Kekayaan Susno Duadji Mantan Polri yang Tersandung Kasus

Pernah mendengar istilah ‘cicak dengan buaya’ yang menggambarkan bagaimana persaingan KPK dan Polri? Konon, istilah itu dicetuskan oleh Susno Duadji seorang mantan Kabareskrim Polri, dan sebagai mantan Kabareskrim Polri yang sering menangani kasus besar, berapa ya kekayaan Susno Duadji?

Sebelum itu, perlu diketahui bahwa Susno Duadji sering menangani masalah besar. Bahkan dia juga menjadi sorotan dalam kasus Ferdy Sambo yang sempat menghebohkan Indonesia beberapa waktu lalu. Selain itu, ketika masih aktif di kepolisian, wajahnya bahkan sering berlalu lalang di televisi.

Khususnya tahun 2009 – 2010. Dia sendiri bahkan juga ikut menangani kasus korupsi Gayus Tambunan. Sayangnya, dia juga kemudian tersangkut kasus dugaan korupsi dan bahkan telah terbukti bahwa dirinya menyalahgunakan wewenang tahun 2008 ketika masih menjadi Kapolda Jawa Barat.

Profil Singkat Susno Duadji

Profil Singkat Susno Duadji

Susno Duadji yang merupakan mantan Kabareskrim Polri periode 2008 – 2009 lahir di Sumatera Selatan, lebih tepatnya di Pagar Alam pada 1 Juli 1954. Susno Duadji merupakan putra dari Duadji yang merupakan seorang sopir dan Siti Amah yang merupakan seorang pedagang.

Dia adalah anak kedua dari 8 bersaudara dan tahun 1979 menikah dengan Herawati. Pernikahan ini berlangsung ketika Susno Duadji masih menjadi Letnan Dua Polisi. Susno Duadji pada awalnya merupakan perwira polisi lalu lintas dan inilah masa di mana dia mulai meniti karir di kepolisian.

Susno Duadji pernah menjadi peserta didik di Akabri Kepolisian serta berbagai studi lainnya yang diantaranya adalah Sespati Polri, S-1 Hukum, S-2 Manajemen dan PTIK. Dia juga turut mengikuti berbagai pelatihan.

Diantara pelatihan tersebut ada yang dilangsungkan tahun 1988 yaitu Senior Investigator of crime Course, tahun 2000 yaitu Hostage Negotiation Course yang dilangsungkan di Universitas Louisiana AS, kemudian tahun 2001 di Kuala Lumpur, Malaysia yaitu Studi Perbandingan Sistem Kriminal.

Pelatihan lainnya yang juga diikuti Susno Duadji ialah pada tahun 2003 yaitu Studi Perbandingan Sistem Polisi yang dilangsungkan di Seoul, Korea Selatan serta Training Anti Money Laundering Counterpart yang diadakan di Washington DC.

Sumber Kekayaan Susno Duadji

Sumber Kekayaan Susno Duadji

Tidak banyak informasi mengenai sumber dan asal kekayaan milik Susno Duadji. Hanya saja jabatannya yang mentereng di kepolisian bisa menjadi sumber pemasukan yang nilainya cukup besar. Selain itu, kekayaannya ini ada yang berasal dari warisan dan hibah.

Tetapi konon keluarga Susno Duadji ada yang mengelola perusahaan di bidang pertambangan. Nama Perusahaan Susno Duadji ini adalah Aldeoz Group. Selain bergerak di bidang pertambangan, perusahaan tersebut juga merambah sektor properti dan memiliki villa di Bali.

Susno Duadji sendiri tidak menjadi eksekutif di perusahaan tersebut, tetapi dia adalah pengawas perusahaan ini. Sedangkan CEO Aldeoz Group adalah Diliana Ermaningtias yang merupakan putri Susno Duadji sendiri. Selain itu beberapa anggota keluarga Susno juga menjadi jajaran direktur di sana.

Susno Duadji yang merupakan mantan Jenderal Bintang Tiga itu masih menerima gaji pensiun yang besarnya Rp4 juta, dan gaji ini jelas menjadi sumber kekayaannya. Lebih lanjut lagi, Susno Duadji kini berprofesi sebagai petani dan hasil pertaniannya juga cukup mengagumkan.

Jumlah Aset atau Kekayaan Susno Duadji

Jumlah Aset atau Kekayaan Susno Duadji

Ketika masih bertugas aktif di kepolisian serta memiliki jabatan, Susno Duadji cukup rutin melaporkan kekayaannya. Kalau berdasarkan LHKPN 2008, purnawirawan kepolisian ini hanya mempunyai satu aset yang berupa tanah dan bangunan dengan lokasinya di Depok.

Selain itu, dia juga memiliki transportasi dan atau mesin dalam wujud mobil Honda rakitan 1997. Susno Duadji juga memiliki harta bergerak yang berilai ratusan juta rupiah. Ini informasi sesuai dengan yang tercatat di LHKPN 2008 ketika Susno Duadji masih menjadi anggota kepolisian.

Di LHKPN 2008 tersebut, dia disebut memiliki total kekayaan sebesar Rp1.587.812.155. Jarak pelaporan yang lama dari tahun 2008 ke tahun sekarang memungkinkan adanya perubahan yang sigifikan pada jumlah kekayaan Susno Duadji.

Masih mengacu pada data di LHKPN 2008, harta kekayaan Susno Duadji tersebut terdiri atas poin-poin berikut:

  • Tanah dan bangunan hasil sendiri di Depok seluas 462 m2/307 m2 senilai Rp951.368.000
  • Alat transportasi dan atau mesin lainnya berupa mobil Honda tahun 1997 hasil sendiri senilai Rp70.000.000
  • Harta bergerak lainnya yang terdiri dari logam mulia hasil sendiri senilai Rp5.000.000
  • Harta bergerak lainnya berupa logam mulia warisan yang diperoleh tahun 1977 senilai Rp6.000.000
  • Benda bergerak lainnya yang merupakan hasil sendiri, hibah dan warisan yang diperoleh tahun 1977 hingga tahun 2008 senilai Rp100.000.000
  • Giro dan setara kas lainnya yang juga berasal dari hasil sendiri sebesar Rp455 jutaan

Selain berbagai harta di atas, ada pula sumber yang menyebutkan bahwa untuk beraktivitas, Susno Duadji menggunakan dua mobil yang terdiri atas Toyota Alphard dan sedan Camry.

Adapun sang istri biasanya menggunakan mobil CRV. Selain itu, di kediaman Susno Duadji juga diketahui ada motor bebek serta Toyota Land Cruiser.

Perjalanan Karir Susno Duadji

1. Karir yang Diawali Dari Perwira Polisi Lalu Lintas

Karir yang Diawali Dari Perwira Polisi Lalu Lintas

Seperti yang sudah diketahui, Susno Duadji telah menghabiskan sebagian dari masa karirnya menjadi perwira polisi lalu lintas. Meskipun demikian, selama itu dirinya sudah mengunjungi banyak negara guna mempelajari cara-cara membongkar kasus korupsi.

Beberapa waktu berlalu, Susno Duadji kemudian menjadi Wakapolres Yogyakarta dan setelah itu jabatannya kembali naik menjadi Kapolres Maluku Utara. Selain di Maluku Utara, dia kemudian juga menjadi Kapolres Madiun serta Kapolresta Malang.

Susno Duadji kemudian ditarik ke Jakarta, yaitu di Mabes Polri dan diberi jabatan sebagai Kepala Bidang Penerapan Hukum Divisi Pembinaan Hukum. Ini teradi pada tahun 2003. Tetapi tahun 2004 kemudian dia bertugas di PPATK atau Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.

2. Menjadi Kapolda Jawa Barat

Menjadi Kapolda Jawa Barat

Setelah 3 tahun bertugas di PPATK, Susno Duadji dilantik menjadi Kapolda Jawa Barat. Dari sini dia kemudian ditugaskan sebagai Kabareskrim. Dia mendapatkan julukan Truno 3 dan menjadi orang nomor 3 yang pengaruhnya tinggi di Polri.

Jabatan ini diberikan kepadanya menggantikan Komjen Pol Bambang Hendarso Danuri. Akan tetapi, jabatan barunya tersebut hanya dijalani selama 11 bulan.

3. Pensiun Ketika Masih Terjerat Kasus

Pensiun Ketika Masih Terjerat Kasus

Nama Susno Duadji sebelumnya dihubungkan dengan kasus korupsi penanganan perkara perusahaan PT. Salmah Arowana Lestari. Selain itu, namanya juga dikaitkan dengan dana pengamanan Pilkada di Jawa Barat tahun 2008.

Ketika masih menjadi Kabareskrim Mabes Polri, Susno Duadji juga sudah terbukti menyalahgunakan wewenangnya dan mendapatkan hadiah sebesar Rp500 juta. Tindakannya itu membuat Polri dihujat oleh masyarakat.

Dia kemudian mengundurkan diri dari kepolisian tahun 2009 tetapi sebenarnya pensiunnya ini terjadi ketika dia masih terjerat kasus serta kasasi perkara yang ditolak oleh Mahkamah Agung. Atas perbuatannya itu, Susno Duadji dihukum penjara selama 3 tahun 6 bulan dengan denda Rp200 juta.

Sempat tersangkut kasus dugaan korupsi serta penyalahgunaan wewenang, saat ini Susno Duadji sudah hidup di Sumatera Selatan yang merupakan kampung halamannya. Karir yang dibangunnya dalam jangka waktu lama membuat kekayaan Susno Duadji cukup fantastis.

Akan tetapi di masa tua ini dia lebih memilih menjadi seorang petani yang mengurusi tembakau, sawah, ladang cabai serta beragam buah-buahan, Dia bahkan sering membagikan aktivitas bertani dan berkebunnya tersebut di media sosial sekaligus memotivasi anak muda agar tidak malu menjadi petani.

Leave a Comment