Cara Menghitung Zakat Panen Sesuai Islam

Dalam agama Islam, dikenal salah satu kewajiban yang perlu dilakukan, yakni zakat fitrah dan zakat maal. Zakat maal terdiri dari berbagai jenis zakat, salah satunya yaitu zakat panen. Setiap petani yang memiliki hasil panen memadai perlu mengetahui cara menghitung zakat panen.

Zakat panen merupakan zakat dari hasil pertanian yang mencakup umbi-umbian, buah-buahan, makanan pokok, dan lain-lain. Menurut ajaran Islam, mengeluarkan zakat panen hukumnya wajib apabila telah mencapai nisabnya. Jadi, zakat ini perlu dikeluarkan dalam sekali panen.

Pengertian Zakat Panen

Pengertian-Zakat-Panen

Zakat panen merupakan zakat atas semua hasil pertanian dan tidak hanya terbatas pada makanan pokok saja, tetapi juga termasuk berbagai jenis buah, sayur, kayu, rempah-rempah, dan lainnya. 

Saat nisab zakat panen telah tiba, maka orang tersebut wajib mengeluarkan zakatnya. Nisab zakat dari hasil pertanian yaitu lima wasaq yang jumlahnya setara dengan 520 kg beras atau 653 kg gabah.

Adapun jika hasil pertaniannya berupa sayur, bunga, daun, atau lainnya, maka nishabnya disetarakan dengan harga nishab makanan pokok paling utama yang ada di Negara tersebut.

Kadar zakat yang dikeluarkan yaitu jika menggunakan air dengan sistem irigasi akibat adanya biaya tambahan, maka kadar zakatnya sebesar 5%. Jika memakai air atau sistem irigasi tanpa mengeluarkan biaya air (menggunakan air hujan), maka kadar zakatnya yaitu 10%.

Dewasa ini, pengeluaran yang dikucurkan oleh petani untuk membiayai pertaniannya tidak hanya untuk air saja, namun juga untuk kebutuhan lain, misalnya seperti biaya perawatan, pupuk, insektisida, dan lainnya.

Agar dapat memudahkan dalam penghitungan zakat, maka biaya lain-lain tersebut dapat diambil dari hasil panen, lalu sisanya (jika sudah diambil nisabnya) baru dikeluarkan zakatnya.

Hasil Panen yang Tidak Perlu Dizakatkan

Hasil-Panen-yang-Tidak-Perlu-Dizakatkan

Ada beberapa kriteria hasil panen yang tidak perlu dizakatkan. Beberapa jenis hasil panen tersebut yaitu sebagai berikut: 

  1. Tanaman atau buah-buahan hijau dan kecil yang dkonsumsi oleh pemilik tanaman beserta anggota keluarganya.
  2. Tanaman yang dikonsumsi oleh orang yang melintasi daerah lahan pertanian.
  3. Tanaman yang dikonsumsi oleh ternaknya sendiri yang bertugas untuk membajak lahan pertanian.
  4. Tanaman yang dihibahkan seperti buah-buahan kepada fakir miskin sepanjang tahun.

Manfaat Membayar Zakat Panen

Manfaat-Membayar-Zakat-Panen

Melakukan zakat fitrah hukumnya adalah wajib bagi seluruh umat muslim. Sedangkan zakat penghasilan seperti hasil panen hukumnya wajib bagi orang yang mampu. Adapun manfaat yang diperoleh dari membayar zakat hasil panen yaitu sebagai berikut:

Menyempurnakan Iman

Memberikan zakat kepada orang yang berhak adalah salah satu upaya terbaik untuk meningkatkan keimanan. Saat sedang sendiri atau berkumpul dengan orang lain, maka akan tumbuh rasa takut dan enggan untuk berbuat dosa.

Pasalnya, keimanan telah dipupuk, sehingga merasa selalu dekat dengan tuhan. Dengan mengamalkan zakat panen, ibadah yang dilakukan sehari-hari akan lebih terasa sempurna.

Menghapus Dosa

Berbuat baik kepada sesama dapat menghapus dosa dan menambah pahala jika dilakukan dengan tulus dan ikhlas. Dosa yang bertumpuk setiap harinya dapat dihapus dengan menunaikan zakat penghasilan. Sebab, zakat adalah salah satu cara yang dilakukan untuk membersihkan jiwa dan harta.

Dalam ajaran Islam, menunaikan zakat panen memang sangat dianjurkan untuk membantu orang-orang yang kesulitan. Hal yang terpenting adalah mengamalkan zakat dengan hati yang tulus dan ikhlas semata-mata karena Allah SWT.

Meningkatkan Empati

Dari sisi sosial, membayar zakat panen dapat meningkatkan rasa empati kepada sesama manusia. Pasalnya, ada banyak orang yang mungkin kurang beruntung karena keterbatasan ekonomi.

Dengan adanya fakta sosial tersebut, sudah selayaknya kita dapat tergerak untuk membayar zakat panen.

Zakat panen yang ditunaikan tidak hanya memberikan rezeki, namun juga kepuasan batin dalam suatu usaha membantu orang lain untuk bertahan hidup.

Dengan mengeluarkan zakat hasil panen, maka rasa empati kepada sesama manusia dapat lebih tergugah.

Mendorong untuk Bersikap Dermawan

Dermawan adalah suatu sikap atau perilaku yang senang memberi kepada orang lain.

Melalui zakat panen, maka seorang muslim dapat menumbuhkan sikap dermawan kepada sesama saudara muslim. Bersikap dermawan sangat penting untuk dilakukan, apalagi di masa pandemi ini.

Saat seseorang sudah terbiasa bersikap dermawan, maka perasaan akan lebih lega dan tenang. Hal ini karena orang tersebut tidak segan untuk memberikan sebagian rezekinya kepada orang lain.

Meminimalisir Kesenjangan Ekonomi

Di zaman sekarang, kesenjangan ekonomi memang tidak dapat dipungkiri. Jika ada si kaya, maka pasti ada pula si miskin yang dijadikan sebagai pembanding.

Namun, membayar zakat panen dapat melunturkan perbandingkan tersebut.  Saat orang yang berkecukupan membantu orang yang kekurangan harta, maka kondisi ekonomi Negara ini apat lebih seimbang.

Membantu Pengelolaan Uang

Manfaat membayar zakat panen yang selanjutnya adalah membantu dalam mengelola uang agar lebih bijak. Tidak dipungkiri, saat ini perputaran uang semakin cepat karena semakin banyaknya kebutuhan manusia.

Membayar zakat panen dapat menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk mengelola keuangan. Hal ini dapat terjadi karena munculnya kesadaran bahwa mengatur pengeluaran perlu dilakukan sebijak mungkin untuk disisihkan sebagian.

Saat uang untuk zakat panen sudah disisihkan, maka perasaan kan lebih tenang untuk membelanjakan uang tersebut.  Jadi, pengeluaran sehari-hari tetap dapat terkontrol.

Meminimalisir Pajak Penghasilan

Belum banyak orang yang mengetahui bahwa zakat panen yang dikeluarkan dapat mengurangi Pemayaran Pajak Pendapatan (PKP) secara otomatis. Pengurangan pajak ini bertujuan agar masyarakat tidak perlu menanggung beban ganda, yakni antara membayar zakat dengan membayar zakat.

Cara Penghitungan Zakat Panen

Cara-Penghitungan-Zakat-Panen

Zakat adalah salah satu cara untuk menyucikan kekayaan yang dimiliki. Zakat panen termasuk bagian dari zakat maal yang wajib ditunaikan apabila telah memenuhi nishabnya dan haulnya. Adapun contoh penghitungan zakat panen yaitu sebagai berikut:

Ibu Fatma adalah seorang petani yang mempunyai sawah dengan luas mencapai 2 Ha. Sawah tersebut ditanami padi yang dalam pemeliharaannya telah dikeluarkan uang sebanyak Rp 5.000.000,-.

Saat panen, hasil yang didapat yaitu sebanyak 10 ton beras. Lalu, berapakah zakat hasil panen yang harus dikeluarkan Ibu Fatma? Berikut adalah cara menghitung zakat panen yang bisa diterapkan:

Jawab:

Ketentuan zakat hasil panen:

Nishab 653 kg beras dengan persentase 5%. Waktu pembayarannya yaitu saat sudah panen tebu.

Jadi, perhitungan zakatnya yaitu:

10 ton = 10.000 kg (melebihi nisab) 10.000 x 5% = 500 kg

Misal, harga beras yang dijual sebesar Rp. 10.000, maka 10.000 kg x Rp10.000 = Rp.100.000.000

100.000.000 x 5% = Rp5.000.000,-

Jadi, zakat hasil panennya adalah 500 kg beras atau setara Rp. 5.000.000.Informasi tentang pengertian, manfaat, dan cara menghitung zakat panen di atas pastinya sangat berguna dalam menentukan penghitungan zakat hasil panen.

Membayar zakat penghasilan akan mampu meringankan beban hidup orang lain agar lebih baik lagi kedepannya.

Leave a Comment