Kelebihan dan Kekurangan Bank Konvensional (+Perbedaannya)

Setiap calon nasabah bank memang dituntut untuk dapat memahami peran bank sebagai lembaga perantara keuangan dalam kebutuhan penyaluran dana. Sebelum memutuskan membuka rekening di salah satu bank umum, sebaiknya ketahui apa saja kelebihan dan kekurangan bank konvensional.

Secara umum, bank konvensional dapat diartikan sebagai badan usaha penghimpun dan penyalur dana berdasarkan kesepakatan nasional serta internasional, dengan hukum formil negara sebagai landasan. Hingga saat ini, bank konvensional lebih diminati oleh mayoritas masyarakat Indonesia.

Apa Itu Bank Konvensional?

Apa-Itu-Bank-Konvensional

Sebelum membahas lebih jauh tentang kelebihan dan kekurangan bank konvensional, calon nasabah juga harus memahami definisi dari bank konvensional tersebut terlebih dahulu.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), istilah bank konvensional mengacu pada bank yang menjalankan aktivitas usaha secara konvensional. Dengan kata lain, memberikan jasa di bidang lalu lintas pembayaran dengan mmberikan pada prosedur dan ketentuan umum maupun syariah.

Lebih lanjut, OJK juga menyebutkan, bahwa data yang disediakan bank konvensional bersifat umum. Dengan kata lain, mampu memberikan semua jasa perbankan. Bank konvensional juga dikenal dengan sebutan bank umum atau bank komersial karena berorientasi pada keuntungan.

Pada prinsipnya, bank konvensional mengacu pada berbagai aktivitas yang dapat mendatangkan keuntungan, tanpa melanggar yang diberlakukan di Indonesia. Dalam usaha menjalankan peran dalam mendukung perekonomian negara sesuai UU, bank umum diawasi oleh dewan komisaris.

Fungsi Bank Konvensional

Fungsi-Bank-Konvensional

Secara umum, fungsi utama bank konvensional dikategorikan atas tiga hal, yaitu agen ekuitas atau permodalan, agen kepercayaan, dan agen pembangunan. Namun, bank umum sebenarnya juga memiliki beberapa fungsi lain, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menghimpun Dana

Bank konvensional berfungsi sebagai penghimpun dana dari kalangan masyarakat. Fungsi ini dilakukan dengan cara menawarkan produk simpanan, seperti giro, tabungan, deposito, dan bentuk simpanan lain. Produk tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat.

2. Menyalurkan Dana

Setelah melakukan aktivitas menghimpun dana, bank umum akan menyalurkan dana ke berbagai pihak membutuhkan menggunakan sistem pinjaman atau kredit. Setiap bank mempunyai berbagai macam jenis pinjaman dan kredit berbeda.

3. Tempat Penyimpanan

Kelebihan dan kekurangan bank konvensional juga memiliki keterkaitan erat dengan fungsinya sebagai tempat penyimpanan, baik uang maupun barang berharga lain, seperti perhiasan maupun surat berharga. Bank juga menghadirkan layanan sewa safe deposit box.

4. Penyedia Layanan

Fungsi bank konvensional lain adalah menyediakan jasa dan layanan. Apalagi, sejak maraknya kegiatan jual beli online di berbagai kalangan masyarakat.

5. Tempat Investasi

Sebagai sarana investasi bagi masyarakat yang hendak menyimpan uang sekaligus mendapatkan suku bunga dari simpanan tersebut. Dalam fungsinya sebagai tempat investasi, bank konvensional umumnya menawarkan jasa reksa dana, dan produk saham atau emas.

6. Penyedia Jasa

Seiring perkembangan zaman, pelayanan yang disediakan oleh bank juga semakin beragam. Di samping menjadi tempat menabung, bank juga memiliki layanan transfer uang dengan berbagai metode. Dengan begitu, kegiatan transfer dan tarik tunai jadi jauh lebih mudah.

7. Transaksi Internasional

Faktor jarak serta kebijakan moneter yang diberlakukan masing-masing negara tentu akan membuat pelaku ekonomi kesulitan dalam melakukan transaksi internasional. Namun, sejak kemunculan bank konvensional, semua masalah tersebut dapat dengan mudah diatasi.

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Bank Konvensional

Dalam menjalankan perannya, bank konvensional memiliki kelebihan dan kekurangan. Meskipun begitu, faktanya masih banyak nasabah bank umum yang bahkan tidak menyadari hal tersebut. Padahal, sebelum memutuskan buka rekening, seharusnya sudah melakukan riset terlebih dahulu.

Apa saja kelebihan serta kekurangan bank konvensional? Berikut adalah poin-poin yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh para nasabah maupun calon nasabah baru:

1. Kelebihan Bank Konvensional

Kelebihan-Bank-Konvensional

a. Nasabah Terbiasa dengan Metode Suku Bunga Daripada Metode Bagi Hasil

Mayoritas masyarakat Indonesia lebih familiar dengan sistem bunga dibandingkan bagi hasil. Hal tersebut pula yang menjadi alasan kenapa bank umum lebih diminati.

b. Lebih Bervariasi

Bank konvensional lebih kreatif dalam menciptakan berbagai varian produk perbankan untuk memberikan kemudahan kepada setiap nasabahnya.

c. Pilihan Investasi Terbaik

Tidak bisa dipungkiri, bahwa sistem suku bunga yang diterapkan bank konvensional membuatnya bisa menjadi pilihan investasi terbaik.

d. Hadir Dengan Fasilitas Beragam

Dalam praktiknya, sebagai upaya memanjakan nasabah, bank konvensional hadir dengan berbagai fasilitas, seperti buku tabungan, kartu ATM, hingga asuransi.

2. Kekurangan Bank Konvensional

Kekurangan-Bank-Konvensional

a. Sistem Bunga Haram Dalam Islam

Dalam ajaran Islam, sistem bunga bank termasuk riba dan hukumnya haram. Riba dapat terjadi pada pinjaman bersifat konsumtif dan produktif yang pada hakikatnya riba atau bunga bank akan memberatkan bagi pihak peminjam.

b. Nasabah Dikenai Biaya Administrasi Per Bulan

Sebagaimana diketahui, bahwa setiap nasabah yang menyimpan uang di bank akan dikenai biaya administrasi setiap bulannya.

Perbedaan Bank Umum dan Bank Syariah

Perbedaan-Bank-Umum-dan-Bank-Syariah

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan bank konvensional, mungkin calon nasabah juga tertarik untuk mengulik lebih dalam mengenai perbedaan antara bank umum dan bank syariah. Khususnya bagi umat Islam yang sedang mempertimbangkan harus membuka rekening dimana.

Berikut adalah perbedaan paling mencolok antara bank umum dan bank syariah:

1. Tujuan Pendirian

Bank konvensional berorientasi pada keuntungan bebas nilai (prinsip masyarakat umum). Sementara itu, tujuan pendirian dari bank syariah bukan hanya berfokus pada profit, namun juga penyebaran serta penerapan nilai syariah dengan memperhatikan aspek akhirat.

2. Sistem Operasional

Bank konvensional menerapkan sistem suku bunga serta perjanjian umum dengan berlandaskan aturan nasional. Sedangkan bank syariah tidak mengaplikasikan bunga pada setiap transaksi. Sebab menurut syariat Islam, suku bunga termasuk kategori riba.

3. Prinsip Pelaksanaan

Bank umum menggunakan prinsip konvensional berdasarkan peraturan nasional, internasional, dan hukum berlaku. Sedangkan prinsip syariah berlandaskan pada hukum Islam yang mengacu pada Al-Quran serta Hadits dan  diatur dalam fatwa Ulama.

4. Hubungan Antara Nasabah dan Lembaga Perbankan

Di bank konvensional, relasi antara nasabah dan lembaga perbankan adalah debitur (nasabah) serta kreditur (pihak bank). Berbeda dengan bank syariah, relasi antara nasabah dan bank dikelompokkan ke dalam empat kategori, yaitu:

  • Penjual dan pembeli
  • Kemitraan
  • Sewa
  • Penyewa

5. Kesepakatan Formal

Apabila ditinjau dari kesepakatan formal, bank konvensional mengadakan perjanjian berdasarkan hukum nasional. Sedangkan pada bank syariah, perjanjian dilakukan secara akad dengan tetap memperhatikan ajaran dan hukum Islam.

6. Metode Transaksi

Pada bank konvensional, transaksi dilakukan dengan mengikuti kebijakan transaksi yang sudah diatur dalam hukum relatif umum. Lain halnya dengan bank syariah, metode transaksi dilakukan dengan berbagai cara khusus yang sesuai syariat Islam dan fatwa MUI.

7. Pengawas Kegiatan

Dalam melakukan aktivitasnya bank umum diawasi dewan komisaris. Sedangkan struktur pengawasan bank syariah dibagi atas beberapa badan, seperti dewan pengawas syariah, dewan komisaris bank, dan dewan syariah nasional.

Sekarang, setelah memahami definisi, fungsi, serta kelebihan dan kekurangan bank konvensional, calon nasabah bisa mulai mencari tahu kebijakan yang diberlakukan oleh masing-masing bank. Dengan begitu, dapat mengantisipasi berbagai macam hal negatif seputar menabung di bank.

Leave a Comment