Pengertian Aset Menurut IASC dan Penjelasan Lengkapnya

Berbicara tentang perusahaan, istilah “aset” sangat sering muncul dan digunakan. Apa sebenarnya aset itu? Intenational Accounting Standards Committe atau IASC sudah pernah mengumumkan definisi aset dan pengertian aset menurut IASC akan dibahas lengkap di dalam artikel ini.

Pengertian Aset Menurut IASC

Pengertian-Aset-Menurut-IASC

Internasional Accounting Standards Committe atau biasa disebut dengan IASC adalah sebuah lembaga yang dibentuk pada 1973 hasil dari kesepakatan badan akuntansi di beberapa negara. 

Pembentukan komite tersebut dilakukan guna membantu pelaporan keuangan (kompabilitas) antara negara. Lingkup pekerjaan dari IASC antara lain membuat perumusan standar akuntansi dan mempublikasikannya, mempromosikan penerimaan di seluruh dunia, harmonisasi peraturan, standar akuntansi, serta prosedur yang berhubungan dengan penyajian laporan keuangan.

Komite yang satu ini sempat mempublikasikan pengertian dari aset. Pengertian aset menurut IASC adalah suatu sumber daya yang dikelola oleh perusahaan secara penuh, merupakan hasil usaha dari masa lampau dan diharapkan mampu mendatangkan keuntungan ekonomis di masa depan.

Pengertian Aset Menutur Pakar

Pengertian-Aset-Menutur-Pakar

Definisi atau pengertian aset sebenarnya tidak hanya pernah diungkapkan oleh IASC. Selain komite akuntansi dunia tersebut, beberapa pakar dan lembaga lain juga memiliki pendapat masing-masing untuk mendefinisikan aset. Simak detailnya di bawah ini.

1. Muchtar Hidayat

Muchtar Hidayat dalam buku Manajemen Aset (Privat dan Publik) menyatakan bahwa pengertian aset adalah benda tidak bergerak maupun bergerak, berwujud atau tidak, yang mana seluruh benda tersebut termasuk sebagai harta aset dalam badan usaha, instansi, organisasi, atau perorangan.

2. S. Munawir

Berikutnya ada S. Munawir yang menyampaikan pengertian aset melalui bukunya, Analisa Laporan Keuangan.

Menurut Munawir, aset ialah sumber daya atau sarana yang mempunyai nilai ekonomis dan mampu menyokong perusahaan dalam nilai wajarnya atau harga perolehannya wajib diukur secara obyektif. 

3. Doli D. Siregar

Doli D. Siregar merupakan penulis dari buku berjudul Manajemen Aset. Di dalam buku tersebut, Siregar juga mengungkapkan tentang pengertian aset itu sendiri. 

Berdasarkan teori dalam buku tersebut, aset adalah suatu barang yang mempunyai nilai ekonomi atau nilai guna, nilai tukar atau nilai komersial yang dipunyai oleh suatu instansi, badan usaha, maupun perorangan.

4. Ikatan Akuntan Indonesia

Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI juga memiliki definisinya sendiri untuk aset. Menurut lembaga tersebut, aset adalah sumber daya yang ada di bawah kekuasaan perusahaan, merupakan akibat dari peristiwa yang terjadi di masa lampau dan memberikan manfaat ekonomis di masa depan.

5. Financial Accounting Standards Board

Financial Accounting Standards Board (FASB) mengungkapkan bahwa definisi dari aset yaitu manfaat ekonomis yang diperoleh suatu entitas di masa mendatang berkat adanya peristiwa atau transaksi yang berlangsung di masa yang sudah lampau.

6. International Financial Reporting Standards

Internasional Finansial Reporting Standards (IFRS) memiliki pernyataan yang hampir sama untuk mendefinisikan aset.

Definisi aset menurut IFRS adalah sumber daya yang dikelola oleh suatu entitas untuk memperoleh manfaat ekonomis di masa depan sebagai akibat dari kejadian di masa lalu, contohnya membeli atau menciptakan sendiri.

7. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Definisi aset yang terakhir hadir dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Menurut PSAK Nomor 16 Revisi Tahun 2011, aset adalah seluruh kekayaan yang dipunyai oleh perusahaan atau individu, baik berwujud atau tidak yang bernilai atau berharga dan dapat memberikan manfaat bagi pemiliknya.

Definisi aset yang diungkapkan oleh beberapa pakar di atas memiliki benang merah yang kurang lebih sama seperti pengertian aset menurut IASC. Sampai di sini, tentu sudah bisa dipahami, bukan? Mari lanjutkan ke pembahasan berikutnya.

Jenis-jenis Aset

Jenis-jenis-Aset

Secara umum, aset terbagi ke dalam beberapa jenis. Pembagian jenis tersebut dilakukan untuk memudahkan dalam proses analisis. Berikut adalah jenis-jenis aset beserta penjelasan lengkapnya.

1. Aset Tetap

Jenis aset yang pertama disebut sebagai aset tetap. Definisinya adalah aset yang mempunyai wujud atau berwujud serta siap difungsikan atau digunakan dalam operasional perusahaan. 

Aset tetap atau fixed asset tidak dipergunakan untuk dijual di kemudian hari. Manfaatnya juga jangka panjang. Artinya, aset tetap bisa digunakan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Contoh aset tetap antara lain tanah, gedung, serta investasi jangka panjang.

2. Aset Lancar

Berikutnya ada aset lancar atau current asset. Aset lancar sendiri memiliki definisi aset yang bisa memberikan manfaat dalam waktu yang lebih singkat. Manfaat yang dapat dirasakan oleh perusahaan kurang lebih berkisar antara satu tahun atau kurang.

Beberapa aset yang dapat dikategorikan sebagai current asset  antara lain penghasilan yang masih diterima, biaya yang harus dibayar, ketersediaan atau stok, piutang, kas, dan investasi jangka pendek.

3. Aset Tidak Berwujud

Intangible asset dapat disebut sebagai aset tak berwujud dalam bahasa Indonesia. Pengertiannya yaitu aset tetap yang tidak memiliki bentuk atau wujud namun mampu memberikan manfaat ekonomis dan hukum terhadap pihak-pihak yang memilikinya.

Contoh dari aset tak berwujud antara lain hak paten, hak cipta, goodwill, waralaba atau franchise, dan merek dagang.

4. Investasi Jangka Panjang

Sebenarnya, investasi jangka panjang termasuk ke dalam aset tetap atau fixed asset. Definisinya adalah penanaman modal yang dilalukan untuk suatu perusahaan dengan jangka waktu yang panjang. Jangka waktu yang dimaksud adalah lebih dari satu tahun.

Dari investasi jangka panjang tersebut, perusahaan atau organisasi bisa mendapatkan keuntungan atau laba.  Besarnya laba yang didapatkan akan disesuaikan dengan besar kecilnya investasi.

5. Aset Lain

Aset lain merupakan berbagai pos aset lain yang tidak dapat dimasukkan ke dalam kategori aset tetap, aset lanca, aset tak berwujud, maupun investasi jangka panjang.

Siklus Aset

Siklus-Aset

Aset yang dimiliki oleh perusahaan mempunyai siklus hidup. Siklus tersebut terdiri atas 4 tahapan sebagai berikut ini.

1. Tahap Perencanaan

Di tahap paling awal ini, perusahaan melakukan identifikasi kebutuhan serta permintaan atas suatu aset.

2. Tahap Pengadaan

Setelah tahap perencanaan selesai, aset mulai dibuat, dibangun, atau dibeli. Tahap pengadaan ini sangat bergantung pada perencanaan. Pasalnya, seluruh aset yang diadakan di tahap ini memang harus sesuai dengan rencana awal.

3. Tahap Operasi dan Pemeliharaan

Di tahap yang ketiga, yaitu operasi dan perencanaan, perusahaan mulai memanfaatkan atau menggunakan aset yang sudah dibuat, dibangun, atau dibeli.

Pada tahap ini pula terdapat kegiatan perbaikan, pembaruan, maupun pergantian apabila diperlukan. Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga supaya aset tetap memberikan manfaat kepada perusahaan dengan sebagaimana mestinya.

4. Tahap Penghapusan

Aset yang dimiliki perusahaan mungkin tidak akan bertahan selamanya. Umur ekonomis setiap aset berbeda-beda. Ketika sebuah aset sudah menghabiskan umur ekonomis, maka aset tersebut masuk ke tahap penghapusan.

Tanda bahwa sebuah aset sudah habis umur ekonomisnya adalah aset sudah tidak memberikan manfaat ekonomis kepada perusahaan sebagaimana seharusnya. 

Tahap penghapusan juga harus ditempuh ketika perusahaan sudah tidak laki memerlukan aset tertentu.

Perencanaan Aset

Perencanaan-Aset

Lebih lanjut mengenai tahap perencanaan aset. Tahap ini adalah yang paling krusial karena akan menentukan bagaimana penggunaan dan pengelolaan aset di masa mendatang. Idealnya, tahap perencanaan aset harus melalui beberapa langkah seperti berikut ini.

  1. Identifikasi permintaan terhadap suatu aset serta keperluan untuk membeli aset yang dibutuhkan oleh perusahaan.
  2. Menyusun rencana pengadaan aset yang dilengkapi dengan jenis aset serta rencana waktu pemakaiannya. Rencana ini juga harus dilengkapi dengan keterangan cara mengadakan aset tersebut.
  3. Melihat aset yang sudah dimiliki dan sebisa mungkin memaksimalkan pemanfaatannya agar tidak diperlukan pengadaan aset yang baru.
  4. Mengevaluasi aset-aset yang sudah dimiliki, apakah aset tersebut memberikan manfaat ekonomis bagi perusahaan atau justru merugikan karena operasionalnya memerlukan biaya yang tinggi.
  5. Membuat skala prioritas penambahan atau pengadaan aset.
  6. Mempertimbangkan beberapa solusi non-aset yang mungkin dapat mengurangi kebutuhan perusahaan terhadap aset tertentu.

Penggunaan Aset

Penggunaan-Aset

Sebagaimana pengertian aset menurut IASC, aset perusahaan akan mendatangkan manfaat ekonomis. Untuk mendapatkan manfaat ekonomis tersebut, tentu perusahaan harus mengelola penggunaan aset dengan baik dan benar. Berikut ini adalah langkah yang perlu dilakukan.

1. Efisiensi Penggunaan Aset

Salah satu ukuran dalam menilai aset adalah rasio penjualan dibagi dengan total aset. Dalam hal ini diasumsikan bahwa pemakaian aset akan efisien apabila perusahaan mampu meningkatkan angka penjualan sehingga nilainya semakin besar setiap harinya.

Angka penjualan bisa diketahui dari laporan laba-rugi yang disusun oleh perusahaan. Sementara angka total aset dapat diketahui dari nilai neraca. Rasio tahun ini bisa dibandingkan dengan laporan beberapa tahun terakhir untuk mengetahui efisiensi penggunaan aset.

2. Optimalisasi Keuntungan

Nilai profitabilitas atau keuntungan dapat diukur melalui laba investasi atau angka laba harta. Angka tersebut dihasilkan dari perbandingkan antara angka keuntungan di laporan laba rugi dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan yang mana nilainya sama besarnya dengan total investasi.

Diasumsikan bahwa manajemen adalah pihak yang memiliki tanggung jawab penuh atas pemanfaatan serta pemeliharaan seluruh aset yang digunakan perusahaan. Oleh karena itu, manajemen juga memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan laba yang dihasilkan dari total aset.

Berdasarkan seluruh penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa pengertian aset menurut IASC adalah sumber daya yang dikelola perusahaan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Aset dimiliki oleh setiap perusahaan dengan jenis yang bermacam-macam.

Leave a Comment