9 Poin Penting Saat Planning Setelah Menikah

Panduan-Planning-Setelah-Menikah-Yang-Harus-Dipahami

Dalam sebuah pernikahan, pasti akan ada hal-hal yang harus dibahas dengan pasangan. Hal-hal ini bisa berkaitan dengan planning masa depan. Meskipun mungkin belum menikah, planning setelah menikah ini penting untuk dipahami dan nantinya dilakukan. 

Pasalnya banyak sekali pasangan muda yang gagal berumah tangga hanya karena tidak bisa membangun planning yang baik setelah resmi menikah. Dalam menyusun planning pun sepasang suami istri harus saling mengerti dan memberi pengertian terhadap keputusan paling bijak. 

Beberapa Poin Planning Setelah Menikah

Kehidupan pernikahan memang tidak mudah. Menyatukan dua pemikiran yang mungkin berbeda juga tentu cukup sulit. Meski begitu, harus ada penyusunan planning pasca nikah yang dipahami dan dilaksanakan dengan baik. Untuk itu, berikut di bawah ini beberapa poin planning setelah menikah:

1. Rumah atau Tempat Tinggal

Rumah-atau-Tempat-Tinggal

Hal paling utama yang penting untuk dipikirkan setelah menikah adalah terkait tempat tinggal. Pasangan baru menikah memang bisa tinggal di rumah mertua atau kontrak bahkan kos. Namun apakah hal itu akan membuat pasangan merasa nyaman? Tentu tidak nyaman bukan? 

Apalagi jika tinggal di rumah mertua yang punya sifat berkebalikan dengan menantu, tentu hal tersebut akan membuat menantu jadi tidak betah ada di rumah. Untuk itu pembicaraan terkait planning tempat tinggal sangatlah penting untuk dibahas. 

Memiliki rumah sendiri akan membuat hati jadi merasa lebih tenang karena pengeluaran biaya rumah bisa dipersiapkan dari awal. Anda dan pasangan pun tidak perlu berpikir jenuh untuk membayar uang bulanan pada tempat tinggal kos atau kontrak. 

2. Finansial

Finansial

Selain tempat tinggal, pengaturan finansial keluarga juga sangat penting untuk direncanakan setelah menikah. Sebelum menikah, mungkin kebutuhan yang harus dipenuhi hanya sedikit karena untuk satu orang saja. 

Tentu saja hal ini berbeda dengan kehidupan pasca menikah. Finansialnya pasti akan bertambah rumit. Hal ini karena setiap pasangan suami istri harus memikirkan pemenuhan kebutuhan untuk dua orang atau lebih jika sudah ada anak. 

Kebutuhan setelah menikah juga pasti berbeda dengan kebutuhan diri sendiri sebelum menikah. Dalam hal ini sudah ada tempat tinggal yang harus dibayar tiap bulannya. 

Terkait finansial ini, sangat penting juga untuk membicarakan siapa yang harus memegang kendali uang rumah tangga. Siapapun yang akan memegang kendali, harus ada kebijakan dan keputusan bersama untuk setiap pengeluaran yang dikeluarkan. 

Sebelum menentukan planning finansial, pastikan sudah memahami gaji suami dan cara membagi-bagikan ini. 

3. Keturunan

Keturunan Planning Setelah Menikah

Salah satu tujuan menikah bagi sebagian besar orang adalah untuk menghasilkan keturunan. Namun sebagian orang berpikir tidak ingin punya anak saat menikah. Bagi orang yang ingin punya keturunan, sangat penting merencanakan hal ini. 

Pastikan sebelum punya anak, sudah ada perencanaan masa depan untuk anak, seperti contohnya merencanakan biaya sekolah kedepannya. Namun jangan terlalu berambisi untuk memenuhi kebutuhan masa depan anak sebelum lahir. 

Hal tersebut karena setiap anak sudah punya jatah rezeki masing-masing. Meski begitu, tentukan dengan tepat berapa anak yang diinginkan bersama pasangan. Sebaiknya jangan terlalu memaksakan memiliki anak banyak jika perencanaan ekonomi belum matang. 

4. Pengurusan Dokumen

Pengurusan-Dokumen

Planning setelah menikah selanjutnya adalah mengurus dokumen. Mengurus dokumen ini juga terbilang sangat penting untuk direncanakan. Ada banyak dokumen rumah tangga yang harus diurus, contohnya seperti status dalam KTP. 

Selain itu, dokumen terkait kartu keluarga, surat tanggungan, akta kelahiran anak, dan masih banyak lagi dokumen tambahan lainnya. Untuk menjaga agar tidak membuat dokumen berulang kali, simpan dengan baik dokumen baru yang sudah dibuat. 

5. Kendaraan Keluarga

Kendaraan-Keluarga Planning Setelah Menikah

Saat menikah, mungkin salah satu dari pasangan sudah punya kendaraan pribadi berupa motor atau mobil. Atau bahkan masing-masing pasangan sudah punya motor pribadi. Sementara untuk yang baru menikah mungkin dua kendaraan sudah cukup. 

Namun kedepannya tetap harus dipikirkan terkait kendaraan tambahan untuk semua anggota keluarga. Apalagi jika punya anak lebih dari satu, tentu nantinya akan butuh kendaraan tambahan. 

Hal ini harus diatur dengan bijak agar nantinya semua anggota keluarga dimudahkan saat ingin pergi kemana saja. 

Jika memang butuh sebuah mobil, tak perlu membeli mobil yang terlalu mewah. Cukup membeli mobil yang masih layak untuk dipakai dan cukup untuk semua anggota keluarga. 

6. Asuransi

Asuransi

Sebenarnya mengurus asuransi ini tidak wajib. Namun sebagian besar orang berpikir bahwa asuransi ini penting untuk menunjang masa depan yang belum diketahui pastinya oleh yang menggunakan. 

Ada banyak sekali jenis asuransi, mulai dari pendidikan, kesehatan, dan masih banyak lagi. Biasanya orang cenderung akan mengurus asuransi kesehatan terlebih dulu. Baru setelah itu akan mengurus asuransi jenis lainnya seperti pendidikan anak dan lain-lain. 

Rundingkan terlebih dulu dengan pasangan terkait asuransi yang akan digunakan. Hal ini karena ada kaitannya dengan pembayaran asuransi yang harus dibayarkan tiap bulannya dan klaim yang akan didapatkan. 

7. Investasi dan Tabungan

Investasi-dan-Tabungan Planning Setelah Menikah

Sebenarnya investasi dan tabungan ini hampir sama dengan finansial. Namun mengurus finansial dengan tabungan masa depan sebaiknya dibedakan. Investasi dan tabungan akan punya peran yang penting untuk masa depan pasangan dan anak-anak nantinya. 

Saat ini ada banyak sekali jenis investasi yang bisa digunakan. Investasi dan tabungan sebenarnya adalah dua hal yang berbeda. Namun Anda bisa aplikasikan keduanya untuk mempersiapkan kehidupan keluarga di masa depan. 

Pilih investasi yang paling sesuai dengan kemampuan Anda. Kemudian usahakan untuk tetap mengisi tabungan keluarga untuk persiapan kebutuhan bulanan. 

8. Pekerjaan

Pekerjaan

Sebelum menikah, mungkin masing-masing pasangan sudah punya pekerjaan masing-masing. Namun ada beberapa hal yang mungkin akan sangat mempengaruhi pekerjaan setelah menikah. Seperti misalnya tempat tinggal rumah tangga saat ini jauh dari domisili tempat kerja. 

Tentunya hal ini harus dipikirkan dengan baik bagaimana jalan keluarnya. Maka sangat penting mengurus planning setelah menikah terkait pekerjaan ini.  Jika memang pekerjaan lama tidak bisa ditinggalkan, maka pilih tempat tinggal yang dekat dan dapat dijangkau dari tempat kerja. 

Namun jika memungkinkan untuk pindah kerja, pastikan dulu untuk diterima di tempat kerja baru, sebelum pindah tempat tinggal baru. Selain itu pikirkan juga apakah nantinya istri perlu ikut bekerja atau tidak. 

Selama belum punya anak, mungkin istri bisa diijinkan untuk melakukan pekerjaan di luar rumah. Penghasilan istri bisa membantu pengeluaran keluarga sementara. Namun jika sudah punya anak, kemungkinan akan sedikit sulit untuk membagi waktu. 

Karenanya harus dipikirkan dengan baik bagaimana agar istri turut bekerja selama punya anak, atau bisa juga istri hanya tinggal di rumah. Jika istri tidak bekerja, maka pastikan suami punya pekerjaan dengan gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 

9. Rencana Masa Tua

Rencana-Masa-Tua

Jangan salah, mengurus rencana masa tua bisa jadi hal yang sangat penting untuk diurus di masa sekarang. Bersama dengan pasangan, bisa sama-sama memikirkan bagaimana nantinya pengeluaran keluarga untuk masa tua. 

Hal tersebut termasuk dimana akan tinggal di masa tua, dan finansial di masa tua yang tidak bergantung pada anak. 

Planning setelah menikah memang ada banyak poin. Kehidupan rumah tangga akan sangat berbeda dengan kehidupan saat masih sendiri. Karenanya perencanaan ini harus dibicarakan dengan serius bersama dengan pasangan.

Leave a Comment