4 Pengaruh Fintech Terhadap Perbankan, Wajib Tahu!

Belakangan teknologi online banking atau fintech semakin diminati masyarakat. Adapun salah satu alasannya karena kemudahan yang diberikannya seperti kemudahan memantau informasi seputar keuangan, dll. Keadaan ini membuat pengaruh fintech terhadap perbankan jadi cukup jelas.

Lantas apa saja pengaruh fintech terhadap perbankan? Simak pembahasan selengkapnya hanya disini, sebelum itu ada baiknya untuk mengetahui dulu apa itu fintech dan manfaatnya.

Apa itu Fintech?

Apa-itu-Fintech

Berbicara tentang apa itu fintech, sebenarnya belum ada arti atau definisi yang pasti dari fintech itu sendiri.

Meski begitu, fintech bisa didefinisikan sebagai suatu istilah yang seringkali digunakan dalam menyebutkan inovasi dalam bidang jasa keuangan atau finansial

Fintech bisa juga didefinisikan sebagai sebuah inovasi finansial yang dilengkapi dengan tambahan teknologi modern.

Adapun tujuan dari fintech sendiri adalah membantu dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam mempercepat berbagai aspek dari pelayanan keuangan

Ini jugalah yang menjadi alasan kenapa fintech lambat laun menjadi sebuah kebutuhan.

Bahkan fintech ini akhirnya juga mampu mengubah gaya hidup manusia, terutama mereka yang berada di bidang teknologi atau jasa keuangan

Manfaat Fintech

Manfaat-Fintech

Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan dunia fintech pun termasuk cukup pesat.

Hal ini ditandai dengan banyaknya manfaat yang mampu diberikan oleh fintech itu sendiri. Adapun beberapa manfaat dari fintech diantaranya:

1. Membantu UMKM Memperoleh Modal Usaha

Pada umumnya para pengusaha UMKM di Indonesia sangat mengandalkan pinjaman dari bank.

Namun setelah adanya fintech semuanya pun berubah dan mulai beralih ke Fintech. 

Seperti yang diketahui pinjaman di bank memerlukan persyaratan yang cukup banyak dan prosedur yang sulit.Bahkan seringkali pinjaman akan ditolak. 

Dengan adanya fintech para pelaku usaha UMKM bisa lebih mudah mendapatkan pinjaman untuk modal usahanya, tanpa prosedur maupun syarat yang sulit seperti mengajukan pinjaman di Bank

2. Memberikan Layanan Finansial

Manfaat penting yang bisa dirasakan dari adanya fintech ini adalah kehadiran financial technology yang memudahkan pelayanan finansial.

Sebagai contoh bila dulu untuk transfer atau mengambil uang harus antri di bank atau ATM maka sekarang berbeda.

Sejak adanya fintech ini transfer bisa dilakukan melalui smartphone saja dan tidak perlu mengantri lagi.

Bahkan tak hanya untuk transfer saja fintech ini juga memungkinkan untuk membayar berbagai tagihan seperti listrik, asuransi dan lain sebagainya dengan smartphone

3. Mengurangi Jumlah Pinjaman dengan Bunga Tinggi

Fintech sekarang sudah mampu membantu masyarakat dalam memenuhi permintaan sistem peminjaman yang transparan dan bisa dinikmati dengan mudah.

Selain itu apabila membandingkan dengan tempat lain bunga yang dipatok fintech ini masih masuk akal.

Di dunia dan bahkan di Indonesia sendiri saat ini investasi fintech semakin berkembang dan tinggi saja tiap tahunnya. Tak heran jika jumlah fintech yang ada di Indonesia Pun semakin menjamur.

Jenis-Jenis Fintech

Pada umumnya fintech ini mempunyai banyak sekali produk maupun layanan yang dapat digunakan oleh masyarakat.

Meski begitu, jika mengelompokan berdasarkan kedua kategori tersebut, fintech ini terbagi menjadi 4 jenis yaitu:

1. P2P (Peer-to-Peer) Lending dan Crowdfunding

P2P-Peer-to-Peer-Lending-dan-Crowdfunding

P2p Lending dan crowdfunding bisa dianggap sebagai sebuah marketplace finansial.

Platform ini sendiri mempunyai kemampuan dalam mempertemukan pihak pemberi dana dan yang membutuhkan dana. 

Proses dari P2P lending ini biasanya sangat praktis karena semuanya bisa dilakukan secara online.

Hebatnya lagi semua kegiatan tersebut dilakukan hanya dengan satu platform saja. 

2. Manajemen Risiko

Manajemen-Risiko

Dalam jenis fintech yang satu ini keadaan keuangan bisa dipantau dengan lebih mudah.

Bahkan proses perencanaan keuangan pun juga bisa dilakukan dengan lebih praktis dan mudah.

Adapun jenis dari manajemen risiko investasi umumnya ada dan dapat diakses dengan mudah melalui smartphone.

Cara penggunaannya pun cukup mudah karena hanya perlu mengisi data yang diperlukan.

3. Payment, Clearing, and Settlement

Payment-Clearing-and-Settlement

Jenis yang ketiga adalah Fintech yang menyediakan layanan pembayaran.

Jadi jenis fintech ini lebih mengkhususkan diri untuk melayani berbagai kegiatan pembayaran, settlement ataupun clearing. 

4. Market Aggregator

Market-Aggregator

Jenis fintech yang terakhir ini umumnya lebih mengacu pada portal yang mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan keuangan.

Selanjutnya informasi tersebut akan diberikan ke target audience atau para penggunanya.

Adapun fintech jenis ini biasanya berisi tentang beragam informasi, kartu kredit, tips keuangan dan inventasi.

Adanya fintech yang satu ini sangat bermanfaat untuk menyediakan beragam informasi yang bisa dipelajari oleh masyarakat terkait masalah keuangan.

Penerapan fintech di Indonesia ini sendiri juga sudah resmi dan ada landasan hukumnya yang jelas.

Hal ini dilakukan supaya penyedia layanan maupun pengguna fintech bisa lebih nyaman saat melakukan berbagai kegiatan finansial.

Pengaruh Fintech Terhadap Perbankan

Pengaruh-Fintech-Terhadap-Perbankan

Dulu bank merupakan salah satu tempat utama bagi masyarakat untuk mengelola masalah finansial baik itu tabungan maupun pinjaman.

Namun seiring perkembangan fintech dan kemudahan yang ditawarkannya minat masyarakat untuk bergantung pada bank semakin berkurang.

 Bahkan seiring dengan berjalannya waktu masyarakat menjadi lebih tergantung pada fintech. Bila berlanjut sudah pasti keberadaan fintech ini akan sangat berpengaruh pada dunia perbankan.

Adapun beberapa pengaruh fintech terhadap perbankan juga sudah mulai terlihat seperti:

1. Transaksi yang Dilakukan di Teller Berkurang

Pengaruh fintech terhadap bank yang pertama bisa dilihat dari menurunnya nasabah yang bertransaksi di teller.

Hal ini karena banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan teknologi online.

Teknologi online banking ini sendiri menyediakan berbagai kemudahan dalam bertransaksi tanpa perlu lagi datang ke bank secara langsung.

Dengan teknologi ini masyarakat tidak perlu lagi membuang waktu untuk antri di teller.

Di satu sisi pekerjaan para staf bank pun menjadi lebih mudah karena tidak terlalu banyak melayani nasabah. Bahkan mereka tidka perlu lembur lagi. 

2. Bisa diakses 24 Jam penuh.

Transaksi secara online bisa diakses oleh nasabah kapan saja tanpa perlu memikirkan waktu. Jadi transaksi online bisa diakses seharian penuh, bahkan tengah malam pun tetap bisa diakses.

Hal ini tentunya berbeda dengan bank yang operasionalnya hanya sampai pukul 3 sore dan sampai hari jumat saja.

Alasan ini jugalah yang membuat banyak nasabah lebih memilih menggunakan lembaga atau perusahaan fintech untuk bertransaksi daripada harus langsung datang ke bank.

3. Tindak Pencurian Data Nasabah Bank Semakin Meningkat

Pada umumnya semua informasi mengenai nasabah akan disimpan dalam sebuah database perbankan online.

Hal ini bisa saja memicu terjadinya aksi pencurian identitas yang dilakukan oleh para predator internet.

Adapun kejadian tersebut seringkali dikenal dengan phising. Untuk itulah pihak bank harus meningkatkan fitur keamanannya supaya kejadian ini tidak berlanjut. 

Hal ini tentunya berbeda dengan lembaga atau perusahaan fintech yang umumnya sudah mempunyai fitur keamanan yang lebih ketat.

Ini jugalah yang kemudian membuat masyarakat lebih memilih memanfaatkan fintech untuk mengelola masalah keuangannya.

4. Integrasi Keuangan

Kegiatan online yang semakin berkembang pesat membuat lembaga di luar industri perbankan menjadi tertarik untuk memberikan layanan pinjaman online.

Layanan ini sendiri umumnya tidak tunduk pada peraturan pemerintah.

Dengan begitu, mereka akan memberikan berbagai aturan dan persyaratan yang lebih mudah.

Bahkan lembaga ini juga akan memberikan proses yang instan pada calon nasabah  yang akan meminjam uang. 

Dampaknya masyarakat pun mulai beralih melakukan pinjaman dengan jasa pinjaman online daripada harus menggunakan jasa perbankan, dimana biasanya bank mempunyai aturan dan syarat yang rumit. 

Dari pembahasan diatas bisa diambil kesimpulan jika pengaruh fintech terhadap perbankan ini mempunyai pengaruh yang positif dan negatif.

Pengaruh positifnya staff bank tidak perlu lembur karena banyak orang yang lebih memilih bertransaksi secara online daripada harus ke teller.

Sebaliknya perkembangan fintech dan munculnya perusahaan fintech membuat posisi perbankan semakin tergeser.

Masyarakat saat ini lebih suka memanfaatkan layanan jasa fintech untuk mengelola keuangannya dan meminjam uang karena lebih mudah dibandingkan di bank.

Leave a Comment