2 Cara Pembagian Saham Startup Terbaik dan Adil

Saat ini sudah banyak perusahaan startup yang merintis usahanya dari bawah. Bagi Anda yang tertarik untuk membuat perusahaan startup. Maka, Anda harus tahu cara pembagian saham startup. Lebih cepat Anda mengetahui caranya, akan lebih mudah pula Anda mendirikan perusahaan.

Pastikan Anda mengetahui caranya dengan benar, agar Anda tidak merasa tertipu di kemudian hari. Selain itu, Anda juga bisa mempersiapkan perusahaan Anda menjadi lebih tertata dan termanajemen dengan baik. Supaya Anda bisa segera mengetahuinya, simak penjelasan mengenai saham berikut ini.

Bagian Penting Perusahaan

Bagian-Penting-Perusahaan

Sebelum membahas mengenai pembagian saham startup, Anda juga wajib tahu bagian-bagian penting dalam perusahaan. Dimana orang penting inilah yang ikut berperan dalam kemajuan perusahaan Anda. Selain itu, orang-orang ini juga akan memiliki hak saham pada perusahaan Anda.

Saat menjalankan perusahaan, pasti Anda memerlukan modal yang cukup besar. Bagi Anda yang memiliki banyak modal, bisa saja menggunakan dana pribadi Anda dalam membuat perusahaan tersebut. 

Namun, akan berbeda cerita jika Anda membutuhkan investor untuk membantu perusahaan Anda. Berikut ini adalah beberapa orang yang layak Anda perhitungkan dalam menjalankan usaha yang Anda rintis.

  1. CEO atau pimpinan perusahaan
  2. Investor atau pemilik modal

Komponen tersebut harus Anda perhatikan dalam pembagian saham startup perusahaan milik Anda. Untuk memudahkan Anda dalam memahami cara pembagian, berikut ulasan lengkap untuk Anda. 

Cara Pembagian Saham Startup

Cara-Pembagian-Saham-Startup

Sebelumnya Anda telah mengetahui bahwa ada dua kelompok orang yang memiliki peran penting dalam proses pendirian perusahaan. Kedua orang tersebut, memiliki perannya masing-masing dalam perusahaan. Peran inilah yang nantinya akan berpengaruh pada pembagian saham startup.

1. Capital Expense (Belanja Modal)

Orang yang berperan sebagai Capital Expense adalah orang yang membantu perusahaan dalam proses pendirian. Dimana, orang ini akan memberikan dana kepada perusahaan tersebut untuk dikembangkan.

Capital Expense bisa disebut juga sebagai pemilik modal. Anda akan membutuhkan orang ini saat pertama kali mendirikan perusahaan Anda. 

2. Working Capital (Modal Non Material)

Selain pemilik modal, orang yang berperan lainnya adalah orang yang memiliki keterampilan dalam memajukan perusahaan. Dimana, peran ini biasa diambil oleh seorang CEO yang akan memimpin sebuah perusahaan. 

Working Capital memiliki peran yang tidak kalah vital dari Capital Expense. Bahkan dapat dikatakan keduanya harus berjalan beriringan jika ingin berkembang. Sama-sama memiliki peran penting, tentu keduanya juga berperan dalam proses pembagian saham.

Dimana Capital Expense dan Working Capital berhak menentukan persentase saham yang akan mereka dapatkan. Sehingga, pembagian saham startup dapat dilakukan dengan cara negosiasi antar pemegang peran penting.

Jika hanya memperhatikan kedua komponen di atas, maka perusahaan dapat memberikan saham 1:1. Dalam artian pemodal mendapatkan 50%, dan pemilik ide juga mendapatkan 50%.

Namun ada cara lain yang bisa dilakukan perusahaan dalam pembagian saham. Cara tersebut bisa dilakukan dengan mempertimbangkan ESOP.

Pembagian Saham ESOP

Pembagian-Saham-ESOP

Selain mempertimbangkan kedua bagian terpenting di atas, ternyata perusahaan juga bisa melakukan cara lain dalam pembagian saham. Cara ini biasa disebut dengan ESOP (Employee Stock Option Plan). 

Dimana, karyawan yang ada pada perusahaan tersebut memiliki kesempatan mendapatkan saham. Hal ini bisa terjadi karena penghargaan dari founder kepada para pekerja yang memiliki loyalitas dan kerja keras yang tinggi.

Untuk memudahkan Anda dalam memahami, berikut ilustrasi yang bisa Anda gunakan.

Pada suatu perusahaan A memiliki ide untuk mendirikan sebuah perusahaan. Sedangkan B memiliki modal untuk menjalankan perusahaan yang didirikan. Dalam proses berjalannya perusahaan, A membutuhkan seseorang yang mahir mengelola perusahaan, dan dipilihlah C.

  1. A sebagai pemilik ide, akan mendapatkan saham sebanyak 40% atas ide yang dimilikinya. Mengapa hanya 40% yang dimiliki A? Karena pada kasus ini akan menggunakan pembagian saham ESOP. Dimana ada karyawan lain yang akan mendapatkan bagian saham.
  2. B sebagai pemilik modal, akan mendapatkan saham sebanyak 50% dari keseluruhan saham perusahaan. Pembagian ini bisa saja berubah sesuai dengan kesepakatan antara pemilik modal dan pemilik ide.
  3. C sebagai orang yang membantu dalam menjalankan perusahaan, akan mendapatkan penghargaan dari A sebagai founder. Dimana C, akan diberikan 10% dari sisa saham yang dimiliki perusahaan.

Skema tersebut bisa dilakukan saat awal pendirian perusahaan yang masih belum stabil. Dimana, perusahaan tidak bisa memberikan upah yang banyak kepada C. Sehingga, untuk memberikan imbalan yang sesuai, maka C diberikan imbalan saham.

Saham untuk Investor

Saham-untuk-Investor

Selanjutnya, Anda juga harus mengetahui pembagian saham untuk investor. Cara ini juga perlu Anda ketahui, jika sewaktu-waktu Anda menjadi investor. 

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, bahwa antara pendiri perusahaan dengan pemilik modal bisa memiliki saham yang sama. Namun, pembagian tersebut akan dibagi lagi jika investor dalam perusahaan tersebut tidak hanya Anda saja.

Oleh karena itu, Anda juga harus mengerti bagaimana menjadi investor yang baik agar mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Misalnya saja, dalam jajaran investor tersebut Anda mendapat kesempatan untuk menjadi pengelola dana investasi.

Maka, akan ada dua kemungkinan yang akan Anda dapatkan:

  1. Pertama, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari investor lainnya jika Anda sudah memiliki portofolio dalam investasi. Akan menjadi nilai plus jika perusahaan investasi Anda memiliki prospektus yang jelas dan profesional.
  2. Kedua, bisa saja Anda akan mendapatkan keuntungan yang lebih kecil daripada investor lainnya. Hal ini bisa saja terjadi karena Anda belum memiliki pengalaman yang cukup dalam melakukan investasi. Sehingga belum bisa meningkatkan portofolio Anda.

Cara Pembagian Dividen

Cara-Pembagian-Dividen

Setelah Anda mengetahui cara pembagian saham startup, selanjutnya Anda juga harus tahu cara pembagian dividen. Proses ini perlu Anda pahami agar Anda lebih berhati-hati dalam melakukan perjanjian pembagian saham.

Sebagaimana Anda ketahui bahwa dividen akan dibagikan sesuai dengan persentase kepemilikan saham. Sehingga, apabila perusahaan Anda mengalami keuntungan, maka persentasenya sesuai dengan kepemilikan saham.

Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda melakukan perjanjian pembagian saham dengan bijak. Jangan sampai dikemudian hari Anda menyesal karena tidak memiliki pengetahuan tentang pembagian saham.

Mengenal Saham Penghargaan

Mengenal-Saham-Penghargaan

Selain menggunakan beberapa cara di atas, Anda juga bisa menggunakan pembagian saham dengan saham penghargaan. Biasanya cara ini juga digunakan oleh beberapa perusahaan yang sudah berkembang dengan baik. 

Saham penghargaan ini akan diberikan kepada pekerja yang memiliki jasa dalam perusahaan. Biasanya, karyawan tersebut akan menduduki kursi direksi dalam perusahaan. 

Saham yang akan diberikan kepada orang tersebut adalah saham kosong. Dimana, pemilik dari saham kosong tersebut tidak perlu melakukan pembayaran atas saham yang dimilikinya. 

Besaran dari saham kosong tersebut juga tidak menentu. Namun dapat dipastikan orang yang memiliki saham penghargaan akan tetap mendapat keuntungan yang cukup banyak. 

Penjelasan mengenai pembagian saham startup sudah Anda dapatkan dengan sangat rinci. Pahami setiap pembahasan tersebut agar Anda bisa melakukan pembagian dengan baik. Pastikan Anda tidak merugi dalam mengambil sebuah keputusan.

Leave a Comment