Salah satu jenis usaha rumahan yang memiliki banyak peminat yaitu usaha warung sembako. Selain modal usaha sembako yang tergolong terjangkau, warung ini bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa adanya keahlian khusus yang harus dimiliki.
Keberadaan usaha warung sembako rumahan tidak akan hilang begitu saja meskipun kini sudah banyak swalayan yang lebih modern. Salah satu alasannya adalah lokasi strategis yang berada di sekitar area pemukiman atau perumahan penduduk sehingga lebih mudah dijangkau.
Pengertian Sembako
Pada dasarnya sembako adalah kependekan dari sembilan bahan pokok, dimana bahan-bahan ini dibutuhkan oleh banyak orang. Sembilan bahan tersebut di antaranya, beras, gula pasir, minyak goreng, telur, susu, garam dan lain sebagainya.
Di setiap pemukiman pasti terdapat setidaknya satu toko sembako karena akan sembilan bahan ini tidak akan pernah menurun. Bahan tersebut merupakan komoditas yang paling dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar pangan.
Oleh karena itu, usaha warung sembako menjadi salah satu jenis usaha yang banyak diminati karena sangat menjanjikan, mudah untuk menjalankannya serta dapat dijalankan dalam skala besar maupun skala kecil.
Meski bisnis ini terkadang dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Namun bisnis yang terkesan sepele ini tak boleh diremehkan karena apabila dikelola dengan benar akan memberikan keuntungan yang sangat besar.
Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Sembako
Berikut ini adalah kelebihan dari membuka usaha warung sembako:
1. Menjual bahan yang selalu dibutuhkan
Untuk mendapatkan makanan matang, pertama-tama perlu memperoleh bahan mentahnya terlebih dahulu. Bahan makanan mentah yang disediakan warung sembako seperti beras, susu dan lainnya yang selalu dibutuhkan setiap hari untuk konsumsi sehingga membuat usaha sembako berkembang.
2. Menjual produk yang mudah dicari
Produk yang dijual di warung sembako mudah untuk dicari, karena produk tersebut sudah umum dijadikan konsumsi sehari-hari. Selain itu, warung sembako yang lengkap akan menarik pelanggan untuk datang.
3. Lokasinya mudah ditemukan
Usaha warung sembako yang sedernana membuatnnya bisa dilakukan dimanapun bahkan di rumah.
4. Mudah dikembangkan
Usaha ini dapat mudah dikembangkan mulai dari warung, grosir, sampai mini market. Selain itu, usaha warung sembako bisa dijadikan usaha sampingan.
Selain kelebihan, usaha warung sembako juga memiliki kekurangan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Persaingan ketat
Karena bisnis ini mudah dilakukan dan modal usaha sembako yang dikeluarkan juga relatif kecil membuat banyak yang membuka warung sembako, sehingga persaingan menjadi lebih ketat.
2. Produk tidak awet
Sebagian produk dari warung sembako memiliki ketahanan yang singkat, seperti telur yang mudah pecah dan cepat membusuk.
3. Hutang dari pembeli
Beberapa pemilik usaha sembako terkadang memberikan hutang kepada pembeli dengan sistem pembayaran di awal atau akhir bulan. Usaha warung sembako yang seperti ini rawan sekali untuk bangkrut.
Rincian Modal Usaha Sembako
1. Modal untuk tempat berjualan
Area rumah dapat dimanfaatkan sebagai tempat berjualan untuk menghemat biaya. Hal ini bisa Kmembangun ruangan baru atau jika ada menggunakan ruangan yang tidak terpakai dan merenovasinya sedikit untuk tempat berjualan.
Kedua opsi tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Apabila membuat ruangan baru, modal yang digunakan cukup besar, namun akan lebih leluasa mengatur bentuk dan tata letak barang sesuai keinginan nantinya.
Setidaknya membutuhkan biaya sekitar Rp 8.000.000 untuk membangun ruangan dengan ukuran 2 x 3 meter. Namun total biaya yang dikeluarkan akan beragam, tergantung dari besarnya ukuran warung dan model ruangannya.
2. Modal untuk perlengkapan warung
Ruangan warung yang sudah siap digunakan akan membutuhkan beberapa rak dan etalase sebagai tempat memajang produk atau barang-barang yang hendak dijual. Banyaknya rak yang dibutuhkan akan bergantung dengan banyaknya jenis barang yang tersedia.
Untuk mengehmat biaya rak adan etalase, dapat diakali dengan menggantung produk yang berbentuk sachet menggunakan tali. Perlengkapan warung lain yang tidak kalah penting adalah plastik berukuran kecil dan sedang yang berguna untuk wadah belanjaan pembeli.
3. Modal untuk barang dagangan
Modal ini mencakup seluruh barang dan produk yang hendak di jual. Untuk warung usaha sembako rumahan, modal yang dibutuhkan bergantung pada jenis dan banyaknya barang yang akan dijual. Berikut ini gambaran mengenai jenis barang yang paling umum dijual di warung sembako:
Beras
Anggaran biaya untuk beras dapat dialokasikan sebesar Rp 2.000.000 untuk 10 karung. Apabila harga beras 10 kg dibanderol Rp 19.000 hingga Rp 20.000, maka dengan modal sebesar Rp 2.000.000 sudah mendapat 10 karung dan dapat diberikan per kilogram.
Gula pasir
Modal untuk gula pasir dapat dianggarkan sebesar Rp 500.000. Gula dapat dibeli dalam jumlah besar lalu dijual kembali dengan ukuran kecil seperti 1/4 kg, 1/2 kg atau 1 kg.
Minyak goreng
Biaya minyak goreng dapat dianggarkan sebesar Rp. 1.000.000 karena memiliki banyak variasi kemasan seperti botolan, plastik, bahkan gelas plastik.
Telur
Harga telur yang berubah-ubah sesuai stok dan kondisi pasar sebaiknya dialokasikan sebesar Rp. 500.000 saja. Selain itu, sebaiknya menyetok sesuai kebutuhan karena masa simpan telur yang cukup singkat.
Susu
Alokasikan Rp. 1.000.000 untuk susu karena susu memiliki banyak variasi kualitas serta rasanya. Sedang susu yang paling banyak dicari adalah produk dengan kemasan sachet atau kalengan.
Garam
Untuk garam, cukup dialokasikan dana sebesar Rp. 20.000 saja karena harganya cukup terjangkau dan tidak perlu menyetok dalam jumlah besar.
Mie instan
Alokasikan modal sebesar Rp 1.000.000 untuk mie instan sejumlah 10 dus (400 pcs). Hal ini karena mie instan merupakan salah satu bahan pokok yang banyak dicari di warung sembako selain beras. Selain, itu mie instan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Minuman
Produk yang banyak dicari adalah air mineral, minuman soda dan minuman rasa. Oleh karena itu dapat mengalokasikan modal sebesar Rp 500.000.
Jajanan dan cemilan
Aneka jajan dan cemilan dapat ditambahkan sebagai bahan tambahan. Jajanan ini dapat berupa permen, cokelat, wafer atau biskuit. Untuk modalnya dapat dialokasikan sebesar Rp 1.000.000.
Setidaknya membutuhkan Rp 20.000.000 untuk modal usaha sembako rumahan. Jumlah ini bukanlah nominal baku dan dapat berubah tergantung dari kebutuhan dan banyaknya barang yang hendak dijual.
Tips Membuka Usaha Sembako
- Merencanakan bisnis dengan matang. Hal ini sangat penting dilakukan agar tidak mengalami gulung tikar.
- Melakukan riset pasar yang sangat berguna untuk mengetahui informasi akurat mengenai calon pembeli dan apa yang sedang mereka butuhkan. Hasil riset pasar nantinya akan berguna untuk menyusun strategi pemasaran yang efektif.
- Memperkirakan modal dengan tepat. Modal yang diperlukan tidaklah terlalu besar, namun harus dengan perhitungan yang tepat.
- Mencari lokasi strategis untuk membuka warung sembako. Tempat yang akan digunakan dipastikan dekat dengan pemukiman warga yang padat penduduk. Hal ini dinilai akan lebih efektif untuk dijadikan tempat membuka warung sembako.
- Mencari supplier yang tepat untuk melengkapi barang di toko dengan kualitas sembako bagus, harga murah dan terpercaya. Hal ini bertujuan agar bisa mendapatkan keuntungan yang besar serta kepercayaan pelanggan.
- Mengelola keuangan dengan baik yang akan berguna untuk memudahkan dalam memonitoring pemasukan dan pengeluaran yang terjadi. Pengelolaan yang lebih praktis dapat dilakukan menggunakan software berbasis akuntansi.
Setelah mengetahui rincian modal usaha sembako beserta hal-hal yang harus diperhatikan untuk memulai usahanya, jangan lupa melakukan perencanaan agar usaha yang hendak dijalankan sukses dan mendapat keuntungan.