7 Perbedaan Asuransi Jiwa dan Unit Link, Wajib Tahu!

Salah satu jenis produk keuangan non-bank yang sering ditawarkan pada masyarakat adalah asuransi jiwa. Namun, produk asuransi jiwa ternyata terdiri dari dua jenis, yaitu asuransi jiwa murni atau tradisional dan asuransi unit link yang berkaitan dengan investasi. Lalu, apa perbedaan asuransi jiwa dan unit link?

Meskipun keduanya sama-sama merupakan asuransi jiwa, namun ada sejumlah perbedaan yang mendasar antara asuransi jiwa tradisional dan asuransi jiwa unit link. 

Kednyanya tentu memiliki kelebihan masing-masing. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja perbedaan di antara kedua jenis asuransi jiwa tersebut sebelum membelinya.

1. Nilai Tunai

Nilai-Tunai

Salah satu perbedaan yang paling mencolok dari asuransi jiwa dan unit link adalah nilai tunai. Cash value atau nilai tunau merupakan manfaat tunai yang tersedia untuk nasabah serta bisa dicairkan atau dibayarkan selama masa asuransi. Jika dilihat dari ada atau tidaknya nilai tunai, asuransi dibagi menjadi dua macam, yaitu:

Tanpa Nilai Tunai

Asuransi jiwa tradisional menyediakan proteksi tanpa nilai tunai. Jenis asuransi ini memberikan perlindungan terbatas dengan jangka waktu tertentu. Biasanya, masa asuransi tersebut tidak sampai tertanggung mencapai usia 99 tahun. 

Asuransi jiwa tradisional berjangka atau term-life ini sangat cocok untuk mereka yang ingin mendapatkan proteksi jiwa dengan masa asuransi yang singkat. Tujuannya adalah agar bisa terlindungi dari terjadinya risiko finansial yang disebabkan oleh pencari nafkah dalam keluarga meninggal dunia atau tiada.

Dengan Nilai Tunai

Asuransi jiwa unit link menyediakan asuransi jiwa yang sekaligus menawarkan manfaat asuransi serta nilai investasi. Nilai tunai pada asuransi jiwa unit link ini berupa potensi nilai investasi yang berjalan dalam jangka panjang.

Meski memberikan nilai investasi, namun potensi nilai investasi tersebut tidak dijamin oleh perusahaan. Maka dari itu, sebaiknya hal ini ditujukan untuk kebutuhan finansial jangka panjang saja. Sebab, bagaimana pun juga fungsi utama dari asuransi jiwa unit link adalah memberikan perlindungan terhadap risiko hilangnya nilai ekonomi.

2. Jumlah Premi

Jumlah-Premi

Perbedaan lain dari asuransi jiwa dan unit link adalah bisa dilihat dari jumlah premi yang dibayar. Pada asuransi jiwa tradisional, jumlah premi yang harus dibayarkan oleh nasabah cenderung lebih rendah. Sebab, produk ini umumnya hanya menyediakan perlindungan berupa nilai uang pertanggungan jiwa tanpa disertai dengan nilai tunau.

Berbeda dengan asuransi jiwa tradisional, asuransi jiwa unit link umumnya menetapkan jumlah premi yang lebih tinggi. Mengapa? Tentu saja karena asuransi ini tidak hanya menyediakan uang pertanggungan saja. 

Asuransi unit link juga mengandung nilai tunai, baik berupa manfaat investasi maupun manfaat pembayaran tunai yang terjadwal. Selain itu, asuransi unit link juga memiliki sifat yang tetap selama masa asuransi. Meski bersifat tetap, namun peningkatan premi juga bisa terjadi.

Peningkatan nilai premi tersebut dapat terjadi jika ada nasabah yang menaikkan nilai manfaat asuransi. Peningkatan nilai manfaat asuransi tersebut akan menyebabkan biaya asuransi yang dibebankan juga meningkat. Maka dari itu, diperlukan kenaikan jumlah premi untuk kasus tersebut.

3. Nilai Perlindungan

Nilai-Perlindungan

Bicara soal nilai perlindungan, asuransi jiwa unit disebut memiliki nilai perlindungan karena terdapat pilihan ‘pertanggungan tambahan’ untuk para nasabah. Sementara itu, ‘pertanggungan tambahan’ tersebut tidak ditemukan pada asuransi jiwa tradisional.

Saat memiliki asuransi unit link, maka nasabah bisa melengkapi kebutuhan perlindungan yang komprehensif. Pertanggungan tambahan kesehatan ataupun non kesehatan tersebut akan diperoleh di luar manfaat asuransi dasar yang diberikan oleh asuransi jiwa unit link.

Beberapa pilihan pertanggungan tambahan tersebut antara lain pertanggungan tambahan untuk penyakit ritis, biaya penggantian perawatan di rumah sakit hingga mengalami cacat tetap, serta berbagai pilihan pertanggungan tambahan lain yang sesuai dengan kebutuhan nilai perlindungan jangka panjang.

4. Masa Asuransi

Masa-Asuransi

Asuransi jiwa dan unit link juga memiliki perbedaan dalam hal masa asuransi. Umumnya, asuransi jiwa murni memberikan perlindungan kepada para nasabah selama masa asuransi dimana tidak sampai tertanggung mencapai usia 99 tahun. Namun, hal ini justru berbeda pada asuransi jiwa unit link.

Pada asuransi jiwa unit link, masa asuransi yang diberikan kepada nasabah adalah seumur hidup. Ada pula asuransi jiwa unit link yang memberikan masa asuransi hingga tertanggung mencapai usia 100 tahun. Dengan kata lain, masa asuransi pada unit link lebih lama dibandingkan dengan asuransi jiwa tradisional.

5. Cuti Premi

Cuti-Premi Perbedaan Asuransi Jiwa dan Unit Link

Perlu diketahui bahwa asuransi jiwa tradisional tidak menggunakan istilah cuti premi. Nah, yang dimaksud dengan cuti premi itu sendiri adalah periode dimana nasabah tidak perlu membayar atau menyetor premi tanpa menyebabkan polis lapsed atau berakhir.

Berbeda dengan asuransi jiwa unit link, asuransi ini justru menawarkan fasilitas cuti premi untuk seluruh nasabah. Fasilitas cuti premi yang tersedia pada asuransi unit link tersebut diberikan apabila nasabah mengalami kebutuhan yang mendesak. 

6. Masa Pembayaran Premi

Masa-Pembayaran-Premi Perbedaan Asuransi Jiwa dan Unit Link

Beberapa produk asuransi jiwa tradisional menawarkan sejumlah penawaran masa pembayaran yang lebih singkat. Sementara itu, asuransi unit link menawarkan masa pembayaran yang lebih lama, yaitu selama masa asuransi berlangsung.

Meski begitu, kedua jenis asuransi jiwa tersebut dapat memberikan status polis tidak aktif kepada nasabah yang tidak disiplin dalam menyetorkan premi selama masa pembayaran.

Maka dari itu, nasabah harus memperhatikan alokasi dana yang cukup atau memiliki dana darurat agar bisa membayar premi meskipun mereka berhenti mendapatkan penghasilan sekalipun.

Untuk asuransi jiwa unit link, biasanya juga menawarkan beberapa pilihan frekuensi pembayaran premi. Mulai dari bulanan, kuartal, semester, hingga tahunan. Sistem pembayaran premi tersebut juga ditemukan pada beberapa produk asuransi jiwa tradisional tertentu.

7. Manfaat

Manfaat Perbedaan Asuransi Jiwa dan Unit Link

Perbedaan asuransi jiwa dan unit link yang paling mendasar terletak pada manfaat dari asuransi itu sendiri. Asuransi jiwa tradisional menawarkan manfaat berupa proteksi atau perlindungan.

Maka dari itu, asuransi jiwa tradisional sering juga disebut sebagai asuransi jiwa murni karena tidak memberikan manfaat lain.

Sebagai produk pengalihan risiko, asuransi jiwa tradisional tersebut akan menanggung risiko yang dihadapi oleh seluruh nasabah. Contohnya adalah risiko kematian.

Jika nasabah meninggal dunia, maka perusahaan asuransi yang menanggungnya akan memberikan pertanggungan berupa uang kepada penerima manfaat.

Berbeda dengan asuransi jiwa murni, asuransi jiwa unit link menawarkan beberapa manfaat lain di luar manfaat proteksi atau perlindungan.

Manfaat lain tersebut adalah berupa investasi yang berguna di masa depan. Dengan kata lain, nasabah tidak hanya membeli asuransi jiwa saja, namun juga investasi.

Dengan adanya manfaat investasi, maka nasabah akan mendapatkan hasil investasi tersebut. Hasil investasi tersebut akan diterima oleh nasabah setelah jangka waktu tertentu. Meski begitu, investasi tersebut juga berisiko mengalami kerugian.

Dengan kata lain, keuntungan dari investasi hanya merupakan potensi yang bisa didapatkan oleh nasabah dan bukan sesuatu yang pasti.Itulah asuransi jiwa dan unit link yang perlu Anda ketahui.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka terlihat jelas bahwa keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Meski begitu, baik asuransi jiwa murni maupun asuransi unit link keduanya sama-sama memiliki kelebihan yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan.

Leave a Comment