Sumber Kekayaan Jusuf Kalla, Sumber, beserta Asetnya

Siapa yang tidak kenal dengan Jusuf Kalla? Ia pernah menjabat sebagai wakil presiden pada tahun 2004-2009 dan 2014-2019. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak masyarakat yang ingin mengetahui kekayaan Jusuf Kalla.

Selain bergelut di bidang politik, Jusuf Kalla juga berasal dari keluarga yang sukses menjalankan bisnis. Hal ini tentu juga berpengaruh besar terhadap perkembangan karir Jusuf Kalla saat ini dan di masa depan nanti. Adapun sumber pemasukannya akan dibahas lebih lanjut di artikel ini.

Profil Singkat Jusuf Kalla

Profil-Singkat-Jusuf-Kalla

Sebelum mengetahui tentang sumber penghasilan Jusuf Kalla, ada baiknya jika Anda mengenal lebih dekat sosok tersebut. Pada tahun 2004-2009, Jusuf Kalla mendampingi Soesilo Bambang Yudoyono sebagai pemimpin Negara.

Ia kembali menjabat sebagai wakil presiden pada tahun 2014-2019 mendampingi Joko Widodo. Pria kelahiran tahun 1942 tersebut bergabung dengan Partai Golongan Karya yang menjembataninya dalam berkiprah di dunia politik.

Pada era pemerintahan Gusdur, Jusuf Kalla menjabat sebagai menteri yang turut andil menyusun berbagai kebijakan. Pada tahun 2004, Jusuf Kalla menggantikan posisi Akbar Tanjung sebagai ketua umum di Partai Golongan Karya.

Ia juga sempat terpilih sebagai ketua umum organisasi Palang Merah Indonesia pada Munas XIX periode 2009-2014. Dengan begitu, dapat diketahui bahwa kontribusinya untuk memajukan NKRI sangat besar.

Kekayaan Jusuf Kalla

kekayaan-jusuf-kalla

Jika mengacu pada laman elhkpn.kpk.co.id, Jusuf Kalla melaporkan kekayaanya terakhir pada 31 Desember 2018 kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Harta kekayaannya mencapai Rp900 miliar lebih. Namun, harta kekayaan Jusuf Kalla menurun pada tahun 2019. Ia memiliki 71 tanah dan bangunan yang totoal keseluruhannya bernilai Rp263,7 miliar.

Bangunan beserta tanah tersebut tersebar di kawasan Makassar, Takalar, Kendari, Bone, Gowa, Palu, Maros, Bogor, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Pariaman, Batusangkar, Badung, dan Melbourne.

Aset lain yang dimiliki oleh Jusuf Kalla yakni berupa mobil yang berjumlah 5 buah. Sebagai bos Toyota di Indonesia, Jusuf Kalla cukup setia menggunakan brand tersebut.

Adapun jenis mobil yang dimilikinya yakni jeep Toyota Land Cruiser (1996), Toyota Crown (1994), Toyota Kijang (2000), Lexus LS460 (2009), dan Toyota Prius Hybrid (2009). Total keseluruhan dari mobil tersebut mencapai Rp975 juta.

Selain itu, Jusuf Kalla juga mempunyai aset lain, seperti surat berharga Rp77,2 miliar, harta lainnya Rp534 miliar, dan kas dan setara kas Rp21,4 miliar. Dengan jumlah aset yang melimpah tersebut, maka sangat wajar jika Jusuf Kalla dijuluki sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.

Sumber Kekayaan Jusuf Kalla

Jusuf Kalla bukan seseorang yang kaya dadakan karena keluarganya sudah menjadi seorang konglomerat sejak tahun 90-an. Orang tua Jusuf Kalla bukan orang sembarangan karena mendirikan perusahaan raksasa bernama Kalla Group.

Perusahaan tersebut telah didirikan sejak tahun 1952. Sejak dikendalikan oleh anak-anaknya, perusahaan tersebut semakin berkembang dengan pangsa pasar yang luas. Agar lebih paham, simak sumber kekayaan Jusuf Kalla di bawah ini:

1. Sektor Transportasi dan Logistik

Sektor-Transportasi-dan-Logistik

Sumber penghasilan Kalla Group yang pertama adalah berasal dari sektor logistik dan transportasi. Ini adalah bisnis pertama yang dirintis oleh orang tua Jusuf Kalla pada tahun 1952. Bisnis di bidang ini terbagi menjadi tiga jenis, yakni Kalla Lines, Kalla Logistik, dan Kalla Transport.

Kalla Logistik menyediakan layanan distribusi barang yang mencakup sea freight, self drive service, car carrier, air freight, dan trucking.

Sedangkan Kalla Transport merupakan bisnis yang menyediakan layanan penyewaan transportasi untuk operasional perusahaan, travel, maupun kebutuhan pribadi. Adapun Kalla Lines menyediakan layanan transportasi laut khusus wilayah Indonesia Timur.

2. Sektor Konstruksi

Sektor-Konstruksi

Sumber kekayaan Jusuf Kalla yang berikutnya adalah di bidang konstruksi. Pada bidang ini, terdapat dua bisnis utama yang dijalankan, yakni Bumi Karsa dan kalla Aspal. Kalla Aspal ialah perusaaan aspal curah yang melayani wilayah di Kalimantan, Papua, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

Sedangkan Bumi Karsa merupakan jasa yang bergerak di bidang konstruksi dan pembangunan infrastruktur. Adapun bentuk-bentuk konstruksi yang dikerjakan yakni mencakup jembatan, jalan, bendungan, pusat perbelanjaan, pelabuhan, sekolah, pabrik, rumah sakit, dan proyek lainnya.

3. Sektor Otomotif

Sektor-Otomotif

Kalla Group memiliki pangsa pasar yang luas di bidang otomotif. Terdapat tiga elemen usaha penting, yakni mencakup Kalla Kars, Otoxpert, dan Kalla Toyota. Kalla Kars merupakan dealer yang menyediakan berbagai sepeda motor premium.

Selain menjual motor, Kalla Kars juga melayani general repair, penjualan spare part, dan mobile care. Sedangkan Kalla Toyota merupakan pelopor dealer Toyota di Indonesia yang berdiri di bawah naungan PT Astra Motor.

Adapun Otoxpert merupakan bengkel yang menyediakan berbagai jenis layanan servis dan penyediaan spare part original dan berkualitas.

4. Sektor Energi

Sektor-Energi

Sumber kekayaan Jusuf Kalla yang selanjutnya berasal dari sektor energi. Sektor ini terbagi menjadi dua jenis, yakni Malea Energy dan Poso Energy. Malea Energy merupakan unit bisnis di bidang Energi Terbarukan yang berada di kawasan Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Sedangkan Poso Energy merupakan perusahaan yang berorientasi di bidang pembangkit listrik. Perusahaan ini telah menjalankan kontruksi proyek di kawasan Poso, Sulawesi Tengah.

5. Hospitality

PT-Inti-Karsa-Persada

Selain bergerak di bidang otomotif, transportasi, konstruksi, dan energi, perusahaan Jusuf Kalla ini juga menggeluti bisnis di bidang kesehatan. Gurita bisnis ini mendirikan rumah sakit yang berada dalam naungan PT Inti Karsa Persada.

Tujuan pendirian rumah sakit ini adalah untuk melengkapi sektor industri PT Inti Karsa Persada yang menyediakan berbagai sarana dan prasarana, seperti Gastros Café, SAO Eating Point, Warung Kuliner, dan lain-lain.

6. Pendidikan

Pendidikan

Bidang pendidikan juga tidak luput dari perhatian Kalla Group, yang mana perusahaan ini mendirikan Kalla Institute dan Sekolah Islam Athirah. Sekolah ini memiliki moto Anggun, Unggul, dan Cerdas.

Meskipun tergolong sebagai sekolah swasta, namun lembaga pendidikan ini telah berdiri sejak 1984. Dikarenakan sekolah ini termasuk sekolah islami, maka sudah pasti menjunjung nilai-nilai keislaman, jiwa nasionalisme, dan wawasan global.

Adapun Kalla Institute merupakan yayasan pendidikan yang mempunyai empat program studi, seperti kewirausahaan, bisnis digital, sistem informasi, dan manajemen retail. Alumni perguruan tinggi ini diharapkan dapat tumbuh menjadi insan yang terampil, berwawasan luas, dan kompeten di bidangnya.

7. Manufaktur

Manufaktur

Sumber kekayaan Jusuf Kalla yang selanjutnya juga berasal dari bisnis manufaktur. Bisnis ini tergolong menjadi dua jenis, yakni Bumi Mineral Sulawesi dan Kalla Beton.

Bumi Mineral Sulawesi adalah perusahaan yang fokus di bidang pengolahan mineral yang menghasilkan produk ferronickel dengan kapasitas 33 ribu ton/tahun. Sedangkan Kalla Beton adalah perusahaan yang menyediakan berbagai material bangunan, seperti paving, batako, panel dinding, dan lain-lain.

Gurita bisnis yang dibangun oleh Kalla Group tentu mendatangkan keuntungan yang besar. Oleh karena itu, tidak heran jika kekayaan Jusuf Kalla sangat melimpah hingga saat ini.

Leave a Comment