Penghasilan bagi suatu perusahaan bisa bersumber dari mana saja termasuk dari transaksi masa lalu. Aktiva sebagai bentuk penghasilan suatu perusahaan ternyata bisa bersifat tetap bahkan berkala. Lalu bagaimana cara menghitung aktiva tetap?
Pada dasarnya aktiva juga bisa memiliki sifat sementara dan dianggap sebagai keuntungan biasa semata. Fokus pada aktiva tetap, perhitungan yang dilakukan haruslah tepat agar nantinya memiliki gambaran bagaimana siklus keuntungan jangka panjangnya.
Definisi Aktiva Tetap
Aktiva sendiri memiliki definisi aset yang didapatkan dari hasil transaksi terdahulu. Banyak proses transaksi bisnis yang ternyata mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang. Sederhananya bisa disandingkan dengan proses investasi.
Dimana produk yang dibeli akan terasa manfaatnya di masa yang akan datang. Namun dalam dunia ekonomi bisnis, aktiva tetap menjadi salah satu aset berharga yang perlu diperhitungkan secara detail untuk melihat alurnya.
Jenis Aktiva Tetap Berdasar Wujud dan Penyusutan
Selain cara menghitung aktiva tetap yang punya banyak metode, aktiva tetap juga memiliki jenis yang cukup banyak. Umumnya aktiva tetap dibagi menjadi dua jenis dan di dalamnya terbagi menjadi jenis yang lainnya.
Aktiva Berdasarkan Wujudnya
Jenis aktiva tetap pertama dibagi berdasarkan wujudnya baik wujud kasat (bisa dilihat secara langsung bentuknya) maupun tidak. Terdapat dua pembagian jenis lagi dengan perbedaan yang cukup signifikan. Berikut perbedaan keduanya:
- Aktiva Berwujud (tangible assets) merupakan jenis aktiva tetap yang memiliki wujud riil. Barang yang termasuk aktiva tetap ini bisa dirasakan dan dilihat secara kasat. Contohnya seperti mesin, lahan, gedung hingga barang inventaris lainnya.
- Aktiva Tidak Berwujud (intangible assets) seperti namanya merupakan aset yang tidak tampak namun memiliki nilai yang istimewa. Seperti halnya hak cipta, hak paten, merek produk dan jenis lainnya.
Aktiva Berdasarkan Penyusutan
Berbeda dengan pembagian jenis aktiva berdasarkan wujudnya, aktiva berdasarkan penyusutan nyatanya tidak kalah tenar dibanding dengan pembagian jenis aktiva berdasarkan wujudnya. Dua jenis aktiva berdasar penyusutan yakni:
- Depreciated Plant Assets jadi jenis aktiva tetap yang nilainya dapat menyusut secara perlahan maupun secara langsung. Contoh aset dari jenis aktiva ini yakni bangunan, kendaraan, peralatan mesin dan lainnya.
- Undepreciated Plant Assets yaitu jenis aktiva tetap yang nilainya jarang bisa menyusut secara signifikan. Justru tidak jarang nilainya jadi tinggi seiring dengan berjalannya waktu. Seperti halnya tanah, saham, asuransi dan lainnya.
Fungsi Aktiva Tetap
Tidak hanya dibagi jenisnya, aktiva tetap juga memiliki fungsi tersendiri. Sebenarnya fungsi aktiva bisa berkembang sendirinya seiring dengan kepemilikan aset. Namun umumnya berikut fungsi aktiva tetap yang bisa dirasakan:
- Aktiva tetap membantu perusahaan mengakumulasikan keuntungan jangka panjang.
- Jadi sumber pemasukan aktif jangka panjang.
- Mendorong perusahaan untuk melakukan riset aset secara berkala.
- Menjadi contoh untuk pembelian atau kepemilikan aset lain yang sama-sama menguntungkan nantinya.
- Sebagai bahan pembelajaran perusahaan akan wujud aset yang menguntungkan atau tidak.
Bagaimana Cara Menghitung Aktiva Tetap?
Aktiva tetap dengan jenisnya yang beragam ternyata bisa dihitung dengan metode yang sama. Sedikitnya terdapat 3 metode berbeda untuk menghitung seputar aktiva tetap. Berikut fungsi metode dan bentuk rumusnya yang bisa digunakan.
1. Metode Satuan Hasil Produksi
Metode hitung ini bisa digunakan untuk menghitung berapa biaya penyusutan aset berdasar penggunaan aset secara langsung. Teori di dalamnya menjelaskan secara rinci bagaimana beban penyusutan akan bisa dikalkulasikan berdasar akumulasi satuan produk yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu.
Rumus atau cara menghitung aktiva tetap yang digunakan adalah:
Beban Penyusutan per Tahun = Jumlah Satuan Produk yang Dihasilkan × Tarif Penyusutan per Produk
*tarif penyusutan per produk = (harga perolehan – nilai residu) ÷ jumlah produk yang dihasilkan
2. Metode Penjumlahan Angka Tahun
Metode ini digunakan untuk mengetahui penyusutan signifikan (dipercepat) berdasar pada penalaran produktivitas aset yang diperkirakan akan menyusut seiring dengan berjalannya waktu. Rumus yang digunakan adalah:
Sisa Umur Penggunaan ÷ Jumlah Angka per Tahun × (Harga Perolehan – Harga Residu)
3. Metode Penyusutan Garis Lurus
Metode ini memiliki istilah asing straight line method. Di dalamnya dikatakan nilai penyusutan dari sebuah aset atau aktiva tetap akan selalu stabil hingga akhir umur nilainya (ekonomisnya) habis. Cara menghitung aktiva tetap yang digunakan yaitu menggunakan rumus:
Penyusutan = Biaya Peroleh – Nilai Residu ÷ Umur Ekonomis
Tips Memilih Aset untuk Jadi Aktiva Tetap
Memiliki aset untuk dijadikan sumber aktiva tetap memang terbilang susah-susah gampang. Namun ada tips yang bisa dilakukan untuk memilih aset aktiva dengan income jangka panjang yang tumbuh setiap tahunnya. Berikut tips yang bisa dilakukan.
1. Pilih Aset Aktiva Tetap Jenis Undepreciated Plant Assets
Pertama, pilihlah aset dengan jenis undepreciated plant assets agar memiliki nilai tetap tanpa penyusutan setiap tahunnya. Ini yang bisa dilakukan untuk menjamin nilai aset terus berkembang sesuai dengan perhitungan.
Berbeda dengan jenis aset lainnya pertimbangkan akan seperti apa penyusutan nilai dari aset yang dipilih. Untuk mengamankan return pertahunya maka akan sangat baik untuk memilih jensi aktiva dengan jenis penyusutan yang minim.
2. Beli Aset dari Sumber Terpercaya
Tips selanjutnya yang bisa dilakukan yakni hanya membeli aset, apa pun bentuknya, dari sumber terpercaya. Hanya belilah aset dari penjual yang terbukti legal menjual aset yang akan digunakan sebagai aset aktiva tetap.
Aset dari sumber terpercaya murni akan mendatangkan keuntungan tanpa harus was-was aset yang digunakan ternyata palsu. Menjamin aset dari penjual terpercaya juga membantu pihak perusahaan secara keseluruhan untuk terhindar dari berbagai jenis penipuan.
3. Perhitungkan Tren Aset Aktiva Tetap
Perhitungkan juga tren aset aktiva tetap. Mempertimbangkan tren pada proses pembelian aset memiliki efek jangka panjang. Pastikan aset yang dibeli merupakan aset yang masuk dalam tren aktiva tetap jangka panjang.
Selain bentuk aset yang beragam, ikut dalam tren aset juga dapat mendongkrak nilai aset. Semakin tahun tentunya akan semakin banyak mendatangkan keuntungan. Saat dijual pun aset tren dapat dijual dengan harga yang tinggi.
4. Cobalah untuk Membeli Lebih dari Satu Aset Sekaligus
Terakhir, cobalah untuk membeli lebih dari satu aset sekaligus. Bila memungkinkan beli 3 sekaligus aset aktiva tetap untuk keuntungan masa depan yang lebih maksimal. Perlu dipahami aktiva tetap bukan hanya berperan sebagai sumber keuntungan di masa yang akan datang.
Aktiva tetap juga berfungsi sebagai salah satu bentuk investasi jangka pendek. Aset aktiva yang telah dibeli bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi meskipun baru dipindah kepemilikannya dalam waktu yang singkat.
Cara menghitung aktiva tetap memang banyak bentuknya. Masing-masing cara bisa disesuaikan dengan kepemilikan aset aktiva tetap yang tersedia. Gunakan tips memilih aset di atas untuk mendapat aset aktiva tetap dengan nilai return tahunan yang cukup tinggi.