Harmoko menjadi salah satu aktor politik yang populer di Indonesia. Mantan Ketua MPR ini memiliki jumlah kekayaan yang luar biasa. Bahkan publik pun merasa penasaran tentang berapa sebenarnya total kekayaan Harmoko hingga saat ini.
Terlepas dari soal kekayaan, Harmoko merupakan sosok yang sangat baik sehingga terus dikenang hingga saat ini. Mantan menteri era Soeharto ini terus menjadi sosok yang penuh inspirasi. Wajar rasanya jika banyak orang mengidolakan sosoknya.
Harmoko juga memiliki titik karir yang beragam sepanjang hidupnya. Mulai dari wartawan sekaligus kartunis di Harian Merdeka, wartawan di Harian Angkatan Bersenjata dan sebagainya. Harmoko wafat pada 04 Juli 2021 di usia ke 82 tahun.
Profil Singkat Harmoko
Harmoko merupakan seorang politikus sekaligus jurnalis Indonesia yang sudah eksis sejak masa Orde Baru. Pria kelahiran 07 Februari 1939 ini juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat pada masa periode 1997 hingga 1999.
Harmoko berasal dari keluarga yang amat sederhana di Jawa Timur. Setelah lulus dari sekolah jurnalistik, Harmoko pun menjadi jurnalis dan aktif selama adanya rezim Demokrasi Terpimpin serta Orde Baru.
Pada saat itu, ia bekerja sebagai jurnalistik di berbagai surat kabar berbeda. Beberapa diantaranya ialah Merdeka, Harian Mimbar Kita dan Merdiko. Kemudian, di tahun 1970 Harmoko mendirikan surat kabar sendiri yaitu Poskota.
Di tahun yang sama itu pula Harmoko berhasil terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia dengan cabang Jakarta. Lalu, dua tahun berselang Harmoko pun terpilih menjadi Ketua Umum PWI Pusat.
Pada 1993 hingga 1998 Harmoko terpilih menjadi Ketua Umum Golkar. Ia menggantikan Wahono yang menjadi Ketua Umum sebelumnya. Barulah setelah itu ia digantikan oleh Akbar Tandjung. Sejak saat itu karirnya dalam dunia politik terus merangkak naik.
Sumber Kekayaan Harmoko
Harmoko merupakan salah satu mantan menteri yang sebetulnya memiliki beberapa kontroversi. Salah satunya ia disebut sebagai pemicu lengsernya Soeharto dari jabatannya. Meskipun demikian, tetap masih banyak orang yang mengidolakan Harmoko.
Ia dikenal sebagai seorang yang berani menyampaikan opini melalui berbagai macam surat kabar yang sesuai dengan profesi awalnya sebagai jurnalistik. Profesinya di bidang jurnalistik dan politik pun juga berhasil menambah nilai kekayaan Harmoko.
1. Jurnalistik
Salah satu sumber kekayaan seorang Harmoko adalah melalui profesinya sebagai jurnalis. Usai lulus dari Sekolah Jurnalistik yang ada di Jakarta, ia pun bekerja sebagai seorang jurnalis sekaligus kartunis di surat kabar bertajuk Harian Merdeka.
Setidaknya ia berkarir di tempat tersebut hingga kahir tahun 1962. Kemudian, ia berpindah ke Berita Merdeka. Lalu, pada 1964 ia pun meninggalkan Berita Merdeka menuju Harian Angkatan Bersenjata. Berikutnya, ia kembali melanjutkan karir di Harian API.
Pada tahun 1970 bersama teman-temannya, Harmoko pun mendirikan surat kabar sendiri bernama Poskota. Hingga saat ini Poskota masih terus menayangkan berbagai macam berita yang terjadi di Indonesia dan luar Indonesia.
Keberhasilan Harmoko dalam dunia pers memberikan julukan sebagai Tokoh Penting Pers Indonesia. Bahkan kemudian Harmoko juga terpilih menjadi Ketua Umum PWI cabang Jakarta sekaligus ketua terlama sepanjang masa.
2. Politik
Bukan hanya bidang jurnalistik saja yang berhasil menambah nilai kekayaan dari Harmoko. Akan tetapi, kekayaan Harmoko juga bersumber dari kiprahnya dalam dunia politik semasa hidupnya. Dimulai dari tahun 1977, Harmoko terpilih menjadi anggota DPR partai Golkar.
Kemudian, ia melanjutkan karir politiknya di DPR hingga menjadi Ketua Umum DPP Golkar. Saat menjabat sebagai Ketua Umum DPP Golkar tersebut, ia berhasil memberikan pengaruh yang sedemikian rupa bagi publik, terutama pada acara Safari Ramadhan.
Hingga kemudian, Harmoko pun diangkat sebagai Menteri Penerangan pada masa kepemimpinan Soeharto. Ketika itu, Harmoko pun menggunakan kewenangannya untuk melakukan perpanjangan SIUPP.
Karir politiknya sejak tahun 1977 hingga 1999 membuat kekayaan yang dimilikinya semakin naik. Meskipun demikian, ia juga kerap disebut sebagai pejabat yang bersih dan jasanya dikenang sampai sekarang.
Aset Kekayaan Harmoko
Sebagai mantan menteri yang memiliki berbagai jabatan politik lainnya, Harmoko juga memiliki aset yang beragam. Bahkan sepeninggalnya, sejumlah aset yang dimiliki Harmoko juga masih ada dan digunakan dengan baik oleh keluarganya.
Harmoko adalah pribadi yang baik dan pandai melakukan manajemen terhadap uangnya. Ia membangun beberapa rumah yang dijadikannya sebagai tempat tinggal hingga sekarang ditempati oleh keluarganya.
1. Rumah di Jakarta Selatan
Salah satu aset yang dimiliki Harmoko adalah sebuah rumah dengan konsep sederhana yang terletak di Jakarta Selatan. Rumah ini juga menjadi rumah, dimana tempat keluarga menyolatkan Harmoko sebelum dikebumikan.
Walaupun berada di tengah kota, nyatanya rumah mantan menteri ini tetap terlihat sejuk dan asri. Halaman depannya cukup luas sehingga bisa menjadi lahan parkir bagi tamu yang singgah. Sekilas bisa dikatakan sebagai rumah dengan bangunan tua namun tetap terawat.
Inilah yang menjadikan banyak tamu merasa betah berada di rumah tersebut. Termasuk para rekan sesama politik dan jurnalistik yang berkunjung kesana ketika mendiang masih hidup untuk sekedar mendengarkan nasihat bijak darinya.
2. Rumah di Nganjuk
Selain memiliki rumah di Jakarta Selatan, mantan Menteri Penerangan Harmoko juga memiliki rumah yang terletak di Nganjuk, Jawa Timur. Di dalam rumah ini juga terdapat pigura foto yang memuat potret Harmoko dengan istrinya. Foto tersebut tentu memiliki kenangan tersendiri bagi keluarga Harmoko.
Hanya saja menurut kabar beredar beberapa waktu silam, rumah Harmoko yang berada di Nganjuk ini sudah diwakafkan kepada Pondok Modern Al Barokah, Nganjuk. Kiranya rumah tersebut bisa menjadi ladang pahala untuk mendiang. Keluarga pun sudah mengikhlaskannya.
Cerita Keluarga dan Sakitnya Harmoko
Harmoko menjadi salah satu tokoh politik penting Indonesia. Ia dilahirkan pada 07 Februari 1939 silam di Patianrowo. Harmoko menikah dengan Sri Romadhiyati dan memiliki tiga orang anak dan 9 cucu. Salah satu putranya bernama Dimas Ajisoko Harmoko pernah menceritakan tentang penyakit mendiang.
Menurutnya, sang ayah sudah lama menderita PSP yang hingga saat ini belum bisa diketahui secara pasti apa obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut. Harmoko diserang penyakit PSP sejak tahun 2013, yang juga menjadi penyakit langka.
Kendati demikian, pihak keluarga Harmoko terus mengupayakan yang terbaik untuk sang ayah. Hanya saja sebelum meninggalnya Harmoko, kondisinya semakin memburuk meskipun sudah mendapatkan perawatan yang maksimal terkait penyakitnya.
Meskipun mendiang sudah tiada, nyatanya kebaikannya masih terus dikenang sampai sekarang. Tampaknya banyak rekan sesama politik juga mengagumi sosoknya yang terbilang jujur dan berani. Apalagi ketika karir politiknya hendak berakhir di tahun 1999.
Ada banyak hal yang menyulut kontroversi kala itu. Eksistensi Harmoko terus ada sampai sekarang. Bahkan melalui media yang ia dirikan bersama teman-temannya. Sepak terjang Harmoko dalam dunia jurnalistik dan politik bisa dilihat hingga saat ini.
Jumlah kekayaan Harmoko bisa dikatakan luar biasa. Terlebih ketika ia mulai berkarir dalam dunia jurnalistik dan politik. Sampai sekarang ia dikenal sebagai tokoh politik fenomenal yang kebaikannya akan terus dikenang sampai akhir nanti.