Total Kekayaan Fahri Hamzah (Sumber + Aset), Wakil Ketum Partai Gelora

Fahri Hamzah merupakan sosok politikus yang sudah lama berkecimpung di dunia politik. Pernah menduduki jabatan yang tinggi selama kiprahnya di dunia politik membuat orang penasaran dengan harta kekayaan Fahri Hamzah.

Sebagai politikus senior dan telah sukses, intip beberapa sumber penghasilan yang didapat Fahri Hamzah selama ini. Simak juga lika-liku perjalanan Fahri Hamzah dalam dunia politik. Berikut pembahasan lengkapnya.

Profil Fahri Hamzah

Profil Fahri Hamzah

Fahri Hamzah dikenal publik untuk pertama kalinya pada saat demi di era reformasi tahun 1998. Sepak terjangnya di bidang politik sudah dipelajarinya saat duduk di bangku kuliah. Berikut profil lengkap Fahri Hamzah.

Berikut profil lengkapnya.

Nama lengkap               : Fahri Hamzah

Tanggal lahir                 : 10 November 1971

Tempat lahir                  : Sumbawa, Prov. Nusa Tenggara Barat

Profesi                          : Politikus

Riwayat pendidikan       :

  • Fakultas Pertanian di Universitas Mataram pada tahun 1990 – 1992
  • Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia

Sumber Kekayaan Fahri Hamzah

Sumber Kekayaan Fahri Hamzah

Beberapa sumber kekayaan yang didapatnya selama ini berasal dari kiprahnya di dunia politik yang dimulai sejak 1999. Berikut pembahasannya.

1. Anggota MPR

Fahri Hamzah berhasil terpilih sebagai staf ahli MPR RI untuk periode 1999 hingga 2002 dan ikut serta dalam berbagai diskusi mengenai amandemen UUD 1945.

2. Anggota DPR

Fahri Hamzah terpilih sebagai anggota DPR dalam pemil legislatif di tahun 2004 melalui daerah pemilihan NTB, yang menjadi tempat kelahirannya. Ia dipilih ke dalam Komisi III yang membidangi hukum dan menduduki sebagai wakil ketua.

Ia juga terpilih kembali dalam pemilu legislatif di tahun 2009. Hingga pada 15 November 2011, ia dialihkan ke Komisi IV yang membidangi perdagangan dan BUMN sekaligus ke Badan Kehormatan DPR untuk mengganti posisi Ansory Siregar.

Untuk posisinya sebagai wakil ketua di Komisii III diganti oleh Nasir Djamil yang menjadi rekannya dalam fraksi PKS. Hingga pada bulan Mei 2013, Fahri Hamzah dan Nasir Djamil dipindahkan kembali ke komisi III.

3. Memiliki Bisnis Kopi

Diketahui kini Fahri Hamzah mulai terjun ke dunia bisnis. Saat ini ia menjalankan usaha kopi dalam bentuk sachet yang bernama Kopi Revolusi. Logo kopi produksinya menggunakan gambat karikatur Fahri Hamzah dengan memakai kemasan kertas karton.

Sebenarnya, peluncuran produk kopinya sudah dilakukan mulai tahun 2018, namun tidak dijual secara masal di pasaran. Setiap pembeli harus memesannya terlebih dulu jika ingin mencoba Kopi Revolusi milik Fahri Hamzah.

Ia kerap kali mempromosikan produk kopinya melalui akun Instagram pribadinya. ia juga berencana untuk memperluas bisnisnya ke kedai kopi. Melalui bisnis baru yang dijalankannya inilah yang menjadi salah satu sumber kekayaan Fahri Hamzah.

Aset dan Total Kekayaan Fahri Hamzah

Aset dan Total Kekayaan Fahri Hamzah

Dari LHKPN, Fahri Hamzah diketahui mempunyai total kekayaan sebesar Rp7,54 miliar yang berupa harta tidak bergerak seperti tanah dan bangunan dengan nilai Rp6,96 miliar yang ada di kawasan Jakarta, Bekasi, dan Depok.

Rinciannya sebagai berikut:

  • Tanah dan bangunan dengan luas 501 meter persegi dan 224 meter persegi yang berada di Kota Depok. Didapatkan dari Hibah dengan perolehan tahun 2012.
  • Tanah dan bangunan dengan luas 1.429 meter persegi dan 200 meter persegi yang berada di Kota Jakarta Selatan dan didapatkan dari Hibah.
  • Tanah dengan luas 201 meter persegi yang berada di Kota Bekasi. Didapatkan dari hasil sendiri dengan perolehan tahun 2011.
  • Tanah dengan luas 207 meter persegi yang berada di Kota Bekasi. Didapatkan dari hasil diri sendiri.
  • Tanah dengan luas 212 meter persegi yang berada di Kota Bekasi. Didapatkan dari hasil diri sendiri.

Selain itu, Fahri Hamzah juga diketahui mempunyai harta tidak bergerak yang berupa kendaraan (mobil) dengan merk Toyota Alphard keluaran tahun 2012 dengan nilai Rp955 juta. Terdapat pulaharta bergerak lainnya yang bernilai Rp16 juta serta giro dan setara kas yang nilainya Rp474 juta.

Riwayat Karier Fahri Hamzah

Setelah tidak menduduki posisi sebagai anggota DPR, Fahri Hamzah memilih mendirikan sebuah Partai bernama Partai Gelora. Karena sempat menjabat dalam kurun 3 periode membuat namanya dikenal banyak orang.

Fahri Hamzah dikenal sebagai sosok yang cukup aktif dalam mengutarakan pendapatnya yang sudah biasa dilakukan sejak ia mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia. Karena keaktifannya dalam berorganisasi yang pada akhirnya mampu mengantarkan Fahri bekerja di Senayan.

Ia sempat diangkat sebagai staf ahli MPR di tahun 1999 hingga 2002 dan menjadi anggota DPR dalam pemilu tahun 2004 melalui Partai Keadilan Sejahtera.

Di tahun 2016, Fahri Hamzah dipecat dari partai PKS dengan alasan dianggap tidak memenuhi amanah dari ketua majelis Syuro. Saat itu posisinya sebagai wakil ketua DPR.

Lalu, pada Pemilu tahun 2019, ia enggan untuk mengikutnya dan beberapa orang sempat beranggapan bahwa Fahri telah pensiun menjadi seorang politikus. Namun, anggapan itu berubah setelah Fahri Hamzah mengumumkan berdirinya partai baru bernama Partai Gelora.

Lika-Liku Karier Fahri Hamzah

Lika-Liku Karier Fahri Hamzah

Selama berkarier di dunia politik, ia beberapa kali terlibat kontroversi. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Menerima Dana Non-Bujeter DKP

Di bulan Juni 2007, Fahri memberikan pengakuan telah menerima dana non-bujeter di DKP dengan nilai Rp150 juta dari Menteri Kelautan, Rokhmin Dahuri. Pada BAP, ia memperoleh Rp200 juta dan mengaku memperoleh dana tersebut dalam periode 2002- 2004.

Setelah itu, Badan Kehormatan DPR menetapkan Fahri bersalah menerima dana tersebut. Kemudian ia dilarang menduduki posisi pimpinan alat kelengkapan dewan hingga tahun 2009. Sanksi dari BK DPR mendapatkan protes keras dari Mahfusz Siddiq, pemimpin fraksi PKS.

Mahfudz mengatakan bahwa Gayus Lumbuun, wakil ketua BK, berusaha untuk menggiring Rokhmin agar Fahri dianggap bersalah dalam kasus tersebut. Namun, dari hasil pemeriksaan KPK, Fahri dinyatakan bersih.

2. Mengusulkan Pembubaran KPK

Di tanggal 3 Oktober 2011, Fahri mengeluarkan usul untuk melakukan pembubaran KPK dalam sebuah rapat konstitusi. Alasannya yaitu KPK dianggap gagal menangani korupsi sistemik.

Ia menganggap bahwa DPR sudah menunjukkan dukungan penuh untuk pemberantasan korupsi. Burhanuddin Muhtadi selaku pengamat politik mengatakan bahwa usulan yang dibuat tersebut sebagai sebuah blunder.

Sementara itu, yang lainnya menganggap wacana tersebut tidak akan mendapat respon publik. Meskipun demikian, elit PKS menunjukkan dukungan untuk Fahri, namun fraksi PKS di DPR menolak pemberian sanksi dan menyatakan bahwa opini tersebut adalah bagian dari kebebasan berpendapat.

3. Dipecat dari PKS

Di tanggal 4 April 2016, Fahri yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPE dipecat oleh PKS. Salim Segaf Al Jufri selaku Ketua Majelis Syura PKS menganggap bahwa Fahri dituding tidak memenuhi amanah yang diperintahkan oleh Ketua Majelis Syuro.

Namun, Fahri sendiri tidak pernah merasa melakukan kesalahan fatal yang menjadikan nama partainya tercoreng.

Itulah pembahasan mengenai kekayaan Fahri Hamzah dan riwayat kariernya di dunia politik. Saat ini, ia juga sedang mencari kesibukan lain di luar politik dengan membuka sebuah usaha kopi.

Leave a Comment