Dampak Positif dan Negatif Inflasi untuk Masyarakat

Istilah inflasi sudah banyak diketahui oleh masyarakat. Fenomena ini sangat wajar terjadi setiap tahunnya. Namun bisa juga terjadi inflasi yang tinggi karena krisis atau dampak politik. Hal ini membawa dampak positif dan negatif inflasi yang terjadi di masyarakat.

Masalahnya, inflasi tak hanya membuat dampaknya mengenai ke kalangan tertentu. Kenaikan harga, ekonomi yang tidak stabil dan penurunan nilai uang bisa dirasakan oleh semua orang. Berikut ini adalah dampak yang bisa dirasakan ketika terjadi inflasi.

Dampak Negatif Inflasi

Dampak-Negatif-Inflasi

Pendapatan menjadi lebih sedikit

Bagi mereka yang memiliki pekerjaan tetap, inflasi bisa memiliki arti yang buruk. Pasalnya laju inflasi tak bisa membuat pendapatannya ikut naik. Malah, mereka hanya mendapatkan barang dan jasa dalam jumlah yang lebih sedikit karena kenaikan harga. 

Tentunya hal ini merugikan mereka yang hanya memiliki gaji di sekitar atau bahkan di bawah upah minimum. Tidak bisa dipungkiri jika mereka mengalami kemunduran taraf hidup. Gizi makanan bisa berkurang, rekreasi terhambat, dan kesehatan pun bisa menurun.

Ekonomi tidak stabil

Beberapa orang akan memilih untuk menghabiskan sebagian uangnya berbelanja kebutuhan dalam jumlah yang besar. Mereka ketakutan jika suatu saat nanti uang tidak ada lagi harganya dan barang-barang kebutuhan menjadi langka akibat dari kompetisi yang terjadi di masyarakat.

Aktivitas pembelian dalam jumlah besar memicu kelangkaan dan membuat masyarakat dalam keadaan ekonomi menengah ke bawah menjadi menderita. Mereka kesulitan mendapatkan barang kebutuhan. Kelangkaan juga membuat harga menjadi makin tinggi. Kestabilan ekonomi pun terganggu.

Devisa negara berkurang

Inflasi membuat barang berupa bahan baku menjadi berkurang. Impor hanya akan membuat kebutuhan makin membengkak akibat melemahnya kurs. Penerimaan negara juga menjadi berkurang karena biasanya penerimaan dari pajak impor cukup besar.

Mereka yang membutuhkan barang impor untuk bahan baku dan kemudian dijual di luar negeri bisa terpaksa untuk berhenti berproduksi. Naiknya bahan baku bisa jadi akan sangat menyulitkan mereka. Penghentian produksi juga mengurangi devisa akibat berkurangnya ekspor.

Pemutusan hubungan kerja 

Usaha yang terdampak inflasi akan sangat sulit bertahan. Pemutusan hubungan kerja merupakan bagian dari dampak positif dan negatif inflasi. Mereka yang bekerja di perusahaan yang tidak berkelanjutan terancam kehilangan pekerjaan untuk memangkas pengeluaran.

Namun hal ini hanya terjadi apabila inflasi mengalami kenaikan dengan besaran persentase yang drastis. Di sisi lain, pengusaha pun tidak memiliki pilihan lain karena hal itu menjadi cara satu-satunya agar produksi tetap berjalan dan bersaing di tengah tingginya inflasi.

Barang-barang serba mahal

Kenaikan harga menjadi salah satu dampak negatif yang tidak bisa dihindari. Banyak sekali material seperti mineral dan minyak yang harus mengikuti pasar dunia. Kenaikan yang cukup fantastis mengharuskan kebutuhan pokok juga ikut naik dengan mempertimbangkan distribusinya.

Sayangnya, kenaikan harga barang ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Kenaikan harga di pasar pasti terjadi dan biasanya dalam jangka waktu lama, bahkan tidak kembali lagi ke harga yang normal. Kebutuhan rumah tangga bisa tercecer manakala persentase inflasi semakin tinggi.

Pembelanjaan sedikit

Bagi mereka yang ter dampak inflasi seperti nominal pendapatan yang tetap atau terkena pemutusan hubungan kerja, efek buruk yang dialami adalah dengan membelanjakan sedikit bagian uang. Karena kebutuhan pokok yang mahal, mau tidak mau mereka menjadi lebih hemat dari biasanya.

Selain itu, dampak positif dan negatif inflasi menjadikan orang menahan uangnya di bank karena adanya tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Langkah ini biasanya ditempuh oleh bank demi menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, produsen bisa terkena dampak seperti lesu pembeli.

Tabungan menjadi berkurang

Sayangnya, nilai tabungan para nasabah menjadi berkurang. Nominalnya tetap sama, namun nilai peruntukannya menjadi lebih kecil. Hal ini membuat para nasabah terkena risiko dari tabungan yang biasanya tidak ada pada produk tabungan biasa.

Namun, pihak bank biasanya akan menyesuaikan suku bunga yang lebih tinggi. Hal ini mencegah para nasabah menarik uangnya dari bank. Jika mereka menarik uang kas dalam jumlah banyak dan menyimpannya secara pribadi, pertumbuhan ekonomi bisa terhambat.

Sistem ekonomi menjadi tidak kompetitif

Saat inflasi, biasanya banyak pengimpor barang-barang luar negeri memberhentikan aktivitasnya. Hal ini terkait dengan rendahnya daya beli yang terjadi di masyarakat. Selain itu, harga barang juga melambung sangat tinggi karena kurs mata uang asing menjadi lebih kuat.

Barang impor yang diberhentikan membuat pasokan berkurang. Masyarakat pun dihadapkan dengan barang lokal yang diversitasnya sangat minim. Hal ini membuat ekonomi menjadi tidak kompetitif lagi. Pembeli juga tidak memiliki opsi yang lebar seperti sebelumnya.

Dampak Positif Inflasi

Dampak-Positif-Inflasi

Adanya kenaikan gaji pegawai

Bagi mereka yang bekerja di bidang manufaktur, kenaikan gaji bisa jadi hal yang mereka alami sebagai dampak positif dan negatif inflasi. Standar gaji mereka atau upah diatur oleh pemerintah. Perusahaan pun harus memenuhinya karena bertanggung jawab atas kesejahteraan para pegawainya.

Hanya saja, ini berlaku apabila inflasi dianggap normal dan persentasenya tidak fantastis. Setiap tahun, inflasi selalu terjadi meskipun persentasenya di bawah 1 persen. Perusahaan juga tidak memotong gaji melainkan menaikkan nilai rata-rata gaji mereka sehingga masih bisa produktif.

Ada kemungkinan deflasi

Saat inflasi terjadi, pemerintah bisanya melakukan intervensi pasar uang dan modal. Intervensi ini biasanya mengakibatkan adanya deflasi yang terjadi di masyarakat. Deflasi adalah saat harga-harga mulai turun kembali dengan jumlah yang tidak biasanya karena terlalu lama inflasi.

Deflasi juga bentuk dari dampak positif dan negatif inflasi. Ketika deflasi terjadi, orang-orang cenderung takut untuk membeli barang kebutuhan. Mereka mengira bahwa di masa depan, harganya masih mungkin mengalami kejatuhan. Tapi, ini justru kesempatan untuk belanja.

Menyesuaikan harga

Setiap orang pasti mau hidup dengan taraf hidup yang lebih baik, bukan? Mereka biasanya menginginkan pendapatan yang naik. Namun hal tersebut biasanya dibarengi pula dengan kenaikan harga. Apabila inflasinya terlalu tinggi, maka yang terjadi malah kesulitan untuk membelanjakan uang.

Di sisi lain, inflasi dengan level yang rendah akan sangat membantu produsen untuk menyesuaikan tarif. Apalagi jika barangnya berupa kebutuhan pokok. Naiknya kebutuhan tersebut pun setidaknya dibarengi dengan kenaikan gaji akibat inflasi rendah, sehingga penyesuaian harga berjalan mulus.

Pertumbuhan ekonomi naik

Kabar baiknya adalah, pertumbuhan ekonomi sebuah negara menjadi naik. Masyarakat cenderung menghilangkan kebiasaan yang konsumtif. Mereka malah memilih untuk lebih berhemat karena takut untuk menghabiskan uang. Investasi mereka tidak ditarik baik bentuk tabungan atau lainnya.

Simpanan uang di bank akan sangat membantu negara. Kas negara menjadi lebih banyak dan roda ekonomi bisa tetap terus berputar. Resesi seringkali terjadi akibat inflasi yang terlalu rendah. Itu sebabnya, inflasi bisa menjadi titik balik sebuah negara ke arah yang lebih baik.

Inflasi tak selamanya buruk. Selama persentasenya tidak terlalu fantastis, dampak positif dan negatif inflasi akan selalu berimbang. Dalam jangka panjang, fenomena ini membuat banyak pihak atau kalangan menjadi lebih hati-hati untuk mengeluarkan uang.

Leave a Comment