Prinsip Mengenal Nasabah: Definisi, Cara dan Sanksinya

Prinsip mengenal nasabah perlu digunakan oleh pihak bank agar tidak dimanfaatkan oknum tertentu dalam melakukan pencucian uang. Dimana kasus pencucian uang ini semakin marak terjadi seiring dengan perkembangan teknologi dalam perbankan.

Selain itu, adanya penawaran berbagai macam jenis produk perbankan untuk nasabah dengan keuntungan tertentu juga menarik oknum. Bahkan, oknum tersebut akan memanfaatkan momen tersebut untuk melakukan pencucian uang sebanyak-banyaknya.

Kegiatan pencucian uang ini tentu akan merugikan banyak pihak. Maka dari itu, perlu dilakukan pencegahan dengan mengetahui apa saja prinsip mengenal nasabah. Secara lebih lanjut, simak penjelasan artikel berikut yang akan memberikan informasi secara detail.

Pengertian Prinsip Mengenal Nasabah

Pengertian-Prinsip-Mengenal-Nasabah

Pembahasan mengenai prinsip mengenal nasabah (know your customer) akan menjadi lebih jelas ketika mengetahui definisinya terlebih dahulu. Oleh karena itu, informasi pertama yang akan diberikan saat ini adalah mengenai pengertian atau definisi dari prinsip dalam mengenal nasabah.

Secara garis besar, maksud dari prinsip dalam mengenal nasabah adalah sebuah prinsip yang diterapkan perbankan dalam mengenal nasabah. Pengenalan ini dilakukan pihak perbankan secara mendalam untuk mengetahui kondisi dari nasabah.

Dimana pihak bank berhak memantau kegiatan transaksi yang dilakukan nasabahnya. Cara ini perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya proses pencucian uang yang mengakibatkan kerugian bagi banyak pihak.

Data Penting untuk Mengenal Nasabah

Setelah mengetahui definisinya, langkah selanjutnya adalah mengetahui berbagai macam data penting yang dibutuhkan dalam prinsip mengenal nasabah. Berikut ini adalah beberapa jenis data yang perlu dimiliki pihak perbankan untuk menjaga dari pencucian uang.

1. Data Bersifat Informatif

Data-Bersifat-Informatif

Data utama yang wajib ada dan akan dijadikan acuan dalam mengenal nasabah adalah dengan menggunakan data informatif. Jenis data ini bisa didapatkan dari kartu identitas berupa KTP, SIM ataupun identitas lainnya.

Pastikan kartu identitas tersebut asli dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pihak bank bisa memberikan syarat dengan lebih dari satu kartu tanda pengenal. Misalnya saja yang sering dan umum digunakan adalah dengan menggunakan KK (Kartu Keluarga) dan KTP.

2. Dokumen Pendukung

Dokumen-Pendukung

Selain data informatif, untuk memberikan penguatan atas identitas nasabah yang valid dan tidak mencurigakan juga bisa menggunakan data pendukung. Untuk jenis data pendukung ini menyesuaikan dengan kebijakan masing-masing perusahaan.

Satu hal yang perlu dipastikan dalam penggunaan data pendukung tersebut adalah keasliannya. Apabila data tersebut asli, maka akan memberikan kemudahan bagi pihak bank dalam melakukan prinsip mengenal nasabah.

3. Melakukan Tatap Muka

Adanya teknologi dalam dunia perbankan memang tidak dapat dipungkiri memberikan kemudahan bagi siapapun. Termasuk para nasabah yang ingin mendapatkan kemudahan dalam melakukan transaksi perbankan pasti akan sangat terbantu dengan adanya teknologi perbankan.

Namun dilain sisi, teknologi dalam perbankan ini juga bisa menyebabkan boomerang bagi pihak perbankan. Salah satu masalah yang saat ini menjadi perhatian adalah adanya pencucian uang. Untuk menghindari masalah tersebut, maka diperlukan pencegahan dengan melakukan tatap muka.

Paling tidak tatap muka tersebut dilakukan sekali antara pihak nasabah dengan pihak bank untuk melakukan validasi data. Proses tatap muka ini bisa dilakukan saat pembukaan rekening ataupun proses lainnya yang memungkinkan untuk melakukan tatap muka.

4. Lakukan Wawancara

Lakukan-Wawancara

Selain melakukan tatap muka, proses yang perlu dilakukan lainnya untuk validasi data adalah dengan menggunakan wawancara. Pihak perbankan memiliki hak untuk menanyakan hal-hal penting yang berkaitan dengan kebenaran data yang telah diberikan.

Adanya wawancara ini juga akan memberikan kemudahan dalam mengenali karakter nasabah yang bersangkutan. Maka dari itu, langkah satu ini perlu untuk dilakukan agar lebih mengenal nasabah.

Itulah beberapa jenis data yang perlu diketahui pihak bank agar proses pelaksanaan prinsip mengenal nasabah bisa berjalan dengan lancar. Sehingga berbagai macam masalah yang tidak diinginkan bisa dicegah terlebih dahulu.

Cara Pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah

Apabila berbagai macam informasi mengenai nasabah telah didapatkan secara rinci, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan prinsip mengenal nasabah. Berikut ini adalah beberapa poin penting dalam menjalankan prinsip yang diinginkan.

1. Memantau Rekening Nasabah

Berbagai macam informasi mengenai nasabah telah didapatkan dan sudah tervalidasi dengan baik. Langkah berikutnya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pemantauan atas rekening nasabah. Cara ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa nasabah tersebut tidak bermasalah.

Untuk melakukan proses pemantauan rekening nasabah tersebut, perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut.

a. Upgrade Data

Proses upgrade data perlu untuk dilakukan agar mengetahui kondisi terkini dari nasabah. Karena tentunya ada kondisi dimana terjadi perubahan data dalam jangka waktu tertentu. Misalnya saja kondisi awal nasabah saat membuat rekening belum berstatus menikah.

Hingga beberapa saat kemudian status tersebut berganti, maka pihak perbankan akan lebih baik jika mengetahui perubahan data tersebut. Kasus perubahan data yang tidak kalah penting adalah dengan pindahnya domisili.

Informasi ini menjadi penting untuk diketahui agar bisa mengetahui kondisi nasabah. Oleh karena itu, proses upgrade data ini perlu untuk dilakukan.

b. Tahu Karakteristik Transaksi

Sebagai penyedia layanan dengan berbagai macam produk perbankan dan menggunakan teknologi terkini. Maka, pihak perbankan juga seharusnya memiliki teknologi terbaru untuk mengetahui karakteristik transaksi yang dilakukan.

Pengetahuan jenis transaksi ini akan membantu dalam mengetahui kondisi nasabah. Apabila terjadi masalah transaksi pada nasabah tersebut, maka bisa dilakukan penyelesaian secara cepat dan tepat.

c. Pemeliharaan Profil Nasabah

Maksud dari pemeliharaan disini adalah dengan memastikan bahwa data yang dimiliki oleh bank dengan data yang dimiliki nasabah sama. Pemeliharaan ini perlu dilakukan untuk mengetahui track record dari nasabah tersebut.

Dalam melakukan pemeliharaan ini, paling tidak ada beberapa hal berikut:

  1. Jenis pekerjaan atau bidang usaha yang dimiliki
  2. Penghasilan
  3. Adanya rekening lain yang dimiliki nasabah
  4. Aktivitas dalam melakukan transaksi harus dipastikan dalam kondisi normal
  5. Tujuan nasabah tersebut dalam melakukan pembukaan rekening

2. Pelaporan Kepada Pihak Berwenang

Selain melakukan hal yang telah disebutkan sebelumnya, langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah dengan melaporkan kepada yang berwenang. Untuk Indonesia sendiri, pihak yang berhak menerima pelaporan adalah Bank Indonesia.

Pihak bank perlu melakukan pelaporan berbagai macam transaksi yang dilakukan nasabah. Sehingga, apabila terjadi transaksi yang mencurigakan bisa segera dilakukan penyelidikan.

Sanksi Program Mengenal Nasabah

Sanksi-Program-Mengenal-Nasabah

Sebagai sebuah program yang telah ditetapkan dan wajib untuk dilakukan, maka ada beberapa sanksi tertentu yang akan diberlakukan. Sanksi ini akan diberikan kepada pihak bank yang tidak melakukan program pengenalan nasabah secara tertib.

Berikut ini adalah beberapa sanksi yang akan diberikan pihak berwenang kepada perusahaan yang tidak mematuhi peraturan.

  1. Pemberian teguran tertulis
  2. Penurunan tingkatan dalam kesehatan perusahaan
  3. Denda dalam bentuk uang
  4. Dilarang untuk ikut serta dalam melakukan kegiatan kliring
  5. Pembekuan kegiatan
  6. Diberhentikannya pengurus
  7. Mencantumkan nama pengurus dan anggota sebagai orang tercela
  8. Pencabutan atas izin yang diberikan

Beberapa sanksi tersebut akan dilakukan secara bertahap dan menyesuaikan dengan jenis penyimpangan yang dilakukan. Namun dapat dipastikan bahwa sanksi tersebut akan memberikan dampak buruk dalam keberlangsungan perusahaan.

Berdasarkan penjelasan mengenai prinsip mengenal nasabah, bisa diketahui bahwa prinsip tersebut penting untuk dilakukan. Selain menjalankan kewajiban sebagai perusahaan yang patuh, pelaksanaan prinsip ini juga akan membantu menjaga kesehatan perusahaan dari oknum tertentu.

Leave a Comment