Apa Itu KYC dalam Perbankan? Ini Jawabannya

Apa Itu KYC – Setiap kali membuka rekening atau salah satu aplikasi yang berhubungan dengan tabungan dan keuangan pasti akan dilakukan verifikasi pengguna. Dikenal dengan istilah KYC, hal ini umum ada di bank, apa itu KYC dalam perbankan? Pasti Anda merasa bingung.

Bank, koperasi, aplikasi pengelola keuangan dan masih banyak lagi tentu menggunakan verifikasi data atau dalam istilahnya dikenal dengan KYC (Know Your Customer).

Menjadi hal yang wajib agar menghindari penyalahgunaan data dan bentuk kejahatan lainya. Berikut penjelasan lengkapnya!

Mengenal KYC dalam Keuangan 

Mengenal-KYC-dalam-Keuangan

Apa itu KYC dalam perbankan?  Know Your Customer Principles atau KYC adalah prinsip pada suatu institusi pengelola uang seperti bank yang fungsi untuk mengetahui identitas pengguna atau nasabah. Selain itu, juga untuk memantau segala aktivitas yang berhubungan dengan institusi.

Contohnya saja proses transfer, serta ada beberapa transaksi yang mencurigakan sehingga “Know Your Customer” berguna meminimalisir kegiatan kriminal yang ada.

Tujuan KYC Berdasarkan Landasan Hukum

Tujuan-KYC-Berdasarkan-Landasan-Hukum

Tentu, selain mengelola keuangan dan mengamankannya ada tujuan lain yang lebih spesifik dari pembentukan KCP (Know Your Customer). Tujuan utama dari pembentukan KYC yaitu untuk menghindari pelanggaran nasabah terhadap hukum yang berlaku.

Tujuan dibentuknya KYC (Know Your Customer) yaitu untuk membantu mengamankan keuangan. Seperti salah satu awalan dalam membentuk SID Investor atau Single Identification Number yaitu sebuah integritas kepemilikan.

Tujuan lain yaitu sebagai salah satu pengawasan dan pelindung internal kegiatan, meminimalisir tindak kriminal seperti pencucian uang  Selanjutnya yaitu sebagai sarana transaksi dalam mencairkan uang ke rekening dengan nama sendiri.

Pelanggaran yang bisa dilakukan misalnya saja pencucian uang, penggelapan dana dan pendanaan terorisme. KYC sendiri memiliki hukum yang stabil dalam undang-undang, yakni sebagai berikut:

  1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 yang diubah dan diresmikan sebagai Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (UU Perbankan).
  2. Undang-undang Republik Indonesia No.8 Tahun 2010 yang mengatur tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
  3. Peraturan Bank Indonesia Nomor 3-10-PBI-2001 tentang (Know Your Customer Principles) Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
  4. Keputusan Badan Pengawas Modal dan Pengawas Keuangan (BAPEPAM) Nomor 01/BL 2011/ tentang Pelaksanaan Pedoman dari Implementasi Prinsip KYC bagi Perusahaan Asuransi.

Tolak Ukur Kepuasan Pelanggan

Tolak-Ukur-Kepuasan-Pelanggan

Dengan fungsi yang sudah sangat banyak dan tentu bermanfaat pastinya membuat aplikasi membuat tolak ukur terhadap keberhasilan aplikasi dalam mengolah data dan informasi. Berikut  ini beberapa hal yang mampu menjadi tolak ukur keberhasilan KYC ini, simak ulasannya.

1. Gaya Bahasa

Menarik minat pelanggan maka harus gunakanlah bahasa yang sopan dan baik, Anda bisa sesuaikan dengan tiap daerah. Sampaikan dengan gaya yang simple, singkat, padat dan juga jelas karena jika terlalu berbelit maka penonton lama-lama juga akan bosan.

Selain itu, carilah hal yang menarik seperti pembuatan video promosi dengan narasi yang pas dan sesuai karena termasuk mengiklankan. Pentingnya gaya bahasa karena untuk memasarkan suatu produk dari e-KYC.

2. Aksesibilitas

Hal yang menjadi tolak ukur kepuasan pelanggan adalah aksesibilitas, akses menjadi hal yang utama terutama untuk sebuah perusahaan yang bergerak di bidang online. Aksesibilitas mencakup bagaimana pelanggan mampu dengan mudah mendapatkan produk.

Kecepatan ini mempengaruhi kepuasan pelanggan, jika Anda mempunyai bisnis online maka usahakan untuk fast respon. Beberapa pelanggan akan merasa tidak puas dengan pelayanan yang berjalan dengan lambat. Keterlambatan mampu membuat 76% pelanggan tidak berlangganan lagi.

3. Ringkas

Ringkas yang dimaksud dalam sistem ini adalah perusahaan mampu menambah pelayanan pada pelanggan. Contohnya yaitu mudah dalam mendapatkan produk, proses pembayaran yang mudah serta mudah dalam memesan sebuah produk.

Keringkasan seperti ini yang disukai oleh pelanggan, seperti yang pernah terjadi di Amerika sekitar 40% pelanggan puas dengan pelayanan yang diberikan.

4. Logis

Logis yaitu dimana pelanggan menilai secara langsung apa yang mereka rasakan dan logis terhadap produk yang sudah dibelinya.

Masih banyak lagi hal yang bisa dilakukan agar memperoleh kepuasan pelanggan. Seperti mengunggulkan kualitas produk, serta jangan lupa pelayanan terhadap pelanggan tetap nomor satu.

5. Kualitas Produk

Menjadi deretan hal yang membuat pelanggan puas dengan kinerjanya yaitu karena kualitas produk yang diberikan haruslah yang terbaik. Kualitas produk juga mempengaruhi harga jual yang ditetapkan.

Jangan terpaku dengan harga murah yang memang sesaat menggiurkan, namun hal ini tidak sebanding dengan kualitas yang ditawarkan. Mematok harga yang sedikit diatas tidak ada salahnya selagi kualitas produknya tidak diragukan lagi.

Pelanggan akan sangat senang apabila kualitas produk memang unggul meski harga sedikit naik. Dengan ini pastikan selain harga fokus utama yaitu pada kualitas produk agar pelanggan tidak kecewa membeli produk tersebut.

Apa Itu KYC dalam Perbankan dan Perusahaan Pengguna KYC

Apa-Itu-KYC-dalam-Perbankan-dan-Perusahaan-Pengguna-KYC

KYC menjadi salah satu solusi di masa pandemi, karena dengan ini bisa meminimalisir perjumpaan dengan orang secara tatap muka. Pentingnya KYC, membuat perusahaan dibawah ini disarankan menggunakan e-KYC seperti halnya bank yang sudah memahami apa itu KYC dalam perbankan.

1. Perusahaan Bidang Asuransi

Menjadi salah satu perusahaan yang harus menggunakan e-KYC karena proses administrasinya yang cukup lama dan ribet membuat calon nasabah mengeluhkannya. Penggunaan e-KYC nyatanya mampu membuat pekerjaan menjadi lebih mudah.

Seperti mengatur proses verifikasi data identitas calon nasabah data seperti KTP. Dimasa pandemi dengan pemberlakuan protokol kesehatan membuat cara ini banyak diminati karena nasabah tidak perlu bertatap muka langsung saat melakukan administrasi.

2. Perusahaan Bidang Perbankan

Bank adalah perusahaan yang bergerak pada pengelolaan keuangan sehingga banyak sekali kejahatan yang mungkin bisa terjadi pada perusahaan. Apa itu KYC dalam perbankan? Bisa dijelaskan melalui sistem verifikasi yang aman, agar tidak terjadi penyalahgunaan data pengguna.

E-KYC adalah solusi dan harus ada, untuk saat ini seluruh perusahaan perbankan atau perusahaan yang bergerak dibidang keuangan menggunakan e-KYC. Verifikasi dan pendaftaran calon nasabah tidak harus datang langsung.

Meskipun tidak datang langsung ke bank, namun menggunakan e-KYC sudah sangat  lengkap sebagai syarat pendaftaran. KYC juga bisa membantu pengguna untuk bisa membuka rekening kapanpun dan dimanapun tidak kenal waktu dan tempat.

Selain itu, manfaat yang diberikan KYC kepada pengguna atau nasabah bisa secara langsung dilihat, melalui pada proses transaksi keuangannya yang bisa kapan saja.

3. Perusahaan Fintech

Perusahaan fintech merupakan startup yang sudah banyak di Indonesia. Salah satu layanan dari fintech yaitu e-wallet, peer to peer lending atau P2P serta ada juga mobile payment. Perusahaan ini sama dengan perusahaan sebelumnya wajib menggunakan e-KYC.

KYC disini sama yaitu berguna dalam proses verifikasi data saat calon nasabah ingin mendaftarkan dirinya. Dengan KYC keamanan dapat terjaga serta tindak kejahatan bisa diminimalisir sehingga membantu pemerintah juga dalam menangani kasus seperti itu yang merebak.

Kejahatan yang mungkin saja terjadi yaitu pencucian uang yang dilakukan seseorang menggunakan identitas orang lain. Sangat banyak manfaat dari KYC bagi seorang calon nasabah atau pengguna jasa keuangan.

Apa itu KYC dalam perbankan sudah terjawab dengan hal yang sudah dibahas di atas. KYC memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan, sekarang jangan ragu untuk menggunakan aplikasi pengelola keuangan jika sudah melewati proses verifikasi dengan KYC atau Know Your Customer.

Leave a Comment