Cara Menghitung Plafon Kredit Semua Bank (Contoh: BRI)

Saat mengajukan permohonan pinjaman, baik kepada bank ataupun lembaga yang lainnya, kita akan dihadapkan dengan beberapa istilah, salah satunya adalah plafon kredit. Cara menghitung plafon kredit sangat penting diketahui agar hitungan cicilan dapat diketahui.

Memang terkadang banyak orang yang ditipu karena tidak bisa menghitung plafon kredit dan bunganya, sehingga jumlah cicilan yang seharusnya hanya sejumlah X berubah menjadi Y yang terlalu banyak. Berikut informasi singkat mengenai bagaimana cara menghitung besarnya plafon kredit.

Apa Itu Plafon Kredit?

Apa-itu-Plafon-Kredit

Bagi Anda yang masih awam dengan pinjam-meminjam di bank, mungkin akan asing dengan istilah plafon kredit. Plafon kredit adalah batas tertinggi biaya pinjaman atau kredit yang disediakan oleh pihak tertentu.

Plafon kredit juga dapat didefinisikan sebagai batas atas fasilitas kredit yang diterima oleh penerima pinjaman atau debitur, berdasarkan kesepakatan. Saat seseorang mengajukan pinjaman di bank, maka akan dihadapkan oleh penawaran plafon kredit ini.

Berdasarkan mekanisme pengajuan jumlah pinjaman, plafon kredit dibagi menjadi dua, yakni plafon kredit yang diajukan oleh debitur dan plafon kredit yang nominalnya diajukan oleh pihak pemberi pinjaman, dapat berupa lembaga keuangan bank maupun bukan bank.

Istilah plafon kredit juga banyak dijumpai ketika seseorang memutuskan untuk mengajukan KPR untuk perumahan, yakni pembelian rumah dengan sistem kredit.

Cara Menghitung Plafon Kredit untuk KPR (Simulasi Bank BRI)

Cara-Menghitung-Plafon-Kredit-untuk-KPR

Kasus pengajuan KPR untuk perumahan merupakan contoh yang paling sering dilakukan oleh banyak orang. Untuk menghitung plafon kredit, dibutuhkan beberapa unsur, yakni harga rumah dan jumlah uang muka yang telah disetorkan ke pihak bank.

Dengan begitu, rumus plafon kredit dapat dituliskan menjadi:

Plafon Kredit Rumah = Harga Rumah – Jumlah Uang Muka yang Telah Disetorkan ke Bank

Dari rumus di atas dapat dilihat bahwa besarnya uang muka sangat memengaruhi besaran plafon kredit yang akan diberikan oleh pihak bank selaku pemberi pinjaman. Palfon kredit tersebut merupakan besaran utang atau pinjaman yang dimiliki oleh penerima pinjaman kepada bank.

Contoh penerapan cara menghitung plafon kredit bisa dilihat di bawah ini.

KPR BRI

KPR-BRI

Pak Yono ingin membeli rumah dengan sistem kredit atau KPR seharga Rp400 juta melalui Bank Rakyat Indonesia atau BRI. Ia memilih tenor selama 10 tahun dengan uang muka sejumlah 20% dari harga rumah. Maka, berapakah plafon kredit yang diberikan BRI kepada Pak Yono?

Jawab:

Diketahui bahwa:

Harga rumah : Rp400 juta

Uang muka : 20% x Rp400 juta = Rp80 juta

Plafon Kredit Rumah = Harga Rumah – Jumlah Uang Muka yang Telah Disetorkan ke Bank

                                    = Rp400 juta – Rp80 juta

                                    = Rp320 juta

Jadi, besaran plafon kredit yang bisa diperoleh oleh Pak Yono adalah Rp320 juta. Bisa disimpulkan bahwa Pak Yono memiliki utang kepada BRI sejumlah Rp320 juta yang harus dilunasi sesuai dengan tenor yang disepakati.

Cara menghitung plafon kredit menggunakan rumus di atas memang cukup mudah karena unsur-unsur yang ada di dalamnya pasti sudah diketahui saat pengajuan.

Besaran Plafon Kredit Masing-Masing Bank

Masing-masing bank yang ada di Indonesia memiliki mekanisme dan kebijakan manajemen tersendiri, termasuk dalam hal peminjaman atau KPR. Oleh karena itu, mengenai plafon kredit masing-masing bank juga berbeda dalam hal nominalnya.

Adapun nominal plafon kredit yang ditawarkan oleh beberapa bank yang ada di Indonesia di antaranya:

BCA

BCA atau Bank Central Asia merupakan bank ternama yang sudah lama berdiri di Indonesia. Menabung di bank ini dapat memberikan keuntungan yang bisa dimanfaatkan, salah satunya pengajuan kredit atau KPR.

Adapun plafon kredit yang disediakan oleh BCA adalah sekitar Rp250 juta – Rp5 miliar dengan tenor antara  1 tahun hingga 20 tahun.

BNI

Selain BCA, BNI atau Bank Negara Indonesia juga menyediakan fasilitas KPR yang bisa dimanfaatkan untuk membeli rumah dengan sistem cicilan. Plafon yang diberikan BNI pun cukup besar, yakni sekitar Rp100 juta hingga Rp5 miliar dengan tawaran tenor hingga 25 tahun.

BTN

Meskipun tidak seterkenal dua bank sebelumnya, BTN rupanya juga menyediakan fasilitas KPR dengan plafon yang lumayan besar. Adapun plafon yang ditawarkan mulai dari Rp250 juta hingga Rp1,5 miliar dengan tenor sampai 25 tahun.

Bank Mandiri

Plafon kredit yang ditawarkan oleh Bank Mandiri nampaknya menjadi yang paling besar di antara keempat bank penyedia KPR saat ini. Pasalnya, plafon yang ditawarkan bank ini bisa mencapai 15 miliar dengan tenor maksimal 20 tahun.

Kiat-Kiat agar Plafon Kredit sesuai Keinginan

Kiat-kiat-agar-Plafon-Kredit-Sesuai-Keinginan

Cara menghitung plafon kredit dengan rumus di atas memang bisa menjadi salah satu strategi agar bisa memperoleh plafon kredit yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Namun, terkadang plafon tersebut tidak disetujui, sehingga perlu adanya taktik agar pengajuan dapat berjalan sesuai rencana.

Berikut kiat-kiat yang bisa dijalankan agar pengajuan plafon kredit dapat sesuai dengan keinginan.

Melakukan Riset

Melakukan-Riset

Ungkapan ‘tak kenal maka tak sayang’ tampaknya berlaku juga dalam pinjam-meminjam di bank. Lakukan riset dengan cara mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai produk KPR yang akan Anda ajukan.

Bandingkan harga rumah KPR, uang muka, lokasi, tenor, dan lain sebagainya. Dengan melakukan riset, Anda akan dapat mengira-ngira cicilan yang tidak membebani keuangan Anda nantinya.

Sesuaikan DP

Sesuaikan-DP

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, besar kecilnya DP atau uang muka sangat memengaruhi plafon kredit. Semakin besar DP yang dibayarkan, maka akan semakin kecil plafon yang Anda dapatkan, sehingga cicilan per bulan pun akan semakin kecil.

Begitu juga saat mengajukan pinjaman KPR, jika memang jumlah plafon yang diajukan cukup besar, maka usahakan untuk memperbesar jumlah DP.

Lakukan Negosiasi Suku Bunga

Lakukan-Negosiasi-Suku-Bunga

Jika memang tidak bisa mengajukan plafon sejumlah yang dibutuhkan atau diinginkan, maka Anda bisa melakukan negosiasi terhadap suku bunga yang ditawarkan. Jika skor kredit Anda dalam keadaan baik, maka bank kemungkinan akan menerima negosiasi Anda.

Melakukan Penawaran

Melakukan-Penawaran

Pihak bank dalam memberikan pinjaman sangat mempertimbangkan kesiapan dan kesanggupan calon debitur. Hal ini karena pihak bank tidak mau berurusan dengan calon debitur yang punya masalah pada finansialnya.

Oleh sebab itu, untuk memperoleh besaran plafon yang sesuai dengan keinginan, maka sebaiknya lakukan penawaran yang sekiranya dapat meyakinkan pihak bank untuk memberikan plafon sesuai yang Anda inginkan.

Ajukan ke Bank Lain

Ajukan-ke-Bank-Lain

Pengajuan KPR tidak semudah meminjam uang kepada saudara atau rentenir. Bank akan menyeleksi dengan ketat calon debitur yang mengajukan pinjaman atau kredit. Seleksi tersebut dimaksudkan agar calon debitur sekiranya bisa membayar cicilan dengan lancar atau tidak.

Jika Anda sudah berusaha namun tetap gagal mendapatkan plafon pinjaman, sebaiknya ajukan KPR ke bank lain yang sekiranya bisa mempercayai Anda.

Cara menghitung plafon kredit di atas dapat menjadi gambaran bagi Anda yang hendak mengajukan KPR di bank dan agar lebih tepat dalam mempersiapkan uang muka yang akan dibayarkan.

Leave a Comment