Modal Usaha Ayam Petelur Per 100 Ekor dan Tips Usahanya

Ayam merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Baik daging hingga telur ayam, selalu dibutuhkan oleh masyarakat untuk dijadikan lauk dan bahan dasar membuat kue. Oleh karena itu permintaan pasar terhadap ayam terus meningkat.

Hal tersebutlah yang semakin membuat usaha ayam petelur terus digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Modal usaha ayam petelur bisa dibilang cukup besar, tetapi menjalani bidang usaha yang satu ini seakan tidak ada matinya. Berikut ini terdapat informasi untuk memulai usaha ayam petelur ini.

Cara Untuk Memulai Usaha Ayam Petelur

Sebelum memikirkan modal usaha ayam petelur, hal lain yang harus dipikirkan adalah bagaimana cara memulai usaha ayam petelur? Memulai usaha dengan modal yang cukup besar ini, butuh pengetahuan dan keterampilan yang baik, agar usaha tidak berujung dengan kerugian.

Mulai dari lokasi, model kandang hingga jenis-jenis ayam petelur, harus menjadi pengetahuan dasar para penggiat usaha ini. Bagi yang tertarik dengan bidang usaha ayam petelur dan belum memiliki pengetahuan yang cukup, simak informasinya berikut ini.

1. Menentukan Lokasi Kandang Ayam

Menentukan-Lokasi-Kandang-Ayam

Cara pertama untuk memulai usaha ayam petelur adalah dengan mencari dan menentukan lokasi kandang ayam. Tidak bisa dipungkiri, usaha ayam petelur ini membutuhkan lahan yang cukup luas untuk keperluan kandang.

Selain lahan yang cukup luas, lokasi kandang ayam harus jauh dari keramaian dan pemukiman warga. Kondisi ternak ayam yang akan menimbulkan bau, bisa membuat warga terganggu dan tidak nyaman.

Kondisi yang ramai juga bisa membuat ayam rentan stress. Dan jika ayam sudah stress, maka telur yang dihasilkan tidak memiliki kualitas yang baik. Oleh karena itu, tentukan lokasi kandang ayam yang tenang dan jauh dari pemukiman warga.

2. Memilih Model Kandang Ayam

Memilih-Model-Kandang-Ayam

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kandang ayam terkadang membutuhkan lokasi dengan lahan yang cukup luas. Namun, luas kandang ini juga tergantung dengan jumlah ayam yang akan diternakkan.

Untuk memulai usaha ayam petelur, jumlah ayam bisa dimulai dari 50 hingga 100 ekor ayam. Ukuran kandang yang bisa dibangun dengan jumlah tersebut yakni sekitar 50 meter persegi. Luas kandang akan semakin besar jika populasi ayam terus bertambah.

Para peternak bisa memilih model kandang ayam yang akan dibangun. Secara umum, untuk model kandang ayam terdiri dari dua jenis yakni kandang koloni dan kandang model baterai. Dua model kandang tersebut memiliki keunggulannya masing-masing.

a. Model Kandang Koloni

Model kandang yang pertama ini membuat ayam petelur ditempatkan dalam satu kandang yang luas tanpa sekat. Cara membuat kandang dengan model ini dianggap lebih mudah dibandingkan dengan model kandang baterai. Namun, modal yang dikeluarkan bisa terbilang lebih besar.

Saat panen tiba, kandang dengan model ini membuat peternak kesulitan dalam mengumpulkan telur. Namun, bagi penggiat usaha ayam petelur skala kecil, disarankan menggunakan kandang model koloni ini. Selain itu, model kandang ini juga bisa digunakan untuk usaha ayam pedaging.

b. Model Kandang Baterai

Berbeda dengan model kandang koloni, kandang baterai dibuat khusus untuk usaha ayam petelur. Dimana dalam satu kandang hanya terdiri dari satu ayam, dan pada bagian depan kandangnya terdapat saluran seperti pipa yang menjadi tempat telur ketika masa panen tiba.

Lebih sederhananya, kandang baterai memiliki sekat antara satu ekor ayam dengan ayam lainnya. Kandang ini dijual satu set dengan kapasitas untuk 8 ekor ayam. Model kandang ini akan memudahkan peternak dalam mengumpulkan telur saat panen.

3. Mengetahui Jenis-Jenis Ayam Petelur

Mengetahui-Jenis-Jenis-Ayam-Petelur

Selain mengetahui soal kandang, hal lain yang harus menjadi perhatian adalah mengetahui jenis ayam petelur. Untuk menghasilkan telur yang berkualitas baik, peternak harus mencari bibit yang berkualitas dengan mengetahui jenis ayam petelur.

Ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat adalah dua jenis dari ayam petelur yang biasa diternak. Masing-masing jenis ayam tersebut memiliki karakteristik tersendiri yang harus diketahui para peternak.

Sesuai namanya, ayam petelur putih memiliki telur berwarna putih. Jenis ayam ini sering ditemui diberbagai pasar. Selain itu, ayam ini lebih peka terhadap suara dan udara panas. Karakteristik terakhir adalah memiliki berat yang lebih ringan daripada ayam petelur cokelat.

Selanjutnya adalah ayam petelur cokelat. Selain menghasilkan telur, jenis ayam yang satu ini juga dapat dijadikan sebagai ayam pedaging. Memiliki telur berwarna cokelat dengan karakteristik tubuh bulat dan besar. Harga ayam dan telurnya juga lebih mahal, serta terbilang cukup sulit ditemukan di pasar.

4. Mencari Bibit Ayam Dengan Kualitas Baik

Mencari-Bibit-Ayam-Dengan-Kualitas-Baik

Mengetahui jenis ayam petelur akan membantu pemilik usaha untuk menentukan modal yang harus disiapkan. Selain itu, calon pemilik usaha juga harus mengetahui bagaimana kualitas bibit ayam yang baik.

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membeli bibit ayam. Pastikan membeli ditempat yang sudah dipercaya banyak orang. Selain itu, perhatikan fisik ayam yang akan dijadikan bibit. Pilihlah ayam yang sehat, memiliki bulu lebat, tidak cacat dan memiliki nafsu makan yang tinggi.

5. Merawat Ayam Petelur

Merawat-Ayam-Petelur-scaled

Memperhatikan pakan ayam, merawat kandang dan memberikan vitamin adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam memulai usaha ayam petelur. Pastikan untuk memberikan pakan secara teratur. Pakan yang bisa diberikan yakni sentrat, jagung serta tepung ikan.

Pemberian vitamin ditujukan agar ayam terhindar dari penyakit, sehingga telur yang dihasilkan lebih berkualitas. Selain itu, memperhatikan kebersihan kandang juga menjadi hal yang patut dilakukan peternak. Kandang yang sehat akan menunjang kehidupan ayam menjadi lebih sehat.

6. Cara Menanen Hasil Usaha Ayam Petelur

Cara-Menanen-Hasil-Usaha-Ayam-Petelur

Proses panen dilakukan pada pagi, siang dan sore dalam satu hari. Dalam proses panen, peternak harus bisa membedakan kualitas telur. Telur berbentuk oval dan memiliki kulit tipis adalah beberapa ciri telur berkualitas baik.

Estimasi Modal Usaha Ayam Petelur Untuk Para Pemula

Estimasi-Modal-Usaha-Ayam-Petelur-Untuk-Para-Pemula

Berdasarkan cara memulai usaha yang telah dijelaskan, dapat terlihat berapa banyak modal awal dalam usaha ayam petelur yang harus disiapkan. Selain menyiapkan bibit, calon pemilik usaha juga harus menyiapkan kandang hingga pakan ayam.

Jadi, sebenarnya berapa estimasi modal usaha ayam petelur yang dibutuhkan bagi para pemula? Tabel berikut ini akan memberikan informasi estimasi modal untuk usaha dengan 100 ekor ayam.

Alat/BahanHarga Per Kilo Atau SatuanKebutuhanTotal Harga
Bibit AyamRp.49.000100 ekorRp.4.900.000
PakanRp.10.00011 kgRp.110.000
Kandang BateraiRp.195.00013 setRp.2.535.000
TotalRp.7.545.000

Total harga yang tercantum adalah estimasi minimal modal yang diperlukan di awal memulai usaha. Untuk pakan sendiri, kebutuhan 11 kg dengan harga Rp.110.000 tersebut dibutuhkan untuk pakan dalam satu hari. Itu artinya, modal sebesar Rp.3.300.000 diperlukan untuk pakan dalam satu bulan.

Maka dari itu, modal yang diperlukan di awal untuk persiapan selama satu bulan bisa mencapai Rp.10.000.000 dan belum termasuk kebutuhan lain seperti vitamin serta perawatan kandang. Harga yang tertera juga bisa lebih tinggi atau lebih rendah, sesuai harga pasar di wilayah masing-masing.

Modal usaha ayam petelur memang terbilang cukup besar. Meskipun begitu, kebutuhan akan ayam yang tidak ada matinya, bisa membuat usaha ini terus berjalan. Selain modal, hal lain yang perlu dipersiapkan adalah pengetahuan seputar perawatan ayam, agar terus menghasilkan telur berkualitas.

Leave a Comment