5 Dampak Krisis Ekonomi 1998 Terhadap Perekonomian Indonesia & Upayanya

Krisis ekonomi jadi salah satu peristiwa yang paling banyak di antisipasi oleh berbagai negara di dunia. Tidak terkecuali Indonesia yang ternyata pernah mengalaminya pada tahun 90an. Dampak krisis ekonomi 1998 terhadap perekonomian Indonesia kala itu cukup serius.

Krisis ekonomi sendiri bisa terjadi karena berbagai faktor bahkan bisa terjadi secara tiba-tiba. Untuk mengatasi dampaknya, biasanya pemerintah menggunakan kebijakan bertujuan untuk dapat memulihkan perekonomian negaranya secara berkala.

Pengertian Krisis Ekonomi

Pengertian-Krisis-Ekonomi

Krisis ekonomi bisa terjadi di berbagai negara sekalipun negara paling maju di dunia. Karenanya setiap negara punya caranya sendiri untuk menjauhi kemungkinan peristiwa ini apalagi kemungkinan krisis ekonomi secara berulang.

Krisis ekonomi adalah peristiwa penurunan nilai ekonomi luas dan signifikan di suatu negara. Umumnya penurunan nilai mata uang, naiknya harga surat berharga seperti saham, hingga inflasi yang cukup tinggi.

Arafat (2009) menyatakan krisis ekonomi menyebabkan penurunan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Sementara krisis ekonomi yang terjadi di seluruh dunia dapat menyebabkan tidak terkendalinya sistem pasar global.

Inflasi jadi salah satu dampak terbesar dari krisis ekonomi. Sedikitnya ada 4 penggolongan inflasi diantaranya <10% per tahun (ringan), 10-30% per tahun (menengah), 30-100% per tahun (berat), >100% per tahun (hiperinflasi).

Hal yang paling ditakuti dari krisis ekonomi tentulah dampaknya. Bangsa Indonesia sendiri punya sejarah cukup kelam terkait peristiwa krisis ekonomi. Paling parah krisis ekonomi terjadi pada tahun 1998.

Dampak krisis ekonomi 1998 terhadap perekonomian Indonesia kala itu cukup membuat repot aparat pemerintah. Tidak hanya sektor ekonomi ada banyak sektor lain yang ikut menelan dampak buruknya.

Kala itu krisis ekonomi menyebabkan hampir 50% dari penduduk Indonesia mengalami pengangguran bahkan jatuh miskin. Karena peristiwa inilah pemerintah berusaha keras untuk mencegah kemungkinan krisis ekonomi terjadi kembali.

Faktor Penyebab Krisis Ekonomi Termasuk Krisis 1998

Di samping dampaknya, ada banyak faktor penyebab yang paling mendorong potensi terjadinya krisis ekonomi termasuk krisis ekonomi Indonesia tahun 1998. Bisa saling muncul bergantian atau bahkan muncul bersamaan, berikut faktor penyebab yang paling berpotensi.

1. Inflasi yang Tinggi dan Berkelanjutan

Inflasi-yang-Tinggi-dan-Berkelanjutan

Inflasi sebenarnya cukup lumrah terjadi di semua negara dunia. Termasuk Indonesia yang notabenenya merupakan negara berkembang dengan nilai tukar mata uang yang cukup labil. Namun apa jadinya bila nilai inflasi selalu tinggi dan berkelanjutan?

Baca juga : Cara Mencegah Inflasi Melalui 2 Kebijakan Pemerintah

Dampaknya tentu akan terjadi krisis keuangan atau krisis moneter. Krisis ini akan segera ditetapkan bila inflasi menempati nilai lebih dari 10% per tahunnya. Berbagai kekacauan ekonomi juga akan mengikuti setelahnya.

2. Utang Negara yang Melampaui Kemampuan Bayar

Utang-Negara-yang-Melampaui-Kemampuan-Bayar

Selanjutnya utang negara yang melampaui kemampuan bayar juga berpotensi menyebabkan krisis ekonomi. Ada banyak sektor pembangunan negara, apalagi umumnya di negara berkembang, yang tidak bisa  dibiayai langsung oleh pendapatan negara.

Untuk mengejar target pembangunan atau target kas tertentu biasanya negara meminjam sejumlah uang ke bank dunia. Namun utang yang terus menerus dan melampaui kemampuan bayar akhirnya akan meningkatkan potensi krisis ekonomi dengan dampak yang cukup serius.

3. Sistem Devisa Bebas tanpa Pengawasan yang Baik

Sistem-Devisa-Bebas-tanpa-Pengawasan-yang-Baik

Pada tahun 1998 contohnya, Indonesia membuka sistem devisa bebas namun tanpa pengawasan badan yang profesional dan fungsional. Karenanya dampak krisis ekonomi 1998 terhadap perekonomian Indonesia kala itu cukup parah.

Masyarakat berbondong membuka rekening jenis valas untuk keperluan dalam dan luar negeri. Perusahaan juga akhirnya tidak bisa membayar bunga utang yang jatuh tempo. Sistem ini jadi pendorong nilai rupiah yang terus konvertibel dan akhirnya nilai tukar rupiah turun cukup jauh.

4. Memburuknya Laju Perkembangan Ekonomi Negara

Memburuknya-Laju-Perkembangan-Ekonomi-Negara

Faktor internal lain yang mempengaruhi terjadinya krisis ekonomi adalah memburuknya laju perkembangan ekonomi negara. Tentu saja sektor ekonomi harus berkembang pada titik tertentu agar menyamai sistem ekonomi dunia.

Terpuruknya sistem ekonomi negara yang tidak bisa diselaraskan dengan sistem perekonomian dunia menyebabkan melemahnya nilai mata uang suatu negara. Buruknya ada banyak hal lain yang langsung berpengaruh pada timbulnya laju krisis ekonomi.

5. Krisis Ekonomi Dunia

Krisis-Ekonomi-Dunia

Tidak hanya faktor internal, ada juga faktor eksternal yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi laju angka krisis ekonomi. Krisis ekonomi dunia yang mungkin terjadi di belahan benua tertentu saja akan berdampak pada negara lainnya.

Contohnya bila Indonesia bekerja sama dengan Iceland untuk urusan ekspor impor, sedangkan Iceland sedang mengalami krisis maka sedikit banyak dampaknya akan terasa pada perekonomian Indonesia. Apalagi bila Indonesia tengah amat bergantung pada negara tersebut.

Dampak Krisis Ekonomi 1998 Terhadap Perekonomian Indonesia

Dampak-Krisis-Ekonomi-1998-Terhadap-Perekonomian-Indonesia

Khususnya pada saat krisis ekonomi atau krisis moneter tahun 1998, Indonesia mengalami keterpurukan yang amat sangat buruk. Ada banyak dampak krisis yang begitu membuat aparatur sipil hingga masyarakat kebingungan. Berikut 5 dampak utama krisis ekonomi tahun 1998.

1. Angka Pengangguran Tinggi

Dampak buruk pertama yang amat dirasakan yakni angka pengangguran yang sangat tinggi. Kebanyakan perusahaan tidak bisa memberikan gaji pada para pekerjanya karena tidak punya dana yang cukup.

Akhirnya untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan dini perusahaan banyak memangkas atau PHK pekerjanya hingga pengangguran mencapai angka 50%.

2. Negara Kesulitan Memenuhi Anggaran Kebutuhan

Kesulitan memenuhi anggaran kebutuhan negara juga masuk dampak krisis ekonomi 1998 terhadap perekonomian Indonesia. Dimana karena negara tidak memiliki kas atau cadangan barang untuk melakukan ekspor impor maupun pemasukan internal.

3. Kemiskinan Merajalela

Dampak paling serius akan tingkat kemiskinan juga cukup tinggi. Kemiskinan yang merajalela cukup membuat banyak pihak kewalahan untuk mengatasinya. Bahkan orang kaya sekalipun bisa jatuh miskin karena nilai asetnya anjlok jatuh.

4. Tingkat Kriminalitas Tinggi

Selanjutnya dampak panjang dari kemiskinan adalah tingkat kriminalitas yang tinggi. Beragam upaya untuk mendapatkan uang di kala lapangan kerja minim adalah dengan menjadi kriminalitas. Tidak jarang kriminal melakukan hal bahaya yang cukup mengancam.

5. Nilai Tukar Rupiah Melonjak

Terakhir, nilai tukar rupiah yang cukup melonjak. Nilai uang tentu akan sangat berpengaruh pada aset yang dimiliki seseorang. Sementara nilai tukar rupiah yang anjlok membuat kemiskinan semakin parah. Hingga akhirnya pemerintah memberlakukan berbagai upaya penyelamatan nilai mata uang.

Upaya Penanggulangan Krisis Ekonomi

Upaya-Penanggulangan-Krisis-Ekonomi

Pada tahun 1998 nilai inflasi berada pada angka 12.76% sehingga dapat dikategorikan sebagai inflasi yang cukup mengancam. Sedikitnya ada dua kebijakan utama yang diberlakukan untuk menolong sektor ekonomi saat terjadi krisis, diantaranya:

1. Kebijakan Moneter

Kebijakan ini berhubungan erat dengan sistem keuangan negara. Tentu saja otoritas tertentu yang membentuk dan memberlakukannya. Kebijakan tersebut mencakup:

  1. Penentuan batas minimal persediaan kas lembaga perbankan lain oleh Bank Indonesia (bank sentral)
  2. Kebijakan Diskonto dengan menaikkan jumlah suku bunga penyimpanan.
  3. Operasi Pasar Terbuka yaitu penjualan surat berharga negara pada publik.

2. Kebijakan Fiskal

Berdampak pada pengeluaran pemerintah hingga mempengaruhi nominal mata uang, kebijakan fiskal mencakup:

  1. Menghemat pengeluaran pemerintah
  2. Menaikkan tarif pajak

Dampak krisis ekonomi 1998 terhadap perekonomian Indonesia cukuplah parah. Sementara berbagai upaya terus dilakukan untuk menanggulangi dampaknya. Hingga kini berbagai kebijakan terus dilakukan dan diperbaharui untuk menjauhi potensi terjadinya kembali krisis ekonomi serupa.

Leave a Comment