7 Perbedaan Investor dan Pemegang Saham (Segi Tujuan & Tugas)

Zaman sekarang pemegang saham dan investor memang terlihat sangat mirip, karena saat ini investasi saham merupakan hal yang sangat umum digunakan banyak orang. Memang apa perbedaan investor dan pemegang saham? Perlu Anda ketahui bahwa investor tidak harus menjadi pemegang saham. 

Memang investor dan pemegang saham sama-sama memasukkan uang pribadi pada usaha orang lain, namun ada hak dan kewajiban yang perlu dilakukan. Selain dari segi hak dan kewajiban, tujuan dari investor dan pemegang saham juga tentunya sedikit memiliki perbedaan. 

Apa Itu Pemegang Saham dan Investor?

Apa-Itu-Pemegang-Saham-dan-Investor

Perbedaan investor dan pemegang saham juga bisa terlihat dari pengertiannya. Dalam keseharian, tentunya Anda juga pernah mendengar mengenai istilah investor dan pemegang saham. Sudah tahu apa arti dari investor dan pemegang saham?

Secara ringkasnya, investor merupakan seseorang atau bisa dalam bentuk perseroan yang menanam sejumlah modal untuk mengharapkan sebuah keuntungan atau timbal balik dari investasi yang sudah dilakukan. Tidak hanya itu, tetapi investor juga bisa dilihat dari jangka waktu penyimpanan investasinya. 

Seorang investor mayoritas akan berorientasi pada pendanaan jangka panjang. Hal itulah yang membedakan investor dengan trader yang umumnya berinvestasi untuk jangka pendek. Jadi bukan hal baru lagi, saat ini pasar modal di Indonesia kebanyakan diisi oleh mayoritas investor muda. 

Lalu bagaimana dengan pemegang saham? Pemegang saham merupakan orang yang telah membeli sejumlah saham atau mengambil alih sebagian kepemilikan dari suatu perusahaan. Saham yang dimaksud disini bisa berupa surat berharga yang menyatakan hak kepemilikan seseorang. 

Perbedaan Investor Dan Pemegang Saham Bisa Dilihat Dari Segi Tujuan

Perbedaan-Investor-Dan-Pemegang-Saham-Bisa-Dilihat-Dari-Segi-Tujuan

Agak berbeda dengan pemegang saham, investor memiliki 3 tujuan utama yang dilakukan bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan finansial, tetapi juga kepemilikan suatu perusahaan tertentu. 

1. Mendapatkan Imbal Hasil 

Semakin besar modal yang ditanamkan oleh investor, maka semakin tinggi juga peluangnya untuk mendapatkan keuntungan. 

2. Mendapatkan Hak Kepemilikan Atas Perusahaan

Investor yang berinvestasi dalam bentuk saham akan berhubungan langsung dengan status kepemilikan. Jika investor memiliki saham banyak pada suatu perusahaan, maka kepemilikan atas perusahaan juga semakin besar. 

3. Perdagangan atau trading. 

Terkadang ada investor yang hanya tertarik untuk mengincar harga jual dan harga beli saham perusahaan saja. Investor memiliki tujuan akhir untuk menyimpan investasinya sebagai tabungan masa depan. 

Sedangkan tujuan dari pemegang saham yaitu untuk ikut andil dalam mengatur, membentuk dan mengawasi kinerja suatu perusahaan mulai dari awal berdiri. Pemegang saham merupakan investor yang jelas dan dianggap sebagai pemangku kepentingan lebih dari satu perusahaan. 

Tujuan kedua dari pemegang saham juga bisa untuk mencari keuntungan. Semakin maju dan banyak investor yang menanamkan modal pada perusahaan yang dipegang, maka keuntungan yang bisa didapatkan oleh pemegang saham juga jauh lebih besar.  

Perbedaan Dari Segi Tugas yang Harus Dilaksanakan

Perbedaan-Dari-Segi-Tugas-yang-Harus-Dilaksanakan

perbedaan investor dan pemegang saham bisa Anda tentukan dari segi tugas atau kewajiban. Setelah menanamkan modal, apakah investor lantas akan berdiam diri saja? Pada umumnya investor perlu melaksanakan 4 tugas berikut ini. 

1. Mencari Suatu Peluang Investasi Sebanyak-Banyaknya

Menjadi seorang investor bisa dikatakan gampang-gampang sulit. Mengapa demikian? Karena Anda perlu memutar otak dalam melihat kondisi dan situasi yang sedang terjadi. Investor tidak hanya berfokus pada uang, tetapi juga memikirkan trik jitu menanamkam modal dengan tepat. 

Cara melakukannya dengan melihat tren kekinian yang sedang banyak diminati. Dengan begitu, walaupun hanya mengeluarkan modal kecil, tapi bisa digandakan sampai berkali lipat. Jika investor pasar modal biasanya perlu menempatkan dana dalam berbagai instrumen investasi. 

2. Menghitung Risiko dan Return dari Peluang Investasi

Selaku pemilik modal, investor perlu melakukan perhitungan dalam segi potensi return dan risiko dari investasi yang dipilih. Hal ini dilakukan agar ekspektasi pengembalian diharapkan bisa sesuai dengan harapan. 

3. Merencanakan dan Menjalankan Investasi

Setelah melakukan berbagai macam riset dan perhitungan, maka selanjutnya susun perencanaan investasi secara detail. Dengan begitu, Anda bisa menjalankan investasi secara nyata dan sesuai harapan. 

4. Mengevaluasi Hasil Investasi Secara Periodik

Pemegang saham biasanya akan ikut serta dalam memberikan penilaian setiap investor yang menanamkan modal pada perusahaan yang dipegang. Biasanya review akan dilakukan dalam waktu 3 bulan sekali dan investor wajib melakukan evaluasi secara mandiri. 

Sedangkan bagi para pemegang saham, ada kewajiban tersendiri untuk menunjukkan peran serta meningkatkan kinerja perusahaan sekaligus mengawasinya. 

  • Pemegang saham wajib memberikan dukungan dalam hal finansial untuk perusahaan. Hal ini dikarenakan saham merupakan modal utama bagi suatu perusahaan agar bisa berdiri dan menjalankan operasionalnya dengan baik. 
  • Pemegang saham akan menjadi stakeholder walaupun sifatnya tidak wajib. Namun dengan menjadi stakeholder, pemegang saham akan ikut serta dalam urusan pengambilan keputusan.
  • Pemegang saham akan mendapatkan pengaruh atas kemajuan atau kemunduran perusahaan. Jika perusahaan mengalami rugi, maka pemegang saham juga akan rugi. Hal tersebut mungkin tidak terlalu berpengaruh besar terhadap para investor.
  • Pemegang saham berhak memiliki aset perusahaan. Pemegang saham sudah memiliki modal cukup untuk membeli aset perusahaan, maka secara otomatis kekayaan perusahaan juga milik pemegang saham. Namun jika investor berkaitan dengan banyak sedikitnya modal yang ditanam. 

Waktu Pembelian Saham

Waktu-Pembelian-Saham

Terlihat mirip tapi ternyata berbeda, perbedaan investor dan pemegang saham bisa dilihat dari waktu pembelian saham. Memang keduanya sama-sama memiliki hak aset saham suatu perusahaan, tetapi untuk kedepannya hal yang perlu dijalankan oleh investor dan pemegang saham jelas berbeda.

Kebanyakan dari para pemegang saham adalah orang-orang atau kelompok yang sudah menginvestasikan dan menanamkan modal dari awal pembentukan perusahaan. Sedangkan investor baru bergabung dan menanamkan modal saat perusahaan sudah berjalan dan berkembang. 

Perbedaan Investor Dan Pemegang Saham Berdasarkan Jenisnya

Perbedaan-Investor-Dan-Pemegang-Saham-Berdasarkan-Jenisnya

Pemegang saham terbagi menjadi 3 jenis yaitu shareholder, pemegang saham mayoritas dan pemegang saham minoritas. Jenis pemegang saham akan menentukan perannya dalam suatu perusahaan, pembahasan lengkapnya dibawah ini. 

  • Shareholder

Pihak perusahaan, perorangan atau lembaga yang setidaknya memiliki minimal satu perusahaan. 

  • Pemegang Saham Mayoritas

Pemegang saham yang memiliki 50% saham yang sudah beredar di perusahaan. Kelompok atau perseorangan berhak mendapatkan keuntungan lebih besar. 

  • Pemegang Saham Minoritas

Memiliki dibawah 50% saham dari suatu perusahaan. 

Sedangkan investor bisa dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Investor Ritel

Investor melakukan pendanaan menggunakan akun pribadi.

  • Investor Moderat

Investor memahami berbagai produk investasi, tetapi belum berani mengeluarkan modal besar.

  • Investor Agresif

Terdiri dari para investor muda, mencari investasi yang bisa menghasilkan return sekitar 10-15% per tahunnya. 

  • Investor Konservatif

Investor ini biasanya mengharapkan pendanaan yang menghasilkan return 3-5% per tahunnya.

Perbedaan investor dan pemegang saham ternyata memang cukup signifkan. Investor belum tentu menjadi pemegang saham, sedangkan pemegang saham sudah pasti investor. Tanggung jawab pemegang saham juga jauh lebih besar daripada investor dalam menunjang keberlangsung perusahaan.

Leave a Comment