7 Tipe-Tipe Audiens yang Biasa Ada Dalam Public Speaking

Tipe-tipe Audiens – Memahami tipe-tipe audiens adalah salah satu hal penting yang perlu diperhatikan apabila ingin sukses dalam menyampaikan presentasi. Audiens dalam suatu forum itu tidaklah sama.

Ada sebagian yang memberikan energi positif, dan ada sebagian lagi yang memberikan dampak negatif. 

Dengan mengenali semua tipe audiens tersebut, nantinya Anda bisa lebih mudah dalam menyiapkan presentasi sekaligus mengantisipasi berbagai kemungkinan sehingga presentasi bisa berlangsung dengan sukses.

Lalu apa saja tipe audiens yang dimaksud? Berikut penjelasannya.

Tipe-Tipe Audiens dan Cara Menanganinya

1. Tipe Sheep

Tipe-Sheep

Ini adalah tipe yang hanya akan fokus pada apa yang disampaikan. Tipe ini akan mendengar sembari berharap agar dapat memahami pembahasan.

Tipe sheep juga lebih suka belajar dengan cara berdiskusi membicarakan materi yang ada.

Biasanya, tipe sheep akan berbicara apabila setuju serta mengajukan pertanyaan dengan tujuan untuk klarifikasi.

Audiens dengan tipe ini tidak suka menunjukkan kreativitas dan kemandirian. Umumnya mereka lebih kesulitan dalam menemukan pertanyaan.

Dibandingkan dengan tipe-tipe audiens yang lain, tipe ini juga lebih susah dalam menemukan kegiatan yang kreatif.

Jadi, pada saat berhadapan dengan audiens tipe sheep, harus memberikan arahan yang sangat jelas kepada mereka. 

Ruangan yang dipenuhi dengan audiens tipe sheep, biasanya suasana di sana akan terasa penuh hormat.

Rasanya Anda adalah orang yang dinanti-nanti perkataannya oleh mereka. Akan tetapi, berhadapan dengan audiens tipe sheep membuat Anda terbatas dalam melakukan kontak mata.

Pasalnya, tipe ini biasanya sibuk mencatat. Sedangkan cara untuk menghadapi tipe ini ialah jadikan mereka kawan.

Mereka dapat menjadi pembela ketika Anda mendapat pertanyaan yang sulit serta negatif.

Akan tetapi, pastikan Anda menunjukkan pemahaman yang tinggi terhadap topik yang dibahas.

Sebab, audiens tipe sheep cenderung akan menjauh apabila pembicara yang mereka dengarkan seperti tidak kompeten dengan topik yang disampaikan. 

2. Hotshot

Hotshot

Tipe hotshot merupakan audiens yang cenderung percaya diri serta nyaman mengikuti seminar.

Tipe ini akan mendengarkan materi yang disampaikan dan cenderung merasa bahwa diskusi itu sangat membantu dalam belajar. 

Dengan karakter tersebut, tidak heran bila tipe hotshot mudah berpartisipasi dalam berbagai diskusi. Tipe ini juga mudah bersahabat dengan sang pembicara serta bertanggung jawab dalam proses belajarnya.

Akan tetapi, mereka belajar dengan cepat serta cenderung mengajukan pertanyaan yang menantang.

Hal itu dilakukan untuk memperjelas pemahaman. Apabila pembicara tidak mampu memenuhi harapan para peserta yang ada di dalam ruangan, maka tipe hotshot biasanya akan muncul dan menjadi juru bicara para peserta tersebut untuk mengutarakan harapan mereka. 

Apabila ruangan presentasi dipenuhi oleh audiens tipe hotshot, maka akan terlihat peserta yang sangat partisipatif, menyukai tantangan serta positif.

Proses diskusi akan berjalan dengan lancar dan tanggapan serta ide-ide akan keluar secara alami.

Para peserta juga akan langsung tahu apakah Anda menguasai topik dan mempersiapkan materi dengan baik atau tidak.

Untuk menangani tipe hotshot tidak jauh berbeda dengan tipe-tipe audiens yang lainnya, yaitu siapkan topik dengan baik.

Pembicara juga harus memahami bagaimana mandirinya tipe ini dalam belajar dan ada baiknya Anda memanfaatkan pertanyaan untuk memancing ide serta pendapat mereka. 

Lalu kalau memang Anda tidak tahu apa jawaban atas pertanyaan mereka, katakan sejujurnya dengan bahasa yang halus.

3. Clown

Clown Tipe-Tipe Audiens

Ini adalah tipe audiens yang suka melakukan interaksi sosial. Umumnya tipe ini cerewet serta sering memberi komentar atau mengajukan pertanyaan hanya untuk menghibur, bukannya untuk mendukung pembicara. 

Tipe clown lebih suka dengan diskusi serta tugas yang memerlukan interaksi dan biasanya mereka berperan sebagai pemimpin kelompok.

Apabila tipe ini ditangani dengan baik, maka clown akan berkonsentrasi terutama jika melihat peserta lainnya juga bersikap serius. 

Tipe clown juga cenderung lebih mudah dimotivasi cukup dengan memberikan sedikit perhatian.

Hal yang dapat diamati apabila ruangan dipenuhi oleh tipe ini adalah suasana akan terasa hidup dengan humor serta bahasan yang bisa saja keluar dari topik. 

Sedangkan cara untuk menangani tipe clown ialah sebagai berikut:

  • Manfaatkan kemampuan mereka dalam bersosialisasi. Mereka lebih cocok untuk tugas yang memerlukan diskusi serta interaksi di dalam kelompok. Hanya saja perhatikan agar tipe clown tetap ada di jalurnya. Caranya ialah ajukan pertanyaan dengan jelas pada mereka dan hindari menanggapi pertanyaan yang tidak ada kaitannya dengan topik. 
  • Untuk tipe ini, sebaiknya jangan menunjukkan sikap yang terlalu serius atau arogan. Jika mereka melancarkan gurauan, ikutlah tertawa dan ajak peserta lain untuk menikmatinya. Namun segera ajak mereka untuk fokus kembali pada topik.
  • Hindari membatasi partisipasi mereka apalagi sampai menimbulkan permusuhan karena ini hanya akan membuat tipe clown menjadi frustasi. Apabila sudah frustasi, tipe ini akan berubah menjadi peserta yang menakutkan. Namun pastikan juga agar peserta lain tidak terganggu dengan tipe clown ini.

4. Sniper

Sniper

Dari tipe-tipe audiens yang ada, mungkin inilah tipe yang akan memulai pertemuan dengan menunjukkan sikap sinis dan permusuhan pada topik dan juga pembicara. Dengan sikap tersebut, mereka biasanya akan memperhatikan materi yang disampaikan.

Bukan untuk memperdalam pemahaman, melainkan mencari kesempatan yang pas untuk melayangkan kritik atau menunjukkan keahlian yang dimiliki.

Saat analisis kritis merupakan hal penting dalam diskusi, biasanya tipe sniper akan mendapatkan perhatian lebih dan bisa memakai kemampuannya dengan baik.

Tipe sniper ini merupakan tipe yang perlu diwaspadai terutama dalam sesi tanya jawab.  Pastikan Anda tetap menguasai ruangan dan jangan biarkan mereka mengambil alih kekuasaan dengan pertanyaan yang dilontarkan. 

Apabila di ruangan presentasi ada banyak orang dengan tipe ini, maka akan terasa suasana di sana penuh persaingan serta agresif.

Masing-masing individu ingin menunjukkan kepintarannya dan ingin menjadi pemenang. Ketika pembicaraan dimulai, maka akan ada banyak tangan yang terlipat juga. 

Untuk menghadapi tipe ini, diperlukan persiapan yang matang serta rasa percaya diri yang tinggi.

Tunjukkan bahwa Anda mampu menjadi pembicara di hadapan mereka. Sniper memang akan menyerang dengan pertanyaan, akan tetapi sebenarnya mereka menginginkan jawaban. 

Supaya sniper ini tidak menjadi masalah, lakukan diskusi. Jadi nanti jawaban yang ada bukan hanya berasal dari sudut pandang Anda sebagai pembicara.

5. Snowman

Snowman Tipe-Tipe Audiens

Dari tipe-tipe audiens yang ada, snowman ini adalah yang cenderung tidak memberikan respon.

Bisa dikatakan bahwa mereka mengidap penyakit dalam bersosialisasi serta cenderung tidak berbicara di sepanjang interaksi pembicara dengan audiens. 

Meskipun demikian, snowman ini memahami apa yang dilakukan oleh si pembicara.

Snowman mempunyai penyakit dalam bersosialisasi karena mereka cenderung takut berbicara di hadapan orang lain. Atau dengan kata lain, mereka kurang percaya diri dengan pengetahuan yang dimiliki.

Mereka meyakini bahwa saat mengajukan suatu pertanyaan, maka akan muncul pikiran buruk dalam diri orang lain terhadap mereka.

Oleh sebab itu, mereka memutuskan untuk diam. Secara pribadi sebenarnya tipe ini ingin dekat dengan pembicara.

Hanya saja mereka takut dan beranggapan bahwa pembicara merupakan sosok yang penting, lebih penting dari mereka.

Tipe ini biasanya ada di pekerjaan yang memerlukan kemampuan teknik secara spesifik yang tidak memerlukan interaksi intensitas tinggi dengan orang lain.

Apabila ruangan dipenuhi oleh tipe ini, jangan heran bila Anda kesulitan mendapatkan respon mereka. Dengan begini, sesi diskusi serta tanya jawab akan sulit dilakukan.

Sedangkan cara menanganinya ialah ciptakan suasana yang hangat serta akrab untuk mereka agar ketakutan mereka sirna.

6. Black Cloud

Black-Cloud

Bahasa tubuh yang negatif seperti melipat tangan, menatap dengan tidak fokus serta mengerutkan kening sudah menjadi karakter audiens tipe balck cloud.

Akan tetapi jangan langsung mengatakan bahwa mereka negatif ya karena ada sebagian orang mengerutkan kening ketika sedang berpikir keras.

Mereka menunjukkan sikap tersebut karena mungkin merasa bahwa topik itu terlalu membosankan dan rumit.

Tipe-tipe audiens yang lain juga dapat berubah menjadi tipe black cloud apabila mereka mendengarkan pembicara yang tidak menarik sama sekali. 

Apabila ruangan seminar dipenuhi oleh tipe ini maka energi di ruangan tersebut akan terasa rendah. Pasalnya, mata mereka sayu, bahasa tubuhnya loyo dan mereka cenderung tidak merespon kalimat yang disampaikan pembicara.

Tipe black cloud perlu ditangani dengan cara menerangkan bahwa metode yang Anda pakai itu berbeda. Ajaklah mereka berdiskusi atau bergerak.

Akan tetapi, jelaskan dulu kenapa mereka perlu melakukannya dan jangan biarkan energi Anda turun karena ini akan membuat audiens tidak tertarik.

Baca juga : Kisah Inspiratif Pengusaha Indonesia dan Dunia

7. Unwanted Panelist

Unwanted-Panelist Tipe-Tipe Audiens

Tipe unwanted panelist ini merupakan sosok ahli yang sebenarnya hadir tanpa diundang. Selayaknya clown, tipe unwanted panelis ini merupakan orang yang rasa percaya dirinya tinggi.

Mereka sering mencoba untuk menambah pengetahuan dengan cara mengajari audiens soal pengalamannya. 

Hal ini sengaja dilakukan demi mendapatkan respect dari audiens. Untuk itu tidak heran bila tipe unwanted panelist menjadi sosok yang menjawab pertanyaan pertama kali dari pembicara menggunakan penjelasan yang melebihi semestinya. 

Karena itu, di mata audiens lain tipe ini menjadi sangat mengganggu, ambisius dan menjengkelkan.

Apabila ruangan dipenuhi oleh orang-orang ini, maka seminar dan presentasi akan menjadi di luar kendali. Pasalnya, akan ada banyak orang yang berlomba-lomba mengisahkan pengalaman mereka.

Tipe audiens ini akan menimbulkan gesekan dengan peserta lain yang datang untuk mendengarkan penjelasan pembicara.

Untuk menangani tipe unwanted panelist, bisa dilakukan dengan membuat kesepakatan di awal supaya Anda sebagai pembicara tidak diatur oleh mereka. 

Memahami tipe-tipe audiens dengan baik akan sangat membantu Anda mempersiapkan diri.

Pasalnya di dalam ruangan nanti tipe audiens yang akan ditemui sudah pasti bukan hanya satu, melainkan beberapa tipe sekaligus. 

Sebagai pembicara yang baik, tentu saja Anda harus siap menghadapi kombinasi beberapa tipe tersebut.

Anda harus tampil menarik, penuh percaya diri dan tampak menguasai topik untuk bisa menarik perhatian dan mereka merasa antusias mendengarkan Anda. 

Leave a Comment