7 Dampak Negatif Pinjaman Online (Harus Waspada!)

Platform pinjaman online yang berbasis aplikasi saat ini semakin marak muncul di playstore. Kemudahan ini membuat masyarakat bisa meminjam sejumlah uang melalui kecanggihan teknologi ini. Namun hampir tidak terlintas di awal tentang dampak negatif atau resiko pinjaman online.

Kemudahan dalam mendapatkan sejumlah uang melalui pinjaman online ini, membuat semakin banyak orang yang mencobanya.

Terlebih lagi pinjaman ini tidak menggunakan agunan apapun. Dengan modal KTP saja, dalam hitungan menit maka uang akan masuk ke rekening peminjam.

Dampak Negatif Pinjaman Online

Dampak-Negatif-Pinjaman-Online

Pinjaman online dapat dikatakan berisiko atau berbahaya untuk digunakan. Akan lebih baik jika menghindari meminjam uang melalui aplikasi pinjol.

Banyak yang tergiur akan penawaran pinjaman yang sangat mudah. Padahal terdapat beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari pinjol ini.

1. Data Tercuri

Aplikasi pinjaman online atau daring ini, biasanya akan meminta data pribadi sebagai syarat pendaftaran.

Selain itu juga meminta akses terhadap beberapa fitur yang terdapat dalam gawai. Secara tidak disadari, pemberian data pribadi dan akses ini sangat berbahaya.

Salah satu dampak negatif pinjaman online ini adalah tercurinya data-data dari perangkat gawai ataupun data pribadi.

Contohnya adalah nomor telepon yang tersimpan dalam kontak, gambar yang ada di dalam galeri, ataupun jenis data lain yang tersimpan didalamnya.

Untuk menghindari hal ini kamu juga dapat melakukan beberapa cara menghapus data di pinjol ilegal agar tidak mengganggu.

2. Pinjaman dengan Bunga Tinggi

Pinjaman online ini sangat pintar dalam membujuk konsumen untuk melakukan pinjaman.

Pada awalnya akan ditawarkan bunga pinjaman yang terhitung rendah, namun ketika korban sudah tertarik maka bunga bisa dinaikkan sesuka hati penyelenggara.

Sebagian besar para korban tidak melihat atau memperhitungkan kenaikan bunga ini, padahal bunga yang dihitung adalah bunga harian.

Besarnya bunga yang ditanggung oleh peminjam, terkadang lebih besar dibandingkan dengan pokok pinjamannya.

Bunga pinjaman yang terus naik ini, mengakibatkan para peminjam mengalami kesulitan dalam melunasinya.

Iming-iming pinjaman tanpa agunan juga menjadi salah satu alasan kenapa banyak yang tergiur dengan pinjaman online ini.

3. Berurusan dengan Debt Collector

Dampak negatif pinjaman online ini mungkin tidak pernah terjadi pada kehidupan peminjam sebelumnya.

Namun berurusan dengan debt collector ini akan dihadapi ketika gagal bayar atau terlambat membayarkan angsuran. 

Berdasarkan pengalaman beberapa orang yang pernah didatangi oleh debt collector, mereka akan menggunakan segala cara agar peminjam segera membayar hutangnya.

Tidak jarang ada beberapa debt collector yang melakukan kekerasan hingga tindakan tidak menyenangkan lainnya.

4. Kecanduan

Pinjaman online memang sangat mudah di akses oleh semua orang. Dengan kemudahan peminjaman yang diberikan, banyak yang akhirnya menjadi kebiasaan atau kecanduan pinjam online ketika membutuhkan dana atau uang.

Penyedia pinjaman online hanya meminta identitas diri saja, dengan nominal pinjaman yang bertingkat hingga angka maksimal yang cukup tinggi.

Hal inilah yang membuat banyak orang tergiur dan melakukan pinjaman berulang.

Namun dampak negatif pinjaman online mampu membuat seseorang untuk gali lubang tutup lubang.

Misalnya saja ketika tidak mampu mengembalikan pada satu aplikasi akhirnya meminjam pada aplikasi lain untuk menutup hutang tersebut.

Semakin lama tanpa disadari aplikasi yang digunakan semakin banyak, sehingga semakin banyak pula hutang yang menumpuk.

Kecanduan pinjaman online ini sangat berbahaya dan merugikan diri sendiri maupun orang lain.

5. Sistem Mengalami Gangguan atau Error

Perlu diingat bahwa pinjaman online adalah pinjaman yang berbasis digital. Jadi risiko sistem mengalami gangguan atau eror ini sangat tinggi.

Sistem yang error ini bisa menimbulkan kerugian bagi peminjam, sebab semua transaksi dan pencatatan dilakukan secara online.

Contohnya saja ketika sudah melakukan pembayaran, namun karena sistem eror menjadi tertulis belum melakukan pembayaran.

Hal ini akan membuat kondisi peminjam menjadi buruk dan tidak tenang, apalagi ketika pihak penyelenggara tidak dapat dihubungi.

6. Dijauhi Keluarga dan Teman

Apa hubungannya pinjaman online dengan dijauhi keluarga dan teman? Sebuah penyedia pinjaman online, akan melakukan banyak cara agar uangnya segera dikembalikan.

Salah satunya dengan menggunakan jasa debt collector. Namun masih banyak cara yang digunakan.

Saat tagihan jatuh tempo dan belum melakukan pembayaran, penagih akan menghubungi semua kontak yang tersimpan dalam ponsel peminjam.

Cara penagihan pun lebih sering tidak sopan, menggunakan kata-kata kasar, membentak, dan lainnya.

Hal ini bukan hanya dilakukan satu kali, namun akan terus terjadi hingga pinjaman dikembalikan.

Akibat dari kejadian ini adalah, baik keluarga maupun teman akan merasa tidak nyaman dan mulai menjauh. Bahkan bisa saja ketidaksukaan tersebut dapat menyebar kepada orang lain.

7. Malas Bekerja

Proses pencairan pinjaman online yang hanya dalam hitungan menit, membuat banyak orang merasa terlena.

Kemudahan ini menjadikan orang malas bekerja dan lebih memilih untuk mengandalkan pinjaman online ketika memiliki masalah keuangan.

Tips Ketika Terjebak Pinjaman Online

Melihat dampak negatif pinjaman online yang sangat merugikan, pastinya langkah yang tepat adalah menghindari meminjam secara online.

Tetapi ketika sudah terlanjur menjadi peminjam di pinjaman online, maka beberapa tips berikut mungkin bisa membantu untuk segera mengakhirinya.

1. Buatlah Daftar Utang

Buatlah-Daftar-Utang

Catat semua beban pinjaman yang dimiliki. Apabila memungkinkan tulislah nominal pokok pinjaman, bunga, tenor pelunasan, serta tenggat waktu pembayaran.

Urutkan pelunasan berdasarkan bunga tertinggi atau waktu yang paling mendekati.

Pinjaman dengan bunga besar, akan lebih baik dilunasi terlebih dahulu agar tagihan tidak semakin menggunung.

Namun perlu juga diingat, bahwa melunasi pinjaman yang mendekati batas waktu akan membebaskan dari denda harian yang juga sangat besar.

2. Jangan Mengajukan Pinjaman Baru

Jangan-Mengajukan-Pinjaman-Baru

Penyebab terjebaknya dalam hutang online yaitu sering mengajukan pinjaman baru padahal pinjaman lama belum lunas.

Mungkin maksudnya untuk menutup beban utang lainnya, namun justru membuat terjebak dalam gali lubang tutup lubang.

Semakin banyak melakukan gali lubang tutup lubang, akan semakin sulit juga untuk melunasi semua hutang-hutang yang ada.

Akhirnya justru membuat peminjam merasa tertekan dan putus asa. Tahan untuk membuka pinjaman baru meskipun keadaan sedang membutuhkan uang.

3. Komitmen untuk Melunasi Hutang

Komitmen-untuk-Melunasi-Hutang

Agar bisa keluar dari jebakan pinjaman online, maka harus ditanamkan komitmen untuk melunasi hutang hingga tuntas.

Apabila tagihan tersebut terasa sulit untuk dilunasi, cobalah berkomunikasi dengan pemberi pinjaman.

Lakukan negosiasi bahwa tagihan tersebut tetap akan dilunasi dengan meminta toleransi waktu, atau meminta keringanan pembayaran pokoknya saja.

Selain itu, berkomunikasi dengan keluarga atau orang terdekat juga penting agar mendapatkan jalan keluar terbaik.

4. Atur Keuangan Secara Efektif

Atur-Keuangan-Secara-Efektif

Sebelum hutang-hutang tersebut lunas, hilangkan pengeluaran yang tidak perlu. Jika bisa tambahkan pendapatan.

Dengan cara ini maka akan semakin banyak dana yang terkumpul untuk membayar hutang. Apabila mendesak bisa menjual atau menggadaikan barang yang dimiliki.

Pinjaman online sekilas terlihat seperti penolong ketika membutuhkan dana secara mendesak. Namun dalam pengelolaannya, seringkali menetapkan bunga yang besar.

Dampak negatif pinjaman online ini juga berpengaruh pada mental peminjam, sebab sering terjadi kekerasan ketika penagihan pinjaman.

Leave a Comment