Cara Buat Trading Plan Saham yang Tepat

Sebagaimana pekerjaan lain, begitu pula seorang trader wajib memahami cara buat trading plan saham. Ini tidak cuma bermanfaat dalam jangka pendek, tetapi juga jangka panjang. Setiap trader sebaiknya tahu trading plan seperti apa yang dipakai untuk ia berkutat sebelum membeli saham.

Apa Itu Trading Plan?

Menjadi seorang trader berarti harus menanggung risiko di mana harus terus fokus pada aksi jual-beli saham. Perhatikan grafik dengan benar sepanjang hari, terlebih bila memilih untuk menjadi seorang trader harian.

Seperti halnya aktivitas sehari-hari yang membutuhkan rencana akan melakukan apa di jam berapa setiap harinya, begitu pula dunia trading saham.

Perlu rencana matang mengenai akan membeli saham apa, pada harga berapa, dan harus memakai strategi apa sebelum benar-benar sampai pada tahap membeli sahamnya. Untuk itulah, adanya trading plan bagi para trader memiliki tingkat kepentingan krusial.

Trading plan adalah strategi yang dijadikan pedoman dalam memanajemen portofolio dan melakukan perdagangan atau jual-beli saham oleh trader dan investor.

Trading plan adalah panduan tepat untuk mengetahui kondisi pasar ketika dalam situasi volatilitas tinggi. Trading plan akan memandu dalam menentukan keputusan.

Trading plan sendiri terbagi menjadi manajemen portofolio, perencanaan indikator yang dipilih, membuat take profit menjadi maksimal, meminimalisir cut loss, strategi beli, strategi jual, dan manajemen modal.

Pada setiap tradingtrader akan bertemu dengan informasi atau berita dari broker atau media tentang apa yang mempengaruhi naik-turunnya harga saham. Ini kadang kala memunculkan rasa bimbang dalam menentukan keputusan, harus membeli atau menjual.

Trading plan lah yang akan menjauhkan dari distraksi itu. Perencanaan matang tidak hanya berputar soal penentuan titik support dan resistent. Hendaknya ketahui dahulu bagaimana cara buat trading plan saham pada umumnya.

Sebelum berangkat ke sana, pada setiap trading plan terdapat komponen-komponen pokok penyusunnya. Komponen ini akan mendorong money management menjadi lebih baik ketika pasar sedang dalam kondisi yang tidak pasti.

1. Titik Entry (Buy)

Titik-Entry-Buy

Titik entry adalah perkiraan harga ketika akan membeli saham dengan risiko yang sudah diperhitungkan.

Titik ini termasuk di area yang memungkinkan untuk melakukan average up atau average down. Penentuan dilakukan dengan analisis fundamental dan teknikal. Lihat sentimen yang ada dan beli saham di waktu yang tepat sesuai dengan rencana.

2. Titik Exit (Sell)

Titik-Exit-Sell

Titik exit adalah perkiraan harga ketika akan menjual saham yang dimiliki agar memperoleh keuntungan. Buat besar keuntungan yang diinginkan, seperti 5%, 15%, 20%, atau di atasnya. Pastikan persentase itu dapat diukur dan rasional sesuai hasil pengamatan.

3. Titik Stop Loss (SL)

Titik-Stop-Loss-SL

Titik Stop Loss adalah titik penentuan di saat ingin menjual saham meskipun telah menerima rugi dengan tujuan menjauhi kerugian yang lebih lagi. Titik ini dapat dikatakan sebagai aksi antisipasi oleh sebab kerugian dapat terjadi kapan saja di luar pengetahuan si trader.

Cara Buat Trading Plan Saham

cara-buat-trading-plan

Tiga komponen yang telah dijelaskan di atas merupakan poin penting dalam menyusun cara buat trading plan saham. Dalam pembuatan yang lebih rinci lagi, poin-poin berikut ini dapat dijadikan referensi.

  1. Tentukan durasi trading; harian, mingguan, atau scalping. Jika hendak memilih dua, segera bagi dana. Namun untuk traderpemula, sebaiknya memilih trading harian, dengan durasi 2 hari – 1 minggu terlebih dahulu, untuk memahami analisis teknikal dan pergerakan market.
  2. Siapkan indikator yang cocok. Milik orang lain belum tentu pas untuk diri sendiri. Awali dengan trial and error hingga didapat indikator yang cocok.
  3. Tentukan titik entry (buy), titik exit (sell), dan titik stop loss (SL).
  4. Buat perencanaan dan manajemen modal. Untuk trader pemula, sebaiknya memegang modal dengan kisaran jumlah 1 juta hingga 1,5 juta rupiah saja. Buat rencana maksimal dengan total tiga portofolio. Tidak perlu terburu-buru menggunakan 100% dana untuk membeli saham.
  5. Tentukan saham yang akan dibeli, yaitu saham yang sesuai kriteria.
  6. Lakukan diversifikasi, yaitu dengan membeli lebih dari satu saham. Ini dapat mengurangi risiko ketika hanya membeli satu saham.
  7. Perkirakan harga beli saham tersebut.
  8. Tentukan harga untuk situasi harus memutuskan take profit. Tahap ini memerlukan analisis fundamental dan teknikal.
  9. Tentukan juga maksimal cut loss agar tidak mengalami nilai rugi yang lebih besar.
  10. Lakukan manajemen portofolio dengan menyiapkan saham-saham pilihan. Pilih saham-saham yang akan dipakai untuk tradingagar tidak terjebak dengan saham yang bergerak tidak likuid. Indeks LQ45 dapat dipilih untuk meminimalisir volatilitas.
  11. Tentukan strategi beli. Dapat dengan maintenance buy atau membeli cicil karena ragu akan saham yang kemungkinan mengalami pull back, atau buy on weakness dengan membeli saham yang sedang dalam harga paling rendah karena mengalami downtrend.
  12. Tentukan range harga beli dengan menentukan titik support. Ini juga memerlukan analisis teknikal, di mana dapat dikatakan baik bila harga sedang berada di support terkuat dan akan mengalami pembalikan arah.
  13. Tentukan range harga jual dengan menentukan titik resistent.

Seberapa Penting Trading Plan Itu?

Seberapa-Penting-Trading-Plan-Itu

Trading plan berguna untuk menjauhkan psikologi fear and greed yang lazimnya melanda para trader. Ada saatnya lalai dan mengabaikan cara buat trading plan saham. Ketika sudah terjebak ke sana, biasanya seorang trader yang belum membuat trading plan akan mengalami hal-hal berikut ini.

  1. Bingung ketika harga saham sendiri naik. Maksud hati ingin memperbanyak lot untuk untung yang lebih besar dan berharap harganya terus memuncak. Tapi saat sudah membeli dengan harga setinggi itu, harga saham malah turun.
  2. Bingung saat harga saham sendiri terdapat koreksi. Ini menciptakan rasa takut akan harga saham yang turun dan berakhir pada bencana rugi. Pilihan menjadi jatuh pada menjual saham dalam keadaan rugi atau cut loss. Tapi saat sudah melakukan cut loss, harga saham malah naik.

Itulah pentingnya money management dalam cara buat trading plan saham. Agar situasi emosional tetap stabil, tentukan harga berapa untuk masing-masing kondisi take profitaverage up, dan average down, serta momen apa yang mengharuskan untuk memilih cut loss.

Di samping itu, penting untuk bersikap konsisten dan disiplin. Misalnya berhadapan dengan pembelian saham dengan ketetapan take profit sebesar 5%, dan harga mendadak naik sebesar 5%, lekaslah memutuskan untuk take profit. Jangan terjebak pada kondisi pasar dan melenceng dari trading plan.

Bagaimana jika harus cut loss terus-menerus? Itu bisa jadi dapat disebabkan oleh pilihan indikator yang tidak cocok sehingga masih keliru dalam membaca pergerakan market.

Bisa jadi pula saham-saham yang dibeli adalah saham yang tidak likuid. Bila seperti ini, segera tukar indikator dan cara menganalisis.

Untuk ditekankan lagi, trading plan adalah pedoman penting. Cobalah untuk melakukan evaluasi terhadap trading plan yang telah dibuat; mengapa berhasil atau gagal dalam saham tersebut. Bila gagal, apakah karena terpengaruh kondisi pasar atau jatuh pada psikologis fear and greed?

Trader pemula seharusnya mencari banyak referensi mengenai cara buat trading plan saham, bukan hanya terjebak atau terpaku pada apa yang ditampilkan di berita pada media-media.

Walaupun tidak bisa memprediksi masa depan, setidaknya ada cara untuk mengantisipasi kerugian.

Leave a Comment