10 Faktor yang Mempengaruhi Naik Turunnya Nilai Uang

Nilai mata uang tidak selalu stabil. Setiap hari, aktivitas pasar uang menyebabkan nilainya menjadi berubah-ubah. Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa mengalami fluktuasi akibat faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai uang karena berkiblat kepada dolar Amerika.

Kenaikan atau penurunan nilai sangat mempengaruhi pasar hingga posisi negara. Krisis ekonomi yang melanda sebuah negara umumnya disebabkan oleh turunnya nilai mata uang. Semakin terjun bebas, maka masyarakat akan terkena dampaknya begitu juga keadaan ekonomi secara makro.

10 Faktor yang Mempengaruhi Niak Turunnya Nilai Uang

1. Ekspektasi pasar uang

Ekspektasi-pasar-uang Faktor yang Mempengaruhi Niak Turunnya Nilai Uang

Tidak bisa dipungkiri jika ekspektasi nilai tukar menjadi bagian faktor terpenting terhadap valuta asing. Pasar akan selalu bereaksi terhadap apapun yang terjadi, baik yang mengguncang domestik maupun luar negeri. Reaksi yang agresif bisa sangat menguntungkan maupun merugikan.

Sebuah negara biasanya akan melihat aktivitas uang yang terjadi di Amerika. Apabila kejadian ekonomi tertentu atau berhubungan politik sedang memanas, banyak orang yang akan menjual dolarnya karena ada kecenderungan nilainya akan turun.

Begitu juga dengan kondisi sebaliknya. Ekspektasi pasar yang positif bisa terjadi karena ada kabar baik yang terjadi di Amerika. Manakala dolar tengah dijual dengan harga yang murah karena lemahnya di Amerika, maka orang akan langsung membeli karena ekpektasi untung di masa depan.

2. Adanya neraca pembayaran

Adanya-neraca-pembayaran

Adanya kegiatan berupa neraca pembayaran yang dilakukan oleh negara mempengaruhi niai mata uang secara signifikan. Adanya kegiatan yang aktif membuat para debitur asing membuat permintaan. Akibatnya, nilai mata uang lokal menjadi menguat.

Berbeda kasusnya apabila neraca pembayaran dinilai pasif. Kasus ini akan membuat para debitur menjual aset-asetnya dan dijual dengan menggunakan mata uang luar negeri. Akibatnya adalah terjadi penurunan yang signifikan bahkan merosot yang dialami oleh mata uang dalam negeri.

Dampak baik atau buruk dari aktivitas neraca pembayaran akan dipengaruhi oleh tingkat keterbukaan aktivitas pasar uang dan pemerintah. Efek yang berkenaan langsung dengan perubahan nilai tukar di antaranya adalah pembatasan impor, perubahan tarif dan subsidi ekspor.

3. Inflasi

Inflasi Faktor yang Mempengaruhi Niak Turunnya Nilai Uang

Inflasi adalah kenaikan harga di pasar yang menyangkut penjualan barang atau jasa. Kasus ini merupakan hal lazim yang terjadi di sebuah negara. Inflasi merupakan penyebab utama nilai mata uang terus menerus turun seiring dengan berkembangnya waktu.

Barang dan jasa tidak selalu berasal dari pasar lokal saja. Apabila dipengaruhi oleh aktivitas dagang luar negeri, maka penjualannya pun tidak akan terlepas dari valas. Saat harga mata uang asing menguat, maka inflasi akan terjadi mengingat harga jual barang dan jasa ikut naik.

Pergerakan kurs akan selalu melihat hijau atau merah yang dibuka setiap hari. Apabila dalam beberapa hari terakhir mata uang lokal berada dalam kondisi merah, inflasi menjadi tidak terbendung. Meski naiknya hanya beberapa persen, ekonomi makro tetap terkena imbasnya.

4. Perbedaan suku bunga

Perbedaan-suku-bunga

Suku bunga tidak selalu sama di setiap negara. Banyak sekali hal yang mempengaruhi tingkat suku bunga. Suku bunga yang tinggi tentunya memiliki pengaruh yang cukup agresif, terutama jika negara tersebut adalah pemodal. Arus modal internasional bisa menjadi positif maupun negatif.

Suka bunga yang sedang naik di sebuah negara akan memicu banyaknya investasi yang masuk. Stimulasi semacam ini dinilai wajar terjadi apabila sebuah negara sedang membutuhkan modal. Apalagi jenis modal yang dibutuhkan terkait dengan konstruksi dan manufaktur.

Transaksi yang terjadi di dalam bank juga menjadi faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai mata uang. Setiap transaksi yang terjadi akan merujuk kepada perbedaan suku bunga. Mereka akan memilih tingkat bunga yang lebih tinggi meskipun sumbernya adalah berasal dari asing.

5. Keadaan pemerintah

Keadaan-pemerintah

Pemerintah memegang peranan yang cukup besar terhadap fenomena naik dan turunnya nilai mata uang. Pasalnya, kontrol ekonomi selalu berada di tangan pemerintah. Mereka bertugas untuk menstabilkan kondisi nilai tukar yang wajar pada waktu yang berlaku.

Selain itu, pemerintah juga memiliki wewenang berupa pengaturan kebijakan. Kebijakan yang dibuat pun harus seimbang dan tidak boleh merugikan pihak manapun dengan nilai yang terlalu drastis. Salah satu kontrol pemerintah yang bisa dilakukan adalah dengan cara intervensi pasar uang.

6. Utang publik

Utang-publik

Utang publik adalah utang yang dimiliki pemerintah untuk membangun kepentingan publik. Pemodal biasanya tak hanya dari pihak domestik namun juga luar negeri. Masalah akan timbul apabila terjadi defisit sehingga pemerintah gagal bayar.

Untuk menyiasati hal ini, pemerintah akan melakukan penjualan bon. Cara kedua adalah dengan mencetak uang, masuknya sejumlah yang yang baru tentu saja akan menaikkan titik inflasi. Arah inflasi tertuju pada perlemahan kurs dan menjadi faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai mata uang.

7. Tingkat harga ekspor dan impor

Tingkat-harga-ekspor-dan-impor

Ekspor dan impor memegang peranan yang sangat penting terhadap ekonomi. Dua kegiatan tersebut menjadi akar terjadinya arus harga uang. Sebuah negara akan mengalami penguatan kurs atau kenaikan nilai apabila nilai ekspor lebih mahal daripada nilai impor.

Itu sebabnya pemerintah memberlakukan kebijakan untuk mencintai produk lokal. Program yang gencar ini bertujuan agar masyarakat tidak banyak melakukan impor. Di sisi lain, usaha kelas mikro dan menengah digencarkan untuk bisa ekspor dan masuk ke pasar luar negeri dengan stabil.

8. Stabilnya politik dan ekonomi

Stabilnya-politik-dan-ekonomi

Kondisi ekonomi sebuah negara menjadi hal penting dalam faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai mata uang. Apabila terjadi krisis, maka nilainya akan semakin turun hingga uang besar pun menjadi tidak ada harganya. Ekonomi global juga memegang peranan penting dalam hal ini.

Selain faktor ekonomi, ada pula faktor politik. Politik akan selalu berkaitan dengan orang-orang tertentu yang memiliki kekuatan dan jaringan. Apabila kondisi politik melemahkan posisi tertentu, maka pasar uang bisa sangat agresif baik dalam arti positif maupun negatif.

9. Faktor yang Mempengaruhi Naik Turunnya Nilai Uang: Transaksi berjalan

Transaksi-berjalan Faktor yang Mempengaruhi Niak Turunnya Nilai Uang

Transaksi berjalan artinya adalah aktivitas keuangan negara masa kini dan mencerminkan pembayarannya. Hal ini terkait dengan banyak faktor yang terhitung di antaranya adalah bunga, jasa, barang dan dividen. Nantinya akan terlihat apakah kondisi sedang surplus atau defisit.

Jika negara mengalami defisit, artinya mereka terlalu banyak berbelanja untuk berdagang, nilainya mengalahkan pendapatan negara itu sendiri. Peminjaman modal yang dilakukan negara adalah bentuk usaha untuk menutupi defisit yang terjadi.

Ketika kasus tersebut terjadi, maka negara akan membutuhkan mata uang asing. Mata uang tersebut bisa dengan mudah didapatkan dari aktivitas ekspor. Aset negara dalam bentuk mata uang asing akan naik sehingga akan mempengaruhi penjualan demi kepentingan pasar domestik.

10. Performa ekonomi

Performa-ekonomi

Investor sebelum melakukan investasi pasti melihat performa ekonomi sebuah negara. Apabila dinilai lemah, maka mereka akan menarik investasinya. Sebaliknya, investasi akan banyak masuk ke negara dan mempengaruhi ekonomi ke arah yang lebih positif karena penguatan mata uang.

Faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai mata uang memiliki pengaruh yang besar terhadap perkekonomian terutama dalam skala makro. Nilai tukarnya pasti memiliki perbedaan dan berhubungan dengan untung rugi. Beberapa faktor seperti di atas merupakan pemicu adanya fluktuasi tersebut.

Leave a Comment