Volume Saham adalah ?4 Cara Baca Volume Saham

Volume saham adalah ? Saham punya volume? Benar, saham memiliki satuan tersendiri dan dapat disebut dengan istilah ‘volume saham’. Lalu, bagaimana cara baca volume saham itu?

Sekilas tentang Volume Saham

Sekilas-tentang-Volume-Saham

Suhu punya derajat, massa punya gram, gaya punya newton, panjang punya meter, dan saham?

Volume saham adalah grafik yang dibaca pergerakannya baik naik ataupun turun sepanjang hari atau pada durasi tertentu oleh seorang trader.

Di dunia saham, satuannya dikenal dengan ‘lembar’ dan memiliki persamaan 1 LOT setara dengan 100 lembar. Volume saham sendiri merupakan partisipasi berupa banyaknya jumlah transaksi saham yang terjadi. Singkatnya, volume saham mendeskripsikan tentang ramai atau sepinya transaksi saham itu.

Tinggi-rendahnya transaksi saham juga menunjukkan jumlah saham yang telah atau sedang berpindah tangan antar-trader. Volume biasanya diwakilkan dalam bentuk bar berwarna hijau dan merah, yang umumnya ditampilkan di bawah grafik.

Bila volume naik atau meningkat, maka partisipasi transaksi mengalami kenaikan atau dalam keadaan ramai. Sebaliknya, bila volume turun atau menyusut, maka dapat dikatakan partisipasi transaksi mengalami penurunan atau dalam keadaan sepi.

Setelah memahami dasar-dasar volume, mari berangkat ke bagian cara baca volume saham agar bisa terjun langsung pada praktik dan analisis ketika melihat grafik.

Cara Baca Volume Saham

Cara-Baca-Volume-Saham

Untuk mengetahui dan memahami cara baca volume saham, hal pertama yang harus diketahui ialah bahan bacaannya. Visualisasi bacaan volume saham adalah grafik yang dibaca pergerakannya sepanjang hari atau pada durasi tertentu oleh seorang trader.

Membaca indikator volume tidak sulit karena hampir seluruh software trading saat ini telah menyediakan indikator secara otomatis. Jadi, trader hanya perlu mengamati dan menganalisis hasilnya.

Volume saham akan ditampilkan melalui grafik. Terdapat dua warna, yakni hijau dan merah. Bar hijau menggambarkan bullish atau kenaikan, sedangkan bar merah menggambarkan bearish atau penurunan.

Ketika bar melewati garis Moving Average, maka dapat diprediksikan bahwa kondisi itu akan berlanjut. Misalnya, semakin banyak bar hijau melewati permukaan garis Moving Average, maka kondisi semakin baik oleh sebab tren bullish sedang menguat.

Sebaliknya, semakin banyak bar merah  melewati garis Moving Average, maka kondisi tren bearish sedang menguat dan diprediksikan akan berlanjut.

Dalam membaca volume saham, ada empat indikator yang dapat dijadikan panduan dalam pengambilan keputusan. Indikator-indikator tersebut, antara lain disebutkan pada poin-poin berikut ini.

1. Harga Naik, Volume Naik

Harga naik yang diikuti dengan volume naik menggambarkan bahwa pelaku pasar mempunyai minat beli besar terhadap saham tersebut. Tekanan beli yang tinggi dapat diperkirakan akan terus berlanjut atau naik keesokan harinya.

2. Harga Naik, Volume Turun

Harga naik yang diikuti dengan volume turun menggambarkan bahwa pelaku pasar tidak mempunyai minat beli yang besar terhadap saham tersebut. Dapat diperkirakan bahwa saham tidak berlanjut naik keesokan harinya.

3. Harga Turun, Volume Naik

Harga turun yang diikuti dengan volume naik menggambarkan bahwa pelaku pasar tengah melakukan penjualan besar-besaran. Tekanan jual yang tinggi dapat diperkirakan berlanjut turun keesokan harinya.

4. Harga Turun, Volume Turun

Harga turun yang diikuti dengan volume turun menggambarkan bahwa pelaku pasar tidak mempunyai minat jual yang besar terhadap saham tersebut. Dapat diperkirakan bahwa saham tidak berlanjut turun keesokan harinya dan diprediksi akan mengalami kenaikan.

Indikator ini didapat dari akumulasi jumlah permintaan dan penawaran yang terjadi. Apabila jumlah permintaan atau demand banyak, volumenya akan diwakilkan dengan bar chat warna hijau. Apabila jumlah persediaan atau supply lebih banyak, volumenya akan diwakilkan dengan bar chat merah.

Satuan volume ini memang bukan didasarkan pada harga, namun mengacu pada kuantitas perdagangan di masa tertentu. Bila kuantitas beli lebih banyak, volume diwakilkan pada bar hijau memanjang, dan aksi penjualan akan membuat bar berwarna merah memanjang.

Ada pula saat di mana pada hari itu tengah tidak ada transaksi atau volume kosong. Ini otomatis membuat harga saham tidak bergerak.

Volume kosong pada umumnya disebabkan oleh adanya pemasangan bid dan offer, namun tidak ada yang mengambil. Penyebab lain adalah BEI melakukan suspensi pada saham.

Indikator volume yang cenderung stabil menggambarkan bahwa saham itu termasuk likuid dan sering diperjualbelikan oleh investor. Ini berarti, saham tersebut adalah saham-saham terbaik pilihan para investor.

Pentingnya Memahami Cara Baca Volume Saham

Pentingnya-Memahami-Cara-Baca-Volume-Saham

Masih berkaitan dengan cara baca volume saham, dapat dilihat kembali bahwa pada grafik ada garis memanjang yang dianggap sebagai Moving Average. Garis ini menggambarkan volume rata-rata dari proses transaksi jual-beli yang terjadi.

Kenaikan volume biasanya disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti sentimen pasar sebagai akibat berita tertentu dari broker ataupun media, di mana ini tentu memberi dampak pada saham tertentu. Penyebab lain dapat berasal dari aksi korporasi dari suatu emiten.

Ketika saham tersebut mengalami kenaikan, itu dapat berarti saham tersebut sedang sepi atau sedikit yang melakukan trading. Hal ini dapat terjadi karena peredaran saham yang kecil, dan berakhir menjadi bahan permainan para bandar saham.

Bandar-bandar saham ini masuk ke dalam saham-saham sepi, lalu menciptakan isu atau informasi mengenai saham tersebut, seakan-akan saham tersebut bagus dan ramai peminat dengan memasang order jual-beli.

Kenyataannya, saham tersebut hanya dibeli oleh orang-orang dengan modal besar, jumlah lot pada setiap antrian harga juga terbilang tidak banyak.

Perlu diingat juga, bahwa ketika saham memiliki volatilitas yang tidak terlalu tinggi, tidak selalu berarti bahwa volume saham tersebut besar. Ada saham-saham yang memiliki volatilitas rendah tetapi tidak likuid. Itu membuat volume sahamnya menjadi kecil.

Pergerakan tren sejalan dengan kenaikan volume perdagangan. Penggunaan indikator telah dijelaskan sebelumnya. Indikator yang dipilih dapat dikombinasikan dengan indikator lain agar mempertajam analisis terhadap apa yang terjadi di market.

Pembacaan volume pada akhirnya berguna bagi trader dalam mengamati tren yang tengah terjadi. Apakah tren bullish menguat dan berlanjut? Atau melemah? Apakah tren bearish yang saat ini tengah terjadi akan berlanjut esok hari?

Dengan mengetahui cara baca volume saham, trader juga terbantu dalam mengambil posisi buy saat harga sedang turun, yaitu ketika bar merah melewati garis Moving Average.

Sebaliknya pun demikian. Trader dapat memutuskan untuk mengambil posisi sell ketika bar hijau melewati garis Moving Average, yang mana tren tengah mengalami bullish.

Menjadi perhatian pula ketika ingin mengambil posisi sell, lihat baik-baik bar merah. Ketika bar merah memanjang melewati garis Moving Average dan terdapat lebih dari dua, pilihan wait and see adalah saran yang tepat.

Penurunan tersebut diprediksi akan berlanjut, maka tunggu dahulu sampai harga menyentuh titik support. Ketika ingin menjual pun, tunggu dahulu sampai harga menyentuh titik resistance.

Yang menjadi pertanyaan besar, apakah setelah menguasai cara baca volume saham maka akan memperoleh hasil yang akurat sampai 100%? Jawabannya adalah tidak. Pasar modal tidak pernah menjamin kebenaran sampai 100%.

Hal ini dikarenakan perdagangan saham berkaitan dengan minat pelaku pasar, sehingga pembacaan volume selalu disandingkan dengan prediksi, bukan kepastian.

Dasarnya volume saham adalah bagaimana cara para trader membaca situsasi pasar saham, oleh sebab itu anda perlu belajar cara baca volume saham.

Berbicara tentang warna bar yang mewakili situasi transaksi saham; hijau menandakan bullish(kenaikan) dan merah menandakan bearish (penurunan). Indikator juga harus dikombinasi agar mudah menentukan titik support dan resistance.

Sekian yang dapat saya bagikan kali ini semoga dapat bermanfaat khususnya bagi kamu yang ingin melakukan investasi saham untuk pemula.

Leave a Comment