Sejarah Koperasi di Dunia dan Indonesia, Ternyata Ini Asal-usulnya!

Koperasi adalah adalah badan usaha yang beranggotakan perseorangan atau badan hukum yang menjunjung asas kekeluargaan. Sejak awal pendiriannya, koperasi telah memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, penting sekali bagi generasi di masa kini untuk mengetahui sejarah koperasi.

Koperasi pertama kali digagas di Indonesia oleh Pamong Praja bernama Patih R. Aria Wiria Atmaja. Idenya ini dicetuskan pada tahun 1896, saat kolonialisasi Belanda masih berlangsung di Nusantara. Hal ini tentu menjadi salah satu penyebab sulitnya kondisi finansial masyarakat, sehingga koperasi hadir sebagai solusi yang membawa perubahan.

Prinsip Dasar Koperasi

Prinsip-Dasar-Koperasi

Prinsip koperasi adalah suatu landasan pokok dalam melaksanakan usaha melalui gerakan ekonomi rakyat.

Prinsip koperasi yang terbaru dikembangkan oleh Federasi koperasi non-pemerintah internasional atau  International Cooperative Alliance. Sebelum mengetahui sejarah koperasi, mari simak prinsip koperasi di bawah ini:

  1. Keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela
  2. Dikelola secara demokratis
  3. Kebebasan dan otonomi
  4. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi
  5. Pengembangan pendidikan, informasi, dan pelatihan

Koperasi di Indonesia berpedoman pada UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Adapun prinsip koperasi tersebut yaitu sebagai berikut:

  1. Dikelola secara demokratis
  2. Keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela
  3. Pembagian SHU dilakukan seadil-adilnya sesuai dengan jasa usaha yang dimiliki anggota
  4. Balas jasa diberikan secara terbatas terhadap modal
  5. Kerjasama antar koperasi
  6. Kemandirian
  7. Pendidikan perkoperasiani

Sejarah Koperasi di Dunia

Sejarah-Koperasi

Koperasi diperkenalkan pertama kali oleh orang berkewarganegaraan Skotlandia bernama Robert Owen. Usai koperasi mengalami perkembangan dan diimplementasikan di beberapa negara Eropa, badan usaha ini mulai memasuki beberapa negara di Asia, tidak terkecuali Indonesia.

Sejarah koperasi di Indonesia dimulai pada abad ke-20. Perjalanan berdirinya koperasi di Indonesia dimulai dari hasil usaha yang ditekuni oleh rakyat kecil.

Koperasi di Indonesia diperkenalkan pertama kali oleh Patih R.Aria Wiria Atmaja tahun 1896. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya para pegawai negeri yang menderita karena meminjam uang dari rentenir yang bunganya sangat tinggi.

Hal inilah yang membangkitkan inisiatif Patih untuk membangun bank bagi para pegawai negeri. Kemudian, Patih mengusung sistem yang serupa dengan koperasi di Jerman, yakni sistem koperasi kredit.

Patih berniat untuk membantu masyarakat agar tidak perlu lagi meminjam uang dari renternir yang pasti memberikan bunga yang tinggi.

Selanjutnya, De Wolffvan Westerrode yang merupakan seorang asisten residen Belanda menanggapi gagasan dari Patih. Saat berkunjung ke Jerman, De Wolffvan Westerrode memberi saran agar Bank Pertolongan Tabungan diubah menjadi Bank Pertolongan, Tabungan, dan Pertanian.

Sejarah Koperasi Indonesia pada Masa Pendudukan Hindia Belanda

Koperasi-Indonesia-pada-Masa-Pendudukan-Hindia-Belanda

Seiring berjalannya waktu, koperasi tumbuh dengan cepat di Indonesia. Hal ini juga dilandasi oleh sifat orang Indonesia yang notabene senang gotong royong dan menjalin kekeluargaan. Pastinya, sifat ini sangat cocok dengan prinsip koperasi.

Sebagai respon atas perkembangan perekonomian tersebut, pemerintahan Hindia-Belanda bahkan mengeluarkan Undang-undang tentang perkoperasian. Penerbitan peraturan ini bahkan tidak hanya sekali, melainkan beberapa kali, yakni pada tahun 1915, 1927, dan 1933.

Namun, sayangnya dalam peraturan tersebut, pemerintah Hindia-belanda menunjukkan sikap yang diskriminatif dan cenderung merugikan masyarakat pribumi. Melihat fenomena tersebut, Dr. Sutomo akhirnya memperbaiki gerakan koperasi yang lebih berpihak kepada rakyat.

Koperasi Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang

Koperasi-Indonesia-pada-Masa-Pendudukan-Jepang

Sejarah koperasi juga dapat diamati saat masa pendudukan Jepang di Indonesia. Serikat Dagang Islam dibentuk dengan tujuan untuk menyelamatkan kedudukan ekonomi para pengusaha pribumi. Selanjutnya, pada tahun 1929, Partai Nasional Indonesia ikut memperjuangkan pendistribusian semangat koperasi.

Usai jepang menguasai sebagian besar wilayah Asia, termasuk Indonesia, sistem pemerintahan akhirnya berpindah tangan Jepang kemudian membangun Koperasi Kumiyai, namun kenyataannya justru hanya menyengsarakan masyarakat Indonesia.

Usai Indonesia merdeka, para pegiat koperasi di Indonesia menggelar Kongres Koperasi pertama kalinya di Tasikmalaya pada tanggal 12 juli 1947. Hal ini menjadi tonggak awal terbebasnya koperasi Indonesia dari pengaruh penjajahan. Oleh sebab itu, tanggal 12 Juli dicetuskan sebagai Hari Koperasi Indonesia.

Jenis-jenis Koperasi menurut Moh. Hatta

Bapak Koperasi Indonesia adalah Moh. Hatta selaku Wakil Presiden pertama di Indonesia. Beliau memiliki andil besar dalam perkembangan koperasi. Mohammad Hatta memberi perhatian penuh terhadap kemiskinan rakyat kecil, sehingga mendorong Gerakan Koperasi secara masif.

Dalam hal ini, Moh. Hatta memberikan sumbangsih pemikirannya terhadap perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, tidak heran jika Moh. Hatta dijuluki sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Moh. Hatta mencetuskan gagasan digolongkannya tiga jenis koperasi, di antaranya sebagai berikut:

  1. Koperasi konsumsi: memberikan layanan keuangan kepada kaum buruh.
  2. Koperasi produksi: layanan keuangan yang mewadahi kaum petani (termasuk nelayan dan peternak).
  3. Koperasi kredit: memberikan layanan keuangan kepada pedagang atau pengusaha kecil untuk mencukupi kebutuhan modal.

Bung Hatta memaparkan bahwa tujuan koperasi yang sesungguhnya bukan memperbanyak keuntungan, tetapi tujuan utamanya untuk memenuhi kebutuhan modal seluruh anggota koperasi.

Arti Lambang Koperasi Indonesia

Arti-Lambang-Koperasi

Berikut adalah arti dari masing-masing lambang koperasi:

1. Gambar Bunga

Empat kelopak bunga yang saling terhubung menyerupai lingkaran memiliki makna seluruh pemangku kepentingan koperasi saling bersinergi dan berkoordinasi dalam memajukan koperasi Indonesia.

Gambar bunga pada lambang koperasi Indonesia juga menandakan kemajuan dan perkembangan bagi perkoperasian Indonesia. Hal ini sekaligus melambangkan bahwa koperasi Indonesia selalu mampu mengikuti perkembangan zaman, berwawasan, inovatif, dan produktif. Kegiatan yang dilakukan pun juga tidak akan lepas dari pengaruh  teknologi.

2. Gambar 4 Sudut Pandang

Gambar 4 sudut pandang pada lambang koperasi mengartikan bahwa arah mata angin memiliki arti sebagai berikut:

Sebagai gerakan koperasi  yang mampu menyalurkan aspirasi para anggotanya.

Sebagai pondasi perekonomian nasional yang berorientasi pada kerakyatan.

Menjunjung prinsip nilai kekeluargaan, keadilan, kemandirian, dan demokrasi.

Berorientasi pada keunggulan di tengah persaingan global.

3. Teks Koperasi Indonesia

Lambang koperasi yang berupa Teks Koperasi Indonesia menandakan kesan yang dinamis dan modern. Selain itu, lambang teks tersebut juga berkaca pada perekonomian yang maju dan bersemangat tinggi.

Teks Koperasi Indonesia dibuat secara sejajar dan rapi dengan maksud untuk membentuk ikatan yang kuat, baik dalam lingkungan internal maupun eksternal koperasi.

4. Warna Pastel

Jika diamati, lambang koperasi dominan menggunakan warna pastel. Hal ini seakan memberi kesan yang anggun sekaligus berwibawa. Warna pastel pada lambang koperasi Indonesia juga memiliki makna terdapat suatu keinginan, ketabahan, dan kepribadian kuat untuk menuju perekonomian yang lebih baik.

Simbol koperasi Indonesia bisa ditempatkan pada papan umbul-umbul, nama kantor, pin, pataka, dan lain sebagainya untuk meningkatkan eksistensi koperasi di kalangan masyarakat luas. Jadi, bisa dikatakan bahwa simbol koperasi Indonesia memuat falsafah hidup berkoperasi.

Setelah menyimak pemaparan di atas, dapat dipahami bahwa sejarah koperasi telah berlangsung sejak masa penjajahan Belanda. Pasang surut perjalanan koperasi membuat badan usaha ini terus berinovasi. Hingga kini, koperasi telah berkembang pesat dan memajukan perekonomian Indonesia.

Leave a Comment