8 Dampak Positif Inflasi untuk Masyarakat dan Negara

Inflasi merupakan salah satu fenomena ekonomi yang tidak bisa terpisahkan dalam berdirinya sebuah negara. Kata “inflasi” sering dikaitkan dengan situasi ekonomi yang negatif. Padahal, ada juga dampak positif inflasi yang bisa dirasakan oleh berbagai pihak dan lapisan masyarakat.

Hanya saja, inflasi sangat dijaga oleh semua pihak sehingga kenaikannya tidak begitu drastis. Pihak-pihak yang ikut untuk menjaga level inflasi di antaranya adalah para pakar ekonomi, pebisnis hingga politisi. Tujuannya adalah agar ekonomi tetap tumbuh dan stabil sehingga tidak merugikan siapapun.

Dampak Positif Inflasi

1. Menaikkan persaingan bisnis

Menaikkan-persaingan-bisnis

Saat inflasi terjadi dengan persentase yang cukup tinggi, maka kenaikan harga adalah hal yang tidak bisa terbendung. Misalnya adalah harga secangkir kopi yang tadinya hanya Rp20.000,00 di sebuah kafe akan naik menjadi Rp35.000,00 karena naiknya ongkos produksi, buruh dan lainnya.

Pada akhirnya, banyak orang yang akan berusaha memasang harga serendah-rendahnya sehingga konsumen lari ke cafe tersebut. Permintaan bahan kopi yang murah pun meningkat. Hal ini akan memancing pertumbuhan para petani kopi untuk terjun ke dalam produksi biji kopi.

Dengan mengabaikan tantangan produksi seperti iklim dan konflik tanah, inflasi memberikan dampak positif secara tidak langsung kepada mereka yang ingin membuka peluang bisnis. Semakin murah barangnya, maka kekuatan daya beli meningkat dan inflasi tidak akan mempengaruhinya.

2. Investasi saham masyarakat meningkat

Investasi-saham-masyarakat-meningkat

Dampak positif inflasi lainnya adalah semakin banyaknya orang yang sadar untuk berinvestasi. Hal ini disebabkan oleh tingginya harga barang dan jasa dan membuat mereka malas untuk mengeluarkan uang. Mereka pun memilih untuk menyimpan atau menginvestasikan uangnya.

Mereka yang juga paham dengan investasi saham juga akan lebih mengerti bahwa saham memiliki nilai yang jauh lebih baik daripada uang masa kini. Pemikiran bahwa saham tidak akan kehilangan nilainya tentu memancing orang-orang membuka rekening sekuritas untuk membeli lembar saham.

Hal ini akan menciptakan kebiasaan baru, yang masyarakatnya akan lebih peduli dengan masa depan. Kebiasaan yang konsumtif bisa ditekan apalagi jika kenaikan harga melonjak drastis akibat inflasi. Perubahan dari konsumtif ke investasi merupakan hal positif untuk kelompok masyarakat.

3. Masyarakat membeli banyak emas

Masyarakat-membeli-banyak-emas dampak positif inflasi

Emas merupakan salah satu bentuk investasi barang yang biasanya dipilih ketika terjadi inflasi. Masyarakat menilai bahwa menyimpan uang dalam bentuk emas akan sangat menguntungkan ketika nominal uang tidak lagi memiliki nilai yang berarti.

Nilai emas cenderung stabil dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan saat inflasi. Malah, setiap tahunnya harga akan selalu naik mengikuti inflasi rendah yang memang terjadi setiap tahun. Untuk investasi jangka panjang dan lebih konvensional, emas merupakan opsi yang cemerlang.

Hanya saja, apabila permintaan emas kian naik setiap waktu, maka terjadi kelangkaan. Apalagi emas yang memiliki arti untuk investasi jangka panjang adalah emas 24k berbentuk batangan. Kelangkaan persediaan sering terjadi dan kadang membuat harganya menjadi naik hanya karena kurang pasokan.

4. Tingkat belanja menjadi naik

Tingkat-belanja-menjadi-naik

Naiknya daya beli saat inflasi tidak terbendung. Hal ini bisa menjadi dampak positif inflasi, namun juga bisa bermakna negatif. Inflasi membuat uang tidak bernilai sementara kebutuhan hidup tetap perlu dipasok. Masalahnya adalah masyarakat tidak tahu sampai kapan inflasi terjadi.

Akibatnya adalah banyak masyarakat yang memilih untuk belanja dalam jumlah banyak atau bulk-buying. Fenomena bulk-buying terjadi untuk mereka yang menduduki kalangan menengah dan menengah ke atas. Alasannya adalah mereka takut jika besok tidak bisa membeli kebutuhan hidup.

Tingginya daya beli secara mendadak ini mempengaruhi pola belanja masyarakat juga. Mereka cenderung tidak memiliki merk tertentu, melainkan membeli barang yang persediaannya ada saat itu. Brand yang memiliki daya jual rendah menjadi naik dan memicu tingginya produksi.

5. Mengurangi jumlah pengangguran

Mengurangi-jumlah-pengangguran

Banyak bukti yang menyatakan bahwa inflasi secara tidak langsung bisa mengurangi pengangguran. Bisnis yang tetap berjalan seperti biasanya, akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Namun, bayaran terhadap karyawan memiliki nilai yang lebih kecil.

Bagi pebisnis, bayaran yang kecil tersebut akan sangat menguntungkan. Apabila permintaan terhadap produk semakin naik, mereka bisa menambah karyawan. Tidak masalah untuk membayar lebih banyak karyawan karena pekerjaan menjadi lebih efisien.

Itu sebabnya, dengan adanya inflasi maka orang yang menganggur bisa mendapat pekerjaan. Meski bayarannya tidak sesuai dengan keadaan inflasi, angka produktif yang menganggur bisa berkurang. Sementara mereka yang protes banyak dipecat dan diganti dengan pekerja yang baru.

6. Pertumbuhan ekonomi meningkat

Pertumbuhan-ekonomi-meningkat dampak positif inflasi

Kenaikan suku bunga juga menjadi hal yang lumrah ketika inflasi terjadi. Bank sentral akan memberikan dampak positif inflasi berupa bunga yang lebih tinggi. Hal ini mendorong para pebisnis atau nasabah untuk memilih insentif untuk belanja atau berinvestasi.

Baik aktivitas belanja yang lebih tinggi maupun kemampuan masyarakat untuk berinvestasi lebih, keduanya sama-sama menguntungkan bagi sebuah negara. Hal ini memicu pertumbuhan ekonomi karena perputaran uang yang sangat cepat. Bank juga menyimpan cash lebih banyak dari biasanya.

Kenaikan ekonomi sebuah negara juga mendorong masyarakat untuk bersikap pro-aktif. Mereka yang tadinya tidak bekerja, sekarang bisa bekerja karena peluang usaha yang makin terbuka lebar. Jika ini terjadi dalam jangka panjang, negara bisa berdaulat dalam ekonomi dan inflasi bukan lagi ancaman.

7. Pembelian dalam negeri meningkat pesat

Pembelian-dalam-negeri-meningkat-pesat dampak positif inflasi

Saat inflasi yang terjadi begitu tinggi, maka selalu dihubungkan dengan valuta asing. Ada pihak yang mengalami pelemahan mata uang, namun ada juga yang menguat. Dalam hal ini, mata uang dalam negeri menjadi lemah sehingga sulit untuk transaksi valas.

Namun kabar baiknya adalah, dampak positif inflasi memberi pengaruh terhadap penguatan kurs uang luar negeri. Hal ini akan memicu berkurangnya orang lokal menggunakan barang import. Mereka akan lebih memilih untuk menggunakan barang-barang lokal.

Barang import hanya akan membuat pembeli membayar jauh lebih mahal. Layanan dan barang tentu saja menjadi berkurang. Biasanya, negara pemasok barang impor akan kehilangan pelanggan. Mau tak mau, mereka akan mengurangi margin sehingga harga menjadi lebih murah.

8. Pengusaha memiliki keuntungan lebih

Pengusaha-memiliki-keuntungan-lebih

Inflasi memang tak selamanya buruk. Pengusaha yang bergerak dalam menyediakan barang kebutuhan sehari-hari bisa menjadi pihak yang sangat diuntungkan. Pasalnya, mereka tetap akan melanjutkan produksinya karena banyaknya permintaan dari mereka yang menjadi pelanggan tetap.

Tantangan yang mereka hadapi mungkin berbentuk pay roll yang sudah menjadi kewajiban setiap pengusaha. Hanya saja, mereka bisa tetap melanjutkan produksi dengan memangkas karyawan. Jika inflasi naik, maka pembayaran gaji karyawan pun tidak menjadi masalah karena nilai yang murah.

Tetap berjalannya sebuah bisnis adalah tanda bahwa bisnis tersebut aman dan bersifat berkelanjutan. Produk yang dihasilkan tetap memiliki permintaan yang tinggi dan daya beli tidaklah berkurang. Hal ini akan mengurangi pengangguran secara signifikan di tengah inflasi.

Tak semua yang berhubungan dengan inflasi memiliki makna yang negatif. Dampak positif inflasi selama di level yang rendah bisa membawa keuntungan. Para pengusaha bisa tetap meraih keuntungan, pengangguran berkurang, dan penggunaan barang lokal pun meningkat.

Leave a Comment