7 Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi terhadap Sistem Perekonomian di Indonesia

Bagai mata pisau, globalisasi ekonomi di Indonesia juga memiliki dampak positif dan negatif. Baik dampak positif maupun dampak negatif globalisasi ekonomi terhadap sistem perekonomian di Indonesia, keduanya harus dilihat secara adil.

Ini karena tergantung bagaimana menyikapinya. Jika tidak bisa mengambil peluang, tentu dampak negatif tersebut akan menggerus industri di dalam negeri. Sebaliknya, jika mampu bersaing dan mengambil peluang, industri dalam negeri justru bisa mendunia.

Arti Kata Globalisasi Ekonomi

Arti-Kata-Globalisasi-Ekonomi

Sebelum lebih jauh membahas dampak negatif globalisasi ekonomi di Indonesia, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu globalisasi. Secara singkat, globalisasi berasal dari kata global yang berarti umum, meliputi dunia dan imbuhan -isasi yang bermakna proses atau hal yang sedang terjadi.

Dengan demikian, globalisasi bisa ditafsirkan sebagai proses dari individu, lembaga maupun negara untuk berinteraksi dan bergantung satu sama lain. Ini bisa berarti dalam hal ekonomi, sosial, budaya bahkan politik, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya.

Sehingga globalisasi ekonomi bisa juga bermakna adanya interaksi ekonomi (jual-beli) yang dilakukan oleh individu, lembaga maupun negara. Kebijakan globalisasi ekonomi ini pada akhirnya membuka pintu lebar untuk aktivitas ekspor maupun impor. Sudah tidak ada batasan lagi untuk melakukan keduanya.

Siapapun, bisa membeli barang dari luar negeri (impor) atau menjual barang ke luar negeri (ekspor). Bahkan, dengan adanya marketplace, siapapun bisa membeli barang dari luar secara mudah, hanya dari rumah. Begitu juga sebaliknya, menjual barang ke luar negeri pun bisa dilakukan secara online dari rumah.

Terdengar menyenangkan? Ya, tentu saja. Tapi, dibalik kemudahan tersebut ada dampak negatif globalisasi ekonomi terhadap sistem perekonomian di Indonesia. Pertanyaannya adalah apa saja dampak negatif tersebut? Paling tidak, ada beberapa yang patut menjadi perhatian.

7 Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi Terhadap Sistem Perekonomian Di Indonesia

Dampak negatif dari globalisasi ekonomi ini sudah sepatutnya menjadi perhatian. Ini karena, bagaimanapun, ketika pintu ekspor dan impor dibuka lebar, terdapat dampak negatif yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

1. Kesenjangan Sosial di Masyarakat

Kesenjangan-Sosial-di-Masyarakat Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi terhadap Sistem Perekonomian di Indonesia

Baik disadari maupun tidak, kesenjangan sosial di masyarakat akan semakin menjadi. Jarak antara si miskin dan si kaya pun semakin lebar. Bagi si kaya, mereka akan mampu bertahan, tumbuh bahkan memanfaatkan globalisasi ekonomi ini.

Mereka mampu membeli barang yang disukai hanya dengan memanfaatkan teknologi smartphone dari rumah. Misalnya membeli baju dari Italia dengan mudah. Ada juga yang menjadi importir dengan membeli barang murah di China untuk dijual kembali di Indonesia.

Sedangkan bagi si miskin, ketika akses teknologi informasi ini tidak dimiliki termasuk keahlian dalam mengoperasikannya, tentu akan semakin tertinggal. Dampak negatif globalisasi ekonomi ini akan semakin terasa ketika semakin banyaknya produk luar negeri ketimbang dalam negeri.

Pembeli semakin mudah mendapatkan produk murah dari luar negeri. Sedangkan pelaku usaha UMKM akan semakin terpuruk karena kalah daya saing. Produk luar negeri ditawarkan dengan harga sangat murah yang mana bagi pelaku UMKM itu harga tersebut tidak masuk akal.

Bagaimana ini terjadi? Secara tidak langsung usaha kecil di tanah air ini berhadapan dengan perusahaan raksasa dari luar negeri. Sebagai akibatnya, ini akan menambah angka kemiskinan karena banyaknya pelaku usaha UMKM yang pada akhirnya gulung tikar. Ini bisa sangat mengerikan ketika terus berlanjut.

2. Kapitalisme Baru Semakin Tumbuh Subur

Kapitalisme-Baru-Semakin-Tumbuh-Subur

Ketika para pemilik modal lebih mudah melakukan impor dan menjual barang-barang murah dari luar negeri maka mereka akan semakin berkuasa. Mereka bahkan bisa saja menguasai pangsa pasar di tanah air. Dengan kekuatan uang yang mereka miliki, akan banyak pelaku usaha kecil yang akhirnya kalah saing.

Masyarakat dalam negeri dengan modal sedikit akan mengalami kekalahan persaingan di pasar. Pada akhirnya kondisi ini memaksa mereka untuk tutup. Ketika pelaku usaha dalam negeri ini kalah saing dan tutup, maka kekuatan kapitalisme ini akan semakin menjadi dan menggila.

Ya, masalahnya adalah para pemilik modal ini bisa dari mana saja baik warga Indonesia maupun luar. Namun, dampaknya tetap sama, yang kuat modalnya akan memenangi persaingan. Itulah sebabnya kapitalisme akan tumbuh subur di tanah air.

3. Barang Impor Lebih Disukai

Barang-Impor-Lebih-Disukai Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi terhadap Sistem Perekonomian di Indonesia

Sudah menjadi hukum dalam sistem ekonomi bahwa barang yang murah dan berkualitas lebih disukai. Ya, dampak negatif globalisasi ekonomi terhadap sistem perekonomian di Indonesia berikutnya adalah masyarakat semakin suka terhadap barang impor.

Perusahaan yang memproduksi barang impor tentu sudah memiliki SOP tinggi akan kualitas. Jumlah yang besar membuat produk hadir dengan harga lebih murah jika dibandingkan dengan produk dari UMKM lokal. Inilah yang mengubah perilaku pasar di tengah masyarakat.

Cepat atau lambat, pada akhirnya barang impor akan semakin disukai dan tentu saja jumlahnya akan semakin banyak. Lihat saja di sekeliling, ada berapa banyak produk impor dan lokal? Dari mulai produk rumahan seperti peralatan dapur, hingga elektronik dan otomotif. Semua hampir produk luar negeri.

4. Keuangan Negara Tidak Stabil

Keuangan-Negara-Tidak-Stabil

Diakui atau tidak, ketika banyak masyarakat lebih memilih produk luar negeri akan berdampak pada kestabilan keuangan negara. Bagaimana tidak, uang yang ‘pergi’ ke luar negeri akan lebih banyak daripada di dalam negeri. Ini akibat banyaknya masyarakat yang berbelanja produk luar.

Ini berbeda ketika masyarakat lebih memilih produk lokal, perputaran uang akan terjadi di dalam negeri. Ini akibat bergeliatnya sektor UMKM lokal. Perputaran uang di dalam negeri berdampak positif bagi kestabilan keuangan negara yang pada akhirnya juga berpengaruh terhadap pertumbuhan negara itu sendiri.

5. Produk Lokal Tersingkirkan

Produk-Lokal-Tersingkirkan

Bagaimanapun jika kondisi ini terus berlanjut maka produk lokal akan semakin tersingkirkan. Bagaimana tidak, hukum supply and demand (penawaran dan permintaan) akan tetap terjadi. Jika permintaan tinggi maka penawaran atau supply juga akan tinggi. Ini bisa terjadi untuk produk dalam maupun luar negeri.

Ketika terjadi pada produk luar, ini menguntungkan produk luar. Pasalnya, permintaan terhadap produk luar yang lebih tinggi daripada lokal, akan ‘membunuh produk lokal’. Secara perlahan tapi pasti produk lokal, pada akhirnya jumlah produk lokal lebih sedikit daripada produk impor.

6. Pertumbuhan Industri dalam Negeri Terhambat

Pertumbuhan-Industri-dalam-Negeri-Terhambat Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi terhadap Sistem Perekonomian di Indonesia

Sebenarnya ini adalah efek domino dari efek negatif globalisasi ekonomi yang terjadi di Indonesia. Ketika barang impor lebih disukai dan produk lokal tersingkirkan maka berimbas pada industri lokal. Pelaku industri lokal baik skala UMKM maupun perusahaan besar akan terkena dampaknya.

Dampak yang terasa adalah lambatnya pertumbuhan perusahaan. Bahkan, hal yang lebih mengerikan dari dampak negatif globalisasi ekonomi terhadap sistem perekonomian di Indonesia adalah terhambatnya industri lokal. Jika berlangsung lama, maka ini dapat mematikan industri dalam negeri.

7. Sifat Konsumtif Semakin Meningkat

Sifat-Konsumtif-Semakin-Meningkat

Globalisasi ekonomi sudah seharusnya bertanggung jawab terhadap sifat konsumtif masyarakat. Sifat ini didorong oleh harga-harga yang sangat murah. Bahkan, mereka bisa membeli apa saja yang mereka sukai, tanpa adanya batasan.

Ya, hak untuk membeli sesuatu memang tidak dilarang, tapi bagaimana jadinya jika hal tersebut semakin mendorong masyarakat untuk bersikap konsumtif? Sikap konsumtif memiliki dampak yang negatif baik untuk kepribadian maupun kesehatan masyarakat.

Tentu masih banyak dampak negatif globalisasi ekonomi terhadap sistem perekonomian di Indonesia. Maka, menjadi tugas kita untuk bisa mengurangi dampak negatif tersebut dengan bersikap bijak. Misalnya dengan lebih memilih dan membeli produk dalam negeri.

Leave a Comment