Modal Awal Masuk Debet atau Kredit? Ini Jawaban & Cara Pencatatannya

Modal awal masuk debet atau kredit? Seperti yang diketahui, modal awal termasuk salah satu aspek yang perlu dipikirkan dengan matang apabila ingin merintis suatu usaha. Tanpa adanya perencanaan modal yang matang, maka kelangsungan bisnis cukup mengkhawatirkan.

Lain halnya jika penghitungan modal awal dilakukan dengan tepat. Hal ini memungkinkan pengusaha untuk mengelola keuangan dengan efektif dan efisien.

Pengertian Kredit dan Debit

Pengertian-Kredit-dan-Debit

Sebelum mengetahui jawaban dari modal awal masuk debet atau kredit, maka pahamilah terlebih dahulu pengertian dari kredit dan debit.

Kredit merupakan kemampuan membeli atau meminjam yang dilandasi perjanjian untuk melaksanakan pembayaran dalam jangka waktu yang disetujui. Sedangkan debit merupakan penyusutan deposito di dalam rekening bank.

Namun, istilah kredit dan debit di dalam akuntansi memiliki pengertian yang tidak sama.

Jika merujuk pada akuntansi keuangan, debit dan kredit tidak bisa terpisahkan karena saling berkaitan. Dalam hal ini, debit diartikan sebagai pencatatan keuangan yang menunjukkan adanya peningkatan pada aset dan biaya.

Sedangkan posisi debit berada di sisi kiri dan penjumlahan aset berupa penambahan uang, barang, atau aspek yang tidak berwujud.

Modal Awal Masuk Kredit atau Debit

Modal-Awal-Masuk-Kredit-atau-Debit

Sesuai dengan namanya, modal awal merupakan modal yang diperlukan dalam merintis suatu usaha. Dalam suatu modal awal terdapat modal investasi, modal kerja, serta modal operasional.

Jika ditanya modal awal masuk debit atau kredit, maka jawabannya ialah kredit. Sebelum masuk ke jurnal transaksi, alangkah lebih baik jika  mempelajari saldo normal akun terlebih dahulu.

Saldo normal akun modal merupakan kredit atau kebalikan dari harta atau aset. Apabila modal bertambah, otomatis jurnalnya berada di sisi kredit. Sedangkan jika modalnya berkurang, maka jurnalnya berada di sisi debit.

Cara Mengumpulkan Modal Awal

Agar dapat menjalankan bisnis dengan lancar, maka sangat penting untuk memahami cara mengumpulkan modal awal. Beberapa alternatif yang bisa dilakukan yaitu di bawah ini:

1. Gunakan Tabungan Pribadi

Gunakan-Tabungan-Pribadi

Cara yang paling praktis untuk memperoleh modal awal yakni dengan memanfaatkan tabungan pribadi. Pastinya, cara ini hanya dapat direalisasikan apabila Anda telah mempunyai pendapatan dari pekerjaan yang sebelumnya.

Dalam memanfaatkan tabungan pribadi untuk modal usaha, mulailah dengan menyisihkan uang dari penghasilan yang diperoleh setiap bulannya.

Memakai tabungan pribadi untuk modal usaha sangat disarankan karena tidak perlu pusing memikirkan utang kepada bank atau p2p lending.

2. Jual Aset Milik Pribadi

Jual-Aset-Milik-Pribadi

Cara mendapatkan modal awal yang berikutnya adalah dengan menjual aset yang dimiliki. Maksud dari aset di sini adalah bisa berupa kendaraan, perhiasan, atau jenis barang berharga lainnya.

Jika modal yang diperlukan masih kurang, maka alternatif yang bisa dilakukan yaitu dengan menggabungkan tabungan dengan aset. Dengan begitu, maka modal yang bisa dikumpulkan bisa lebih besar.

3. Temukan Rekan Bisnis

Temukan-Rekan-Bisnis

Membangun suatu usaha tidak harus dilakukan sendiri karena Anda bisa mengajak rekan bisnis untuk mewujudkan usaha tersebut. Mengajak orang lain untuk berbisnis bisa dilakukan apabila modal yang berasal dari tabungan belum cukup dan tidak ada aset yang bisa dijual.

Tujuannya yaitu agar dapat memperoleh modal usaha tanpa perlu berhutang. Namun, jangan sampai salah dalam memilih rekan bisnis untuk menghindari masalah yang fatal.

4. Dana dari Investor

Dana-dari-Investor modal awal masuk debet atau kredit

Cara mendapatkan modal awal yang berikutnya yaitu dengan mencari investor potensial. Investor yang potensial dapat memberikan suntikan dana pada project bisnis yang Anda bangun.

Agar bisa  memperoleh investor, alternatif yang bisa dilakukan yakni dengan mengikuti workshop yang menyediakan akses untuk para pengusaha agar memperoleh modal bisnis.

Dengan ikut serta dal workshop tersebut, maka hal ini akan memudahkan dalam memperoleh investor yang bersedia berinvestasi pada bisnis Anda.

5. Ajukan Pinjaman Modal Usaha

Ajukan-Pinjaman-Modal-Usaha

Jika cara-cara yang telah disebutkan di atas kurang berhasil, maka jalan satu-satunya cara yang bisa ditempuh adalah dengan mengajukan pinjaman modal kepada bank atau koperasi.

Selain itu, modal usaha juga bisa dipinjam melalui orang-orang terdekat, sebut saja orang tua, saudara, atau sahabat.

Cara Menghitung Modal Awal

Cara-Menghitung-Modal-Awal modal awal masuk debet atau kredit

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui besaran modal awal yang dibutuhkan. Berikut adalah cara menghitung modal awal yang perlu dilakukan:

1. Menambahkan Modal Kerja,  Investasi, dan Operasional

Sebelum menghitung besaran modal awal melalui cara ini, pahamilah terlebih dahulu perbedaan dari modal kerja, modal operasional, dan modal investasi supaya tidak salah hitung.

Modal kerja merupakan seluruh biaya yang diperlukan untuk mencukupi keperluan barang dan bahan baku agar dapat mengembangkan bisnis.

Modal investasi merupakan dana yang dikeluarkan dalam rangka mencukupi belanja berbagai perlengkapan bisnis. Perlengkapan tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk operasional bisnis.

Adapun modal operasional ialah seluruh dana yang dipakai untuk mendukung kelancaran proses operasional usaha.

Inilah rumus menghitung modal awal dalam usaha:

Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional

Langkah yang perlu dilakukan yakni menambahkan ketiga unsur tersebut agar dapat mengetahui jumlah modal awal.

2. Menambahkan Biaya Belanja Operasional dan Belanja Modal

Langkah menghitung modal awal selanjutnya tidak kalah mudah seperti cara yang pertama.  Belanja operasional merupakan modal yang dibutuhkan untuk kepentingan operasional bisnis. Contohnya seperti gas, listrik, air, sewa, gaji karyawan, dan lain-lain.

Adapun belanja modal atau capital expense merupakan jumlah dana yang dibutuhkan agar bisnis tetap bisa beroperasi. Seperti halnya modal investasi, belanja perlengkapan juga termasuk bagian belanja modal.

Inilah rumus menghitung modal awal dengan menambahkan biaya belanja:

Modal Awal = Belanja Modal + Belanja Operasional

3. Menghitung Prive, Laba, dan Modal Akhir

Supaya dapat menerapkan metode ini, sebaiknya ketahui terlebih dahulu arti dari prive, laba, dan modal akhir.

Prive merupakan upaya penarikan uang untuk kebutuhan bisnis atau untuk kebutuhan pribadi.

Laba merupakan keuntungan bersih yang didapatkan dari kegiatan usaha. UU Adapun modal akhir adalah seluruh dana yang didapatkan dari modal awal yang ditambah keuntungan/kerugian, kemudian dikurangi dengan prive.

Setelah memahami arti kata di atas, berikut adalah rumus menggunakan prive, laba, dan modal akhir.

Modal Awal = Modal Akhir – (Prive + Laba)

3. Menghitung Berdasarkan Modal Akhir, Pendapatan, Pajak, Beban, dan Prive

Cara terakhir yang bisa dicoba untuk mengetahui modal awal yakni dengan menghitung dan menggabungkan beberapa komponen perhitungan.

Pendapatan merupakan jumlah dana yang dihasilkan dari rutinitas bisnis. Kemudian, beban merupakan serangkaian kewajiban yang dapat menurunkan ekuitas ataupun manfaat ekonomi dalam periode akuntansi.

Adapun cara mengkalkulasi modal awal dengan metode ini yaitu sebagai berikut:

Modal Awal = Modal Akhir – (Pendapatan + Pajak + Beban  + Prive)

Setelah menyimak penjelasan di atas, bisa dipahami bahwa jawaban dari pertanyaan modal awal masuk debet atau kredit adalah kredit. Adapun cara menghitung modal awal bisa dilakukan dengan menerapkan salah satu opsi yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Leave a Comment