5 Ciri-Ciri Asuransi Penipu dan Cara Menghindarinya

Bagi sebagian orang asuransi merupakan kebutuhan penting yang harus dimiliki, untuk memproteksi diri dan keluarga dari berbagai risiko yang merugikan. Tapi, ada banyak oknum yang menawarkan asuransi penipu untuk mendapatkan uang secara instan.

Penipuan dalam dunia asuransi menjadi masalah yang cukup meresahkan masyarakat, tidak sedikit orang yang dirugikan atas pembelian asuransi bodong.

Oleh karena itu, sebagai calon nasabah harus teliti dan cermat dalam membeli produk asuransi. Pastikan membeli di agen asuransi resmi yang legal agar terhindar dari penipuan.

Contoh Kasus Asuransi Penipu di Indonesia

Contoh-Kasus-Asuransi-Penipu-di-Indonesia-1

Perlu diketahui, penipuan dalam dunia asuransi merupakan tindakan disengaja yang dilakukan oleh perusahaan penyedia asuransi atau agen asuransi.

Untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, modus penipuan asuransi cukup bervariasi. Contoh kasus oknum atau pihak yang melakukan kegiatan penipuan berkedok asuransi, di antaranya adalah:

  1. Penjahat yang terorganisir mencuri dana jumlah besar melalui kegiatan bisnis asuransi penipuan, pelaku pada kasus ini adalah perusahaan penyedia asuransi.
  2. Oknum teknisi atau profesional yang menaikkan biaya premi asuransi atau membebankan biaya tambahan di luar kebijakan perusahaan penyedia asuransi, kasus ini biasanya dilakukan oleh agen asuransi.
  3. Masyarakat biasa yang memalsukan informasi untuk tujuan mendapatkan keuntungan melalui pengajuan klaim asuransi, kasus penipuan ini biasanya dilakukan oleh pihak nasabah atau tertanggung.

Ciri-ciri Asuransi Penipuan di Indonesia

Ada banyak modus dan ciri-ciri asuransi bodong yang beredar di tanah air. Sehingga masyarakat harus lebih cermat dalam memilih dan membeli produk asuransi dari perusahaan dan agen asuransi yang tepat.

Berikut ini beberapa modus dan ciri-ciri asuransi penipuan yang harus diketahui setiap calon nasabah.

1. Premi Transfer

Premi-Transfer

Modus dan ciri-ciri yang pertama, yaitu menggunakan metode premi transfer. Pada peristiwa ini oknum agen asuransi akan menjaring calon nasabah untuk ditipu.

Supaya calon nasabah tidak terkena modus ini, sebaiknya hindari melakukan transfer uang premi ke rekening pribadi agen atau sales asuransi.

Jadi, nasabah harus melakukan pembayaran premi melalui nomor rekening perusahaan yang resmi dan sudah tertulis di polis dan di website perusahaan.

2. Fee Churning

Fee-Churning

Modus asuransi penipu selanjutnya, yaitu dengan menggunakan metode fee churning. Tujuan modus asuransi penipuan ini juga bertujuan, untuk mendapatkan komisi ketika ada nasabah yang melakukan pembukaan polis baru.

Saat melancarkan modus penipuan fee churning ini, agen asuransi akan membujuk nasabah untuk pindah ke produk asuransi lain dengan menawarkan janji manis yang tidak sepenuhnya nyata.

Ketika nasabah mulai terbujuk, ia pasti bingung melakukan klaim sehingga akan meminta bantuan agen tersebut. Alhasil mereka akan mendapatkan komisi dari pembukaan polis baru yang dilakukan nasabah.

Penting diingat berpindah dari satu produk ke produk asuransi lain, pasti akan menimbulkan risiko yang membuat nilai premi semakin tinggi seiring bertambahnya usia. Tentu hal ini akan sangat merugikan bagi nasabah yang tidak mengetahuinya.

3. Mengganti Polis Ketika Nasabah Mengajukan Upgrade atau Downgrade

Mengganti-Polis-Ketika-Nasabah-Mengajukan-Upgrade-atau-Downgrade

Ciri-ciri asuransi penipuan berikutnya, biasanya oknum agen asuransi yang nakal akan mengganti polis dengan yang baru. Ketika nasabah meminta upgrade atau downgrade pada manfaat asuransi.

Jika, menemukan oknum agen asuransi yang membuka polis baru ketika nasabah mengajukan upgrade atau downgrade. Sebaiknya urungkan terlebih dulu pengajuan tersebut dan laporkan langsung ke pihak perusahaan penyedia asuransi.

Modus tersebut dilakukan oknum agen asuransi nakal yang ingin mendapatkan komisi dari pembukaan polis baru. Tentu hal tersebut sangat salah dan merugikan nasabah sehingga harus segera ditindak.

Pasalnya, banyak nasabah yang tidak sadar dengan modus penipuan ini, sehingga ada banyak korban yang mengalaminya. Untuk mengecek apakah polis tersebut merupakan polis lama yang di-upgrade atau polis baru, bisa dilihat dari nomor yang tertera di polis.

Jika, itu polis lama maka nomor yang tertera tidak akan berubah, sedangkan pada polis baru nomor yang tertarik pasti akan berbeda dengan polis sebelumnya.

4. Agen Asuransi Menutup-nutupi Informasi Produk

Agen-Asuransi-Menutup-nutupi-Informasi-Produk

Ciri-ciri asuransi penipuan selanjutnya, yaitu oknum agen asuransi yang terkesan menyembunyikan informasi, mengenai produk asuransi yang akan digunakan nasabah.

Hal ini biasanya sering terjadi kepada nasabah asuransi unit link karena agen asuransi menutupi informasi mengenai produk tersebut. Hal tersebut dilakukan agen asuransi karena ingin mendapatkan komisi pembukaan polis baru.

Mereka tidak menjelaskan mengenai kebijakan dan sistem yang dijalankan produk asuransi tersebut. Mereka hanya menjelaskan hal-hal baik yang sekiranya dapat membuat calon nasabah tergiur.

5. Menyarankan Calon Nasabah Memberikan Informasi yang Tidak Benar

Menyarankan-Calon-Nasabah-Memberikan-Informasi-yang-Tidak-Benar

Oknum agen asuransi yang nakal, umumnya menawarkan calon nasabah agar tidak terus terang mengenai kondisi kesehatannya yang sesungguhnya.

Hal ini mereka lakukan agar pengajuan pembukaan polis asuransi yang dilakukan calon nasabah bisa diterima oleh perusahaan asuransi. Namun, tindakan ini termasuk aksi yang tidak jujur, serta merugikan nasabah karena pengajuan klaim akan berpotensi ditolak perusahaan asuransi.

Tips Agar Tidak Tertipu Modus Asuransi Bodong

Tips-Agar-Tidak-Tertipu-Modus-Asuransi-Bodong

Meskipun ada banyak modus asuransi penipu, paracalon nasabah masih bisa menghindarinya. Supaya tidak tertipu dengan modus asuransi bodong, sebaiknya terapkan tips berikut ini.

1. Kenali Perusahaan Asuransi

Tips pertama, cari tahu tentang seluk-beluk perusahaan asuransi yang mengelola produk asuransi tersebut. Perusahaan asuransi yang memiliki reputasi yang baik umumnya tidak akan melakukan praktik penipuan kepada nasabah dan calon nasabah.

Pastikan perusahaan tersebut memiliki website resmi yang memuat informasi seputar:

  1. Visi dan misi
  2. Informasi produk
  3. Alamat kantor pusat dan kantor cabang
  4. Layanan yang ditawarkan
  5. Dan laporan keuangan perusahaan

2. Evaluasi Ulang Plan Asuransi yang Dipilih

Perusahaan asuransi yang bagus dan terpercaya, umumnya memiliki plan atau rencana produk yang jelas dan terperinci. Rencana tersebut nantinya ditunjukkan kepada nasabah untuk meyakinkan bahwa produk tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan.

Setiap calon nasabah, perlu melakukan evaluasi ulang pada plan yang ditawarkan oleh suatu produk. Alasannya karena plan asuransi akan mempengaruhi biaya premi selama polis masih berstatus inforce.

3. Pilih Limit yang Memadai

Besarnya nilai premi menjadi pertimbangan utama sebelum membeli produk asuransi. Meski begitu, calon nasabah juga harus memperhatikan limit yang diberikan secara keseluruhan per tahunnya.

Semakin besar limit pertanggungannya, tentu akan semakin baik, karena nasabah akan lebih leluasa menikmati layanan yang ditawarkan.

4. Cari Tahu Testimoni Pengguna Seputar Pelayanannya

Agar calon nasabah terhindar dari asuransi penipu, sebaiknya carilah testimoni atau pengalaman nasabah yang sudah menggunakan layanan asuransi tersebut. Cari tahu pengalaman nasabah lain mengenai beberapa hal, contohnya mengenai:

  1. Waktu tunggu klaim
  2. Keakuratan informasi dari agen
  3. Pelayanan rumah sakit rekanan
  4. Kecepatan dan ketepatan merespons nasabah ketika menjawab pertanyaan

5. Pahami Ciri-ciri Asuransi Penipuan

Tips yang terakhir, calon nasabah harus tahu betul, mengenai ciri-ciri dan modus asuransi penipuan yang beredar di masyarakat. 5 ciri-ciri dan modus penipuan asuransi yang dibahas sebelumnya bisa disimak secara saksama.

Agar dapat terhindar dari oknum agen asuransi dan perusahaan asuransi yang nakal dan hanya mencari keuntungan semata.

Itu dia sekilas informasi seputar asuransi penipu yang sedang marak terjadi dan meresahkan masyarakat. Dari pembahasan di atas semoga Anda bisa menghindari modus-modus penipuan berkedok asuransi yang merugikan.

Leave a Comment