4 Kelemahan Analisis Fundamental dalam Investasi Saham

Pengertian-Kelebihan-dan-Kelemahan-Analisis-Fundamental-dalam-Investasi-Saham

Ada banyak teknik dan strategi yang digunakan dalam melakukan investasi saham, termasuk memilih analisis. Salah satu metode analisis yang kerap menjadi favorit para pemegang saham adalah analisis fundamental. Tentu ada kelebihan dan kelemahan analisis fundamental yang perlu diketahui.

Mengetahui kelebihan dan kelemahan tersebut sangat bermanfaat untuk menjadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk memakainya. Untuk itu, ulasan berikut bisa Anda simak agar lebih banyak tahu mengenai analisis fundamental tersebut.

Apa Itu Analisis Fundamental?

Apa-Itu-Analisis-Fundamental

Dilihat dari makna katanya, kata fundamental dalam KBBI artinya bersifat dasar (pokok) atau mendasar. Sedangkan jika dihubungkan dengan konteks ilmu ekonomi, fundamental dapat diartikan sebagai kebenaran umum atau dasar realitas yang dijadikan sebagai dasar dalam menganalisis sebuah entitas.

Adapun untuk pengertian analisis fundamental itu sendiri merupakan sebuah metode analisis yang mempelajari fundamental atau dasar ekonomi suatu perusahaan. Dalam metode ini, analisis dilakukan dengan berfokus pada rasio finansial serta kejadian-kejadian lain yang berkaitan dengan perusahaan.

Kejadian yang dimaksud dapat berupa tingkat persaingan usaha, potensi industri, analisis pasar dan ekonomi, serta hal lain yang berpotensi membawa pengaruh terhadap kinerja finansial suatu perusahaan yang tengah menjadi target analisis.

Dari pengertian di atas, kita bisa melihat sekilas adanya kelebihan dan kelemahan analisis fundamental. Terlepas dari hal itu, metode analisis ini memang yang paling banyak digunakan oleh orang-orang yang memang berminat dengan investasi saham.

Di dalam analisis fundamental terdapat dua jenis pendekatan yang digunakan, yaitu:

1. Top Down

Dalam pendekatan top down, terdapat beberapa aspek yang dianalisis, yaitu:

  1. Kondisi makro dalam negeri
  2. Kondisi makro global
  3. Fundamental perusahaan
  4. Prospek pertumbuhan sektor

2. Bottom Up

Selain pendekatan top down, dalam analisis fundamental juga mengenal pendekatan lain yang disebut dengan bottom up. 

Pendekatan ini memiliki asumsi bahwa suatu perusahaan dapat dianggap memiliki kinerja yang baik meski industrinya sedang menurun ketika perusahaan tersebut mencari modal dari bursa efek, baik dengan cara menerbitkan saham, obligasi, warrant, right issue, maupun jenis efek lainnya.

Dengan memakai pendekatan ini akan ada kajian yang mendalam perihal produk, stabilitas finansial, layanan, serta aspek lain yang berkaitan dengan internal perusahaan dan dapat memberikan dampak pada kinerjanya.

Kelemahan Analisis Fundamental

Dari pengertian dan beberapa hal mengenai analisis fundamental yang telah dijelaskan sebelumnya, analisis fundamental ternyata memiliki kelemahan, seperti:

1. Analisis yang Lebih Kompleks

Analisis-yang-Lebih-Kompleks

Jika memutuskan untuk memakai analisis fundamental, Anda diharuskan untuk mempelajari banyak hal mengenai perusahaan, terutama yang berkaitan dengan kinerja finansialnya. Ada banyak data yang perlu dikumpulkan untuk bisa melakukan analisis.

Beberapa data tersebut di antaranya adalah laporan keuangan, prospek usaha, sektor usaha, valuasi saham perusahaan, dan lain sebagainya. Ini jelas terlihat bahwa analisis fundamental memang cukup kompleks dibandingkan dengan metode analisis yang lainnya.

Anda membutuhkan waktu yang tidak sebentar sebelum akhirnya memutuskan untuk menanam saham di suatu perusahaan. Hal ini karena Anda membutuhkan waktu berhari-hari untuk menganalisis banyak data dari beberapa perusahaan yang sedang dibandingkan.

Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan analisis sangat bergantung pada jam terbang Anda sebagai seorang investor. Waktu analisis akan semakin sedikit jika memang jam belajar dan kemampuan analisis Anda tinggi.

2. Hanya untuk Jangka Panjang

Hanya-untuk-Jangka-Panjang

Kelemahan analisis fundamental selanjutnya adalah hanya berfokus untuk investasi jangka menengah hingga jangka panjang. Metode ini kurang efektif untuk investasi saham jangka pendek, melihat dari seberapa rumitnya proses analisis yang dilakukan.

Jadi, jika memang Anda hanya ingin melakukan investasi jangka pendek, metode analisis lain bisa digunakan, misalnya analisis teknikal. Namun, analisis fundamental juga banyak digunakan untuk trader saham, meskipun begitu sifatnya hanya melengkapi saja.

3. Risiko Kesalahan Analisis

Risiko-Kesalahan-Analisis

Analisis fundamental sifatnya subjektif, karena sangat bergantung pada individu yang melakukannya. Oleh sebab itu, risiko kesalahan melakukan analisis maupun pengumpulan data pun cukup besar. Kesalahan analisis oleh subjek ini kerap dikenal dengan misinterpretasi data.

Kemudian yang juga perlu diketahui adalah pengumpulan data yang salah bisa menjadi suatu hal yang sangat fatal. Anda bisa saja mendapatkan data yang sudah usang sehingga sangat tidak cocok untuk mencerminkan masa depan.

Bisa jadi kinerja di masa sekarang bagus, namun di masa depan justru menurun karena adanya kesalahan analisis atau analisis yang meleset.

4. Data yang Ditutup-tutupi

Data-yang-Ditutup-tutupi

Fakta lain yang menjadi kelemahan analisis terhadap data perusahaan adalah adanya data valid yang ditutup-tutupi oleh perusahaan. Kita tentu tahu bahwa citra perusahaan begitu penting untuk dijaga, sehingga jika ada kasus gelap apa pun tetap akan ditutupi.

Misalnya saja, dalam perusahan terdapat fraud, penggelapan, ataupun manajemen yang kacau, bisa saja ditutup-tutupi hanya untuk mempertahankan citra baik perusahaan dan mengundang investor. Kita tak tahu secara pasti mengenai data tersebut.

Belum lagi ketika menemukan data yang terlambat diketahui dalam masa analisis, itu akan memakan waktu lagi untuk mengulang dari awal. Tidak hanya itu, untuk meyakinkan data tersebut benar atau tidak pun perlu dilakukan verifikasi.

Kelebihan Analisis Fundamental

Kelebihan-Analisis-Fundamental

Ada kelemahan analisis fundamental, tentu ada kelebihannya mengapa metode analisis ini banyak digunakan. 

Berikut beberapa kelebihan analisis fundamental dalam investasi saham yang perlu diketahui.

1. Mengetahui Saham dengan Prospek yang Bagus

Analisis fundamental memerlukan analisis yang dalam mengenai jalannya finansial perusahaan. Dengan analisis yang mendalam terhadap hal itu akan menyebabkan saham-saham mana yang memiliki prospek bagus dan mana yang jelek dapat diketahui.

Tidak hanya mempelajari fluktuatif sahamnya saja, Anda diharuskan untuk mempelajari perusahaan dengan benar dengan mengumpulkan banyak data terkait. Mengumpulkan data-data tersebut dan mempelajarinya tidak membutuhkan waktu yang sedikit.

Oleh sebab itu, Anda bisa menciptakan portofolio saham yang bagus untuk jangka panjang jika menggunakan analisis ini. Meskipun membutuhkan waktu analisis yang lama, Anda bisa terhindar dari pembelian saham gorengan (hangatnya sementara saja).

2. Keuntungan Besar dalam Jangka Panjang

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kelemahan analisis fundamental yang hanya cocok digunakan untuk jangka menengah hingga jangka panjang bisa menjadi kelebihan. Kelebihan tersebut tentunya bagi para investor yang memang ingin melakukan investasi dalam waktu yang lama.

Saham memang sangat fluktuatif, sehingga nilainya di masa sekarang tidak bisa menjadi dasar nilainya di masa depan. Dengan memilah-milah saham yang memang betul-betul bagus maka akan menghasilkan keuntungan besar dalam jangka panjang.

Meskipun tidak selalu untung besar, setidaknya nilai keuntungan dari saham tersebut tetap stabil. Dengan begitu, berinvestasi saham bisa menjadi pendapatan tambahan yang layak dijadikan tabungan di hari yang akan datang.

Hal ini bisa diperoleh dengan Anda memakai analisis fundamental yang memang sangat cocok untuk investasi jangka menengah hingga jangka panjang.

Dilihat dari kelebihan dan kelemahan analisis fundamental di atas, kita bisa tahu intinya bahwa ketepatan dalam menganalisis masih berkemungkinan meleset atau tidak sesuai dengan harapan. Hal ini karena memang tidak ada yang tahu secara pasti kondisi masa depan.

Leave a Comment