Panduan Investasi Saham Syariah Bagi Pemula, Tidak Susah Kok!

Untuk mempersiapkan kondisi finansial yang baik di masa depan, memilih investasi saham syariah adalah salah satu keputusan yang bijak. Untuk orang-orang yang baru berkecimpung di bidang ini, perlu mempelajari cara serta panduan investasi saham syariah bagi pemula.

Sebelumnya perlu diketahui juga bahwa investasi saham syariah merupakan investasi saham yang dilakukan sesuai dengan tuntunan ajaran islam. Sementara saham syariah itu sendiri merupakan saham dari perusahaan yang tidak melakukan usaha-usaha yang bertentangan dengan agama Islam. 

Contoh usaha tersebut ialah perjudian, bank yang berbasis bunga, perdagangan yang tidak diikuti dengan penyerahan barang atau jasa, asuransi konvensional dan produksi serta menjual barang maupun jasa yang tergolong haram. Berikut panduan investasi saham syariah yang bisa diikuti para pemula.

Panduan Investasi Saham Syariah Bagi Pemula

Panduan-Investasi-Saham-Syariah-Bagi-Pemula

Buat Rekening Saham atau Efek

Selayaknya investasi saham yang konvensional, untuk berinvestasi saham syariah juga memerlukan rekening efek atau saham dulu. Untuk membuatnya bisa dilakukan secara online melalui perusahaan sekuritas, jadi bukan melalui BEI atau Bursa Efek Indonesia. Lalu apa itu perusahaan sekuritas?

Perusahaan sekuritas merupakan perusahaan yang sudah memperoleh izin usaha serta diawasi oleh OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. Rekening yang sudah dibuat nanti akan berguna saat akan menyalurkan dana investasi. 

Begitu proses registrasi selesai dilakukan, nanti investor yang bersangkutan akan diberi akun RDN atau Rekening Dana Nasabah. Selain itu juga akan diberikan SRE atau Sub Rekening Efek dan SID atau Single Investor Identification. 

Gunakan SOTS atau Shariah Online Trading System

Gunakan-SOTS-atau-Shariah-Online-Trading-System

Pemula yang ingin investasi saham syariah selanjutnya bisa menggunakan SOTS yang merupakan sistem jual beli saham secara online. Dengan menggunakan sistem ini, pemula sekalipun sudah tidak perlu takut dan khawatir salah membeli saham non syariah. 

Pasalnya, dalam sistem ini yang diperdagangkan hanyalah sahal syariah. Transaksi yang dilakukan hanyalah transaksi tunai, tidak bisa melakukan short selling atau saham yang belum dimiliki dan laporan untuk kepemilikan sahamnya dibedakan dengan kepemilikan uang. 

Dengan demikian, saham syariah itu tidak dihitung sebagai uang atau modal. SOTS sendiri di tanah air masih belum dimiliki oleh semua broker saham yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Namun, broker saham yang sudah terdaftar, disertifikasi oleh DSN-MUI.

Cari Tahu Saham Apa Saja yang Termasuk Saham Syariah

Cari-Tahu-Saham-Apa-Saja-yang-Termasuk-Saham-Syariah

Panduan Investasi saham syariah bagi pemula yang ketiga ialah cari tahu saham apa saja yang kiranya termasuk saham syariah. Semua saham yang ada akan berlalu lalang di BEI namun tidak semuanya berlabel syariah. 

Ada syarat khusus yang wajib dipenuhi oleh perusahaan terkait jika ingin mengeluarkan saham syariah. Untuk itu, calon investor yang bersangkutan perlu mengenali daftar saham syariah. 

Saham yang berlabel syariah akan berada dalam Daftar Efek Syariah atau DES yang disusun oleh OJK dan DES ini biasanya akan diterbitkan secara berkala. Namun terkait dengan daftar saham syariah, bisa juga mengeceknya melalui Jakarta Islamic Index 70 (JII70 Index).

Selain itu, pengecekan bisa dilakukan melalui Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Melalui indeks ini, nantinya bisa diketahui emiten mana sajakah yang mempunyai saham syariah lengkap dengan kode sahamnya.

Kenali Kembali Karakteristik Saham Syariah dan Mulailah dari Modal yang Kecil

Kenali-Kembali-Karakteristik-Saham-Syariah-dan-Mulailah-dari-Modal-yang-Kecil

Panduan investasi saham syariah bagi pemula selanjutnya ialah mengenali ulang karakteristik saham syariah. Ini perlu dilakukan sebagai langkah untuk melindungi diri supaya terhindar dari investasi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. 

Untuk bisa disebut sebagai saham syariah, ada beberapa syarat yang sudah ditentukan oleh OJK, antara lain:

  1. Emiten harus mempunyai SCO atau Syariah Compliance Officer atau pejabat yang sudah disertifikasi oleh DNS-MUI yang menunjukkan bahwa pejabat tersebut sudah memahami konsep syariah di pasar modal dengan baik
  2. Emiten menandatangani sekaligus memenuhi ketentuan akad yang sinkron dengan prinsip syariah
  3. Akad, pengelolaan, produk serta jenis usaha emiten juga sesuai dengan prinsip syariah

Lalu mengenai modal awal, investasi saham syariah tidak memerlukan modal yang besar layaknya saham konvensional. Investasi bahkan bisa dimulai dengan dana yang besarnya kurang dari Rp 1 juta. Investasi dengan modal kecil seperti ini membantu mencegah kerugian yang besar.

Akan tetapi memang tidak seharusnya mengharapkan keuntungan yang besar karena keuntungan dengan modal berbanding lurus. 

Lakukan Analisa Sebelum Memulai

Lakukan-Analisa-Sebelum-Memulai

Setelah menemukan daftar saham syariah, langkah selanjutnya ialah langsung berinvestasi dengan modal yang dimiliki. Akan tetapi, sebelum itu sebaiknya lakukan analisa dulu. Analisa ini bisa dilakukan baik secara fundamental ataupun teknikal dan fungsinya untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.

  1. Secara fundamental, analisa dilakukan berdasarkan pada kinerja keuangan perusahaan. Analisa ini dilakukan pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai saham perusahaan yang dimaksud ditinjau dari kondisi prospek sahamnya, industri bahkan hingga ke kondisi perekonomian yang tengah berlangsung
  2. Sedangkan secara teknikal, analisa dilakukan berdasarkan tren, pola serta pergerakan grafik. Analisa ini dilakukan dengan tujuan untuk memprediksi tren harga saham dengan meninjau data pasar yang sudah berlalu.

Maisng-masing investor tentunya memiliki cara tersendiri untuk menganalisa suatu saham. Biasanya, analisa yang dilakukan bisa meminimalisir risiko kerugian atau memaksimalkan keuntungan yang bisa diperoleh. 

Lakukan Pengecekan Secara Berkala

Lakukan-Pengecekan-Secara-Berkala

Panduan investasi saham syariah bagi pemula selanjutnya ialah lakukan pengecekan secara berkala. Dalam memilih saham sebenarnya disarankan untuk memilih yang kinerjanya bagus, prospek bisnisnya bagus dan kapitalisasi pasarnya juga besar.

Akan tetapi, walaupun berhasil menemukan saham yang seperti itu dan dimaksudkan untuk jangka panjang, pengecekan secara berkala tetap perlu dilakukan. Pengecekan ini bisa dilakukan setiap sebulan sekali, 3 bulan sekali, atau berapapun yang diinginkan. 

Pengecekan dimaksudkan untuk memastikan apakah keputusan melakukan investasi itu sudah benar ataukah belum dan untuk menilai apakah strategi yang dilakukan sudah tepat atau sebaliknya. 

Ambil contoh dalam hal ini Doni membeli saham A yang selama setahun terakhir mengalami penurunan harga. Supaya kerugian yang nanti diterima lebih minimal, Doni bisa menjual saham setelah melalui berbagai pertimbangan.

Alternatif Investasi Selain Saham Syariah

Alternatif-Investasi-Selain-Saham-Syariah

Investasi syariah itu bukan hanya dengan saham syariah, masih ada instrumen lain yang juga dijalankan sesuai dengan prinsip syariah. Diantaranya ialah sukuk, reksadana syariah dan Exchange Trade Fund Syariah. 

Sukuk merupakan bukti kepemilikan atas suatu aset yang dijalankan dengan sistem bagi hasil. Jika dilihat dari penerbitnya, sukuk dibagi menjadi dua yakni sukuk negara dan sukuk korporasi. Sukuk negara ialah sukuk yang diterbitkan pemerintah Indonesia.

Sementara sukuk korporasi merupakan sukuk yang diterbitkan oleh perusahaan. Untuk reksadana syariah sebenarnya sama dengan reksadana biasa. Namun, pada reksadana syariah, manajer investasi hanya akan melakukan investasi pada instrumen yang sesuai dengan syariah Islam. 

Lalu Exchange Trande Fund Syariah pada dasarnya merupakan reksadana yang bentuknya Kontrak Investasi Kolektif dimana unit penyertaannya diperdagangkan di BEI. 

Mengikuti panduan investasi saham syariah bagi pemula di atas tentunya bisa membantu para pemula menyelamatkan keuangannya dengan baik. Namun tentu saja, selain mengikuti panduan di atas, investor pemula yang bersangkutan juga harus terus memperbanyak pengetahuan seputar ini. 

Leave a Comment