Perjalanan Bisnis

Pada tahun 1989, Hary Tanoesoedibjo mendirikan Grup Bhakti Investama yang bergerak di bidang manajemen investasi, membeli kepemilikan suatu perusahaan, membenahinya, lalu menjualnya kembali.

Bhakti Investama terdaftar di bursa efek sebagai perusahaan terbuka. Saat itu Bhakti Investama mengalami perkembangan yang sangat baik. Di saat krisis ekonomi setelah tumbangnya Orde Baru, Hary Tanoesoedibjo melakukan banyak penggabungan dan akuisisi melalui perusahaannya.

Di tahun 2000, sebagian saham Bimantara Citra diambil alih oleh Bhakti Investama. Setelah mayoritas saham Bimantara Citra dimilikinya, namanya diubah menjadi Global Mediacom. Sejak saat itu, Hary Tanoesoedibjo terjun ke dalam bisnis telekomunikasi dan penyiaran.

Pada tahun 2022, dia resmi menjadi Direktur Global Mediacom. Tidak hanya itu, Hary Tanoesodibjo juga menjadi Presiden Direktur RCTI dan MNC (tahun 2003), sebagai Komisaris Mobil-8 Indovision dan semua perusahaan yang ada di bawah naungan Global Mediacom.

Di tahun 2011, nilai kekayaan Hary Tanoesoedibjo mencapai US$1,19 miliar. Dia menduduki peringkat ke-22 di daftar orang terkaya di Indonesia. Hal ini berdasarkan sumber dari majalah Forbes yang dirilis pada tahun 2011.

3. Karir Politik

Hary Tanoesoedibjo mulai terjun ke dunia politik sejak awal bulan Oktober 2011, di mana dia tergabung di Partai Nasdem. Jabatan yang didudukinya ialah Wakil Ketua Majelis Nasional dan Ketua Dewan Pakar.

Kemudian ia mengundurkan diri dari Partai Nasdem pada 21 Januari 2013 dan tergabung di Partai Hanura sejak 17 Februari 2013. Posisi yang didukinya saat itu adalah Ketua Dewan Pertimbangan.

Selanjutnya dia menjabat sebagai Ketua Bapilu serta menjadi pasangan dari Wiranto sebagai Calon Wakil Presiden. Hary Tanoesoedibjo kemudian mendirikan partai sendiri pada 7 Februari 2015.

Partai politiknya bernama Partai Persatuan Indonesia atau lebih dikenal secara umum dengan nama Partai Perindo.

Sumber Kekayaan Hary Tanoesoedibjo

Ada beberapa bisnis yang dijalankan oleh Hary Tanoesoedibjo, diantaranya PT Arthaco Prima Energy, PT MNC Investama Tbk, PT Media Citra Nusantara Tbk, dan hotel MNC Group.

1. PT Arthaco Prima Energi

PT-Arthaco-Prima-Energi

Perusahaan pertambangan batubara ini telah beroperasi sejak 30 Mei 2013 di lahan seluas 15.000 ha. Lokasinya ada di kecamatan Kelang, Kabupaten Musi Banyuasin (120 km barat laut Kota Palembang).

Perusahaan ini merupakan anak dari perusahaan PT MNC Energy Investments Tbk.  Berdasarkan laporan dari KMCI (Komite Cadangan Mineral Indonesia), pada tahun ini PT Arthaco Prima Energy telah menemukan cadangan batubara pada aktivitas pengeboran tahap 1.

Cadangan batubara yang ditemukan di lahan seluas 380 hektar tersebut sebesar 20,58 juta MT dengan GAR 3.250 kg/ kalori. Sumber daya batubara tahap 1 telah mencapai 138,85 juta MT.

Dengan memakai harga batubara (HBA) rata-rata mulai tahun 2000 sampai April 2022, maka kegiatan penambangan APE akan menghasilkan NPV (Net Present Value) yang bernilai US$56,6 juta.

NPV tersebut disertai dengan IRR (Internal Rate of Return) yang mencapai 56,5%, BEP (Break Even Point) sebesar 5,2 juta MT, serta Payback Period pada 1,87 tahun.

Selain itu, NPV tersebut akan mengalami peningkatan sampai 2 kali lipat jika harga batubara bisa bertahan di atas kenaikan seperti sekarang ini. Diperkirakan temuan cadangan dan sumber daya akan mengalami peningkatan di tahap 2 dan 3.

2. PT MNC Investama Tbk. (BHIT)

PT-MNC-Investama-Tbk.-(BHIT)

Hary Tanoesoedibjo memiliki saham PT MNC Investama Tbk. sebanyak 2.166.568 lembar saham (2,59%). Perusahaan yang berdiri di Surabaya pada 2 November 1989 ini memiliki beberapa anak perusahaan seperti sebagai berikut:

Nama Anak Perusahaan dari PT MNC Investama Tbk.Jumlah Saham yang Dimiliki Hary Tanoesoedibjo
PT Global Mediacom Tbk.45,75%
PT Global Transport Services99,99%
PT MNC Energy99,99%
PT MNC Capital Indonesia Tbk.54%

Per tahun 2013, Hary Tanoesoedibjo memiliki saham di PT MNC Investama Tbk. melalui HT Investment Development Ltd. senilai 12,17 miliar saham (33,92%).

3. PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN)

PT-Media-Nusantara-Citra-Tbk.-(MNCN)

Perusahaan yang didirikan pada 17 Juni 1997 ini mulai beroperasi secara komersial pada akhir 2001. Lokasi kantor pusatnya ada di MNC Tower lantai 27.

Kegiatan utama PT Media Nusantara Citra Tbk meliputi konten, kepemilikan, dan pengoperasian 4 TV FTA (Free-To-Air) nasional (MNVTV, GTV, RCTI, dan iNews), Sindonews.com, Okezone.com, iNews.id, dan berbagai digital platforms.

Pada 13 Juni 2007, MNCN melakukan IPO kepada masyarakat dengan jumlah saham sebanyak 4.125.000.000 dengan nominal Rp100 per lembar saham  dengan harga penawaran per saham Rp900. Saham MNCN dicatatkan pada BEI di tanggal 22 Juni 2007.

Mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Global Mediacom Tbk (65,12%). Sepanjang tahun 2021, PT Media Nusantara Citra Tbk. memperoleh keuntungan hingga triliunan Rupiah.

Laba bersihnya mengalami peningkatan hingga 36% dari Rp1,75 triliun (per Desember 2020) menjadi sebanyak Rp2,38 triliun (per Desember 2021). Pendapatan dari iklan menjadi konstributor paling besar bagi PT Media Nusantara Tbk.

4. Hotel MNC Group

Hotel-MNC-Group

Sebagian sumber kekayaan Hary Tanoesoedibjo berasal dari proyek perhotelan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Berbagai hotel mewah di Indonesia yang berada di bawah naungan MNC Group, antara lain sebagai berikut:

  1. Hotel Park Hyatt (di Gedung Park Tower Jakarta)
  2. MNC Bali Resort dengan fasilitas klub pantai eksklusif
  3. The Westin Resort yang dilengkapi dengan Internasional Convention Centre (di Nusa Dua Bali)
  4. Next Hotel Yogyakarta (Hotel bintang 3 yang berlokasi di jalan utama Solo – Yogyakarta
  5. Lido Lake Resort (Resort bintang 5 yang berlokasi di Bogor).

Aset dan Kekayaan Hary Tanoesoedibjo

Aset-dan-Kekayaan-Hary-Tanoesoedibjo

1. Hunian Mewah

Hary Tanoesoedibjo memiliki hunian yang sangat mewah dan megah layaknya hotel bintang 5. Bangunan yang didominasi warna putih tersebut memiliki fasilitas kolam renang dengan pohon-pohon besar di sekitarnya.

Koridor yang menghubungkan antar bangunan rumah tersebut memiliki banyak pilar besar seperti istana. Halaman rumah Hary Tanoesoedibjo sangat luas dan pada salah satu sudutnya dilengkapi dengan meja dan kursi.

Dinding bagian dalam rumahnya dilengkapi dengan ornamen yang berwarna emas, seperti pada figura lukisan dan gorden-gordennya. Hary Tanoesodibjo juga memiliki banyak koleksi lukisan berukuran besar dengan harga yang cukup fantastis.

2. Total Kekayaan Hary Tanoesoedibjo

Berdasarkan data dari Real Time Net Worth Forbes, Hary Tanoesoedibjo memiliki kekayaan senilai US$1,3 miliar (Rp19,37 triliun). Dengan total kekayaan yang dimilikinya tersebut, Hary Tanoesodibjo menjadi orang terkaya di Indonesia di urutan ke-40.

Leave a Comment