Ekonomi Pertanian: Pengertian, Ruang Lingkup, dan Prinsipnya

Ilmu ekonomi pertanian merupakan cabang ilmu ekonomi yang dianggap baru. Ilmu ini baru dicetuskan oleh Adam Smith pada tahun 1776 di Inggris, berarti ekonomi sektor pertanian baru ada pada abad ke-20 tepatnya saat itu terjadi depresi pertanian di Amerika Serikat.

Sedangkan di Amerika Serikat mata kuliah mengenai Rural Economics mula-mulai diajarkan di Universitas Ohio tahun 1982. Kemudian berlanjut ke Universitas Cornell tahun 1901 dengan nama mata kuliah Economics of Agriculture serta Farm Management pada tahun 1903.

Kemudian sejak memasuki tahun 1910 beberapa kampus di Amerika Serikat mulai memberikan mata kuliah terkait ekonomi sektor pertanian secara sistematis. Adapun di Eropa sendiri ilmu ini merupakan cabang ilmu pertanian.

Pengertian Ekonomi Pertanian

Ilmu ekonomi sektor pertanian ini umumnya menggunakan prinsip dari ilmu ekonomi untuk memproduksi ternak dan tanaman. Ilmu ini juga dikenal dengan nama agronomi yang mempelajari secara khusus mengenai memaksimalkan hasil tanaman dengan mempertahankan kualitas tanah agar selalu baik.

Sekarang ilmu agronomi ini sudah mencakup banyak hal dari bidang terapan dan memiliki tumpang tindih yang cukup kuat dengan ekonomi konvensional. Ekonomi sektor pertanian ini juga bekerja pada ekonomi tanah dan terus mengalami perkembangan selama beberapa dekade terakhir.

Ilmu ini berasal dari dua kata yaitu ekonomi dan pertanian, sebelum mendefinisikan secara keseluruhan, mari telaah secara terpisah. Kata pertanian itu sendiri telah ada sejak lama dan selalu berkaitan dengan produksi bahan pokok pangan.

Adapun ekonomi berarti sebuah ilmu yang mempelajari tentang pemenuhan kebutuhan manusia. Secara singkat ilmu ekonomi pertanian ini merupakan sebuah ilmu terapan yang ada untuk mengatasi permasalahan ekonomi dan berhubungan dengan petani.

Permasalahan-permasalahan yang dialami oleh para petani itu dikelompokkan menjadi tiga yaitu pemasaran, pembiayaan dan produksi. Ilmu ekonomi sektor pertanian sama-sama memperhatikan tentang kekuatan yang mempengaruhi sebuah produk untuk jual beli.

Ruang Lingkup Ekonomi Pertanian

Ekonomi sendiri merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ilmu ekonomi sendiri terbagi menjadi 2 cabang yaitu makro dan mikro jadi adanya ilmu ekonomi sektor pertanian muncul untuk mengatasi permasalahan pertanian dengan pendekatan ekonomi.

1. Ekonomi Sektor Pertanian Sebagai Disiplin Ilmu

Ekonomi-Sektor-Pertanian-Sebagai-Disiplin-Ilmu

Ekonomi sektor pertanian ini merupakan bidang aplikasi ilmu ekonomi secara umum. Adapun inti dari ilmu pertanian itu sendiri adalah ekonomi dan biologi karena ekonomi selalu berkaitan dengan waktu dan ruang. Maka ada ilmu-ilmu penunjangnya seperti biokimia, teknik pertanian, meteorologi, ilmu tanah dan statistika.

Oleh karena itu ilmu ekonomi sektor pertanian ini menjadi luas pembelajarannya dan berdasarkan definisi di atas maka berkaitan juga dengan permasalahan ekonomi, sosial dan lingkungan. Singkatnya ilmu ekonomi sektor ini harus dikaji menjadi salah satu cabang ilmu sosial.

Ilmu ini memiliki peranan penting terhadap bagaimana perkembangan perekonomian di Indonesia dan pembangunan di bidang pertanian. Adanya cabang ilmu ini maka akan lebih mudah untuk mengatasi permasalahan yang terjadi terkait pertanian.

2. Sistem Agribisnis: Pendekatan Pembangunan Pertanian Modern

Sistem-Agribisnis-Pendekatan-Pembangunan-Pertanian-Modern

Urutan melakukan transformasi ekonomi di dunia dimulai dengan kegiatan sektor primer yaitu pertambangan dan pertanian. Adapun produk utama yang dimanfaatkan adalah barang primer setengah jadi kemudian beralih ke pengolahan barang tersebut menjadi barang jadi.

Adanya ilmu ekonomi ini adalah untuk memperpanjang umur simpan komoditas bidang pertanian khususnya dalam kegiatan ekspor barang. Hasilnya akan meningkatkan devisa negara untuk langkah berikutnya dalam masyarakat industri.

Hal yang sama juga dilakukan oleh beberapa negara lainnya seperti Singapura, Cina dan Malaysia. Awalnya ketiga negara ini hanya mengandalkan karet sebagai penghasil devisa negara sekarang berhasil mengembangkan agroindustri dan komoditas karet sehingga bisa menjualnya dalam bentuk barang jadi.

Agroindustri sendiri merupakan bagian dari agribisnis (subsistem) yang mengubah dan mengolah hasil pertanian (kayu, serat dan bahan makanan) menjadi barang setengah jadi dan langsung bisa dikonsumsi. Selain itu bahan produksi industri seperti mesin pertanian, pupuk dan traktor juga bisa dihasilkan.

Agroindustri merupakan sebuah ilmu yang bahasannya luas industri hulu dari sebuah sektor pertanian sampai ke industri hilir. Industri hilir merupakan sebuah industri yang tugasnya untuk mengolah hasil pertanian menjadi barang baku atau barang yang siap dikonsumsi.

Industri hilir juga disebut dengan industri pasca panen atau pengolahan hasil pertanian. Adapun industri hulu adalah sebuah industri yang menghasilkan mesin pertanian dan alat-alatnya. Alat ini berguna untuk proses budidaya pertanian.

Berdasarkan uraian di atas bahwa konsep agribisnis mencakup semua kegiatan dimulai dari pendistribusian dan pengadaan sarana produksi produk menjadi hasil pertanian dan perikanan. Ilmu ini berkaitan erat dengan agroindustri.

3. Subsistem Agribisnis

Subsistem-Agribisnis

Agribisnis juga memiliki beberapa subsistem pertama adalah distribusi dan pengadaan sarana produksi, pengembangan teknologi sumber daya manusia. Kedua, subsistem proses pemasaran hasil pertanian, ketga, subsistem pengolahan hasil pertanian atau agroindustri dan subsistem budidaya atau pertanian.

Dengan kata lain bahwa sistem agribisnis ini mencakup keseluruhan kesatuan kerja dari agribisnis yang terdiri beberapa subsistem, agribisnis, usaha tani (on farm agribusiness), agribisnis pengolahan (downstream agribusiness) serta subsistem sarana dan prasarana.

Subsistem sarana dan prasarana ini mencakup lingkungan kerja yang kondusif dan tujuannya adalah untuk mengembangkan agribisnis serta sarana dan prasarana dalam sebuah lingkungan kerja.

Prinsip dan Penerapannya

Prinsip-Ekonomi-dan-Penerapannya

Ekonomi pertanian adalah sebuah cabang ilmu dari ekonomi yang fungsinya untuk mempelajari masalah pertanian untuk meningkatkan hasil pertanian. Proses pembangunan ekonomi tentunya memerlukan banyak tindakan penyesuaian. Ada beberapa prinsip dalam kegiatan ekonomi ini yaitu sebagai berikut:

1. Masyarakat Menghadapi Trade Off

Sumber daya ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat itu langka oleh karena itu harus mengorbankan sesuatu yang lainnya. Contoh petani memilih akan menanam padi atau jagung, harga jagung tinggi tetapi dia memilih menanam padi karena butuh panen padi untuk menikahkah putrinya.

2. Biaya

Biaya mencakup semua kebutuhan yang langsung dan tidak langsung, seseorang harus bisa membandingkan biaya dan manfaatnya. Contoh seorang petani yang menanam daun nilam karena keuntungannya jelas dan manfaatnya untuk bahan penyulingan minyak atsiri nilam.

3. Prinsip Marginalitas

Para ekonom menyebut ini dengan perubahan marjinal, dalam beberapa situasi Anda dapat membuat keputusan terbaik jika bisa berfikir secara bertahap.

4. Masyarakat Bereaksi Terhadap Insentif

Prinsip keempat dalam ekonomi pertanian yaitu bereaksi secara intensif. Jika seseorang mengambil keputusan perbandingan biaya dan manfaat maka keputusan juga akan berubah jika biaya dan manfaatnya berubah.

5. Perdagangan Menguntungkan Banyak Orang

Setiap unit ekonomi pasti mendapatkan keuntungan dari proses perdagangan yang dilakukannya. Dengan perdagangan maka semua pihak dapat memfokuskan diri pada bidang yang memang benar-benar dikuasainya.

6. Ekonomi Pasar

Ekonomi pasar merupakan sistem yang paling efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan ekonomi. Harga mencerminkan berapa biaya yang akan dikeluarkan oleh masyarakat untuk memproduksinya.

Ekonomi pertanian merupakan cabang ilmu penting dalam kegiatan ekonomi. Cabang ilmu ini akan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada proses pertanian mulai dari proses produksi sampai pengolahan hasil pertanian.

Leave a Comment