Kekayaan Mardani Maming, Lengkap dengan Sumber dan Asetnya

Mardani Maming merupakan mantan pejabat di Kalimantan, yakni sebagai bupati Tanah Bambu. Kekayaan Mardani Maming diduga bersumber dari suap izin pembangunan pertambangan (IUP) di Kalimantan. Anda pasti sudah bisa membayangkan seberapa besar uang pelicin yang didapatkan?

Apalagi tidak hanya satu dua perusahaan tambang saja yang memberikan uang pelicin, namun ada sejumlah perusahaan sehingga dana yang masuk kantong cukup banyak.Tidak semua harta yang dimiliki Mardani Maming bersumber dari uang suap tersebut, karena masih banyak sumber-sumber penghasilan lainnya.

Profil Singkat Mardani Maming

Sebelum mengintip seberapa besar harta kekayaan Mardani Maming, pastinya Anda perlu mengenalnya melalui profil singkat. Mardani Maming ini menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Kalimantan Selatan dan sudah melalang buana di dunia politik sejak lama.

Nama : Mardani Maming

Tanggal Lahir : 17 September 1981

1. Awal Karir Politik

Awal Karir Politik

Karir politik tokoh dari Kalimantan Selatan ini dimulai sejak  tahun 2009 dengan menjadi anggota DPRD Kabupaten Tanah Bambu. Sepertinya awal mula karir politik dimulai menjadi awal yang bagus karena cukup cemerlang.

2. Menjadi Bupati Tanah Bambu

Menjadi Bupati Tanah Bambu

Dalam masa jabatan satu tahun, akhirnya Mardani Maming melebarkan sayap dengan mencalonkan diri sebagai bupati tepatnya pada periode tahun 2010 sampai 2015. Beliau memenangi Pilkada tersebut sehingga dilantik menjadi bupati dan menjabat selama satu periode. Cemerlang sekali karirnya, ya!

Ketika menjabat sebagai bupati, Mardani Maming masih berusia 29 tahun, termasuk usia yang sangat muda sehingga mendapatkan rekor MURI sebagai bupati termuda di Indonesia. 

Tak hanya satu periode saja, di tahun 2016 Mardani Maming kembali memenangi Pilkada sehingga kembali menjabat sebagai Bupati Tanah Bambu tahun 2016 – 2018.

3. Ketua Umum APKASI

Ketua Umum APKASI

Nah, di tahun 2015 ia juga sempat terpilih sebagai ketua APKASI yang merupakan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia periode 2015 sampai 2020.

4. Mencalonkan DPR RI

Mencalonkan DPR RI

Pasti timbul pertanyaan, mengapa di periode kedua ia menjabat sebagai bupati hanya 2 tahun masa pengabdian? Hal tersebut dikarenakan di tahun 2018, Mardani Maming memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Bupati Tanah Bambu dan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI tahun 2019.

Tidak sampai bersaing, Mardani Maming membatalkan pencalonannya sebagai anggota legislatif dengan alasan keluarga dan ingin membangun sebuah usaha.

5. Ketua Umum BPP Hipmi

Ketua Umum BPP Hipmi

Di tahun 2019 juga, beliau dipercaya dan ditunjuk sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha muda Indonesia untuk menggantikan ketum sebelumnya, yakni Bahlil Lahadalia yang ketika itu diangkat sebagai Menteri Investasi.

6. Ketua Dewan Pengurus PDI-P

Ketua Dewan Pengurus PDI-P

Karirnya di dunia politik terus berlanjut, bahkan Mardani Maming terpilih menjadi Ketua Dewan Pengurus (DPD) PDI-P Kalimantan Selatan di tahun 2019. Tak hanya itu saja, ia juga ditunjuk untuk menjadi bendahara umum PBNU alias Pengurus Besar Nahdlatul Ulama 2022-2027.

Sumber Kekayaan Mardani Maming Berasal

Sumber Kekayaan Mardani Maming Berasal

Kekayaan Mardani Maming sebagai pengusaha muda sekaligus pejabat pemerintahan tentu saja dapat dikatakan wajar. Namun, melonjaknya kekayaan dari tahun 2011 hingga 2018 sangatlah banyak, sehingga mengundang rasa penasaran yang besar dari KPK.

Perlu Anda ketahui, Mardani Maming merupakan generasi kedua yang meneruskan bisnis besar yang ada di Kalimantan Selatan, yakni Batulicin Enam Sembilan Group. Bisnis inilah yang membawahi banyak perusahaan bergerak di bidang usaha, khususnya usaha pertambanagan serta lini bisnis terkait, seperti:

  • Tambang batu bara
  • Pengangkutan batu bara
  • Penyewaan alat berat
  • Perkebunan kelapa sawit
  • Jasa keamanan
  • Pelayaran
  • Investasi

Ada juga bisnis yang tidak berkaitan dengan lini tambang, misalnya saja seperti berikut ini:

  • Jasa penerbangan
  • Properti
  • Air minum kemasan
  • Perusahaan media massa

Aset/Kekayaan Mardani Maming

Aset_Kekayaan Mardani Maming

Informasi dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara alias LHKPN KPK, pejabat kaya raya ini melaporkan kekayaannya terakhir kali pada tahun 2018. Nah, di tahun tersebut kekayaan Mardani Maming diketahui berjumlah kurang lebih Rp44,8 miliar, lho.

Aset yang dimiliki oleh Mardani Maming kebanyakan dalam bentuk tanah dan bangunan yang tersebar di sejumlah daerah di Tanah Bambu dan totalnya hingga mencapai Rp40,9 miliar.

Tidak hanya itu saja, dalam laporannya ia memiliki kekayaan berupa 2 unit kendaraan roda empat dan 3 unit kendaraan roda 2 yang mana total nilainya mencapai Rp1.152.500.000,-.

Sedangkan kekayaan yang berbentuk harta bergerak lainnya tidak kalah besar, yakni mencapai kurang lebih Rp325.500.000,-. Masih belum usai, ada juga harta yang berbentuk surat berharga dan nilainya sekitar Rp790 juta serta kas mencapai Rp1,6 miliar lebih.

Dari laporan tersebut tentu saja terjadi lonjakan yang begitu besar dibandingkan saat Mardani Maming menjabat sebagai Bupati Tanah Bambu untuk pertama kalinya. Pada saat itu masih di tahun 2011, ia melaporkan jumlah seluruh kekayaannya kepada lembaga yang berwenang dan seluruhnya senilai Rp17,6 miliar saja.

Sejarah Perusahaan Mardani Maming

Sejarah Perusahaan Mardani Maming

Menurut informasi yang disampaikan oleh laman resmi Enam Sembilan Group, perusahaan besar ini dulunya dirintis oleh sang ayah yakni Hj. Maming dan dulunya hanya berbentuk CV saja.

CV tersebut bernama Bina Usaha ketika awal dirintis tepatnya di tahun 2003 yang bergerak di bidang pertambangan, kemudian jasa sewa alat berat, transportasi, dan pengelolaan terminal batu bara, serta pabrik es yang bertujuan memenuhi kebutuhan para nelayan setempat.

Seiring berjalannya waktu, usaha ini terus berkembang sehingga di tahun 2005 bisa melebarkan sayapnya, yakni dengan mendapatkan izin eksploitasi tambang batu bara dan di tahun 2007 mendapatkan izin untuk eksploitasi tambang biji besi.

Pesatnya perkembangan bisnis yang dirintis oleh sang ayah membuat status bisnis bisa ditingkatkan dari CV menjadi PT Bina Usaha. Bisnis tersebut terus berkembang pesat dan melebarkan sayap ke mana-mana sehingga diputuskan tahun 2011 didirikanlah PT Batulicin Enam Sembilan.

PT tersebut membawahi kurang lebih 30 perusahaan yang terus mengembangkan usahanya secara profesional dan memiliki banyak sekali karyawan serta pekerja.

Batulicin Enam Sembilan memiliki wilayah usaha yang cukup luas di Kabupaten Tanah Bumbu di Provinsi Kalimantan Selatan, bahkan digadang-gadang sebagai penguasa Tanah Bumbu.

Tersandung Kasus Suap

Sepeninggalan sang perintis, akhirnya Batulicin enam Sembilan ini diteruskan oleh anak kandungnya, yakni Mardani Maming yang telah menjadi tersangka kasus suap dan saudara kandungnya Rois Sunandar Maming.

Ketika Mardani Maming dinyatakan sebagai tersangka, perusahaan ini juga ikut diperiksa terkait kasus tersebut, bahkan Mardani Maming sempat menjadi buronan ketika itu. Penjemputan paksa dilakukan oleh pihak KPK, karena sebelumnya Mardani Maming sudah dua kali mangkir dari panggilan dan tidak kooperatif selama pemeriksaan.

Kekayaan Mardani Maming selaku mantan Bupati Tanah Bumbu memang mengalami kenaikan yang signifikan, bahkan berkali-kali lipat dari kekayaan sebelumnya. Meskipun ia memiliki banyak usaha, namun kenaikan kekayaan tersebut membuat KPK mengendus adanya kasus tikus berdasi.

Benar saja, setelah pemeriksaan berlangsung Mardani Maming dinyatakan sebagai tersangka kasus suap izin pertambangan dari banyak perusahaan tambang di Kalimantan Selatan.

Leave a Comment