Nama Jack Ma kembali viral setelah dirinya dikabarkan menghilang pada tahun 2021 lalu. Diketahui, bahwa beberapa tahun terakhir, nilai kekayaan Jack Ma mengalami penurunan yang signifikan akibat berbagai faktor. Bahkan, ia harus melepaskan statusnya sebagai biliuner setelah hartanya banyak menghilang.
Jack Ma mulai dikenal secara luas setelah berhasil membawa Alibaba menjadi perusahaan e-commerce terbesar di negeri tirai bambu, China. Akan tetapi, perjalanan karirnya mulai meredup setelah pemerintah memberlakukan sejumlah pembatasan yang juga memberikan dampak serta sanksi terhadap Alibaba.
Profil Singkat Jack Ma
Ma Yun atau Jack Ma adalah seorang pengusaha asal Tiongkok yang lahir pada 10 September 1964. Ia merupakan pendiri dan Chairman Eksekutif salah satu perusahaan e- commerce terkemuka, Alibaba Group.
Diketahui, apabila Jack Ma menjadi warga Tiongkok Daratan pertama yang muncul pada majalah Forbes sebagai biliuner kelas dunia. Di tahun 2015, Jack Ma masuk dalam posisi ke-22 sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia. Sayangnya, pria berusia 58 tahun tersebut mundur dari Alibaba tahun 2019.
Kehidupan Awal
Kekayaan Jack Ma yang melimpah ruah ternyata tidak didapatkan secara instan. Hal tersebut dikarenakan ia berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu.
Pria asal Hangzhou, Zhejiang, Tiongkok terlahir dari pasangan pendongeng dan pemusik tradisional. Ayahnya hanya memperoleh tunjangan sebesar Rp 500 ribu per bulan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Namun, kondisi sulit tersebut pula yang memicu Jack Ma menjadi orang sukses.
Di usia 12 tahun, ia telah memiliki ketertarikan belajar bahasa Inggris. Pada usia belia, ia menghabiskan masa kecilnya dengan menjadi seorang pemandu wisata pada hotel di kawasan Danau Hangzhou.
Setelah berhasil mengumpulkan sejumlah uang, Jack Ma memutuskan melanjutkan pendidikan dengan mendaftar di Universitas Keguruan Hangzhou dan berhasil menyabet gelar sarjana bahasa Inggris.
Sumber Aset Kekayaan Jack Ma
Tanpa memiliki wawasan memadai pada bidang teknologi dan komputerisasi, faktanya Jack Ma mampu meraih kesuksesan di sektor bisnis digital. Namanya sempat menjadi salah satu orang paling diperhitungkan karena berhasil membawa Alibaba sebagai retailer online terbesar di negaranya.
Bisnis tersebut pula yang menjadi sumber utama dari harta Jack Ma yang berlimpah. Bahkan, mantan guru bahasa Inggris tersebut sempat bertengger dalam daftar salah satu orang terkaya di dunia.
Melalui ide-ide cemerlang Jack Ma, Alibaba berhasil menjadi sebuah kerajaan bisnis yang menaungi beberapa perusahaan. Oleh sebab itulah, wajar apabila para pemilik saham di Alibaba berhasil meningkatkan asetnya dalam waktu relatif cepat.
Di bawah ini adalah perjalanan panjang Jack Ma dalam membesarkan Alibaba Group:
1. Membangun Alibaba.com
Pengetahuan Jack Ma di bidang teknologi memang sangat terbatas, namun hal tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk menggeluti bisnis pada bidang tersebut. Bahkan, dengan nekat ia membuat Alibaba.com dengan bantuan salah seorang teman yang kebetulan paham mengenai cara pembuatan website.
Alibaba.com adalah wadah yang menjadi penghubung bagi para eksportir China dengan pembeli luar negeri. Karena idenya dianggap baru dan menarik, dengan cepat Alibaba mampu menarik para investor.
Berkat kegigihan Jack Ma dalam menjalankan bisnisnya, Alibaba mampu bersaing dengan e-commerce kelas dunia, seperti eBay. Hanya dalam kurun waktu beberapa tahun saja, Alibaba berhasil berkembang pesat dan mendominasi sistem portal pengiriman di negeri tirai bambu.
2. Ide Out of The Box
Kekayaan Jack Ma yang diperoleh dari Alibaba Group memang bisa membuat lidah berdecak kagum. Tidak tanggung-tanggung, perusahaan tersebut mampu mengangkat derajat Jack Ma menjadi seorang billionaire dan disegani. Namun, hal itu tidak terlepas dari berbagai ide gila yang dimilikinya.
Berbeda dengan pebisnis pada umumnya, Jack Ma memang kerap mengutarakan ide-ide out of the box yang dianggap mustahil untuk direalisasikan oleh sebagian orang.
Pasalnya, dibandingkan membicarakan mengenai membangun sebuah perusahaan yang besar, ia justru lebih fokus pada bagaimana cara supaya Alibaba bisa membantu konsumen. Selain itu, ia juga sangat peduli tentang peran Alibaba dalam membantu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
3. Menjadi Orang Terkaya di China
Pada bulan Agustus 2014, pria kelahiran Hangzhou tersebut sukses menyandang gelar miliarder terkaya di daratan China. Apalagi, setelah saham Alibaba dilepas secara perdana di perdagangan bursa efek Amerika Serikat, nilai sahamnya melonjak naik hingga menyentuh angka 38%.
Kekayaan Jack Ma yang naik hingga US$ 26.5 miliar berhasil membuatnya menempati urutan ke-23 di jajaran miliarder dunia. Jadi, bisa disimpulkan bahwa keputusannya mendirikan Alibaba menjadi titik balik bagi hidupnya dari segi finansial. Jack Ma yang awalnya serba kekurangan, sekarang bergelimang uang.
Mengintip Jumlah Pendapatan Alibaba Group
Nilai harta Jack Ma yang sangat tinggi tidak terlepas dari kesuksesan Alibaba Group. Terlebih lagi, bisa dikatakan jika seluruh kekayaan yang dimiliki oleh Jack Ma sekarang diperoleh dari aktivitas bisnisnya dalam mengelola Alibaba hingga menjadi e-commerce terkemuka di ranah internasional.
Lantas, berapa nominal pendapatan Alibaba Group sehingga bisa membuat Jack Ma kaya raya? Pada tahun 2020, Alibaba mencatatkan pertumbuhan pendapatan tahunan hingga 37% atau Rp 475,4 triliun.
Bahkan, ketika pemerintah mengeluarkan regulasi terbaru yang berdampak terhadap pembatasan aktivitas bisnis Alibaba, penghasilan perusahaan tersebut tetap meningkat tajam.
Peningkatan pendapatan perusahaan memberikan pengaruh signifikan kepada para pemegang saham, karena pada tahun 2020 laba yang diatribusikan untuk investor meningkat 52% atau US$12.2 miliar.
Di bawah ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan Alibaba Group:
- Meningkatnya aktivitas belanja online.
- Ekonomi mulai membaik.
Total Kekayaan Jack Ma Terbaru
Sejak Jack Ma mengundurkan diri dari dewan resmi manajemen Alibaba Group, banyak pihak yang mulai mempertanyakan nominal aset yang dimiliki oleh pebisnis sukses tersebut. Apalagi, mengingat ia memperoleh setiap pundi-pundi Yuan dari perusahaan e-commerce raksasa Alibaba.
Pada tahun 2021, Jack Ma masih menjadi orang nomor satu di China dengan nominal harta sekitar US$48.4 miliar atau setara Rp 745.36 triliun. Namun, setelah pelepasan saham Ant Group (Anak perusahaan Alibaba Group) dibatalkan pemerintah China, kekayaan sang biliuner merosot sangat jauh.
Berdasarkan informasi yang dirilis Forbes Real Time Billionaires pada Desember 2022, diketahui jika nilai aset Jack Ma saat ini diprediksi hanya sekitar US$23.2 miliar atau Rp 357.28 triliun. Jadi, bisa dilihat bahwa harta sang biliuner berkurang hampir 50% dari setahun sebelumnya.
Setelah kehilangan harta sekitar Rp 388.08 triliun, Jack Ma sempat dikabarkan bersembunyi ke Jepang. Apalagi, pada saat itu Alibaba juga terkena sanksi denda cukup besar dari pemerintah. Namun, saat ini sang miliarder telah kembali muncul dan memutuskan hidup secara lebih sederhana.
Berdasarkan informasi terbaru, kekayaan Jack Ma telah berkurang drastis. Akan tetapi, ia masih menjadi salah satu miliarder terkaya di China karena memiliki harga di angka triliunan rupiah. Setelah memilih pensiun dari perusahaan yang menjadi sumber cuannya, ia lebih memilih menjadi kolektor barang antik.