5 Perbedaan Paid Promote dan Endorse, Jangan Keliru Lagi Ya!

Ada dua kata yang sangat umum di media sosial, yakni paid promote dan endorse. Kedua kata tersebut sangat erat kaitannya dengan penjualan produk.

Diketahui bahwa kedua kata itu biasa dimanfaatkan untuk mendongkrak penjualan, namun apa sih perbedaan paid promote dan endorse itu?

Jika dilihat secara sekilas, antara paid promote dengan endorse tampak sama. Sebab, keduanya sama-sama memakai key opinion leader atau KOL atau influencer untuk mempromosikan produknya.

Namun, jika diteliti lebih lanjut, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar sebagai berikut.

Perbedaan Paid Promote dan Endorse dalam Bisnis Online

1. Dari Segi Pengertiannya

Perbedaan paid promote dan endorse

Dari segi pengertiannya saja, paid promote dan endorse sudah berbeda. Paid promote jika diartikan secara sederhana dalam bahasa Indonesia, maka maknanya adalah promosi berbayar

Lebih lengkapnya, paid promote adalah merupakan promosi yang berbayar dengan memanfaatkan media, selebriti atau influencer untuk  mengkampanyekan atau menyampaikan informasi seputar brand tertentu berdasarkan pada materi yang telah diberikan. 

Sementara untuk endorse, ini merupakan bentuk iklan yang memakai jasa selebritis atau tokoh terkenal yang telah mendapatkan rasa hormat, kepercayaan, pengakuan atau kesadaran yang tinggi di antara orang-orang lainnya. 

Dari pengertian tersebut, bisa diketahui bahwa paid promote dan endorse bisa sama-sama menggunakan jasa public figure.

Akan tetapi, pada teknik paid promote, pemilik brand atau produk akan memberikan materi promosi.

Sementara pada teknik endorse, si pemilik brand atau produk akan memberikan produknya supaya dipromosikan langsung oleh endorser.

Biasanya endorser akan menyampaikan testimoni serta review yang positif seputar produk yang diendorse tadi. 

2. Dari Segi Mekanisme Promosi

Perbedaan paid promote dan endorse

Perbedaan paid promote dan endorse lainnya juga terletak pada mekanisme promosinya.

Sejatinya, baik paid promote ataupun endorse memiliki tujuan yang sama, yakni untuk mempromosikan suatu brand atau produk, akan tetapi mekanisme keduanya berbeda. 

Perbedaan ini dapat disimak dalam akun-akun public figure atau influencer yang menerima jasa paid promote serta endorse ini.

Sebagai gambaran, pada paid promote, public figure yang bersangkutan akan mengunggah foto, gambar serta caption yang sudah disediakan pemilik brand atau produk. 

Umumnya seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, si pemilik brand atau produk ini akan mengirimkan materi serta membayar tarif dalam jumlah yang sudah disepakati.

Jadi dalam hal ini, pemilik brand atau produk tidak perlu mengirim produk untuk direview oleh public figure tersebut.

Sementara pada sistem endorse, si pemilik brand atau produk diharuskan mengirimkan produk buatannya untuk digunakan serta direview secara jujur oleh endorser.

Karena itu, dengan sistem ini si endorserlah yang harus membuat materi atau konten dengan menampilkan produk yang dimaksud.

Jadi bukan pemilik brand yang harus membuat materi seperti di sistem paid promote. Untuk sistem pembayaran endorse biasanya berupa barter produk.

3. Dari Segi Harga

Dari-Segi-Harga

Perbedaan paid promote dan endorse dari segi harga bahkan cukup signifikan. Soal harga ini, maka kembali melihat ke penjelasan yang sebelumnya mengenai sistem pembayaran.

Pada paid promote, harga jasa ini telah ditentukan dan akan dibayar sesuai kesepakatan. 

Dengan harga tersebut, pengiklan tidak mempunyai kewajiban apapun selain menyerahkan materi iklan seperti caption, video dan juga gambar. Sementara untuk endorse, pemilik produk bisa membayar jasa dengan cara barter produk.

Jadi dalam hal ini nanti pemilik produk akan mengirimkan produk buatannya.

Nantinya produk tersebut akan direview sesuai dengan nilai barang yang sudah disepakati. Contoh, tarif untuk endorse setiap posting adalah Rp 1.000.000.

Berdasarkan tarif tersebut, maka pemilik produk harus mengirimkan produk buatannya kepada si endorser yang nilainya sama dengan angka Rp 1.000.000 tersebut.

Atau bisa juga kombinasi dari produk serta uang tunai. Intinya, sesuai dengan kesepakatan. 

Harga endorse wajar kalau lebih mahal dari harga paid promote. Sebab, endorser harus membuat kontennya sendiri, bukannya langsung posting materi seperti pada paid promote.

4. Dari Segi Media Iklan yang Digunakan

Perbedaan paid promote dan endorse

Paid promote dan endorse sebenarnya sama-sama menggunakan media sosial sebagai media untuk beriklan. Akan tetapi, segmen paid promote dan endorse itu berbeda.

Untuk paid promote, ada kecenderungan memakai akun publik yang angka followersnya tinggi.

Contoh dalam hal ini adalah indozone, katalog diskon, dagelan dan lain sebagainya. Sementara pada sistem endorse, umumnya memang memakai akun pribadi si influencer.

Penyebabnya adalah endorser sebagai pemilik akun akan menyampaikan review serta informasi produk secara langsung.

Ini pula yang menjadi alasan kenapa pemilihan endorser itu seharusnya tokoh yang personal brandingnya kuat.

Sebut saja diantaranya artis, content creator, tokoh publik dan lain sebagainya. 

5. Dari Segi Tingkat Keberhasilannya

Dari-Segi-Tingkat-Keberhasilannya

Perbedaan paid promote dan endorse yang lainnya terletak pada tingkat keberhasilannya. Pada dasarnya, baik paid promote maupun endorse sama-sama memiliki peluang usaha yang besar untuk berhasil.

Hanya saja dalam hal ini dipengaruhi oleh ketepatan pemilik produk dalam memilih influencer.

Walaupun suatu akun mempunyai followers yang cukup tinggi namun apabila followers tersebut tidak sesuai dengan target pasar, besar kemungkinan paid promote dan juga endorse tidak akan memberikan hasil yang maksimal. 

Meskipun demikian, tetap ada perbedaan tingkat keberhasilan antara kedua metode tersebut. Pada metode paid promote, produk yang diiklankan hanya mengandalkan materi dari si pengiklan atau pemilik produk.

Sementara pada metode endorse, endorser sebagai pemilik akun lebih banyak terlibat.

Endorser di sini akan memperkenalkan, mereview dan mempromosikan produk sedemikian rupa sehingga tampak lebih menarik.

Bahkan tidak jarang endorser juga menyertakan testimoni serta contoh penggunaan yang membuat produk jadi lebih meyakinkan. 

Hal ini membuat endorse diketahui memiliki tingkat keberhasilan yang lebih efektif. Walaupun demikian, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, paid promote juga bukan sistem yang tidak efektif ya.

Bahkan paid promote ini bisa menjadi solusi bagi pemilik produk yang dana untuk promosinya terbatas. 

Biasanya pula, paid promote hanya dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi yang sifatnya sementara. Misalnya informasi diskon, promo dan sebagainya.

Sebaiknya Pilih Paid Promote dan Endorse untuk Promosi?

perbedaan-paid-promote-dan-endorse

Mengenai pertanyaan ini, maka harus dikembalikan lagi pada tujuan yang ingin dicapai oleh Anda selaku pemilik produk. Pemilihannya juga harus melihat kondisi serta kemampuan dana.

Intinya, paid promote cocok untuk Anda yang masih pemula dan akan mencoba memakai jasa influencer.

Harganya lebih murah namun Anda dapat mengukur efektivitasnya. Paid promote bisa dipilih jika memang ingin menyebarkan informasi promosi dalam waktu yang relatif singkat atau sementara dengan dana terbatas.

Namun, kalau Anda ingin penjualan yang lebih pesat dan membuat citra produk jadi lebih wah, bisa pilih jasa endorse.

Karena influencer yang menjadi endorse produk akan mampu menyihir orang lain sehingga mereka jadi terinspirasi dan ikut menggunakannya juga.

Perbedaan paid promote dan endorse sangat penting diketahui supaya pemilik brand, bisnis atau produk tidak salah menetapkan strategi untuk mendongkrak penjualan dengan cepat.

Masing-masing metode punya kelebihan dan kekurangan tersendiri, jadi pikirkan dengan baik ya mau menggunakan yang mana. 

Leave a Comment