Kekayaan Tito Karnavian: Sumber, Aset dan Biografinya

Sebagai salah satu menteri di Kabinet Indonesia Maju, kekayaan Tito Karnavian pastinya ingin diketahui oleh masyarakat. Untuk mengetahui harta kekayaan seorang menteri di Indonesia, caranya cukup mudah.

Ada sejumlah laporan, peraturan, dan perundang-undangan yang bisa dijadikan untuk mencari tahu harta kekayaan dan pendapatan dari Tito Karnavian.

Biografi Tito Karnavian

Tito Karnavian merupakan Menteri Dalam Negeri Indonesia yang ke-29. Ia sebelumnya berkarir di kepolisian, yang mana jabatan tertinggi yang pernah Ia raih adalah Kapolri. Saat artikel ini dibuat, Ia berusia 58 tahun.

Muhammad Tito Karnavian dilahirkan di Kota Palembang pada tanggal 26 Oktober 1964. Karena kecerdasannya, Ia mendaftar di 4 perguruan tinggi ternama (AKABRI, Unsri, UGM, dan STAN) dan keempat-empatnya diterima.

Ia kemudian memilih untuk bersekolah di AKABRI, tepatnya di Akademi Kepolisian. Gelar Ph.D yang dimilikinya didapatkan setelah menyelesaikan pendidikan di NTU, Singapura.

Kecerdasan dan prestasinya membuat karir Tito Karnavian berkembang dengan cepat, yang membuatnya menjadi Kapolri pada tahun 2016.

Aset Tito Karnavian

Berhubung Tito Karnavian merupakan seorang menteri, maka mudah sekali untuk dapat mengetahui harta kekayaan dari Menteri Dalam Negeri ini. Anda dapat mengetahuinya dengan mudah menggunakan situs resmi e-LHKPN milik KPK.

Jika tidak ingin repot membuka situs tersebut, Anda juga dapat mengetahui harta kekayaan Tito Karnavian di rangkuman berikut ini:

1. Tanah dan Bangunan

Tanah dan Bangunan kekayaan tito karnavian

Menurut e-LHKPN tahun 2021, Tito Karnavian memiliki 11 aset tanah dan bangunan. Aset ini tersebar di 3 kota, yaitu Kota Jakarta Selatan, Kota Tangerang, dan Kota Palembang. Paling banyak terdapat di Kota Palembang, dengan jumlah sebanyak 8 aset tanah dan bangunan.

Di kota tersebut, aset yang paling mahal adalah tanah dan bangunan senilai Rp.702.420.000. Aset tanah dan bangunan milik Tito Karnavian tersebut berukuran 720/100 m2 dan dibeli menggunakan uang milik sendiri.

Dari 8 tanah yang berlokasi di Kota Palembang, 2 merupakan tanah yang didapatkan secara hibah. Aset tanah dan bangunan paling mahal yang dimiliki oleh Tito Karnavian adalah salah satu asetnya di Jakarta Selatan.

Tanah dan bangunan berukuran 307/207 m2 ini memiliki harga senilai Rp.5.273.397.000. Kemungkinan besar, aset ini merupakan rumah utama dari Menteri Dalam Negeri ini. Secara keseluruhan, aset tanah dan bangunan di laporan harta kekayaan Tito Karnavian 2021 adalah sebesar Rp.8.297.741.000.

Total aset tersebut sama dengan yang ada di laporan harta kekayaannya tahun 2020 dan 2019.

2. Alat Transportasi dan Mesin

Alat Transportasi dan Mesin kekayaan tito karnavian

Yang unik dari laporan harta kekayaan Menteri Dalam Negeri ini adalah tidak adanya satupun alat transportasi dan mesin. Hal tersebut menandakan bahwa Tito Karnavian tidak memiliki satupun mobil atau motor atas namanya.

Seperti yang kita ketahui, seorang pejabat selevel Kapolri atau Menteri biasanya memiliki sebuah mobil dinas. Bisa jadi, Ia tidak membutuhkan mobil pribadi karena sudah difasilitasi negara dengan mobil dinas.

Setiap menteri di Kabinet Indonesia Maju memperoleh sebuah mobil dinas baru di tahun 2019. Mobil yang dibagikan kepada para menteri yaitu Toyota Crown bertipe 2.5 HV G-Executive.

Mobil sedan yang digunakan oleh para menteri ini merupakan mobil hybrid yang memanfaatkan bahan bakar fosil dan listrik.

3. Harta Bergerak Lainnya

Harta Bergerak Lainnya

Di laporan ini, harta bergerak lainnya yang dimiliki oleh Tito Karnavian tidak disebutkan secara detail. Secara keseluruhan, aset kekayaan Tito Karnavian bernilai sebesar Rp.260.000.000. Nominal tersebut tidak pernah berubah dari laporan tahun 2019 hingga 2021.

4. Surat Berharga

Surat Berharga

Selain aset alat transportasi dan mesin, Tito Karnavian juga tidak memiliki satupun aset berupa surat berharga. Kondisi ini selalu sama, baik di laporan tahun 2019, 2020, dan 2021.

5. Kas dan Setara Kas

Kas dan Setara Kas kekayaan tito karnavian

Yang membedakan di laporan harta kekayaan tahun 2019, 2020, dan 2021 adalah aset kas dan setara kas yang Ia miliki. Pada tahun 2021, Tito Karnavian dilaporkan memiliki aset berupa kas dan setara kas dengan nominal sebesar Rp.12.140.856.731.

Nominal tersebut naik dari tahun 2020 yang memiliki total sebesar Rp.9.541.596.881. Pada tahun 2019 nominalnya sedikit lebih kecil, yaitu sebesar Rp.9.532.725.263.

6. Total Aset

Total Aset

Jika kita menjumlahkan kelima aspek di atas, kita akan mendapatkan total aset dari Tito Karnavian. Secara berurutan, aset di tahun 2019, 2020, dan 2021, yaitu Rp.18.090.466.263, Rp. 18.099.337.881, dan Rp.20.698.597.731.

Berhubung Tito Karnavian tidak memiliki hutang, maka aset tersebut sama dengan harta kekayaan bersih dari menteri yang satu ini. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa harta kekayaan Tito Karnavian saat ini adalah sebesar Rp.20.698.597.731.

Seharusnya, laporan yang digunakan untuk menyimpulkan harta kekayaan saat ini adalah laporan tahun 2022. Namun, laporan harta kekayaan Tito Karnavian tahun 2022 masih belum diunggah di e-LHKPN.

Sumber Kekayaan Tito Karnavian

Sumber Kekayaan Tito Karnavian

Sesuai dengan apa yang dirangkum di sub bab Biografi, ada 2 sumber kekayaan dari Tito Karnavian. Berikut penjelasannya:

1. Karir Kepolisian

Tito Karnavian menjadi seorang polisi sejak tahun 1987 hingga 2019. Ia pensiun sebagai polisi ketika diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri di Kabinet Indonesia Maju. Berhubung Ia merupakan seorang polisi yang berprestasi, Ia bisa naik jabatan dengan cepat.

Pada tahun 2005, Densus 88 yang dipimpin oleh Tito Karnavian berhasil menewaskan Dr. Azahari. Kejadian tersebut terjadi di tahun 2005, di mana Ia menjabat sebagai AKBP. Prestasinya ini membuat pangkat Tito Karnavian naik.

Ia juga pernah membongkar komplotan teroris yang dipimpin oleh Nurdin M. Top. Ia kemudian naik jabatan menjadi Brigadir Jendral dan diangkat sebagai Kepala Densus 88 Anti Teror yang baru. Kemudian, Tito Karnavian menjadi Kapolda Papua, Kapolda Metro Jaya, lalu Kepala BNPT.

Hanya 4 bulan menjabat sebagai Kepala BNPT, Ia kemudian diangkat sebagai Kapolri ke-34. Lalu, berapa gaji dari polisi? Menurut PP No. 17 tahun 2019, gaji pokok dari seorang Jenderal Polisi adalah sebesar Rp.5.238.200 hingga Rp.5.930.800 per bulan.

Jika kita hanya menghitung gaji pokok saja, maka nominalnya akan terlihat kecil. Seorang polisi juga memiliki tunjangan yang disesuaikan dengan kelas jabatannya. Menurut PERPRES No.103 Tahun 2018, tunjangan kinerja dari Kapolri adalah sebesar Rp.43.627.500 per bulan.

Jika digabung, maka seorang Kapolri di tahun 2019 bisa memperoleh pendapatan bulanan sebesar 49 juta Rupiah.

2. Menteri Dalam Negeri

Lalu, apakah gaji Tito Karnavian menjadi semakin besar ketika menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri? Jawabannya adalah tidak. Pendapatan bulanan dari seorang menteri di Indonesia lebih kecil dari pendapatan bulanan dari Kapolri.

Gaji pokok setiap menteri di tahun 2019 hingga tahun 2024 adalah sebesar Rp.5.040.000. Sedangkan, tunjangan jabatan yang kemungkinan diterima oleh Tito Karnavian adalah sebesar Rp.13.608.000. Tidak ada tunjangan lainnya yang diterima oleh seorang menteri.

Maka, pendapatan bulanan yang kemungkinan diterima oleh Menteri Dalam Negeri 2019-2024 adalah sebesar Rp.18.648.000.

Untuk ukuran seorang menteri di Indonesia, harta kekayaan Tito Karnavian bisa dibilang lumayan besar. Meskipun tidak tercatat memiliki aset mobil, namun nominal aset tanah dan bangunan dari salah satu menteri ini cukup banyak.

Leave a Comment