Perkembangan teknologi sudah mendorong banyaknya inovasi dalam dunia aset digital, seperti mata uang kripto atau yang biasa dikenal dengan cryptocurrency. Jenis mata uang kripto yang banyak digemari adalah Bitcoin. Sudah tahu bagaimana cara perhitungan keuntungan Bitcoin?
Dilansir dari CoinMarketCap, saat ini mata uang kripto sudah mencapai 13.506 dan sudah memiliki nilai hingga US$3 triliun. Bagaimana sejarah dan cara perhitungan keuntungan Bitcoin? Cek informasi lengkapnya melalui pembahasan yang ada di bawah ini.
Pengertian dan Sejarah Bitcoin
Bitcoin tergolong salah satu mata uang kripto yang paling banyak digemari oleh masyarakat seluruh dunia. Mata uang tersebut diciptakan mulai tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto yang merupakan nama samara penemu Bitcoin.
Bitcoin menunjukkan kinerja terbaiknya mulai dari Maret 2011 sampai dengan Maret 2021. Mengapa demikian? Karena pada waktu tersebut Bitcoin mengalami kenaikan yang sangat signifikan dengan imbal hasil mencapai persentase 230%.
Angka tersebut benar-benar membuat banyak orang tertarik untuk berinvestasi melalui Bitcoin. Menurut Surat Menko Perekonomian Nomor S-302/M.EKON/09/2018, aset kripto dan Bitcoin dapat digunakan sebagai alat investasi sebagai komoditi yang bisa di perdagangkan dalam bursa berjangka.
Perdagangan crypto di Indonesia sudah disetujui bahkan diawasi secara langsung oleh Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Lalu apa pengertian dari Bitcoin tersendiri? Bitcoin adalah mata uang dalam bentuk digital yang dapat disimpan secara elektronik.
Sebagai bentuk mata uang digital, Bitcoin tentunya tidak memiliki wujud fisik seperti contohnya mata uang fiat. Tidak diperlukan badan pusat atau otoritas yang mengendalikannya. Bitcoin sifatnya terdesentralisasi, sehingga dapat dikendalikan dalam satu entitas.
Ada teknologi yang dinamakan blockchain digunakan untuk memverifikasi segala kegiatan transaksi. Seluruh aktivitas akan dicatat pada public ledger yang aman dan mudah dikenali. Bagaimana cara perhitungan keuntungan Bitcoin? Perhitungan keuntungan Bitcoin akan dijelaskan dibawah ini.
Cara Perhitungan Keuntungan Bitcoin yang Perlu Diketahui Pemula
Dalam suatu kasus, ada investor Bitcoin yang menyediakan modal sebesar Rp500.000,- kemudian dipakai untuk membeli Bitcoin. Saat itu harga Bitcoin masih sekitar Rp8.000.000,- per 1 BTC. Dengan menggunakan uang tersebut, investor akan memperoleh 0,0625 BTC atau 6.250.000 satoshi.
Bukan hal baru, Bitcoin rentan sekali mengalami perubahan harga. Perubahan harga Bitcoin bahkan bisa dalam hitungan menit atau per detiknya. Misalnya saja perubahan harga beberapa waktu kemudian sudah mulai meningkat sebanyak Rp 8.500.000,- per BTC.
Jangan langsung tertipu dengan nilai Rp500.000, karena sebenarnya itu bukan keuntungan Bitcoin yang sebenarnya. Pada konsepnya Anda hanya memiliki sebanyak 0,0625 BTC, maka otomatis keuntungan yang Anda dapatkan sekitar Rp 31.250. Sudah paham atau masih bingung dari perhitungan tersebut?
Lebih detailnya seperti ini, harga Bitcoin saat itu mencapai Rp8.500.000 dan jumlah Bitcoin yang investor miliki sebesar Rp0,0625 BTC. Caranya adalah dengan mengkalikan Rp8.500.000,- x 0,0625 BTC maka hasilnya Rp531.250,-.
Modal awal yang dikeluarkan oleh investor adalah Rp500.000,- maka keuntungan yang akan diperoleh investor yaitu Rp 31.250,- saja. Biasanya nominal tersebut bukan keuntungan bersih yang akan didapatkan, karena nanti nominal tersebut perlu dikurangi dengan pajak atau fee sebesar Rp 0,3%.
Semakin banyak modal yang Anda keluarkan, maka akan semakin besar keuntungan yang diperoleh. Oleh sebab itu, siapkan modal secukupnya sebelum mulai berinvestasi dan jangan lupa untuk bekal pengetahuan yang cukup dalam dunia mata uang digital.
Bagaimana Cara Kerja Dari Bitcoin?
Sebagai pemula, tentunya perlu mengetahui bagaimana sistem kerja dari Bitcoin. Tujuannya agar tidak bingung saat mengamati pergerakan pasar dan bisa mendapatkan keuntungan sesuai denga target awal. Singkatnya cara kerja Bitcoin sesuai dengan pembahasan dibawah ini.
1. Menginstall Wallet Bitcoin
Silahkan terlebih dahulu menginstal wallet Bitcoin lewat ponsel atau komputer. Pada tahap ini secara otomatis akan membuat alamat Bitcoin untuk yang pertama kalinya. Konsepnya sama seperti email, investor bisa berbagi alamat Bitcoin pada orang lain.
2. Kenali Berbagai Fitur Dalam Bitcoin
Alamat yang dicantumkan dalam Bitcoin hanya dapat digunakan cukup sekali saja. Pada Wallet Bitcoin juga terdapat rantai blok atau blockchain. Blockchain merupakan segala catatan transaksi publik tempat Bitcoin bersandar.
Semuan transaksi yang dilakukan oleh investor akan secara otomatis tercantum pada blockchain. Dengan begitu, wallet Bitcoin bisa menghitung sisa uang yang dapat dibelanjakan atau jenis transaksi baru yang akan terverifikasi untuk memastikan pengguna.
Ada yang dinamakan private keys, merupakan transfer nilai antar wallet Bitcoin yang nantinya akan dimasukkan pada rantai blok. Wallet Bitcoin umumnya akan menyimpan sebagian besar data rahasia atau bisa disebut seed (kunci pribadi).
Kunci pribadi bisa digunakan sebagai tanda tangan transaksi, sebagai bukti matematis untuk membuktikan bahwa memang benar berasal dari pemilik wallet. Selain itu juga ada istilah pertambangan yang tergolong sistem untuk mengonfirmasi antrian transaksi.
Pertambangan berguna untuk menyetujui kondisi sistem dari komputer lain, melindungi netralitas jaringan dan kronologis rantai blok. Agar bisa dikonfirmasi, maka transaksi perlu dirangkai dalam blok yang sesuai dengan aturan kriptografi dan diverifikasi jaringan.
Bagaimana Cara Membeli Bitcoin?
Setelah mengetahui cara perhitungan keuntungan Bitcoin, selanjutnya akan membahas cara untuk membeli Bitcoin. Banyak orang yang percaya bahwa Bitcoin merupakan mata uang digital masa depan yang nantinya akan memberikan banyak keuntungan.
Walaupun sebenarnya Bitcoin tidak didukung oleh bank sentral atau pemerintah mana pun, setidaknya Bitcoin bisa ditukar pada mata uang tradisional. Namun kenyataannya, nilai tukar mata uang Bitcoin pada Dollar semakin menarik minat calon investor agar mau berinvestasi jenis mata uang tersebut.
Pada Bulan Maret 2014, IRS sudah menyatakan bahwa semua jenis mata uang virtual seperti Bitcoin akan dikenakan pajak property bukan pajak mata uang. Kerugian serta keuntungan Bitcoin akan disimpan sebagai persediaan sebagai laba atau rugi biasa.
Memang sama dengan jenis investasi lainnya, sebuah prinsip beli rendah serta jual tinggi sangat berlaku pada mata uang Bitcoin. Cara paling kuno untuk mengumpulkan mata uang tersebut dengan membeli langsung melalui bursa Bitcoin, namun saat ini sudah banyak cara lain untuk mendapatkan Bitcoin.
Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Bitcoin
Bitcoin yang dipercaya sebagai mata uang digital masa depan juga memiliki berbagai kelebihan serta kekurangan. Sebagai investor pemula Anda wajib mengetahuinya dan mempelajari bagaimana cara perhitungan keuntungan Bitcoin.
Kelebihan Bitcoin
- Transaksi pribadi sifatnya aman dan potensi biaya yang dibutuhkan lebih sedikit.
- Bitcoin dipercaya nilainya akan mengalami potensi pertumbuhan yang sangat besar.
- Bitcoin memiliki kemampuan dapat terhindar dari bank tradisional ataupun perantara pemerintah.
Kekurangan Bitcoin
- Bitcoin rentan mengalami lonjakan harga yang biasanya didorong oleh spekulan kemudian berdampak pada pasar Bitcoin.
- Dompet panas Bitcoin merupakan target menarik bagi para peretas, padahal Bitcoin sudah dilengkapi dengan teknologi blockchain.
- Tidak terlindungi oleh SIPC atau Perusahaan Perlindungan Investor Sekuritas. Jika terjadi kegagalan atau pencurian dana, maka tidak ada asuransi bagi Cryptocurrency.
Cara perhitungan keuntungan Bitcoin dilakukan dengan mengalikan harga bitcoin dan nilai TBC kemudian hasilnya dikurangi dengan modai awal investor. Para investor juga perlu menyiapkan dana pembayaran pajak sekitar 0,3%.