Modal Usaha Ternak Lele Kolam Terpal: Biaya Variabel & Simulasi Keuntungannya!

Ternak ikan lele bisa dilakukan di beberapa pilihan kolam. Ada kolam beton, kolam dengan drum dan juga kolam terpal. Perbedaan ketiganya terletak pada lahan dan dana untuk investasi awal. Untuk kolam terpal, pertanyaannya adalah berapa modal usaha ternak lele kolam terpal? Temukan jawabannya di artikel ini.

Kolam terpal sendiri bisa diartikan menjadi dua, yakni, kolam yang dibuat di tanah dengan cara digali dan dilapisi terpal atau kolam dengan kerangka dari besi, pipa, kayu maupun bambu sebagai tulangannya dan dilapisi dengan terpal. Tapi, umumnya yang dimaksud dengan kolam terpal adalah tipe yang kedua.

Perhitungan Modal Usaha Ternak Lele Kolam Terpal

Perhitungan-Modal-Awal-Ternak-Lele-Kolam-Terpal

Setelah penjelasan di atas, saatnya melihat rincian biaya investasi awal bisnis ternak lele. Harga yang tertera di bawah ini bisa berbeda di setiap daerah. Tapi tentu saja ini bisa menjadi acuan seberapa besar modal bisnis ternak lele kolam terpal ini. Berikut ini rincian biayanya:

Daftar KebutuhanQuantityHarga SatuanHarga Total
Lele benih2000Rp250Rp500.000
Terpal kolam ikan ukuran 3 m x 5 m x 50 cm3Rp350.000Rp1.050.000
Pakan1 karungRp300.000Rp300.000
Vitamin Rp200.000Rp200.000
Kerangka pipa3 PaketRp100.000Rp300.000
Pompa Sirkulasi3Rp100.000Rp300.000
Total Investasi Awal   Rp2.650.000  

Dengan jumlah kolam 3 berukuran 3 m x 5 m x 50 cm dan menggunakan kerangka berupa pipa, serta benih berjumlah 2000 ekor maka nilai investasi awalnya adalah Rp2.650.000. Biaya ini adalah yang harus dikeluarkan ketika akan memulai bisnis ternak lele kolam terpal.

Jika lahan yang digunakan adalah lahan sewa, maka biayanya akan meningkat. Begitu juga dengan jumlah kolam serta ikannya. Maka dari itu, cobalah hitung sendiri sesuai dengan kebutuhan. Setiap pembudidaya mengeluarkan modal usaha ternak lele kolam terpal berbeda-beda. Ini bergantung pada banyak hal.

Model Kolam Ternak Lele Kolam Terpal

Model-Kolam-Ternak-Lele-Kolam-Terpal

Kolam terpal ini memiliki dua bentuk yang sangat populer. Bentuk bulat atau lingkaran dan kotak. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Untuk bentuk kotak memang lebih presisi dan bisa lebih hemat lahan karena semua lahan bisa dimanfaatkan untuk beberapa kolam terpal kotak.

Sedangkan kolam terpal bulat memiliki keunggulan terhadap tingkat stres ikan. Kolam terpal bulat berarti kolam tidak berujung. Dengan demikian, arus air akan lebih baik dan tentu saja ini dapat mengurangi tingkat stres pada ikan. Hanya saja, kolam tipe ini tidak lebih hemat lahan karena bentuknya yang bulat.

Untuk modal usaha ternak lele kolam terpal, pembudidaya bisa memilih kolam bulat atau kotak sesuai dengan kebutuhan baik dari sisi lahan maupun dana. Kedua tipe ini memiliki keunggulan masing-masing. Untuk awal, bisa juga mencoba keduanya untuk melihat mana yang lebih maksimal dari sisi hasil budidaya.

Keuntungan Bisnis Ternak Lele Kolam Terpal

Baik menggunakan kolam terpal kotak maupun bulat, bisnis ternak lele di kolam terpal, menawarkan beberapa keuntungan. Beberapa di antaranya adalah bibit yang murah, risiko gagal panen yang kecil, perawatan mudah dan modal yang sedikit:

1. Bibit Mudah Dicari dan Harga Murah

Bibit-Mudah-Dicari-dan-Harga-Murah

Dibandingkan dengan jenis ikan lain, bibit atau benih ikan lele lebih mudah dicari. Ini karena kebutuhan akan ikan lele di pasar sangat besar. Baik dari kalangan bawah, menengah hingga atas pun menyukai olahan lele. Ini tergantung bagaimana daging ikan lele diolah; goreng, bakar atau dibuat crispy.

Oleh sebab itu, banyak yang membudidayakan benih lele yang kemudian dijual pada peternak lele. Harganya pun tergolong sangat murah. Per ekor bisa dihargai di bawah Rp500. Ini tergantung ukuran atau umur ikan. Sehingga dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar pada saat masa panen tiba.

2. ­Risiko Kecil untuk Gagal Panen

Risiko-Kecil-untuk-Gagal-Panen

Walau masih pemula, tidak perlu khawatir untuk memulai bisnis ternak lele kolam terpal. Ini karena tingkat kegagalan panen sangat rendah. Ya, ikan lele hampir bisa hidup di semua kondisi atau lingkungan di Indonesia. Daya tahan hidup ikan ini memang sangat bagus sehingga perawatannya juga mudah.

Inilah yang membuat risiko gagal panen kecil, walaupun peternak belum berpengalaman. Walau demikian, sebagai antisipasi, tidak ada salahnya untuk mempelajari atau bertanya pada mereka yang sudah berpengalaman di bidang ini. Ini bertujuan agar hasil panen lebih maksimal.

3. Perawatan Tidak Rumit

Perawatan-Tidak-Rumit

Di poin sebelumnya sudah disinggung bahwa perawatan ikan lele ini mudah. Sebagai modal usaha ternak lele kolam terpal, pembudidaya hanya perlu menyiapkan kolam yang terbuat dari terpal. Kemudian isi kolam dengan air secukupnya. Disarankan untuk membiarkan sebentar sebelum ikan ditampung di kolam.

Jangan lupa untuk memasang pompa sirkulasi. Pompa ini bertujuan untuk memberikan kadar oksigen cukup di dalam kolam. Ya, air dalam kolam tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup karena tidak bergerak. Oleh sebab itu, keberadaan pompa sirkulasi ini sangat penting.

Agar lebih maksimal, taruhlah tanaman air di atas kolam. Tanaman ini akan memberikan banyak keuntungan bagi ikan lele. Misalnya seperti menyediakan makanan alami, mengatur kadar air dan banyak lagi. Tanaman ini juga bisa menyaring kotoran di dalam air sehingga air akan lebih bersih.

4. ­Modal Sedikit, Untung Besar

Modal-Sedikit-Untung-Besar

Keuntungan berikutnya dari ternak lele adalah modalnya sedikit, tetapi untungnya besar. Sebagai modal usaha ternak lele kolam terpal yang dibutuhkan adalah benih lele, terpal, kerangka dari pipa, kayu, atau besi. Kemudian perlu juga membeli pompa sirkulasi dan terakhir tentu saja pakan.

Semua ini, jika dihitung maka hanya beberapa juta rupiah saja. Apalagi jika jumlah kolam sedikit, maka bisa lebih sedikit lagi biaya investasinya. Semakin besar dan banyak jumlah kolam, tentu saja akan menampung semakin banyak ikan. Artinya, ketika masa panen tiba, keuntungan pun semakin besar.

Biaya Variabel Selama Masa Panen dan Nilai Keuntungan

Biaya-Variabel-Selama-Masa-Panen-dan-Nilai-Keuntungan

Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan selama masa ternak. Biaya ini bisa dihitung per bulan atau diakumulasi beberapa bulan hingga masa panen tiba. Pilihlah mana yang paling mudah dihitung. Biaya ini nantinya akan mengurangi omzet penjualan. Sehingga keuntungan bersih bisa diketahui.

Sebagai contoh, biaya variabel yang meliputi listrik, pakan, vitamin dan benih mencapai 2.500.000 untuk 2.000 ekor benih lele selama 3 bulan. Kemudian lele dijual per ekor dengan harga Rp6.000 maka berikut hitungan keuntungannya:

Rp6.000 per ekor X 2.000 ekor = Rp12.000.000 omzet kotor

Omzet kotor kemudian dikurangi biaya variabel selama masa ternak:

Rp12.000.000 – Rp2.500.000 = Rp9.500.000 keuntungan bersih

Dari sini, calon pembudidaya bisa tahu bahwa modal usaha ternak lele kolam terpal sangat terjangkau. Metode pemeliharaannya juga mudah sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja walau tanpa pengalaman. Walau demikian, teruslah belajar dari pengalaman orang lain agar bisnis ternak lele ini semakin besar.

Leave a Comment