Kekayaan Johns Hopkins: Warisan, Sumber, dan Asetnya

Tahun 2013 silam, universitas aset kekayaan Johns Hopkins mendapatkan sumbangan bantuan dari Bloomberg, Walikota New York saat itu. Dengan jumlah bantuan setara 3,3 triliun rupiah, Bloomberg dinyatakan sebagai penyumbang terbesar untuk kampus tersebut.

Ia mengatakan bahwa Johns Hopkins University adalah bagian penting dari hidupnya sejak menjadi mahasiswa di sana sekitar lima dekade lalu. Ia berharap agar institusi itu menjadi lebih baik di sektor edukasi. Namun, bagaimana latar belakang pendiri Hopkins dahulu?

Profil Singkat Johns Hopkins

Profil-Singkat-Johns-Hopkins

Johns Hopkins lahir di Anne Arundel County, Maryland pada tanggal 19 Mei 1795. Ia merupakan anak ke dua dari 11 bersaudara, dan adalah putra dari seorang petani tembakau. Tidak sama dengan cerita legenda, ia tidak terlahir di keluarga miskin.

Hopkins dibesarkan di Whitehall, lahan perkebunan luas yang diwariskan Raja Inggris untuk kakek buyutnya. Namun memang, nasib keluarganya berubah saat usianya 12 tahun. Menurut catatan sejarah yang saat ini sedang diperiksa ulang, orang tuanya membebaskan ratusan budak.

Hal ini didorong karena sikap abolisionis dari Religious Society of Friends. Karena itu, ia pun putus sekolah dan dikirim ke ladang. Saat berumur 17 tahun, ia sadar bahwa perkebunan tidak cukup menghidupi keluarga besarnya.

Hopkins muda pun pindah ke Baltimore untuk membantu kerabat laki-laki ayahnya yang bekerja sebagai pedagang grosir. Ibunya pun turut mendukung kepindahannya sebab melihat anaknya memiliki kemampuan dalam berbisnis.

Tidak Menikah

Saat tinggal bersama bibi dan pamannya, Hopkins jatuh cinta dengan salah satu anak mereka, yakni Elizabeth Hopkins saat berusia 16 tahun. Elizabeth menerima perasaan itu, dia pun mengaku bahwa menyukai bagaimana Hopkins bersikap baik terhadap anak-anak dan perempuan.

Ia juga menghargai caranya menolong sang ayah dan usaha keluarga Elizabeth. Mereka berkeinginan untuk menikah, tapi tradisi agama Quaker melarang pernikahan dengan sepupu. Mereka pun menyerah, tetapi berjanji untuk tidak menikah dengan siapapun.

Pada akhirnya, mereka tetap menjalin persahabatan, dan Elizabeth hidup sampai umur 88 tahun di rumah yang dibangun Hopkins padanya, berlokasi di St. Paul dan Franklin Streets. Karena tidak akan berkeluarga, Hopkins pun beralih untuk fokus ke dunia bisnis.

Sumber Kekayaan Johns Hopkins

Seorang filantropi Baltimore lain, George Peabody menemukan bahwa ada satu temannya yang memiliki tekad untuk menghasilkan uang dibandingkan dirinya sendiri. Untuk mendorong motivasinya, ia menjumpai Johns Hopkins. Ini menjadi sumber pendapatan pertama Hopkins.

1. Menjual Wiski Jagung

Menjual-Wiski-Jagung

Saat itu, Hopkins berselisih dengan pamannya, ayah Elizabeth, karena pembeli di toko kelontong mereka membayar dengan minuman keras. Hal itu dilakukan karena pada masa itu sangat sulit mendapatkan uang.

Perbedaan pendapat membuatnya meninggalkan rumah serta bisnis pamannya. Ia terjun ke bisnis lain dengan salah satu mitra muda dan beberapa saudara laki-lakinya. Mereka sama-sama bertekad untuk menjadi pemasok tembakau atau produk perbekalan lain.

Hopkins kemudian membuka bisnis di sudut Pratt dan Hollingsworth. Bersama saudara-saudaranya, mereka mulai menjual wiski jagung dengan nama Hopkins’ Best. Walau demikian, akhirnya ia menyesal menjual minuman keras dan keluarganya membawanya kembali ke rumah.

2. Perbankan

Perbankan

Ia kemudian tumbuh menjadi pengusaha dewasa. Dengan pakaian sederhana dan hidup berkecukupan, ia mampu membagi waktu untuk rumahnya, Clifton (tempat menjamu Pangeran Wales dan tokoh terkenal lain), serta rumah deret kolonial di West Saratoga Street.

Sesudah kekayaan Johns Hopkins menumpuk, ia mulai meminjamkan uang dan mengubah minatnya ke dunia perbankan.

Ia diangkat menjadi presiden Merchants’ National Bank of Baltimor, dan pernah menjadi direktur di First National, National Union, Mechanics’ Central, Citizen’s, serta bank-bank Farmers and Planters’. Hopkins juga adalah seorang direktur Baltimore & Ohio Railroad.

Menyandang jabatan ini, ia paling tidak memiliki sebanyak 15.000 saham di rel kereta api, pemilik paling banyak saat itu di luar masyarakat Baltimore dan negara bagian Maryland.

3. Komunitas Bisnis

Komunitas-Bisnis

Terus berusaha agar kekayaan Johns Hopkins tetap bertambah, ia kemudian mengeluarkan ide sebagai salah satu anggota dari komunitas bisnis. Hopkins menjalankan program pinjaman dengan bunga rendah untuk pemuda-pemuda yang akan memulai bisnis.

Tapi, jika pihak peminjam berasal dari orang kaya yang sekadar membutuhkan uang, ia mengarahkan agar tarifnya lebih tinggi. Piliha ini membuatnya menjadi tidak terlalu populer di sebagian kalangan di komunitas bisnis.

Daftar Aset Johns Hopkins

Seiring bertambahnya usia, ia mencari cara agar kekayaan Johns Hopkins dapat memberikan manfaat untuk orang lain, karena ia tidak memiliki istri atau anak sebagai ahli waris. Ia mengelola sebagian besar uang dan hartanya.

1. Untuk Kerabat

Untuk-Kerabat

Diketahui bahwa sebagian hartanya berupa rumah sewa, gudang, dan toko untuk kerabatnya yang masih hidup serta tiga orang pelayannya. Namun, pewarisan hartanya tidak berhenti sampai di situ. Ia masih memiliki beberapa aset lagi untuk dikembangkan.

2. Warisan 7 Juta Dolar

Warisan-7-Juta-Dolar

Dalam surat wasiatnya, ia mengatakan bahwa sejumlah tujuh juta dolar akan digunakan untuk mendirikan rumah sakit dan perguruan tinggi pelatihan yang berafiliasi, panti asuhan, serta universitas. Jumlah itu adalah warisan filantropis terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat.

Belum ada yang bisa menjelaskan ide tentang bagaimana kekayaan Johns Hopkins digunakan untuk mendirikan sebuah universitas yang terkoneksi langsung dengan rumah sakit. Diperkirakan bahwa beberapa bukti mengatakan bahwa ia meminta saran dari teman-temannya.

Pengaruh ini juga mungkin datang dari sesama filantropi Peabody, yang sebelumnya sudah mendirikan Peabody Insititue di Baltimore pada 1857. Hopkins memiliki visi agar rumah sakit itu dihubungkan langsung dengan sekolah kedokteran.

a. Universitas Johns Hopkins

Kemudian, gagasan radikal ini akhirnya menjadi model bagi para institusi medis akademik, di mana rumah sakit dan universitas menjadi satu bagian. Saat itu, ia menunjuk dewan pengawas dengan jumlah anggota sebanyak 12 orang.

Para dewan itu merupakan pemimpin dengan pemikiran yang lokal saat menjalankan visi-visi mereka. Pada akhirnya, mereka dapat menciptakan kondisi yang mampu mencuri perhatian pendidik profesional dan top di bidang medis untuk ambil andil di rumah sakit dan universitas.

Kekayaan Johns Hopkins berupa warisan untuk mendirikan universitas melantik presiden pertama bernama Daniel Coit Gilman, bersamaan dengan pembukaan universitas pada tahun 1876. Saat itu ia memandu pembukaan universitas dan institusi lain juga.

b. The Johns Hopkins Hospitals

Rumah sakit ini selesai dibangun pada tahun 1889. Bangunan ini dianggap sebagai keajaiban dalam skala kota dan nasional saat pembukaannya. Selain itu, rumah sakit ini diyakini sebagai pusat medis terbesar di negara tersebut saat itu.

Hasil aset kekayaan Johns Hopkins ini memiliki 17 gedung, 330 tempat tidur, 25 dokter, serta 200 karyawan. Pada hari pembukaan, rumah sakit memiliki tajuk tama “Its Aim is Noble” dan layanannya memiliki prinsip “For the Good of All Who Suffer”.

Bangunan rumah sakit dirancang dengan gaya Queen Anne oleh seorang dirma arsitektur Boston Cabot dan Chandler. Pada awalnya, arsitek John Niernsee yang akan menyelesaikan berdasarkan instruksi cermat dari John Shaw Billings.

The Johns Hopkins Hospital merupakan rumah sakit pertama di negara itu yang sudah dilengkapi dengan pemanas sentral. Sebagian besar sudut interiornya dibuat melengkung agar debu dan kotoran tidak bertumpuk.

Sistem ventilasi juga diperhitungkan dengan benar agar pasien tidak terkontaminasi udara kotor. Selain itu, rumah sakit juga sudah terhubung dengan telepon dan listrik, walaupun saat itu belum tersedia layanan listrik di bagian Baltimore tersebut.

Dengan jumlah kekayaan Johns Hopkins yang fantastis, ia meninggal dunia pada malam Natal tahun 1873. Beberapa orang mencemooh bahwa kejadian itu adalah balasan atas dirinya yang pelit saat memberikan tarif tinggi kepada pria kaya yang ingin mengajukan pinjaman.

Leave a Comment