Ini Kekayaan Rockefeller, Jadi Orang Terkaya di Amerika?

Sepanjang sejarah Amerika Serikat, posisi orang terkaya diduduki oleh John Davison Rockefeller. Kekayaan Rockefeller didapatkan dari berbagai sumber, salah satunya adalah perusahaan dalam bidang kilang minyak.

J.D Rockefeller berperan sebagai pendiri, pemimpin, dan pemegang saham dari perusahaan yang dibangunnya sendiri. Pada masanya, perusahaan tersebut menjadi pengilang minyak bumi terbesar yang ada di dunia.

Jumlah kekayaannya yang fantastis tentu masih bisa bertahan sampai sekarang ini. Hampir semua generasi atau keturunannya juga melanjutkan beberapa bisnis yang pernah dirintisnya.

Profil Singkat

Profil Singkat

John Davison Rockefeller adalah seorang pebisnis sukses yang lahir pada tanggal 8 Juli 1939 di Kota New York, Amerika Serikat. Ia meninggal karena penyakit aterosklerosis pada tanggal 23 Mei 1937 di Florida.

Selain sebagai pebisnis sukses, ia dikenal sebagai filantropis yang berhasil mendirikan yayasan dengan nama Rockefeller Foundation. Sebelum menjadi kaya, ia sempat menjadi asisten pembukuan ketika berusia 16 tahun.

Tak lama kemudian, ia mencoba mencari pekerjaan tetap dalam bidang penyulingan minyak. Hal inilah yang akhirnya membuatnya ia nekat untuk membangun perusahaan sendiri yang bernama Standard Oil.

Seiring meningkatnya kebutuhan gas dan minyak, pendapatannya angsung melonjak secara drastis. Ia bahkan berhasil menguasai hingga 90% dari kebutuhan peredaran minyak yang ada di Amerika Serikat.

Di masa tuanya, sebagian besar kekayaan Rockefeller dimanfaatkan untuk membangun lembaga filantropi. Baik itu dalam bidang pendidikan, kesehatan, riset ilmiah dan lain sebagainya. Ia bahkan juga membangun universitas terbaik yaitu Rockefeller University dan University of Chicago.

Sumber Kekayaan Rockfeller

Sumber Kekayaan Rockfeller

Harta yang dimiliki oleh John Davison Rockefeller memang hampir dinikmati oleh beberapa generasinya. Untuk mendapatkan harta kekayaan tentu dipenuhi dengan lika-liku yang cukup panjang.

Seperti yang disinggung,  bahwa sumber utama dari kekayaan Rockefeller memang didapatkan dari perusahaan dalam bidang kalang minyak. Perusahaan yang dinamakan Standard Oil Company ini didirikan pada tahun 1870. Lokasinya sendiri sangat strategis karena berada di dekat Cleveland.

Ia juga mengakuisisi perusahaan minyak yang tergolong baru dan selalu aktif mempromosikan produknya. Tak heran, produk tersebut terkenal sampai belahan dunia termasuk Indonesia.

Perusahaannya telah mengalami perkembangan cukup pesat dan memiliki 7 anak perusahaan. Diantaranya yaitu The Standard Oil Company, The Ohio Oil Company, dan Standard Oil of New Jersey dengan anak perusahaan yang dinamakan Exxon.

Selain itu, ada pula Standard Oil of New York yang memiliki anak perusahaan dengan nama Mobil. Selanjutnya masih ada Standard Oil of Kentucky, Standard Oil of Indiana (Amoco), dan Standard Oil of California.

Aset / Kekayaan Rockefeller

Sebagai orang terkaya di Amerika Serikat, total kekayaan John Davison Rockefeller mencapai US$ 341 miliar atau sebanding Rp 4.774 triliun. Selain itu, ia meninggalkan banyak aset penting selama hidupnya, yaitu:

1. Rockefeller Foundation atau RF

Rockefeller Foundation atau RF

John Davison Rockefeller telah membangun Rockefeller Foundation pada tahun 1913. Tujuannya tak lain untuk mensejahterakan umat manusia yang ada di belahan dunia.

Yayasan ini selalu memberikan bantuan untuk kesehatan, meningkatkan produksi makanan, pendidikan kedokteran, penelitian seni, sosial, dan berbagai bidang lainnya. Khusus untuk divisi kesehatan Internasional, RF telah mengembangkan bisnis Komisi Santisasi.

Divisi tersebut bekerja dengan mengatasi beragam penyakit yang ada di 52 negara. Selain itu, RF juga mendirikan Sekolah Kebersihan dan Kesehatan Masyarakat yang memakan dana sekitar  US$25.

Tak cukup sampai disitu, yayasan ini juga membangun Dewan Penelitian Ilmu Sosial dan memberikan dukungan untuk beberapa organisasi. Diantaranya adalah Lembaga Brookings, Riset Ekonomi Nasional, Institut Rusia (Universitas Columbia) dan Dewan Hubungan Luar Negeri.

2. The Rockefeller University

The Rockefeller University

Meskipun sibuk memimpin Standard Oil Company, Rockefeller ternyata juga menjalankan usaha amal. Ia dikenal sebagai filantropis terbaik karena telah menyisihkan hartanya untuk usaha membangun kemanusiaan.

Uang yang didapatkan dari bisnisnya digunakan untuk membangun Universitas Chicago pada tahun 1892. Pada waktu itu membutuhkan dana yang sangat besar, bahkan mencapai hingga US$80  juta.

Ia juga membangun sebuah institusi Penelitian Medis Rockefeller yang sudah berubah menjadi Universitas Rockefeller.

Keluarga John Davison Rockefeller

Keluarga John Davison Rockefeller

Membahas soal keluarga, John Davison Rockefeller menikahi seorang gadis pada tahun 1864 bernama Laura Celestia Spelman. Hasil dari pernikahan tersebut, ia dikaruniai seorang putra dan 4 orang putri yang cantik.

Setelah ia wafat, semua bisnis yang ditinggalkan diambil alih oleh anak-anaknya terutama putranya. Bisnis tersebut bahkan juga diteruskan oleh cucu-cucunya yang masih bertahan sampai detik ini.

Selain dalam bidang kalang minyak, keluarga Rockefeller ternyata juga mempunyai kepemilikan di perusahaan baja dunia. Bahkan juga mendominasi Chase Bank dan First National City Bank dengan beberapa anak perusahaan perbankan.

Keluarga J.D Rockfeller juga mempunyai kepimilikan di Majalah Time dan AP atau The Associated Press. Menariknya lagi juga mempunyai perusahaan properti terbesar yang ada di Amerika Serikat maupun luar negeri.

Sampai kini masih menjadi keluarga terkaya yang ada di dunia seperti halnya keluarga Rothschild. Pengaruh Rockefeller di berbagai perusahaan memang sangat besar sehingga dapat melakukan monopoli dengan mudah.

Fakta Menarik John Davison Rockefeller

Fakta Menarik John Davison Rockefeller

Sebagai pebisnis sukses dan filantropis yang dihormati, John Davison Rockefeller menyimpan banyak fakta menarik sepanjang hidupnya, yaitu:

1. Menguasai Industri Minyak dengan Berbagai Cara

Kekayaan Rockefeller merupakan konsekuensi dari obsesinya untuk menguasai industri minyak. Ia membuat perjanjian dengan kereta api supaya mengirimkan barang miliknya dengan harga murah, menerapkan konsep monopoli, dan membeli perusahaan yang baru berdiri.

Semua upaya yang telah dilakukan tersebut membuahkan hasil yang cukup memuaskan. Pada tahun 1882, perusahaannya berhasil menguasai hingga 90% dari semua kilang yang berada di Amerika Serikat.

2. Mencari Pengganti dalam Pelayanan Militer

Tak banyak diketahui, Rockefeller telah direkrut sebagai anggota untuk melayani Persatuan dalam Perang Saudara. Perekrutan tersebut dilakukan pada tahun 1963 yang dimana usianya masih 23 tahun.

Namun ia tak tertarik sama sekali dan membayar orang lain yang bisa menggantikannya. Hal semacam ini dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang kaya. Meskipun begitu, ternyata mendapatkan izin dari pemerintah Amerika Serikat.

3. Suka Berbagai Orang untuk Orang Asing

J.D Rockefeller seringkali melakukan perjalanan dengan feri, mulai dari rumahnya yang ada di Tarrytown hingga melalui Sungai Hudson. Jika ferinya sudah berhenti, ia selalu mendapatkan sambutan hangat dari orang-orang.

Tanpa berpikir panjang, ia selalu membagikan uang kepada orang yang ia temui meskipun tak dikenal. Hal ini ia lakukan untuk menciptakan kebiasaan menabung sekaligus berhemat kepada mereka.

4. Melakukan Upaya untuk Mengurangi Cacing Tambang

Pada abad ke 20, hampir 40% populasi di Amerika Serika mengalami infeksi cacing tambang. Rockfeller memanfaatkan kekayaannya dengan memberikan donasi sebesar US$ 1 juta .

Donasi tersebut digunakan untuk memetakan wilayah yang memiliki resiko cukup tinggi. Selain itu, juga untuk menyembuhkan masyarakat yang sudah terinfeksi pe

Kekayaan Rockefeller yang mencapai 4,7444 triliun tak akan habis hingga beberapa generasi. Semua bisnis dan aset yang telah ditinggalkan telah diambil alih oleh anak cucunya hingga bertahan sampai saat ini.

Leave a Comment