4 Perbedaan Transfer dan Kliring (+Penjelasannya)

Mungkin istilah kliring memang masih terdengar asing. Jadi kliring merupakan bagian dari transfer yang biasa dilakukan antar rekening bank. Jika ada yang menanyakan terkait perbedaan transfer dan kliring, sebenarnya kurang tepat, karena kliring sendiri tergolong metode yang digunakan dalam transfer uang. 

Di Indonesia sendiri mekanisme untuk melakukan transfer dana antar bank bisa dilakukan dengan 3 cara, yaitu RTGS (Real Time Gross Settlement), SKNI (Sistem Kliring Nasional Indonesia) dan RTO (Real Time Online). Ketiga metode tersebut tentunya memiliki ketentuan dan kelebihan yang berbeda-beda. 

Sekilas Pengertian Tentang Transfer dan Kliring

Sekilas-Pengertian-Tentang-Transfer-dan-Kliring

Pernahkah Anda mengalami kesulitan saat melakukan transfer dana? Baik disebabkan karena rekening bank yang berbeda, transferan uang tidak masuk-masuk atau salah kode. Hal tersebut tentunya wajar terjadi, apalagi di Indonesia juga banyak sekali metode transfer yang bisa digunakan. 

Sebelum membahas mengenai perbedaan transfer dan kliring lebih detail, maka ketahui dulu masing-masing pengertian dari transfer dan kliring. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Transfer merupakan aktivitas jasa bank yang tujuannya untuk memindahkan sejumlah dana ke rekening bank lain.

Berkat kemajuan teknologi, kini kegiatan transfer sudah semakin mudah dilakukan. Anda tidak perlu repot mengantri di kantor bank untuk mendapatkan giliran pelayanan dari Teller. Transfer yang dilakukan pada rekening bank yang sama, biasanya prosesnya akan lebih cepat. 

Namun, jika transfer uang untuk tujuan rekening bank yang berbeda, biasanya prosesnya memang membutuhkan waktu dan dapat dikenakan biaya. Lalu apa itu kliring? Pada istilah perbankan, kliring merupakan LLG (Lalu Lintas Giro) yang juga merujuk pada bagian transfer uang antar rekening bank. 

Oleh sebab itu, jika ada pertanyaan perbedaan transfer dan kliring tentu diantara keduanya tidak memiliki perbedaan yang begitu signifikan. Namun berbeda lagi konteksnya jika kliring dibandingkan dengan metode transfer lainnya seperti RTO yang biasa digunakan oleh masyarakat setiap harinya. 

Perbedaan Transfer Dan Kliring Dalam Segi Metode

Perbedaan-Transfer-Dan-Kliring-Dalam-Segi-Metode

Berbeda dengan metode transfer online biasanya yang sering masyarakat lakukan dengan menggunakan uang atau dana dalam rekening. Sedangkan pada  kliring, metode pengirimannya bisa digunakan untuk keperluan utang piutang dalam bentuk surat berharga jangka pendek, surat dagang serta obligasi. 

Transfer Kliring Ditinjau Dalam Segi Proses Pengiriman

Transfer-Kliring-Ditinjau-Dalam-Segi-Proses-Pengiriman

Ketiga metode transfer yang sudah disebutkan sebelumnya sebenarnya memiliki tujuan yang sama. Namun soal karakteristik ketiganya memiliki banyak perbedaan, terutama dalam hal durasi pemindahan. Durasi pemindahan akan bergantung pada kebutuhan dari pemilik rekening. 

Pada metode kliring, dana yang akan ditransfer oleh pemilik rekening tidak dapat diterima saat itu juga kepada penerima transfer. Nasabah perlu menunggu sekitar 2-3 harian terhitung mulai dari masa aktif kerja. Hal ini disebabkan karena pihak bank perlu melakukan pengecekan pada uang yang dikirimkan. 

Selain itu, pihak bank juga perlu mengecek saldo dari rekening pengirim. Walaupun cukup menyita waktu, transfer menggunakan metode kliring hanya memakan biaya transfer mulai Rp5.000-Rp15.000 saja tiap transfer. Tertarik untuk transfer uang menggunakan kliring?

Berdasarkan dari keputusan Bank Indonesia, mulai 1 September 2019 akan diberlakukan peraturan baru mengenai kliring. Waktu proses pengiriman kliring akan ditambah menjadi 9 kali sehari yang sebelumnya hanya 4 kali saja. Biaya transfer yang dibutuhkan juga diturunkan menjadi Rp3.500 tiap kali transfer. 

Pada proses transfer Real Time Online (RTO) yang biasa Anda lakukan, biasanya hanya membutuhkan waktu transaksi 24 jam dalam 7 hari, dana sudah bisa diambil oleh penerima. Memang umumnya pada transfer biasa, ada batasan penggunaan per harinya sesuai dengan ketentuang bank.

Sedangkan untuk biaya transfer dalam mekanisme RTO juga tergolong murah, hanya Rp5.000 sampai dengan Rp7.500 tiap transferan. Terkadang untuk biaya transfer dengan tujuan rekening bank yang berbeda bisa mencapai Rp15.000 tiap transaksi. 

Biaya Dalam Transaksi

Biaya-Dalam-Transaksi

Sebagai layanan transfer yang umum digunakan RTO bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Pemilik rekening bisa menggunakan ATM, Internet Banking, SMS Banking, Mobile Banking atau lewat Teller bank secara langsung. 

Pada kegiatan transfer RTO seperti biasa, ada jumlah limit dana yang bisa dikirim yaitu berkisar Rp25.000.000,- sampai dengan Rp50.000.000 tiap transaksi. Dengan tarif biaya yang telah dijelaskan sebelumnya. Lalu bagaimana dengan maksimum transaksi kliring?

Walaupun jangka waktu pengiriman yang cukup lama, tetapi kliring menawarkan limit transfer dana yang cukup besar. Transfer dalam SKNI nilainya lebih besar dari nilai transfer online biasa, yaitu mencapai Rp500.000.000 tiap transaksinya. Akan tetapi batasan tersebut juga bergantung pada kebijakan bank. 

Perbedaan RTO dan Kliring Berdasarkan Jenisnya

Perbedaan-RTO-dan-Kliring-Berdasarkan-Jenisnya

Perbedaan transfer dan kliring bisa dilihat dari berbagai macam jenisnya. Pada transfer online biasa tidak ada berbagai macam pembagian. Sedangkan untuk kliring sendiri terdiri atas 3 macam jenis, diantaranya sebagai berikut. 

1. Kliring Umum

Jenis kliring ini biasa digunakan dalam kegiatan perhitungan warkat perbankan. Proses pada kliring umum baik dari pelaksanaan dan pengaturan sistem sudah diawasi secara langsung oleh Bank Indonesia selaku pihak yang memiliki kewenangan. 

2. Kliring Lokal

Merupakan salah satu alat perhitungan warkat dan bisa dilakukan secara langsung antar bank. Ketentuannya bisa diatur oleh daerah yang sebelumnya sudah ditetapkan. Warkat kliring bisa berupa cek, bilyet giro, nota debet, nota kredit, WBUT (Wesel Bank Untuk Transfer) dan SBPT. 

3. Kliring Antar Cabang

Kiring jenis ini digunakan untuk perhitungan warkat pada bank yang umumnya ada di suatu daerah tertentu. Kliring antar cabang dilakukan dengan cara mengumpulkan perhitungan dari seluruh kantor cabang. 

Berdasarkan Sistem

Berdasarkan-Sistem

Perbedaan transfer dan kliring lainnya, jika transfer online atau RTO merupakan sebuah sistem pengiriman yang bisa dilakukan dengan cepat, mudah dan fleksibel. Sedangkan pada kliring terdapat 2 sistem yang bisa digunakan oleh nasabah yaitu sebagai berikut. 

1. Kliring Debet

Menurut SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia), kliring dapat digunakan dalam kegiatan transfer debit. Proses transferan tersebut bisa berasal dari warkat debit yang sudah diterbitkan langsung oleh peserta yang resmi terdaftar pada wilayah kliring. 

2. Kliring Kredit

Kliring kredit bisa digunakan dalam transfer kredit dengan ketentuan khusus yakni transfer hanya dapat dilakukan oleh peserta pada wilayah kliring. Transfer tersebut bisa ditujukan oleh peserta lain yang masih satu wilayah Indonesia. 

Transfer kredit juga dapat dilakukan dengan menggunakan Data Keuangan Elektronik (DKE) Kredit dalam bentuk mata uang rupiah. Ketentuan yang terakhir, perhitungan kliring dapat dilakukan secara langsung oleh Penyelenggara Kliring Nasional (PKN) pada tingkat nasional. 

Jika dibandingkan dengan RTO atau transfer online, pelaksanaan kliring saat melakukan transfer antar bank juga membutuhkan proses panjang. Nasabah perlu mengisi formulir pengiriman dana, menunggu proses administrasi dan proses data selesai, baru konfirmasi pengiriman. 

Setelah mengetahui berbagai perbedaan transfer dan kliring, diharapkan nasabah bisa memilih transaksi sesuai dengan kebutuhan. Transfer online prosesnya sederhana walaupun limit transaksinya lebih kecil, sedangkan kliring membutuhkan proses panjang karena limit transaksinya juga cukup besar. 

Leave a Comment