7 Perbedaan Saham dan Reksadana Saham (+Jenisnya)

Banyak masyarakat yang mengira bahwa berinvestasi melalui saham dan reksadana saham itu sama saja. Padahal walaupun keduanya sama-sama dimainkan lewat pasar saham, ada perbedaan saham dan reksadana saham yang sangat signifikan. 

Salah satu perbedaan saham dan reksadana saham yang sudah terlihat sangat jelas yaitu dari aspek kinerjanya. Jika investasi saham biasanya pengelolaan dana akan dikelola oleh investor sendiri, sedangkan pada reksadana, dana akan dibantu kelola oleh perusahaan dari manajemen investasi. 

Berbagai Perbedaan Saham Dan Reksadana Saham

Berbagai-Perbedaan-Saham-Dan-Reksadana-Saham

Investasi saham merupakan jenis investasi yang bisa dilakukan secara mandiri baik oleh individu maupun kelompok tertentu. Investor dapat membeli saham dan mengelola dana sesuai dengan keinginan. Sedangkan pada investasi reksadana saham, investor tidak bisa leluasa dalam mengelola dana. 

Reksadana saham cocok digunakan bagi para investor pemula yang umumnya belum banyak memiliki pengetahuan dan skill dalam dunia investasi. Sehingga untuk mencegah terjadinya kerugian, kelola dana dalam reksadana dikelola langsung oleh manajer investasi yang profesional. 

1. Perbedaan Dalam Hal Pengelolaan Dana

Pada investasi saham, dana akan dikelola secara langsung oleh investor. Namun investor akan diberi fasilitas konsultasi dari para pialang atau yang biasa dinamakan broker. Pialang akan membantu investor untuk bisa mendapatkan imbal hasil maksimal dan minim risiko kerugian. 

Berbeda dengan reksadana saham, dana akan dikelola secara langsung oleh perusahaan penyedia reksadana. Para investor tidak perlu repot-repot memantau pergerakan saham tiap waktunya, karena sudah ada manajer investasi yang akan membantu menambah nilai investasi. 

2. Tingkat Risiko yang Ditimbulkan

Investasi saham umumnya akan menawarkan tingkat risiko lebih tinggi dibandingkan dengan reksadana saham. Hal ini dikarenakan dalam investasi saham, keputusan sepenuhnya akan dipegang langsung oleh investor. 

Investor saham bisa saja mengalami kerugian besar sampai kebangkrutan, apabila tidak memiliki pengetahuan mendalam mengenai dunia saham. Tidak jarang banyak orang yang sampai jatuh miskin dan depresi setelah salah mengambil keputusan saat bermain saham. 

Sedangkan dalam reksadana saham, risiko kerugian yang dialami investor sangat kecil bahkan tidak ada sama sekali. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, dalam reksadana saham investor tidak jalan sendiri dan juga tidak perlu mengambil keputusan yang sifatnya rumit. 

3. Imbal Hasil (Return)

Setiap orang yang berinvestasi tujuannya adalah untuk mendapatkan imbal balik atau keuntungan. Perbedaan saham dan reksadana saham dalam segi keuntungan umumnya tergantung dari modal awal yang dikeluarkan oleh investor. 

Investasi saham dipercaya bisa mendatangkan keuntungan yang sangat besar bagi para penggunanya. Akan tetapi, investor perlu mengeluarkan biaya online trading sekitar 0,1-0,3%, sehingga keuntungan yang akan diperoleh nantinya akan dipotong sesuai aturan yang berlaku. 

Jika pada reksadana saham, segala hal yang berhubungan dengan dana sudah dikelola langsung oleh perusahaan aset. Jadi investor tidak akan dibebani dengan tagihan selama penarikan dana.  Nominal dana pada reksadana umumnya juga tergantung negosiasi dari kedua belah pihak. 

4. Berapa Minimum Investasi Pada Saham dan Reksadana Saham?

Ada lagi perbedaan saham dan reksadana saham yang cukup menonjol dalam segi minimal investasi. Modal minimal investasi saham sebanding dengan keuntungan yang akan diperoleh investor, semakin besar investasi awal maka keuntungan juga bisa lebih besar. 

Pada umumnya dalam investasi saham, investor perlu mengeluarkan modal hingga jutaan rupiah. Akan tetapi dalam ketentuannya, investor tidak diperbolehkan mengeluarkan dana diatas 5% dari kekayaan yang dimiliki. Investor bisa top updana secara berkala sampai memahami cara kerjanya.

Tujuannya adalah untuk mencegah terjadi risiko kerugian dalam jumlah yang besar. Apalagi dana tersebut masih digunakan sebagai investasi awal. Investor dianjurkan untuk mengeluarkan dana secukupnya dulu, namun lain halnya jika investor sudah memahami baik dunia saham. 

Dalam konsep investasi reksadana saham, semuanya bisa dikatakan lebih mudah. Selain investor tidak repot memantau pergerakan saham, saat ini sudah banyak perusahaan aset yang mau menawarkan modal untuk berinvestasi. 

Bukan hanya dalam jumlah puluhan ribu, tetapi sampai dengan jutaan rupiah. Hal tersebut tentunya sangat memudahkan para investor, karena tidak perlu bingung mencari dana untuk bisa memulai investasi. Jadi Anda lebih tertarik menggunakan investasi saham atau reksadana saham?

5. Pembayaran Pajak

Hampir semua instrumen investasi mewajibkan setiap penggunanya untuk membayar pajak, begitu juga dengan investasi saham. Selain akan dikenakan biaya online trading, pengguna investasi saham akan diwajibkan untuk membayar pajak sebesar 0,1% setiap akan melakukan penjualan. 

Tidak hanya itu, investor saham juga perlu membayar pajak dividen sekitar 10%. Sedangkan untuk reksadana saham, segala aktivitas tidak membutuhkan biaya pajak. Investor hanya diberi kewajiban untuk melaporkan hasil keuntungan berbentuk SPT tahunan kepada perusahaan. 

6. Proses Pencairan Dana (Liquiditas)

Bagaimana perbedaan saham dan reksadana saham dalam segi pencairannya? Proses pencairan dana dalam investasi saham tidak membutuhkan waktu lama. Hal ini disebabkan karena dalam investasi saham tidak melibatkan orang ketiga. 

Dana yang di dapatkan oleh investor akan masuk ke rekening dalam waktu singkat. Pada reksadana saham, proses pencairan umumnya membutuhkan waktu yang agak lama. Disebabkan karena melibatkan agen pengelola dan dana bisa masuk setelah 5 hari kerja. 

7. Keleluasaan Investor Dalam Memilih Saham

Dalam investasi saham, investor dapat membeli jenis saham apapun sesuai dengan keinginan, karena pengelolaannya dilakukan sendiri. Aspek ini menjadi kekurangan yang dimiliki oleh reksadana saham, karena investor tidak bisa leluasa dalam memilih saham. 

Dana yang akan dikeluarkan dalam investasi reksadana akan langsung dikelola oleh perusahaan asset management. Dana tersebut akan menjadi tanggung jawab dari perusahaan, sehingga investor tidak tahu persis jenis saham yang digunakan. 

Macam-Macam Jenis Reksadana yang Populer di Indonesia

Sebelum Anda memutuskan untuk berkecimpung dalam dunia pasar saham, maka baiknya mengerti apa saja jenis reksadana yang bisa digunakan. Reksadana berikut ini umumnya populer dan banyak sekali diminati oleh masyarakat Indonesia. 

1. Reksadana Pasar Uang

Reksadana-Pasar-Uang

Investor akan mengalihkan dana investasi ke dalam produk pasar uang, misalnya surat berharga atau deposito yang diberi jangka waktu 1 tahun. Instrumen ini dikenal memiliki risiko kerugian sangat kecil, tetapi keuntungannya bisa sangat menggiurkan. 

2. Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana-Pendapatan-Tetap

Investor akan mengalihkan dananya ke obligasi milik swasta dan pemerintah bahkan sektor keuangan. Pendapatan tersebut bisa menawarkan risiko kerugian kecil, tetapi keuntungan hasilnya lebih besar dari yang diperoleh reksadana pasar uang. 

3. Reksadana Campuran

Reksadana-Campuran

Konsepnya dana yang dikeluarkan oleh investor akan dibagi dalam beberapa instrumen yakni pasar uang, obligasi dan juga saham. Reksadana campuran menawarkan keuntungan besar tetapi risiko yang kemungkinan terjadi juga lebih besar. 

4. Reksadana Saham

Reksadana-Saham

Jenis reksadana saham ini sudah banyak dibahas sebelumnya. Reksadana saham mampu memberikan imbal balik besar, namun juga tingkat risiko yang besar. Manajer investasi akan mengarahkan dana investor ke pasar uang dan juga pasar saham. 

Perbedaan saham dan reksadana saham memang sangat signifikan dari segi keleluasaan dalam memilih saham, modal, pajak dan kinerja investasi. Jika Anda belum memahami benar dunia saham, sebaiknya jangan ceroboh memilih instrumen investasi dan menggelontorkan dana dalam jumlah besar. 

Leave a Comment