4 Cara Menghitung Modal Awal dengan Laba, Modal Kerja, Pajak

Modal merupakan sesuatu biasanya berupa materi finansial atau uang yang dipakai seseorang atau perusahaan untuk memulai suatu usaha. Selain uang, biasanya modal merujuk pada aset yang dapat digunakan untuk usaha. Terdapat beberapa cara menghitung modal awal.

Ada beberapa cara yang biasanya dijadikan patokan menghitung modal awal. Setidaknya ada empat rumus yang dapat biasanya dijadikan acuan untuk menghitung modal awal. 

Bila ingin memulai suatu bisnis, modal awal harus benar-benar dihitung agar terpakai secara efektif dan efisien. Berikut beberapa cara untuk menghitung modal awal.

Cara Menghitung Modal Awal

1. Menghitung Modal Awal dengan Laba, Modal Akhir, dan Prive

Menghitung-Modal-Awal-dengan-Laba-Modal-Akhir-dan-Prive-1

Sebelum mempelajari lebih jauh agar tidak bingung sebaiknya mengenal terlebih dahulu apa saja komponen-komponen yang akan dihitung untuk mencari modal awal. Komponen tersebut memiliki tiga variabel yaitu laba, modal akhir, dan prive.

a. Laba

Laba merupakan hasil dari selisih antara harga penjualan yang lebih tinggi dengan harga pembelian. Mudahnya laba ialah untung yang didapat dari suatu penjualan.

b. Modal Akhir

Modal akhir merupakan modal yang digunakan dalam menjalankan usaha untuk masa selanjutnya. Nilainya akan diketahui pada akhir setelah menghitung laba dan dan rugi dari suatu usaha pada periode tertentu.

c. Prive

Prive adalah jumlah atau nilai yang didapat dari pengeluaran yang dilakukan oleh suatu usaha atau bisnis.

Dari tiga hal di atas kemudian dapat dijadikan acuan menghitung modal awal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Modal awal = modal akhir – (prive + laba)

Contoh cara menghitung modal awal adalah:

Rumah makan Khas Betawi memiliki modal akhir sebanyak Rp40.000.000. Apabila dalam sebulan rumah makan khas Betawi tersebut dapat menghasilkan laba sebesar Rp8.000.000 serta prive sebanyak Rp2.000.000 maka total modal awalnya sebagai berikut.

Modal awal = Modal akhir – (laba + prive)

= 40.000.000 – (8.000.000 + 2.000.000)

= 40.000.000 – 10.000.000

= 30.000.000

Maka modal awal yang harus disiapkan sejumlah Rp30.000.000

2.     Menghitung Modal Awal dengan Modal Kerja, Modal Operasional dan Modal Investasi

Menghitung-Modal-Awal-dengan-Modal-Kerja-Modal-Operasional-dan-Modal-Investasi

Untuk memahami rumus yang ada, alangkah baiknya mengenal dahulu variabel yang akan digunakan. Variabel yang digunakan dalam perhitungan ini ialah modal kerja, modal operasional, dan modal investasi. Berikut penjelasan dari berbagai variabel tersebut:

a. Modal Kerja

Modal kerja ialah seluruh biaya yang digunakan untuk menjalankan semua kegiatan usaha/bisnis agar dapat mencapai sesuai tujuan yang direncanakan. Modal ini akan memenuhi kebutuhan yang mencakup kebutuhan peralatan usaha hingga bahan baku yang diperlukan untuk menjalankan usaha.

b. Modal Operasional

Modal operasional merupakan modal yang dianggarkan dan digunakan untuk mendukung semua kegiatan dalam pengoperasionalan bisnis agar berjalan secara lancar dan maksimal.

c. Modal Investasi

Modal investasi adalah modal yang diperuntukkan untuk keperluan barang-barang usaha bernilai tinggi. Barang-barang ini memiliki nilai tinggi yang akan menjadi nilai investasi dalam suatu perusahaan.

Cara hitung modal awal dengan rumus ini, yaitu jumlahkan semua variabel seperti yang ada pada rumus berikut:

Modal awal = modal operasional + modal investasi + modal kerja

Contoh mencari modal awal dengan rumus ini:

Pak Sanusi memiliki modal kerja sebesar Rp50.000.000 untuk membuka usaha konveksinya. Selain itu, untuk per bulannya Pak Sanusi menyiapkan modal operasional bulanan untuk menjalankan usahanya sebesar Rp15.000.000.

Pak Sanusi juga memiliki modal investasi untuk kelangsungan bisnisnya sebesar Rp75.000.000. berapakah modal awalnya.

Modal awal = Modal operasional + modal investasi + modal kerja

Modal awal = 15.000.000. + 75.000.000 + 50.000.000

Modal awal = 140.000.000

Jadi modal awal yang diperlukan Pak Sanusi untuk membeli serta memenuhi usaha konveksinya sebesar Rp140.000.000

3. Menghitung Modal Awal dengan Capital Expenses dan Operational Expenses

Menghitung-Modal-Awal-dengan-Capital-Expenses-dan-Operational-Expenses

Selanjutnya cara menghitung modal awal dapat ditentukan dengan menggunakan dua variabel dibawah ini. Sebelumnya, mari pahami pengertian dua variabel yang akan dijumlahkan seperti berikut.

a. Capital Expenses

Capital expenses atau capex atau dalam bahasa Indonesia juga dapat disebut dengan belanja/pengeluaran modal adalah alokasi dana yang dianggarkan untuk mendapatkan aset perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi yang lebih tinggi. 

Biasanya penganggaran untuk modal ini lebih besar dari modal-modal lainnya. Berdasarkan definisi di atas capital expenses memiliki tujuan yang berguna untuk menambah serta merawat perusahaan yang dapat menjadi penunjang keberlangsungan bisnis.

b. Operational Expenses

Operational expenses atau opex merupakan modal operasional yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari. Biaya operasional ini mencangkup biaya sewa tempat, transportasi, listrik, dan sebagainya.

Maka cara menghitung modal awal dengan ini adalah sebagai berikut:

Modal awal = Modal Operational Expenses + Modal Capital Expenses

Contoh penerapan rumus dalam mencari modal awal:

PT. Properti Makmur Abadi merupakan perusahaan yang mengembangkan perumahan bersubsidi pemerintah. Untuk memulainya PT. Properti Makmur Abadi memiliki nilai aset berbentuk tanah yang bernilai Rp650.000.000 serta bangunan kantor yang bernilai Rp150.000.000.

Selain itu, PT. Properti Makmur Abadi menyiapkan uang operasional untuk gaji pegawai, operasional kantor serta keperluan lainnya sebesar Rp150.000.000. Modal awal yang diperlukan PT. Properti Makmur Abadi dapat ditentukan seperti berikut:

Modal awal = Modal Operational Expenses + Modal Capital Expenses

Modal awal = 150.000.000 + 800.000.000

Modal awal = 1,5 Milyar

Jadi, modal awal yang diperlukan PT. Properti Makmur Abadi sebesar Rp1,5 Milyar

4. Menghitung Modal Awal dengan Menghitung Pajak, Beban, Pendapatan, Modal Akhir, dan Prive

Menghitung-Modal-Awal-dengan-Menghitung-Pajak-Beban-Pendapatan-Modal-Akhir-dan-Prive

Setelah membaca beberapa pengertian di atas, hal yang dapat dilakukan selanjutnya ialah menggabungkan beberapa variabel keuangan yang sudah ada. Variabel tersebut akan dihitung secara bersamaan.

Namun, penting juga untuk memahami beberapa variabel tambahan seperti di bawah ini:

a. Pajak

Pajak merupakan pungutan wajib dari pemerintah untuk masyarakat yang harus dibayarkan untuk negara.

b. Beban

Beban disini diartikan sebagai nilai yang dapat mempengaruhi turunnya manfaat ekonomi dalam suatu waktu dalam periode akuntansi tertentu.

c. Pendapatan

Jumlah nilai yang diperoleh dan dihasilkan oleh suatu usaha atau bisnis.

Berikut rumus untuk menentukan cara menghitung modal awal:

Modal awal = Modal akhir – (pajak + pendapatan+beban+prive)

Contoh mencari modal awal:

Butik busana Amira mempunyai modal akhir sebesar Rp30.000.000. Perbulannya butik ini membayarkan pajak sebesar Rp 700.000. Butik Amira memiliki beban sebanyak Rp1.000.000 serta prive sebanyak Rp1.000.000.

Pendapatan bulan ini butik amira mampu meraup untung sebanyak Rp15.000.000. Berikut cara menentukan modal awal usaha untuk butik Amira:

Modal awal = Modal akhir – (pajak + pendapatan+beban+prive)

Modal awal = 30.000.000 – (700.000+15.000.000+1.000.000+1.000.000)

Modal awal = 30.000.000 – 17.700.000

Modal awal = 12.300.000

Jadi modal awal untuk memulai usaha butik ini sebesar Rp12.300.000.

Kini bagaimana cara menghitung modal awal sudah diketahui. Supaya tidak bingung, cobalah untuk membaca beberapa contoh perhitungan modal awal usaha yang sudah ada diinternet. Dengan begitu, pastinya tidak akan kesulitan lagi untuk menghitungnya.

Leave a Comment