Ekonomi Makro: Pengertian, Teori, Ruang Lingkup, Permasalahan, Pelaku Ekonomi

Dengan kondisi depresi dunia pada tahun 1930 silam, ilmu ekonomi terbagi kembali menjadi dua cabang, yakni ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi makro membahas permasalahan yang cukup menarik saat itu, yakni pengangguran, inflasi, serta pertumbuhan output, kami juga telah membahas perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro sebelumnya.

Ilmu ini mempelajari kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Tidak hanya sebagian faktor produksi, perilaku pasar, namun membahas segala output total secara nasional.

Pengertian Ekonomi Makro

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekonomi ialah ilmu yang membahas asas-asas produksi, distribusi, serta penggunaan barang atau harta, misalnya perdagangan, keuangan, serta perindustrian. Makro sendiri merujuk pada ukuran atau jumlah besar.

Karena itu, dapat disimpulkan bahwa makro ekonomi merupakan bahasan ilmu ekonomi dengan skala besar. Sehingga dapat dikatakan bahwa ekonomi makro adalah ilmu yang membahas ekonomi secara menyeluruh, termasuk perilaku, kinerja, sampai tahap pengambilan keputusan.

Hal ini masih berhubungan dengan pemanfaatan faktor-faktor produksi dengan efisien untuk menciptakan kesejahteraan maksimal di kalangan masyarakat. Adam Smith, bapak ekonomi, menyatakan bahwa makro ekonomi berupaya menganalisis sebuah peristiwa untuk mencari tahu sebab dan akibatnya.

Studi ekonomi makro bersifat menyeluruh atau membahas dengan skala yang besar. Ilmu ini kerap digunakan sebagai instrumen dalam menganalisis rancangan kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, keseimbangan neraca negara, serta kebijakan terkait inflasi dan tenaga kerja.

Teori Ekonomi Makro

Teori-Ekonomi-Makro

Teori dalam ilmu ekonomi ini terbagi dua, yakni mazhab klasik dan mazhab Keynes. Apa perbedaannya?

1. Mazhab Klasik

Mazhab klasik pada makro ekonomi dipopulerkan oleh David Ricardo dan Adam Smith. Mazhab ini menjelaskan tentang pengelolaan perekonomian dalam skala nasional (negara). Mazhab ini juga akan mempelajari mengenai pengalokasian sumber daya dengan kinerja secara efektif dan tepat.

Semboyan kepunyaan Adam Smith menyatakan bahwa setiap pihak bisa memilih aktivitas ekonomi dengan bebas sesuai kebutuhan masing-masing dalam mencapai kesejahteraan. Teori ini berasumsi bahwa perekonomian diminati secara berkesinambungan.

2. Mazhab Keynes

Mazhab Keynes berbanding terbalik dengan mazhab klasik. Aliran ini adalah aliran dengan perekonomian liberal, di mana pemilik modal yang bebas mengendalikan perekonomian. Beberapa menganggap bahwa aliran ini membawa konsep kapitalisme.

Teori ini tidak memiliki kendali seperti mazhab klasik. Mazhab Keynes mempunyai campur tangan dan power, bahkan berperan sebagai penjaga malam untuk menentukan, mengatur, dan mengarahkan perekonomian ke tujuan yang dikehendaki.

Ruang Lingkup Ekonomi Makro

Terdapat tiga ruang lingkup dalam makro ekonomi, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi dalam Ekonomi Negara

Penentuan-Tingkat-Kegiatan-Ekonomi-dalam-Ekonomi-Negara

Keahlian setiap negara untuk memproduksi barang dan jasa juga dibahas dalam makro ekonomi. Karena itu, ruang lingkup ini terdiri dari beberapa pos pengeluaran, sebagai berikut.

  1. Pengeluaran perusahaan (investasi.
  2. Pengeluaran pemerintah.
  3. Ekspor dan impor.
  4. Pengeluaran rumah tangga (konsumsi).

2. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan-Pemerintah

Permasalahan inflasi dan pengangguran tidak bisa lepas dari perekonomian di dalam negara. Pemerintah ikut berupaya dalam menanggulanginya, baik lewat kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Kebijakan moneter adalah instrumen kebijakan untuk mempengaruhi banyak uang beredar di masyarakat.

Sementara itu, kebijakan fiskal berbicara tentang instrumen kebijakan yang bertujuan untuk mengubah struktur serta jumlah pajak. Kebijakan ini akan mempengaruhi kegiatan perekonomian di dalam negara sekaligus di kalangan masyarakat.

3. Pengeluaran Agregat

Pengeluaran-Agregat

Pengeluaran agregat merupakan pengeluaran secara menyuruh. Bila pengeluaran ini tidak bisa mencapai kondisi ideal, maka perekonomian akan bermasalah. Kesempatan kerja yang terwujud bisa mengawasi tingkat inflasi. Dengan demikian, pengeluaran agregat ideal bisa mencapai tingkat yang diperlukan.

Permasalahan Ekonomi Makro

Permasalahan-Ekonomi-Makro

Makro ekonomi dapat mempengaruhi iklim bisnis di suatu negara, termasuk Indonesia. Ini sudah pasti, sebab kaidah yang ada ialah besar perubahan dalam ekonomi akan berdampak kepada masyarakat, perusahaan, serta pasarnya.

Ekonomi ini juga berkaitan erat dengan permasalahan keuangan di dalam negara. Konsepnya dapat berpengaruh terhadap pencapaian keseimbangan, stabilitas harga, tenaga kerja, serta pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks bisnis Indonesia, terdapat sejumlah permasalah ekonomi makro.

Masalah pertama adalah kredit macet pada perbankan. Berikutnya ialah krisis nilai tukar Indonesia terhadap utang luar negeri. Masalah selanjutnya ialah kemiskinan dan pengangguran. Lalu masalah umum dalam ranah bisnis, yakni pertumbuhan ekonomi di dalamnya.

Histori penegakan hukum di Indonesia menjadi salah satu penyebab timbulnya kerugian nonhukum, seperti aset terbengkalai (mesin tua), ter-PHK-nya ribuan karyawan, dan hal-hal lain apabila terdapat suatu tindak pidana.

Pelaku Ekonomi dalam Ekonomi Makro

Pelaku-Ekonomi-dalam-Ekonomi-Makro

Pelaku ekonom dalam ekonomi makro meliputi rumah tangga keluarga konsumen dan produsen, perusahaan, lembaga keuangan, pemerintah, serta rumah tangga luar negeri.

1. Rumah Tangga Keluarga

Sebagai salah satu pelaku ekonomi, terdapat dua peran penting rumah tangga, yakni sebagai produsen dan konsumen. Sebagai rumah tangga konsumen, pelaku ini merupakan sekelompok individu yang menggunakan barang atau jasa dari produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sementara itu, rumah tangga produsen berperan sebagai perseorangan atau sekelompok individu yang menghasilkan barang atau jasa untuk digunakan sebagai kebutuhan hidup oleh masyarakat. Faktor yang mempengaruhi kelancaran produksi adalah SDM, SDA, modal, serta kewirausahaan.

2. Perusahaan

Pelaku ekonomi selanjutnya adalah perusahaan, terdiri dari golongan swasta dan negeri (milik pemerintah). Dalam praktiknya, perusahaan menjadi organisasi ekonomi dengan badan hukum. Hal ini menjadikan bisnis yang dijalankan bersifat tetap dan berkelanjutan.

Berikut ini adalah peran perusahaan di dalam kegiatan ekonomi.

  1. Memproduksi barang atau jasa yang merupakan kebutuhan hidup masyarakat.
  2. Menggunakan faktor SDA dan SDM untuk memproduksi barang atau jasa yang diperlukan.
  3. Memberikan kontribusi berupa pajak untuk pemasukan negara.

3. Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan berperan penting dalam kegiatan perekonomian, baik dalam skala masyarakat maupun negara. Lembaga keuangan tidak berupa bank saja, namun lembaga swasta seperti perkreditan rakyat. Peran penting lembaga keuangan dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut.

  1. Menyediakan uang giral sebagai alat transaksi untuk masyarakat maupun pemerintah.
  2. Menjadi tempat pengumpulan dana yang didapatkan dari rumah tangga atau perusahaan.
  3. Menyediakan modal (bantuan kredit) untuk masyarakat, baik untuk tujuan membuka usaha atau kepentingan pribadi.

4. Pemerintah

Peran penting pemerintah dalam ekonomi makro adalah terbagi menjadi tiga di dalam kegiatan ekonomi, yaitu sebagai konsumen, produsen, serta pengatur instrumen-instrumen kebijakan. Pemerintah sebagai konsumen pada dasarnya memerlukan barang atau jasa dari produsen.

Misalnya, dalam upaya pertahanan negara, pemerintah harus membeli alat perang atau senjata. Sebagai produsen, pemerintah memproduksi barang atau menyediakan layanan jasa.

Misalnya, pengolahan minyak bumi oleh BUMN akan menjadi pasokan bahan bakar untuk kepentingan berkendara bagi masyarakat.

Sementara itu, pemerintah berperan sebagai pengatur kebijakan bertujuan untuk menjadikan perekonomian di dalam masyarakat ke arah yang lebih sejahtera. Salah satu kebijakan yang diatur oleh pemerintah adalah UU No. 24 Tahun 2019 tentang Pembentukan Ekonomi Kreatif.

5. Rumah Tangga Luar Negeri

Sebuah negara tentunya mempunyai kondisi iklim dan geografi yang berbeda dengan negara lain. Ada yang SDA-nya berlimpah dengan SDM yang kurang mumpuni, ada pula negara dengan SDM unggul namun SDA masih kurang untuk memproduksi bahan-bahan kebutuhan hidup.

Kondisi seperti ini menjadikan masyarakat luar negeri sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam makro ekonomi. Peran mereka beragam, dapat sebagai produsen, konsumen, seorang ahli atau pakar, bahkan menjadi investor bagi negara lain.

Ilmu ekonomi makro adalah teori dengan fokus studi perekonomian secara menyeluruh. Untuk mempelajarinya, maka harus memahami aspek-aspek ekonomi dengan sifat makro, yang berada dalam skala masyarakat sampai nasional.

Leave a Comment